Anda di halaman 1dari 26

Sanitasi Tempat – Tempat

Umum (STTU)
Pendahuluan
• Tempat-tempat umum memiliki potensi sebagai
tempat terjadinya penularan penyakit, pencemaran
lingkungan ataupun gangguan kesehatan lainnya.
• Pengawasan atau pemeriksaan sanitasi terhadap
tempat-tempat umum yang bersih guna melindungi
kesehatan masyarakat dari kemungkinan penularan
penyakit dan gangguan kesehatan lainnya
• Pelaksanaan dan pengawasan sanitasi tempat-tempat
umum dilakukan secara berkala dan menjadi tanggung
jawab wilayah kerja Puskesmas setempat.
Tujuan Pengawasan Tempat-tempat
Umum
• Untuk memantau sanitasi tempat-tempat
umum secara berkala
• Untuk membina dan meningkatkan peran aktif
masyarakat dalam menciptakan lingkungan
yang bersih dan sehat dutempat-tempat
umum
• Mencegah timbulnya berbagai macam
penyakit menular dan penyakit akibat kerja
Kriteria yang digolongkan sebagai
tempat-tempat umum
• Tempat tersebut diperuntukkan bagi masyarakat
umum bukan masyarakat khusus
• Ada tempat dan kegiatan permanen
• Di dalam tempat tersebut dilakukan kegiatan atau
aktivitas yg dapat menimbulkan terjadinya
penularan penyakit, penyakit akibat kerja, dan
kecelakaan
• Di dalam tempat tersebut terdapat fasilitas atau
perlengkapan yg dapat menimbulkan penyakit
atau kecelakaan
Aspek Pendekatan Penyelenggaraan
Usaha Pengawasan dan Peningkatan
STTU
• Aspek teknis
• Aspek sosial ekonomi
• Aspek admisitrasi manajemen
Teknis Implementasi STTU
A. Identifikasi Masalah
• Dilaksanakan melalui orientasi keadaan sanitasi secara garis besar
• Mencari permasalahan umum STTU(Preliminary survey)
• Melakukan peninjauan lapangan dari bagian luar (external area),
kemudian pada bagian dalam (internal area)
• Peninjauan dilakukan selurus wilayah TTU dan menitik beratkan
pada lokasi umum(Public Area)
• Tahapan identifikasi:
– Datang ke lokasi
– Meninjau dan melihat keadaan umum sanitasi
– Mengetahui secara garis besar keadaan sanitasi
– Sensus masalah umum yang didapatkan
– Dicatat untuk dibuat sheet sanitasi(form), yang akan dipakai dalam
melakukan survey nantinya
B. Langkah Pemeriksaan STTU
1. Persiapan pemeriksaan:
• Mengadakan peninjauan lokasi
– Membagi wilayah TTU yg diperiksa menjadi unit-unit wilayah yang lbh
kecil
– Melihat dan mencatat keadaan semua fasilitas sanitasi yg tersedia
masing-masing wilayah tsb
• Mencari dan menentukan pokok-pokok sanitasi(Sanitary Iterms)
– Item sanitasi adalah semua fasilitas yg terdapat dalam unit atau sub-
unit wilayah TTU yg mempunyai nilai sanitasi(Fasility of Sanitary
Importance)
– Fasilitas yg mempunyai nilai sanitasi adalah fasilitas yg dapat dinilia 2
segi(Segi kebersihan/Cleanlines, Segi persyaratan/ sanitary code)
• Membuat sheet sanitasi untuk pemeriksaan
– Pengumpulan data, item sanitasi diunit atau sub unit wilayah TTU.
Jumlah item kadang tidak sama bergantung(besar kecilnya TTU, Titik
berat kegiatannya, metode kerja yg dilakukan, Modernisasi fasilitasnya,
Sifat dan kebiasaan konsumen memanfaatkan)
– Menyusun formulir pemeriksaan sanitasi
- Menyusun formulir pemeriksaan sanitasi:
 Jenis tempat dan usaha yg diperiksa
 Unit-unit teritorialnya, termasuk sub unitnya
 Jangka waktu dan jumlah pemeriksaannya
 Adanya kolom untuk penilian Kebersihan(K) dan Persyaratan (P)
 Jumlah item yg diperiksa
 Keadaan % Kebersihan
 Keadaan % Persyaratan
 Tangggal persyaratan
 Pemeriksaan

