2
RASIONALITAS URGENSI USULAN REVISI PERMEN PUPR DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
No. 05 TAHUN 2014 & PENERBITAN RANCANGAN SE KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
MENTERI PUPR TENTANG PETUNJUK TEKNIS BIAYA KK SALAH SATU STRATEGI
MENINGKATKAN KESELAMATAN KONSTRUKSI
Permohonan Izin Prakarsa Melalui Surat Bp. Dirjen Bina Konstruksi No. HK.01 – DK/396, 22 April 2019, direspon Setuju oleh Bapak Menteri PUPR untuk di revisi.
UPAYA PENYELENGGARAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
BEBAS DARI KECELAKAAN KERJA DAN PENYAKIT AKIBAT
KERJA
RK3K/RKK
RK3K
BIAYA K3
PEKERJAAN AHLI/
KONSTRUKSI PETUGAS K3
PERATURAN MENTERI PU NO. 05/PRT/M/2014
LAMPIRAN:
Lampiran I : Tata Cara Penetapan Tingkat Risiko K3 Konstruksi
Lampiran II : Format Rencana K3 Kontrak (RK3K)
Lampiran III : Format Surat Peringatan, Surat Penghentian Pekerjaan dan Surat
Keterangan Nihil Kecelakaan Kerja
PERATURAN MENTERI PU NO. 05/PRT/M/2014
1. K3 Konstruksi :
Segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi
keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya
pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
pada pekerjaan konstruksi.
4. Ahli K3 Konstruksi :
Tenaga teknis yang mempunyai kompetensi khusus di bidang K3 Konstruksi dalam
merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi SMK3 Konstruksi yang dibuktikan dengan
sertifikat pelatihan dan kompetensi yang diterbitkan oleh lembaga atau instansi yang
berwenang sesuai dengan Undang-Undang.
5. Petugas K3 Konstruksi :
Petugas di dalam organisasi Pengguna Jasa dan/atau organisasi Penyedia Jasa yang telah
mengikuti pelatihan/bimbingan Teknis SMK3 Konstruksi Bidang PU, dibuktikan dengan surat
keterangan mengikuti pelatihan/bimbingan teknis SMK3 Konstruksi Bidang PU.
PERATURAN MENTERI PU NO. 05/PRT/M/2014
6. Potensi bahaya :
Kondisi atau keadaan baik pada orang, peralatan, mesin, pesawat,
instalasi, bahan, cara kerja, sifat kerja, proses produksi dan lingkungan
yang berpotensi menimbulkan gangguan, kerusakan, kerugian,
kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran dan penyakit akibat
kerja.
7. Penyakit Akibat Kerja :
Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan, alat kerja, bahan, proses
maupun lingkungan kerja.
8. Risiko K3 Konstruksi:
Ukuran kemungkinan kerugian terhadap keselamatan umum, harta
benda, jiwa manusia dan lingkungan yang dapat timbul dari sumber
bahaya tertentu yang terjadi pada pekerjaan konstruksi.
PERATURAN MENTERI PU NO. 05/PRT/M/2014
9. Manajemen Risiko :
Proses manajemen terhadap risiko yang dimulai dari kegiatan mengidentifikasi
bahaya, menilai tingkat risiko dan mengendalikan risiko.
10. Biaya SMK3 Konstruksi Bidang PU :
Biaya yang diperlukan untuk menerapkan SMK3 dalam setiap pekerjaan konstruksi
yang harus diperhitungkan dan dialokasikan oleh Penyedia Jasa dan Pengguna Jasa.
11. Rencana K3 Kontrak (RK3K), Pada Permen PUPR 07/2010 menjadi RKK
Dokumen lengkap rencana penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang PU dan
merupakan satu kesatuan dengan dokumen kontrak suatu pekerjaan konstruksi, yang
dibuat oleh Penyedia Jasa dan disetujui oleh Pengguna Jasa, untuk selanjutnya
dijadikan sebagai sarana interaksi antara Penyedia Jasa dengan Pengguna Jasa
dalam penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang PU.
