Anda di halaman 1dari 21

PENETAPAN KADAR TRIKLOSAN

DALAM SEDIAAN DEODORAN STICK


SECARA SPEKTROFOTODENSITOMETRI

OLEH :
UMMI FAIRUZ HAYATI
NPM P2.31.35.0.12.036
Kenapa Triklosan
dalam Deodoran ?

Pada umumnya kulit tersusun dari beberapa kelenjar,


sehingga selama beraktivitas kelenjar tersebut akan
mengeluarkan cairan berupa keringat yang merupakan
salah satu media berkembang biaknya bakteri atau
kuman, khususnya di kulit ketiak yang pada dasarnya
ditumbuhi banyak rambut panjang dan halus, hal
tersebut memungkinkan terbentuknya kondisi media
yang optimum bagi pertumbuhan bakteri dan dapat
menyebabkan bau badan yang tak sedap.
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat
dan Makanan Republik Indonesia

Zat aktif triklosan yang tidak memenuhi syarat standar


kesehatan, maka penggunaannya dibatasi pada
persyaratan yang telah ditetapkan oleh Peraturan Kepala
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia
No.HK.03.1.23.08.11.07517 tahun 2011 tentang
Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika yang menyatakan
bahwa persyaratan batas kadar bahan aktif maksimum
dalam produk akhir adalah tidak lebih dari 0,3 %.
Perumusan Masalah

Untuk mengetahui apakah sampel yang


diuji secara Spektrofotodensitometri sesuai
dengan Peraturan Kepala Badan Pengawas
Obat dan Makanan Republik Indonesia
No.HK.03.1.23.08.11.07517 tentang
Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika yang
mempersyaratkan batas kadar maksimum
bahan aktif triklosan dalam produk akhir 0,3
%.
Pengujian sediaan
deodoran stick yang
mengandung triklosan
bertujuan untuk
mendapatkan informasi
TUJUAN mengenai jenis sediaan
kosmetik deodoran
tersebut apakah memenuhi
syarat atau tidak untuk
pemakaian sehari-hari
sesuai dengan peraturan
yang telah ditetapkan.
TIN JAUAN PUSTAKA
APA ITU KOSMETIKA?

Istilah kosmetik berasal dari kata Yunani yaitu


“kosmetikos” yang berarti keterampilan
menghias dan mengatur. Jadi, kosmetik pada
dasarnya adalah campuran bahan yang
diaplikasikan pada anggota tubuh bagian luar
seperti kulit, kuku, rambut, bibir, gigi, dan
sebagainya dengan tujuan untuk menambah
daya tarik, melindungi, memperbaiki, sehingga
penampilannya lebih cantik dari semula.
PENGGOLONGAN KOSMETIK

Kosmetika
KULIT

Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan


membatasinya dari lingkungan hidup manusia. Luas
kulit orang dewasa 1,5 m2 dengan berat kira-kira 15%
berat badan. Kulit juga merupakan lapisan terluar dari
tubuh manusia. Kulit merupakan bagian tubuh yang
bersentuhan langsung dengan kosmetik dan
lingkungan, sehingga fungsi utama kulit tidak lain
adalah sebagai perlindungan. Secara umum, kulit
terdiri atas dua lapisan, yaitu :
1. Epidermis
2. Dermis
KELENJAR KERINGAT

Kelenjar
PENYEBAB SOLUSI AKIBAT
BAU BADAN

Menurut penyelidikan yang dilakukan oleh Shelly dan Hurley,


ternyata ada hubungan erat antara kelenjar apokrin, bakteri,
dan bau ketiak (bau badan). Mereka berpendapat bahwa
sekresi apokrin yang segar adalah steril, dan segera dapat
terkontaminasi dengan bakteri ketika mencapai permukaan
ketiak. Pertumbuhan dan metabolisme bakteri akan
menghasilkan peruraian lipid dalam sekresi apokrin, sehingga
menyebabkan bau. Bau tidak enak itu dapat dikurangi atau
dicegah dengan pemeliharaan hygiene yang baik, misalnya
mandi secara teratur, sehingga pertumbuhan bakteri
dihambat dan hasil peruraian yang terjadi dapat hilang.
Bau badan tersebut dapat dikurangi atau ditekan dengan
menggunakan sediaan topikal yang mengandung
antiseptikum dengan kadar tertentu yang dioleskan pada
bagian tertentu
DEODORAN

