SISTEM REPRODUKSI
WANITA & PRIA
KKPMT IV A
TATA TERTIB KULIAH KKPMT IV A
Memulai setiap perkuliahan dengan bismillah diniatkan karena
Alloh SWT untuk menuntut ilmu
Tidak baper, dilarang melakukan pornografi & pornoaksi,
materi hanya untuk kepentingan kuliah dan peningkatan
keilmuan
Berjanji bahwa ilmu akan digunakan untuk hal yang
bermanfaat.
Siap melaksanakan semua tugas yang telah diberikan
Aturan yang belum dicantumkan akan ditentukan kemudian
Organ
Reproduksi
Wanita
SISTEM REPRODUKSI WANITA
Genitalia interna
GENITALIA EKSTERNA
Mons Veneris
Labia mayora
Labia minora
Hymen
Urethra
Beberapa kelenjar lendir (Bartholini & Skene)
ANATOMI ORGAN REPRODUKSI EKSTERNA WANITA
• Bagian luar dilapisi peritonium visceral, bagian dalam dilapisi silia yang
berfungsi menggerakkan telur hasil konsepsi.
• Terdiri dari 4 bagian : pars interstitialis/intramural, pars ismika, pars
ampularis dan infundibulum.
• Fungsi : saluran telur, menangkap dan membawa ovum yang dilepaskan
indung telur dan tempat terjadinya pembuahan.
4. Ovarium
• Terdapat 2 buah ka-ki rahim, dilapisi mesovarium, tergantung di
belakang ligamentum latum, berbentuk spt buah almond.
• Ukuran; 2,5-5 cm x 1,5-2 cm x 0,6-1 cm. berat 5-8 gr
• Struktur Ovarium terdiri dari kortek (sebelah luar) dan medula (sebelah
dalam)
• Ovarium ditunjang oleh mesovarium, lig ovarika, lig.infundibulopelvikum
• Fungsi Ovarium : menghasilkan ovum, penghasil hormon (estrogen &
pogesteron) dan mengatur haid
Fungsi sistem reproduksi wanita :
1. Fungsi hormonal
2. Siklus menstruasi
3. Kehamilan
1. Estrogen
Fungsi :
a. menimbulkan proliferasi endometrium
b. menimbulkan tanda kelamin sekunder
c. menambah kontraktilitas uterus
d. mengatur haid
e. Pengobatan menopause
f. memulai persalinan
2. Progesteron
Fungsi :
a. pembentukan alat-alat reproduksi seperti uterus dan mamae
b. mengatur haid
SISTEM REPRODUKSI PRIA
Figure 19.12 The male reproductive organs and their associated structures.
Copyright © Elsevier Ltd 2005. All rights reserved.
Figure 19.13 The testis: A. A section of the testis and its coverings. B. A longitudinal section of a testis and deferent duct.
Copyright © Elsevier Ltd 2005. All rights reserved.
Figure 19.14 A spermatozoon.
Copyright © Elsevier Ltd 2005. All rights reserved.
Figure 19.15 Section of the prostate gland and associated reproductive structures on one side.
Copyright © Elsevier Ltd 2005. All rights reserved.
Figure 19.16 The penis: A. Viewed from below. B. Viewed from the side.
Copyright © Elsevier Ltd 2005. All rights reserved.
Figure 19.17 Section of the male reproductive organs. Arrows show the route taken by spermatozoa during ejaculation.
Copyright © Elsevier Ltd 2005. All rights reserved.
SISTEM REPRODUKSI PRIA
Uretra
Penis
Prostat
Vesikula seminalis
Duktus deferens
• Regulasi temperatur
Uretra
Organ berbentuk pipa yang terdapat antara ostium uretra
Uretra posterior :
Pars prostatika
Pars membranasea
Uretra anterior :
Pars spongiosa
Uretra pars prostatika
Bagian ini terletak dalam glandula prostata,
antara ostium uretra internum dan fasia
diafragma urogenitale superior, panjangnya ±
3 cm dan merupakan bagian uretra terlebar
dengan daya dilatasi terbesar
1. Vesikula Seminalis
2. Glandula Prostata
4. Kelenjar Littre
Fungsi-Fungsi Kelenjar Aksesoris
1. Sekret Vesikula Seminalis
fruktosa (sumber energi spermatozoa) untuk motilitas
dan Flavin (forensik) mendeteksi adanya semen
2. Sekret Glandula Prostata
asam sitrat (proses likuifikasi ejakulat dan memelihara
keseimbangan osmotik plasma semen),
spermin,spermidin, IgA dan IgG (menstimulasi
kehidupan spermatozoa)
3. Kelenjar Bulbouretra ( Kelenjar Cowperi) dan
4. Kelenjar Littre ( kelenjar uretra) : membasahi bagian
pangkal uretra.
Spermatogenesis
Sperma dihasilkan oleh tubulus seminiferus yang
memiliki panjang ±250 m dalam testes. Sel-sel
yang berada di tubulus seminiferus berupa sel
germinal dengan bermacam-macam tahap
perkembangan dan sel Sertoli yang memberikan
dukungan penting pada spermatogenesis.
Spermatogenesis adalah proses kompleks sel
germinal prmordial spermatogonia (46 kromosom)
berproliferasi dan dikonversi menjadi
spermatozoa motil (23 kromosom). Prosesnya
memerlukan waktu 64 hari dengan 3 tahap:
mitosis, meiosis, dan spermiogenesis.
Spermatozoa memiliki 4 bagian, yaitu kepala,
akrosom, midpiece, dan ekor. Kepala terdiri dari
nukleus yang terdapat informasi genetik. Akrosom
adalah vesikel pada kepala yang terdapat enzim
yang digunakan untuk penetrasi sperma. Akrosom
dibentuk dengan agregasi vesikel dihasilkan oleh
retikulum endoplasmik/ kompleks golgi. Mobilitas
spermatozoa dapat terjadi karena adanya ekor
yang panjang yang tumbuh dari sentriol.
Pergerakan ekor terjadi hasil dari pergerakan
mikrotubul yang menggunakan energi (ATP) dari
mitokondria yang berada pada bagian midpiece
sperma. Proses spermatogenesis ini dapat terjadi
karena dukungan dari sel Sertoli.
Referensi