PERATURAN MENTERI PU NO. 05/PRT/M/2014
Pasal 2
1) Maksud
sebagai acuan bagi Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa dalam
penerapan SMK3 Konstruksi Bidang PU
2) Tujuan
a) meningkatkan efektivitas perlindungan keselamatan dan kesehatan
kerja yang terencana, terukur, terstruktur dan terintegrasi;
b) dapat mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja;
c) menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman dan efisien, untuk
mendorong produktifitas.
3) Instansi di luar Kementerian PU dapat menggunakan pedoman ini.
PERATURAN MENTERI PU NO. 05/PRT/M/2014
Pasal 3
Ruang Lingkup
Ruang lingkup Peraturan Menteri ini meliputi:
1. Penerapan SMK3 Konstruksi Bidang PU;
2. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang; dan
3. Biaya Penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang PU
PERATURAN MENTERI PU NO. 05/PRT/M/2014
BAB III
PENERAPAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PU
Pasal 4 1. KEBIJAKAN K3
RKK, pada Permen PUPR 07/2019
A. kepemimpinan dan
partisipasi pekerja dalam
2. PERENCANAAN K3 keselamatan konstruksi;
B. perencanaan keselamatan
SMK3 Konstruksi 3. PENGENDALIAN konstruksi;
Bidang PU meliputi: OPERASIONAL K3
C. dukungan keselamatan
konstruksi;
D. operasi keselamatan
4. PEMERIKSAAN DAN konstruksi;
EVALUASI KINERJA K3 E. evaluasi kinerja keselamatan
konstruksi; dan
5. TINJAUAN ULANG F. peningkatan kinerja
KINERJA K3 keselamatan konstruksi.
PERATURAN MENTERI PU NO. 05/PRT/M/2014
Pasal 5:
1. Penerapan SMK3 Konst Bid PU ditetapkan berdasarkan potensi bahaya.
2. Potensi Bahaya:
a. Potensi Bahaya K3 Tinggi, apabila pekerjaan bersifat berbahaya dan/atau mempekerjakan tenaga kerja
paling sedikit 100 orang dan/atau nilai kontrak diatas Rp. 100.000.000.000,- (seratus milyar rupiah);
b. Potensi Bahaya K3 Rendah, apabila pekerjaan bersifat tidak berbahaya dan/atau mempekerjakan tenaga
kerja kurang dari 100 orang dan/atau nilai kontrak dibawah Rp. 100.000.000.000,- (seratus milyar rupiah).
Pasal 6:
1. Pelaksanaan konstruksi potensi bahaya tinggi wajib melibatkan Ahli K3 Konstruksi
2. Pelaksanaan konstruksi potensi bahaya rendah wajib melibatkan Petugas K3 konstruksi.
Catatan: yang menjadi acuan adalah potensi risiko K3, bukan pada nilai kontrak)
PEKERJAAN KONSTRUKSI Konsultan Perencana
Mencantumkan telaahan aspek K3 terkait hasil Conceptual Design, Basic Design, AMDAL, RPL dan RKL
YANG BERKESELAMATAN
Konsultan Perancangan
Mencantumkan telaahan aspek K3 terkait kriteria dan hasil perancangan, termasuk metode pelaksanaan
TAHAP
konstruksi, metode operasi dan pemeliharaan.
PRAKONSTRUKSI
PERMEN PUPR 05/2014
Tahap Prakonstruksi
BAB III
PENERAPAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PU
BAB III
PENERAPAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PU
BAB III
PENERAPAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PU
BAB III
PENERAPAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PU
BAB III
PENERAPAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PU
BAB III
PENERAPAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PU
b) Laporan Penyerahan Hasil Akhir Pekerjaan wajib memuat hasil kinerja SMK3,
statistik kecelakaan dan penyakit akibat kerja, serta usulan perbaikan untuk proyek
sejenis yang akan datang.
PERATURAN MENTERI PU NO. 05/PRT/M/2014
BAB IV
TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG
Pihak yang memiliki Tugas, Tanggung jawab dan wewenang dalam penyelenggaraan SMK3K
sbb :
1. Kepala Badan Pembinaan Konstruksi
2. Pejabat Struktural Eselon I Unit Kerja Teknis
3. Pejabat Struktural Eselon II Unit Kerja Teknis
4. Atasan Langsung Kepala Satuan Kerja
5. Kepala Satuan Kerja
6. Pejabat Pembuat Komitmen
7. Pokja ULP
8. Penyedia Jasa Perencana Konstruksi
9. Penyedia Jasa Pelaksana Konstruksi
PERATURAN MENTERI PU NO. 05/PRT/M/2014
* Permen PUPR No. 07/PRT/M/2019: Komponen/Item pekerjaan penyelenggaraan keamanan dan kesehatan kerja serta
Keselamatan Konstruksi dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga dengan besaran biaya sesuai dengan kebutuhan
PERATURAN MENTERI PU NO. 05/PRT/M/2014
a) berhak meminta penjelasan kepada Pokja ULP tentang Risiko K3 Konstruksi termasuk
kondisi dan potensi bahaya yang dapat terjadi pada saat Rapat Penjelasan Pekerjaan
(aanwizjing) atau pada waktu sebelum batas akhir pemasukan penawaran;
b) menyampaikan RK3K Penawaran sebagai lampiran dokumen penawaran;
c) apabila ditetapkan sebagai pemenang lelang maka:
1. menyampaikan RK3K yang memuat seluruh kegiatan dalam pekerjaan yang akan
dilaksanakan pada saat rapat persiapan pelaksanaan pekerjaan konstruksi atau disebut
Pre Construction Meeting (PCM);
2. menugaskan Ahli K3 Konstruksi untuk setiap paket pekerjaan yang mempunyai Tingkat
Potensi Bahaya K3 Tinggi atau Petugas K3 Konstruksi untuk paket pekerjaan dengan
Tingkat Potensi Bahaya K3 Rendah.
PERATURAN MENTERI PU NO. 05/PRT/M/2014
d). menghitung dan memasukkan biaya penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang PU dalam
harga penawaran sebagai bagian dari biaya umum*;
e) membuat rangkuman aktifitas pelaksanaan SMK3 Konstruksi Bidang PU sebagai bagian dari
Dokumen Serah Terima Kegiatan pada akhir kegiatan;
f) melaporkan kepada PPK dan Dinas yang membidangi ketenagakerjaan setempat tentang
kejadian berbahaya, kecelakaan kerja konstruksi dan penyakit akibat kerja konstruksi dalam
bentuk laporan bulanan;
g) Menindak lanjuti surat peringatan dari PPK.
* Permen PUPR No. 07/PRT/M/2019: Komponen/Item pekerjaan penyelenggaraan keamanan dan kesehatan kerja serta
Keselamatan Konstruksi dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga dengan besaran biaya sesuai dengan kebutuhan
PERATURAN MENTERI PU NO. 05/PRT/M/2014
Pasal 19a
1. untuk menerapkan SMK3 pada setiap penyelenggaraan pekerjaan konstruksi
sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (1), dibentuk komite keselamatan konstruksi
2. komite keselamatan konstruksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan
keputusan menteri.
Pasal 19b
Pekerjaan konstruksi yang menjadi kewenangan komite keselamatan konstruksi
sebagaimana dimaksud dalam pasal 19a meliputi:
a. potensi bahaya tinggi; dan/atau
b. mengalami kecelakaan konstruksi yang dapat menimbulkan hilangnya nyawa orang
PERMEN PUPR NO. 2 TAHUN 2018 45
* Permen PUPR No. 07/PRT/M/2019: Komponen/Item pekerjaan penyelenggaraan keamanan dan kesehatan kerja serta
Keselamatan Konstruksi dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga dengan besaran biaya sesuai dengan kebutuhan
PERMEN PUPR NO. 2 TAHUN 2018 46
BAB VI
SANKSI
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Lampiran Peraturan Menteri No. 05/PRT/M/2014 meliputi:
BIAYA KESELAMATAN
KONSTRUKSI
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Memperhatikan
Pembuatan Kartu Identitas
b Lb 100 7.000,00 700.000,00 perkiraan jumlah
Pekerja (KIP).
pekerja
A Sub Total Penyiapan RKK 2.700.000,00
+
Kompetensi :
Menerapkan Peraturan Perundang-undangan terkait
Konstruksi dan SMK3 Konstruksi
Melakukan Komunikasi di tempat kerja
Melakukan Persiapan Pelaksanaan Kerja K3 Konstruksi
Melakukan Identifikasi Bahaya dan Risiko Pekerjaan
Melaksanakan Prosedur Kerja K3 Konstruksi
Melaksanakan Prosedur Penanggulangan Keadaan Darurat
Membuat Laporan Pelaksanaan K3 Konstruksi
73
Provinsi Madya Muda Utama Total DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
Aceh 490 480 970 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Bali 23 62 85
Banten 181 226 407
Bengkulu 15 44 59
DI Yogyakarta 21 168 189
DKI Jakarta 502 991 795 2288
Gorontalo 148 203 351
Jambi 78 42 120
Jawa Barat 291 499 790
Jawa Tengah 68 342 410
Jawa Timur 111 363 474
Kalimantan Barat 240 195 435
Kalimantan Selatan 13 29 42
Kalimantan Tengah 71 82 153
Kalimantan Timur
Kalimantan Utara
131
1
150 281
1
JUMLAH TENAGA AHLI K3
Kepulauan Bangka Belitung 23 20 43
Kepulauan Riau
Lampung
2314
78
2398
72
4712
150
KONSTRUKSI
Maluku 43 82 125
Maluku Utara 30 15 45
Nusa Tenggara Barat 11 55 66
Nusa Tenggara Timur 43 180 223
Papua 22 72 94
Papua Barat 18 54 72
Riau 2040 1937 3977
Sulawesi Barat 84 56 140
Sulawesi Selatan 296 304 600
Sulawesi Tengah 131 168 299
Sulawesi Tenggara 30 39 69
Sulawesi Utara 868 590 1458
Sumatera Barat 250 433 683
Sumatera Selatan 157 160 317
Sumatera Utara 97 250 347
Total 8919 10761 795 20475 Sumber : LPJKN, 7 Mei 2019
1 DATA PETUGAS K3 KONSTRUKSI S.D DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
MARET 2019 per Provinsi
Kalimantan Selatan
Kalimantan Tengah
Sulawesi Tenggara
Kalimantan Timur
Sumatera Selatan
Kalimantan Utara
Kalimantan Barat
JUMLAH
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tengah
Bangka Belitung
Sumatera Utara
Kepulauan Riau
Sumatera Barat
PROVINSI
Sulawesi Utara
Sulawesi Barat
Maluku Utara
Jawa Tengah
Papua Barat
DKI Jakarta
Jawa Timur
Yogyakarta
Jawa Barat
Gorontalo
Bengkulu
Lampung
Maluku
Banten
Papua
Jambi
Riau
NAD
Bali
PENGGUNA 66 61 31 73 0 5 41 0 65 174 56 140 51 56 11 189 23 31 23 19 76 96 22 50 145 12 60 7 41 40 257 61 94 110 2186
PENYEDIA 145 228 87 76 0 31 144 0 0 86 181 285 98 104 165 377 9 46 20 51 422 137 135 123 206 79 116 30 108 44 298 121 313 139 4404
TOTAL
PETUGAS K3 211 289 118 149 0 36 185 0 65 260 237 425 149 160 176 566 32 77 43 70 498 233 157 173 351 91 176 37 149 84 555 182 407 249 6590
KONSTRUKSI