Menurut SNI 16-4961-1998 yang dimaksud dengan


sediaan deodoran dan antiprespiran adalah sediaan
kosmetik berbentuk padat (batang dan serbuk), cair
(splash dan roll-on) dan aerosol yang merupakan
campuran bahan kimia dan atau bahan lainnya yang
digunakan untuk menghilangkan atau mengurangi
serta membantu mencegah terjadinya bau badan dan
atau memperkecil pori sehingga membantu
mencegah pengeluaran keringat yang berlebih.
Dengan demikian deodoran dan antiprespiran ini
tersedia dalam bentuk stick dan spray. Stick adalah
sediaan kosmetik berupa salep tetapi lebih padat dan
biasanya tidak mengandung air. Pemakaian deodoran
stick adalah dengan cara dioleskan pada kulit ketiak.
TRIKLOSAN

 Rumus Molekul : C12H7Cl3O2


 Berat Molekul : 289,55
 Rumus Kimia : 2,4,4’- trichloro – 2’ – hydroksi difenil eter
 Nama Lain : Triclosan, Cloxifenol dan Irgasan DP 300
 Kelarutan : Mudah larut dalam etanol P, eter,
aseton, kloroform dan NaOH, tidak larut
dalam pelarut organik
 Kegunaan :Konsentrasi dalam penggunaan (0,1-
0,3)% untuk deodoran, shampoo, sabun
dan lain-lain.
Kromatografi Lapis Tipis Spektrofotodensitometri

KLT merupakan metode Adalah metode analisis


pemisahan komponen–komponen instrumental yang berdasarkan
atas dasar perbedaan absorpsi interaksi radiasi elektromagnetik
atau partisi oleh fase diam di dengan analit yang merupakan
bawah gerakan pelarut noda pada KLT
pengembang atau pelarut
pengembangan campur

Prinsip spektrofotodensitometri hampir


sama dengan spektrofotometri.
Penentuan kadar analit yang
Prinsip kerjanya memisahkan
dikorelasikan dengan area noda pada
sampel berdasarkan perbedaan KLT akan lebih terjamin kesahihannya
kepolaran antara sampel dibanding metode KCKT atau KG, sebab
dengan pelarut yang digunakan area noda kromatogram diukur pada
posisi diam atau “zig-zag” menyeluruh
SKEMA KERJA

Baku Sampel
Ditimbang saksama ± 10 mg triklosan BBP dan Ditimbang saksama setara 5 mg triklosan
masukkan dalam labu tentukur 50 mL. dalam gelas piala

Ditambah 2 mL asam klorida 4 M

Ditambah 5 mL metanol dan dipanaskan


diatas tangas air
Ditambah metanol sampai tanda
Dimasukkan ke dalam labu tentukur 25
mL, addkan dengan metanol sampai
tanda

Disaring dengan kertas saring Disaring dengan kertas saring, tambahkan


natrium sulfat anhidrat

Larutan sampel dan Larutan baku ditotolkan masing-masing 8 µL

Di KLT dengan fase gerak n-Heksan - etil asetat - asam asetat glasial (80:10:10).

Diukur secara spektrofotodensitometri pada panjang gelombang maksimum ± 270 nm


ALAT DAN BAHAN
PERHITUNGAN BOBOT PENIMBANGAN

Berdasarkan Etiket Berdasarkan netto

Keterangan :
BP : Bobot Penimbangan
BJ : Bobot Jenis
PERHITUNGAN KADAR

Kadar (%) Triklosan dalam Deodoran :

Keterangan :
Tu : Tinggi Puncak Bercak Larutan Uji
Tb : Tinggi Puncak Bercak Larutan Baku
Bb : Bobot Baku Triklosan
Bu : Bobot Uji
Fu : Faktor Pengenceran Larutan Uji
Fb : Faktor Pengenceran Larutan Baku
KB : Kemurnian Baku
PERHITUNGAN BAHAN

 Asam asetat glasial : Rp. 532.000/2,5L = Rp. 250/mL


 Metanol : Rp. 350.000/2,5L = Rp. 140/mL
 Etil Asetat : