ARDS
SYAMSIDAR
HARIANI
PENGERTIAN
Adult Respiratory Distress Syndrome
(ARDS) merupakan sindrom yang
ditandai oleh peningkatan permeabilitas
membrane alveolar-kapiler terhadap air,
larutan dan protein plasma di sertai
kerusakan alveolar difus dan akumulasi
cairan dalam perenkim paru yang
mengandung protein.
Etiologi
1. Depresi Sistem Saraf Pusat
- Mengakibatkan gagal nafas karena ventilasi tidak
adekuat.
2. Kelainan primer neurologis
- Akan memperngaruhi fungsi pernapasan.
3. Efusi pleura, hemotoraks dan pneumothoraks
- Merupakan kondisi yang mengganggu ventilasi
melalui penghambatan ekspansi paru.
Manifestasi Klinis
•Penurunan kesadaran mental
•Dispnea serta takipnea yang
berat akibat hipoksemia
•Terdapat retraksi interoksa
•Sianosis
•Hipoksemia
•Auskultasi paru: ronkhi
basah,krekels, wheezing
Pemeriksaan diagnostic
A. Laboratorium
1. Analisa gas darah:
Hipoksemia (penurunan PaO2)
Hipokapnia (penurunan PCO2) Pada tahap
awal karena hiperventilasi
2. Leukosit (pada sepsis), anemia,
trombositopenia (refleksi implamasi sistemik
dan injuri endotel), peningkatan kadar.
Komplikasi
•Infeksi paru
•Abnormalitas obstruktif
(keterbatasan aliran udara )
•Defek difusi sedang
•Hipoksemia
•Toksisitas oksigen
Penatalaksanaan
• Terapi Oksigen
• Vetilasi Mekanik
• Terapi farmakologi
• Pemeliharaan jalan nafas
• Pencegahan Infeksi
• Dukungan Nutrisi
ASUHAN KEPERAWATAN ARDS
A.Pengkajian primer
1.Airway
• Peningkatan sekresi pernapasan
• Bunyi nafas krekels, ronki dan mengi
• Jalan napas adanya sputum, secret, lendir,
darah, dan benda asing,
• Jalan napas bersih atau tidak
2. Breathing
• Distress pernapasan : pernapasan cuping
hidung, takipneu/bradipneu, retraksi.
• Peningkatan frekuensi nafas.
• Nafas dangkal dan cepat
• Kelemahan otot pernapasan
• Reflek batuk ada atau tidak
• Irama pernapasan : teratur atau tidak
3. Circulation
• Penurunan curah jantung : gelisah, letargi, takikardia
• Sakit kepala
• Gangguan tingkat kesadaran
4. Disability
• Keadaan umum : GCS, tingkat kesadaran, nyeri atau
tidak
• Adanya trauma atau tidak pada thoraks
5. Exposure
• Enviromental control
• Buka baju penderita tetapi cegah terjadinya hipotermia
B. Pengkajian Sekunder
• Identitas Pasien
• Riwayat Penyakit Sekarang
• Riwayat Penyakit Dahulu
• Pemeriksaan Fisik
Diagnosa
• Ketidakefektifan pola nafas berhubungan
dengan sindrom hipoventilasi
• Gangguan pertukaran gas berhubungan
dengan ketidakseimbangan perfusi
• Ketidak efektifan bersihan jalan nafas
berhubungan dengan mukus yang berlebih
Intervensi
Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan sindrom
hipoventilasi
• Monitor status pernafasan dan oksigenasi sebagaimana
mestinya.
• Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi.
• Lakukan fisioterapi dada sebagaimana mestinya.
• Auskultasi suara nafas, catat area yang ventilasinya
menurun atau tidak ada dan adanya suara tambahan.
• Kolaborasi dengan tim medis untuk melakukan
nebulizer.
THANK YOU