Obat Obatan Sistem Saraf Pusat
Obat Obatan Sistem Saraf Pusat
ANALGESIK PUSAT
• Bekerja pada otak untuk
menghambat rasa nyeri
sistemik
• Dapat mengakibatkan
ketagihan
• Termasuk golongan narkotik
• Memiliki efek pada sistem saraf
pusat dan pada organ-organ
tertentu
• Tidak memiliki aktivitas
antipiretik dan antiinflamasi
ANALGESIK PUSAT
• Efek sentral/ pada sistem saraf
pusat:
– Menurunkan rasa nyeri
– Sedasi
– Meniadakan rasa takut (ansiolitik)
– Menghambat pusat pernafasan dan
pusat batuk
– Menimbulkan miosis (pengecila
pupil)
– Meningkatkan kerja ADH (hormon
antidiuretik)
ANALGESIK PUSAT
• Efek Perifer
– Menghambat pengosongan lambung
– Mengurangi motilitas saluran cerna
– Mengurangi tonus pembuluh darah tekanan darah dapat
turun
– Meningkatkan pembebasan histamin
• Indikasi: nyeri yang sangat kuat akibat kecelakaan, nyeri
operasi, nyeri akibat kanker
• Ciri morfinis:
– Kondisi yang labil
– Tampang kekuningan
– Hilang rasa kantuk, impoten, tremor, gangguan koordinasi dan
psikis
Golongan Obat Dosis (mg) Terutama digunakan
sebagai
Turunan morfin Morfin 10-60 Analgetika
Kodein 30-50 Antitusif
Dihidrokodein 10-30 Antitusif
Hidromorfin 10-30 Analgetika
Oksikodon 10-20 Analgetika
Hidrokodon 5-10 Antitusif
Turunan Petidin Petidin 25-50 Analgetika
Turunan Metadon Levometadon 2,5-7,5 Analgetika
Normometadon 7,5 Antitusif
Turunan Fentanil Fentanil Analgesik
Alfentanil Analgesik
Agonis parsial Pentazosin 30-60 Analgetika
Buprenorfin 0,3 Analgetika
Tilidin 50 Analgetika
- Tramadol 50-100 Analgetika
Antagonis morfin Nalokson Keracunan morfin
ANTIEMETIKA
• Muntah terjadi sebagai rangsangan dari saraf pusat pada saluran
cerna
• Mekanisme alami tubuh untuk menghindari zat berbahaya
• Muntah dapat terjadi akibat:
– Rangsangan dari asam lambung-usus ke pusat muntah karena adanya
kerusakan mukosa lambung-usus; makanan yang tidak cocok
– Rangsangan tidak langsung melalui chemo reseptor trigger one (CTZ)
yaitu suatu daerah yang letaknya berdekatan dengan pusat muntah
obat-obatan (seperti tetrasiklin, digoksin, estrogen, morfin dll),
gangguan keseimbangan dalam labirin, gangguan metabolisme
(seperti asidosis, uremia, tidak stabilnya hormon estrogen pada wanita
hamil)
– Rangsangan melalui kulit korteks (cortex cerebri) dengan melihat,
membau, merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan
ANTIEMETIKA
• Antisipasi muntah:
– Meningkatkan pengosongan
lambung (kurang efektif)
– Menghambat CTZ ataupun
pusat muntah di otak
• Indikasi:
– Mual/ muntah akibat mabuk
perjalanan
– Mual/ muntah pada ibu hamil
– Mual/ muntah disebabkan oleh
suatu patologi atau penggunaan
suatu obat
ANTIEMETIK
ANTIEMETIK
• Terdapat tiga golongan antiemetika
– Antihistamin H1 (Efektif untuk mabuk perjalanan)
• Klorfenoksamin
• Dimenhidrinat
• Meklozin
– Fenotiazin
• klorpromazin HCl, perfenazin, proklorperazin dan trifluoperazin
• Prometazin
– Lain-lain
• Vitamin B6 (pilihan awal untuk ibu hamil)
• Metoklorpamid
• Domperidon (terutama dipakai untuk mual/ muntah akibat
sitostatika)
• Skopolamin (dalam bentuk patch)
ANTIEMETIK
• Obat antihistamin H1 efektif untuk mabuk perjalanan
– Efek sedatif
• Muntah pada ibu hamil terjadi akibat terdesaknya
saluran cerna oleh rahim selain itu juga pengaruh
fluktuasi esterogen
• Penggunaan obat pada ibu hamil selalu dibatasi (hanya
obat tipe obat A atau B) walaupun pada kondisi
tertentu dapat dipertimbangkan. Harus dikonsultasikan
dokter dan apoteker.
