Ansietas (Baru)
Ansietas (Baru)
-Woro Harjaningsih-
EPIDEMIOLOGI
Prevalensi :
gangguan ansietas umum (GAD = Generalized Anxiety
Disorders) : 5.1%
Gangguan panik (panic disorders) : 3.5%
☺ Lamanya terapi
1. Merasa gelisah
2. Mudah lelah
3. Sulit berkonsentrasi atau pikiran kosong
4. Iritabilitas
5. Terjadi tegangan pada otot
6. Gangguan tidur
Buku : American Psychiatric association : Diagnostic and Statistical Manual
of mental Disorders, Fourth Ed, Text Revision :
Serangan panik disertai dg 4 atau lebih perasaan fisik dan reaksi psikologis
berikut :
1. palpitasi, jantung berdebar2 atau denyut jantung semakin cepat
2. Berkeringat
3. Tubuh gemetar / goyah
4. Serasa kehabisan nafas atau sesak
5. Merasa tercekik
6. Dada sakit atau perasaan tidak nyaman
7. Mual atau sakit perut
8. Merasa pusing, tidak stabil, kepala ringan atau pingsan
9. Derealisasi (perasaan tidak nyata) atau depersonalisasi (merasa
berjarak dengan diri sendiri)
10. Takut kehilangan kendali atau menjadi gila
11. Takut mati
12. Parestesias (rasa bebal atau rasa kesemutan)
13. Serangan rasa dingin atau panas
Klasifikasi
A. Generalized anxiety disorder (GAD)
B. Panic disorder
with agoraphobia
without agoraphobia
C. Agoraphobia without a history of panic disorder
D. Phobic disorders
Social phobia (social anxiety disorder)
Specific phobia
E. Obsessive-compulsive disorder
F. Posttraumatic stress disorder
G. Acute stress disorder
Sasaran terapi
Jangka pendek :
Menurunkan keparahan dan durasi keluhan
ansietas dan memperbaiki semua fungsi organ
yg terlibat
Jangka panjang :
Meremisi dg meminimalkan/menghilangkan
keluhan ansietas dan kerusakan organ non fungsional
TERAPI
Non farmakologi
-psikoedukasi,konseling jangka pendek,
manajemen stress, psikoterapi, meditasi,
latihan
Terapi non farmakologi /Cognitive
Behavioral Therapy (CBT)
Linda Manassee Buell, MCC dalam bukunya
PANIC, 121 Kiat Praktis Mengatasi Rasa Cemas
Key words :
1. Mencari bantuan profesional
2. Pikiran dan tubuh anda saling berhubungan
3. Pernapasan
4. Memusatkan pikiran pada diri
5. Desensitisasi sistematis
6. Teknik pengalihan perhatian
7. Menerima diri sendiri
8. Kiat untuk mendukung penderita
PILIHAN TERAPI FARMAKOLOGI ANSIETAS
-
Penghentian benzodiazepin
Penghentian secara mendadak
menyebabkan rebound anxietas,
kekambuhan (kira2 50%)
withdrawal dan perburukan keluhan
(ansietas, insomnia, ketegangan otot, dan
iritabilitas), frekuensi yg lbh sedikit : nausea,
malaise, coryza, penglihatan kabur,
diaforesis, mimpi buruk di malam hari dll
Pada dosis tinggi seizure
Antidepresan trisiklik
Efikasi
Efektif menghambat serangan panik dlm 4
minggu terapi, tetapi perbaikan maksimal
(respon antifobia) tdk tjd selama 8 – 12
minggu terapi
Efek samping
40 % pasien menunjukkan efek menyerupai
stimulant (ansietas, insomnia, dan iritabilitas)
SSRIs (Selective Serotonin
Reuptake Inhibitors)
Efikasi
-studi klinik menunjukkan bahwa semua SSRIs
efektif pada gangguan panik (60 – 80%)
-efek antipanik tertunda selama minimal 4
minggu
- Efek samping : insomnia, agitasi, gangguan
pencernaan, sakit kepala, disfungsi seksual
Monoamine oxidase inhibitors
Meskipun efektif pada 77%, phenelzine
merupakan pilihan kedua utk terapi
gangguan ansietas sosial karena tolerabilitas
dan keamanannya.
Selegiline dosis rendah (10
mg/hari),merupakan monoamin oksidase B
inhibitor spesifik dg efek samping minimal,
penurunan keluhan gangguan ansietas sosial
pada 32% pasien
Antidepresan lain
Sesudah 2 bulan terapi, imipramin menunjukkan
hanya 20% RR (respon rate). Sebagian besar
menunjukkan efek samping (misal rash, sedasi)
Pada terapi nefazodon selama 12 minggu, 70%
pasien memiliki perbaikan sedang atau nyata pada
gangguan sosial, depresi dan fungsi sosial.
Mayoritas pasien mengalami efek samping : lelah yg
berlebihan atau sedasi.
Venlafaxine juga efektif pada pasien yg gagal atau
tdk mentoleransi thdp terapi SSRIs.
ß bloker
Banyak problem somatik yg berhub dg
gangguan ansietas sosial (misal denyut
jantung yg cepat, berkeringat, tremor)
diperantarai oleh sistem ß adrenergik.
ß bloker sering digunakan utk menurunkan
keluhan ansietas.
Atenolol tdk lebih efektif daripada plasebo
dlm perbaikan keluhan gangguan ansietas
sosial lebih dari 3 bulan.
Agen adrenergik
Klonidin, guanfacine, propranolol, dan
prazosin dapat menurunkan nightmares dan
startle response yg berhubungan dg
gangguan stess posttraumatik dg
menurunkan transmisi noradrenergik
Buspirone
Memperbaiki semua keluhan gangguan
stress posttraumatik, dg sebagian besar
keuntungan pada keluhan hyperarousal.
Buspirone juga efektif pada perbaikan
ansietas yg memiliki respon yg tdk sempurna
pada terapi antidepresan.
Penggunaan pada populasi
khusus
Pada ibu hamil penggunaan SSRIs atau
TCAs menyebabkan komplikasi neonatal dan
prematuritas
Penggunaan bensodiazepin menyebabkan
kecacatan pada bibir, mulut, dan efek
teratogenik lain hindari pada trimester 1
Diasepam sebaiknya tdk digunakan pada ibu
menyusui karena bayi dapat mengalami
sedasi, letargi, dan penurunan BB
Pada orang tua tjd penurunan kapasitas
oksidasi & pengubahan vol distribusi
akumulasi obat
di samping itu juga krn lbh sensitif thdp efek
samping CNS benzodisepin (risiko jatuh &
fraktur tulang belakang
Pada gangguan hepar juga meningkatkan risiko
akumulasi obat dan komplikasi
pada kedua kondisi tsb dianjurkan penggunaan
intermediate atau short acting tanpa metabolit
aktif terutama utk penggunaan jangka panjang
Algoritme penatalaksanaan GAD
Algoritme penatalaksanaan
gangguan panik
Algoritme penatalaksanaan
gangguan ansietas sosial
Penatalaksanaan gangguan
stress posttraumatik
Anxiety disorders
are real serious
and
treatable
THE END….
Any questions ???