Anda di halaman 1dari 17

PERDARAHAN

Perdarahan (Hemoragi) : Keluarnya


darah dari pembuluh darah ke dalam
rongga interstitial jaringan, rongga
serosa atau bagian tubuh.
- Keluar melalui kulit atau lubang
tubuh
- Jenis : Perdarahan Internal dan
Perdarahan Eksternal.
Bentuk perdarahan (lokasi) di dalam tubuh
-Kulit dan mukosa: Peteki,ekimosis,Purpura,
hematoma.
-Rongga tubuh : Hemothorak,Hemoperi
toneum, Hematoperi -
kardium.
- Uterus, Vagina, : Hematometrium, Hema-
dan Tuba. tokolpos,hematosalping
- Testis : Hematokele
- Rongga Sendi : Hemartrosis
Bentuk perdarahan ke luar tubuh

- Saluran nafas : Epistaksis, Hemoptisis,


Hematemesis.
- Saluran cerna : Hematosezia, Melena
- Uterus : Menoragi, Metroragi
Berdasarkan lokasi anatomi dan etiologi.
1. Jantung :Trauma / kerusakan pembuluh
darah
2. Arteri : Defisiensi Vit C
3. Kapiler : Hemofilia
4. Vena : Trombositopenia, Toksin

Klasifikasi perdarahan :
Tahap I : kehilangan 15 % volume darah
- Tahap II : kehilangan 15 – 30 % volume
darah.
- Tahap III : kehilangan 30 – 40 % volume
darah
- Tahap IV : Kehilangan > 40 % volume
darah

Akibat perdarahan :
a. Lokal : tgt besar dan lokasi perdarahan
- perdarahan kecil dan cepat  kontraksi
dan retraksi pembuluh darah yg robek +
pembentukan zat oleh trombosit dan
jaringan  pembekuan darah
 medulla oblongata  kematian
 rongga pleura  volume paru ber –
kurang.
 rongga perikardium  ggn pengisian
jantung  tamponade jantung
b. Sistemik
perdarahan akut dan jmlh besar  kolap
dan kematian.
Mekanisme kompensasi :
- Tekanan darah turun  merangsang re-
septor di sinus karotid dan aorta  me-
rubah impuls jantung dan vasomotor 
meningkat denyut jantung, vasokontrik-
si arteri perifer, dan produksi adrenalin
meningkat (f/ hormon adrenalin
menyempitkan pembuluh darah dan pe-
nguncupan limpa).
Kontraksi arteriole  penurunan TD
kapiler kmd cairan dr jaringan masuk
ke plasma  volume darah ber + 
darah lebih encer (Hemodilusi)
bbrp kondisi :
- Anemia k/ perdarahan.
sumsum tlg diangktifkan  menghasilkan eritrosit
yg banyak  produksi berlebihan
dan Hb melebihi persediaan  Hipo –
kromia.
- Wasir, Tumor dg perdarahan, wanita
dg perdarahan berulang2  anemia hi-
pokromia  hiperplasia sumsum tulang.
Pengkajian
 Airway : perdarahan jln nafas  sumbatan
 Breathing : sesak
 Cirkulasi: pucat, kulit dingin dan lembab,
tekanan darah turun, nadi cepat tapi lemah
 Kurang volume cairan tubuh berhubungan
dengan kehilangan darah aktif.
 Penurunan kardiak output berhub. dengan
penurunan preload, kehilangan darah.
 Perubahan perfusi jaringan berhubungan
dengan kehilangan darah.
 Perubahan persepsi sensori berhubungan
dengan penurunan perfusi otak
Tujuan :
 Mengontrol perdarahan.
 Mempertahankan volume darah
 Sirkulasi adekuat untuk oksigenasi.
 Mencegah shock.
 Potong baju pasien untuk mengidentifikasi
area perdarahan dan lakukan pengkajian
fisik dengan cepat.
 Beri penekanan pada area perdarahan
 Tinggikan atau elevasikan bagian yang luka
untuk memperlambat mengalirnya darah
 Torniket  Psg torniket pada ekstremitas,
upaya terakhir ketika perdarahan tidak
dapat dikontrol dengan metode lain
Lakukan penekanan yang keras pada bagian yang
mengalami perdarahan dengan menggunakan kasa
atau kain bersih.

Untuk mengurangi perdarahan, tinggikan posisi


perdarahan lebih tinggi dari jantung.

Pembuluh darah di bagian atas luka dapat ditekan


untuk memperlambat aliran darah.
 Berikan cairan pengganti sesuai saran,
 Lakukan pemeriksaan darah arteri untuk
menentukan gas darah dan memantau
tekanan hemodinamik.
 Awasi tanda – tanda shock atau gagal jantung
karena hipovolemia dan anoksia
Pendarahan→Penghentian

・melindungi diri dari infeksi ・mengikat kencang sisi yg lbh dekat


dengan jantung.
・Menekan keras bagian
・Catat waktu pengikatan
pendarahan
・Jika mau mengikat lama, setiap 30 min
dilongarkan dulu.
 Perdarahan berhenti / berkurang
 Balance cairan seimbang
 Hemodinamik stabil

Anda mungkin juga menyukai