• Pilihan yang aman:
– Vitamin B6
– Dimenhidrinat
HIPNOTIKA-SEDATIF
• Hipnotika, hypnos: tidur; sedasi:
tenang tidur
• Hipnotika: untuk memudahkan
tidur
• Sedatif: menenangkan sehingga
seseorang tidak cemas dan
mengurangi kejang-kejang
• Terdapat pengatur tidur
ritem biologis
• Apakah waktu tidur tubuh kita beraktivitas?
• Berapa waktu tidur kita?
• Beda tidur normal dan dibius?
• Sering mengantuk setelah makan?
HIPNOTIK-SEDATIV
• Dalam tidur, refleks perlindungan tetap ada
– Refleks batuk
• Saat tidur digunakan untuk perbaikan/ pemulihan
jaringan/ sel yang rusak, penghimpunan energi
• Aktivitas parasimpatik meningkat
– penyempitan pupil mata (miosis)
– Pprlambatan pernafasan dan sirkulasi darah (broncho
kontriksi)
– menurunnya kegiatan jantung
– stimulasi aktivitas saluran cerna dimana peristaltik
dan sekresi getah lambung diperkuat
HIPNOTIK-SEDATIV
• Insomnia dapat disebabkan oleh beberapa hal:
– Gangguan pada fisiologis tubuh: adanya rasa nyeri,
kanker, rangsangan gatal, insufisiensi jantung,
kesukaran pernafasan
– Psikis/ kejiwaan: perasaan takut
– Cara hidup yang tidak sehat: perubahan ritme tidur,
pengaruh psikostimulan
– Rangsangan yang berlebihan: bising
• Perbaiki penyebabnya terlebih dahulu, jika tidak
ada perubahan baru penggunaan obat hipnotik
dengan dosis rendah
HIPNOTIK-SEDATIV
• Syarat obat hipnotik-sedatif ideal:
– Menimbulkan suatu keadaan yang sama dengan
dengan tidur normal
– Jika terjadi kelebihan dosis, pengaruh terhadap fungsi
lain dari system saraf pusat maupun organ lainnya
kecil
– Tidak tertimbun dalam tubuh
– Tidak menyebabkan kerja ikutan yang negatif pada
keesokan harinya
– Tidak kehilangan khasiatnya pada penggunaan jangka
panjang
HIPNOTIK-SEDATIV
• Penggunaan obat hipnotika-sedativ untuk:
– Gangguan untuk memulai tidur
• Timbul kerja cepat
• Durasi singkat
– Gangguan selama tidur
• Durasi lebih lama
• Efek samping yang umum:
– Terjadi hang over (= burubuteun?), masih terasa mengantuk ketika
bangun, perasaan kacau, pusing, mual (hampir mirip gejala terlalu
banyak tidur)
– Depresi pernafasan pada dosis yang tinggi
– Tekanan darah turun
– Terjadi toleransi, kecuali golongan benzodiazepins
– Berakumulasi di jaringan lemak
HIPNOTIK-SEDATIV
• PENGGOLONGAN
– Golongan barbiturat
– Golongan benzodiazepin
– Golongan alkohol dan aldehid
– Golongan ureida
– Golongan piperidindion
– Golongan kinazolinon
HIPNOTIK-SEDATIV
• Golongan Barbiturat
– Durasi kerja, rata-rata sedang-lama
– Menimbulkan toleransi
– Beberapa obat dapat dipakai untuk antikonvulsan/
antiepilepsi
– Indikasi:
• Gangguan tidur
• Kondisi terangsang (konvulsi, mania, delirium)
• Menunjang penyembuhan penghentian morfin
• Sebagai sedatif
HIPNOTIK-SEDATIV
• Kontraindikasi
– Gangguan jantung, hati, ginjal
– Porfiria akut
– Keracunan alkohol, analgetik, dan psikofarmaka
• Efek samping:
– Pada dosis hipnotik jarang terjadi efek samping
– Pusing, sakit kepala
– Gangguan darah, agranulositosis
• Contoh: Fenobarbital, pentobarbital
HIPNOTIK-SEDATIV
• Golongan alkohol dan aldehid
– Contoh: Kloralhidrat
– Merupakan obat tidur tertua
– Memiliki rasa pahit dan mengiritasi
– Indikasi:
• Gangguan tidur, sedasi, membantu proses anestesi
• Pencegahan dan supresi kecanduan alkohol
– Kontraindikasi:
• Gangguan ginjal, hati
• Gastritis
• Gangguan fungsi jantung
HIPNOTIK-SEDATIV
• Golongan Benzodiazepin
– Cenderung tidak mengakibatkan adiksi
– Durasi kerja: pendek-panjang
– Durasi kerja berpengaruh pada hangover
– Indikasi:
• Kesulitan tidur
• Konvulsi
• Ansietas (rasa takut yang berlebihan)
HIPNOTIK-SEDATIV
• Kontraindikasi:
– Psikosis, glukoma, keracunan alkohol
• Efek samping:
– Hangover, pusing, sakit kepala, bradikardia
– Gangguan darah
• Contoh: diazepam, flunitrazepam, alprazolam
ANTIKONVULSAN
(Phenytoin Natricum)
(Ketamini
Hydrochloridum)
3 Tiopental Natrium Pentothal Abbot
Sodium
(Thiopentalum
Natricum)
4 Enflurane Athrane Abbot
5 Halothanum Fluothane Zenecca
Anestetika Lokal
• Menghambat penjalaran aliran saraf
• Pertama kali menggunakan kokain
• Tiga tipe anestesi lokal:
– Anestesi permukaan: secara lokal untuk melawan rasa
nyeri dan gatal, contoh: obat wasir yang
menggunakan lidokain/chinconain, obat sariawan
– Anestesi infiltrasi: suntikan yang diberikan ditempat
yang dibius ujung-ujung sarafnya, contoh penyuntikan
pada gusi
– Anestesi blok: penyuntikan di suatu tempat dimana
banyak saraf terkumpul sehingga mencapai daerah
anestesi yang luas, contoh: anestesi sebelum sesar
Anestesi Lokal
• Secara kimiawi anestetika lokal dibagi 3
kelompok, yaitu :
– Senyawa ester, contohnya prokain, benzokain,
buvakain, tetrakain dan oksibuprokain
– Senyawa amida, contohnya lidokain, prilokain,
mepivikain, bupivikain, cinchokain dll
– Serba-serbi, contohnya jokain dan benzilalkohol.
– Selain kokain, semua obat tersebut diatas dibuat
sintetis.
Anestesi lokal
• Efek samping penggunaan anestetika lokal
terjadi akibat khasiat dari kardio depresifnya
(menekan fungsi jantung), mengakibatkan
hipersensitasi berupa dermatitis alergi.
• Obat anestesi lokal, lidokain, kadangkala juga
dipakai untuk pengobatan aritmia
• Kadangkala diformulasikan bersama dengan
suatu obat injeksi untuk mengurangi rasa sakit
waktu injeksi
NO GENERIK DAGANG PABRIK
Xylocain Zenecca
(Procaini Hydrochloridum)
PR
• Baca mengenai psikofarmaka!!
• Apa indikasi dari obat-obat ini:
– Diazepam
– Karbamazepin
– Fenitoin
– Suksinamida
– Fenobarbital
– Kodein
– Morfin
• Apa efek yang ditimbulkan oleh obat
neuroleptik?
• Agus didiagnosis menderita asma kronik. Salah
satu hal yang dapat memicu kekambuhan asma
yang dideritanya adalah debu. Untuk mencegah
kekambuhan, Agus diberi suatu obat
kortikosteroid. Manakah dari pilihan obat berikut
ini yang mungkin dapat digunakan oleh Agus?
Jelaskan! (nilai: 15)
– Misoprostol
– deksametason
– Indometasin
• Seorang ibu mendapatkan resep obat dengan
merek Dopamet. Obat yang terkandung dalam
Dopamet adalah domperidon Ibu tersebut
mengeluhkan rasa perih pada lambung beliau
dan seringkali mual. Jelaskan indikasi obat
Domperidon! (Nilai: 20)
• Berikut ini adalah beberapa obat-obatan yang
terkait dengan histamin dan prostaglandin.
Tuliskan golongan dari masing-masing obat
tersebut! (Nilai: 15)
– Zafirlukast
– Aspirin
– Famotidin
• Fajar beberapa hari ini sakit gigi. Untuk
mengurangi rasa sakitnya, dia gunakan obat
ibuprofen. Hari ini, rasa sakit itu sudah
menghilang. Dia bermaksud untuk mencabut
giginya di dokter gigi. Namun, saat dicabut
gigi, ternyata terjadi pendarahan. Kira-kira
apakah yang mengakibatkan pendarahan yang
berlebihan?
• Tentukan efek farmakologi/ khasiat dari obat-
obat berikut ini! (nilai: 10)
– Kodein
– Metoklorpamid