Dalam Pengisian formulir pemeriksaan akan didapatkan tanda Negatif(-) dan tanda
Positif(+), berarti
» (-) baik untuk K maupun P = tidak ada masalah
» (+) baik untuk K maupun P = ada masalah, berarti juga fasilitas/keadaan itu perlu
diadakan perbaikan
Contoh: "Formulir pemeriksaan"

FORMULIR PEMERIKSAAN SANITASI TTU

Jenis TTU : .............................

Unit/ Sub-unit: ......................

Hari/Tanggal : .......................

Pemeriksa : .......................

Penilaian Bulan : ....

No Items Pemeriks ke I Pemeriks ke II Pemeriks ke III Ket

K P K P K P

1 Kamar standar:

ventilasi

pencahayaan

lantai

dinding

tempat sampah

2 Kamar mandi:

persediaan air

WC

tempat sampah

handuk

3 Dan lain - lain

Jumlah items : ............................

Jumlah % K (-) : ...........................

Jumlah % P(-) : ............................

Kesimpulan/catatan :...................

Pemeriksa

...........................
2. Pelaksanaan pemeriksaan
– Ada 2 tindakan yg dilakukan:
• Evaluasi/penilaian
• Saran perbaikan (order for imporvement=OFI)

• Pelaksanaan Evaluasi/penilaian
Yaitu pengujian sesuatu dengan menggunakan alat ukur atau standar
ukuran sesuai dengan standar yg berlaku atau dipersyaratkan
• Objek penilaiannya:
1. Kebersihan;mempunyai sifat relatif subyektif tergantung dari
kepekaan masing-masing penilai
2. Persyaratan;mempunyai sifat objektif berdasarkan pada persyaratan
atau standar yg berlaku, sedang kepekaannya tergantung dari
kepekaan alat ukurnya
• Sistem Penilaiannya
– Ada 2 sistem penilaian yg dilakukan:
• Membandingkan dengan keadaan riil sesuai kenyataan dg standar yg berlaku
• Membandingkan hasil pengukuran yg menggunakan alt ukur dg standar
tertentu
• Cara menilai:
1. Bentuk nilai % atau angka (kuantitatif)
Misal: meja kotor  kotornya meja = 70% atau 2, kebersihannya = 30% atau 1

2. Bentuk ada/ tidaknya masalah(kualitatif), menggunakan tanda (+)


dan (-)
 (+)= ada masalah
 (-)= tidak ada masalah
Misal:
- piring kotor = kebersihan (K),
- piring retak = persyaratan (P),
- piring bersih tapi retak = K (-) dan P (+)
Maksud dan tujuan pemeriksaan:
1. Mendeteksi masalah yg ditemukan untuk segera
dilakukan tindakan perbaikan
2. Mengetahui kemajuan dan kemunduran suatu usaha
selama periode waktu tertentu
3. Mengetahui apakah hasil usaha yg diperoleh lebih
efektif dan efisien
Hasil penilaian
1. Hitung jumlah item yg diperiksa
2. Hitung jumlah K(-) yg didapat
3. Hitung jumlah P(-) yg didapat
Rumus
%𝐾 − +%𝑃(−)
• Keadaan Sanitasi =
2
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾 − +𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑃(−)
• Nilai rata-rata = ×100%
2×𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑡𝑒𝑚
Ada 2 metode melakukan saran-saran perbaikan:
1. Langsung, disampaikan secara lisan dan memberikan
alasan mengapa diperbaiki dan bagaimana cara
memperbaikinya
2. Tidak langsung, jalan memberikan secara tertulis
berupa order for improvement(OFI), berisikan:
 Apakah yg harus diperbaiki (what)
 Dimana tempanya(where)
 Apakah masalahnya(why)
 Kapan sudah harus diselesaikan waktunya (when)
 Bagaimana cara memperbaikinya(how)
C. Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
Sanitasi (follow up)
• Adalah pemeriksaan yg dilakukan sebagai tindak lanjut
dari hasil pemeriksaan Sanitasi yg terdahulu.
• Maksud dan tujuan follow up:
1. Mengadakan penilaian secara terus menerus dari keadaan
sanitasi
2. Mencari data yg paling mutakhir guna menentukan perlu
tidaknya segera dilakukan tindakan-tindakan perbaikan dari
keadaan yg mengakibatkan kemunduran
3. Memperoleh data pembanding dari keadaan sanitasi pada
waktu sekarang dengan keadaan sanitasi waktu sebelumnya
4. Memperoleh gambaran keadaan STTU sepanjang tahun secara
terus – menerus
5. Memperoleh data untuk kepentingan penelitian dan
pengembangan
SKEMA SANITARY SURVEY
PRELIMINARY
SURVEY
GENERAL

AREAL
SURVEY

SANITARY
ORDER FOR
INSPECTATION
IMPROVEMENT

SPESIFIC
FOLLOW UP RECORDING &
INSPECTATION REPORTING

STATISTIC
Cara Mengadakan Pengawasan
Tindak Lanjut
• Ada 2 macam cara:
1. Berdasarkan waktu
– Incidental follow up inspection
– Routine follow up inspection
2. Berdasarkan materi
– General follow up inspection
– Special follow up inspection
• Manfaat pemeriksaan tindak lanjut
1. Masalah yg timbul segera diketahui dan
diperbaiki
2. Masalah yg timbul segera diketahui dan dicarikan
jalan pemecahannya
3. Kerusakan kecil segera diketahui dan diatasi,
sehingga tidak menjadi masalah yg lebih besar
dan dapat dicegah adanya pemborosan
D. Sistem Penilaian dan Analisis
Permasalahan
• Permasalahan akibat pemeriksaan sanitasi
dan pemeriksaan tindak lanjut perlu
dipertimbangkan perihal:
1. Adanya klasifikasi permasalahan apabila
termasuk kesalahan yg menyangkut
2. Adanya penentuan prioritas yg perlu
diperbaiki terlebih dahulu disesuaikan
dengan kemampuan
E. Sistem Pencatatan dan Pelaporan
• Baik follow up inspection maupun sanitary
inspection adalah suatu tindakan dalam
control system
• Perihal objek pengawasan dapat berupa:
1. Terhadap lingkungannya, terutama kebersihan
dan persyaratan
2. Terhadap manusianya, tentang unsur
manusianya sendiri dan hasil kerja, cara
melakukan pekerjaan tersebut
“ SANITASI PASAR ”
• Hal yg harus diperhatikan dalam sanitasi pasar:
a. Letak
• luas; terbuka; jangan terlalu dekat perumahan,
sampah,genangan air
b. Gedung
• Umum
– Disusun sedemikian rupa untuk memudahkan pembeli
• Khusus
– Konstruksi ruangan bagian penjualan daging dan ikan, dll
c. Fasilitas
d. Tempat penjualan
“ SANITASI HOTEL ”
• Adalah usaha pencegahan timbulnya berbagai
macam penyakit diantara karyawan maupun
tamu hotel sebagai akibat dari tidak
diperhatikannya faktor-faktor lingkungan hotel
yg mengganggu
• Sanitasi hotel menyangkut 2 aspek
pembahasan
– Berhubungan dengan perumahan disekeliling
– Berhubungan dengan makanan dan minuman
• Untuk fasilitas sanitasi hotel, persyaratan
kesehatan yg harus dipenuhi:
– Kualitas air
– Kuantitas air
– Pembuangan air limbah
– Toilet untuk umum
– Kamar mandi dan jamban untuk tamu menginap
– Pengelolaan tempat sampah
– Peralatan pencegah masuknya serangga dan tikus
• Adapun persyaratan yg harus dipenuhi
berkaitan dengan karyawan
1. Pakaian kerja yg bersih dan utuh
2. Memiliki surat keterangan sehat dari dokter yg
masih berlaku
3. Memiliki persyaratan kursus penyehatan
makanan bagi petugas pengelola makanan
4. Telah menjalani pemeriksaan rectal swab bagi
penajamh makanan

Anda mungkin juga menyukai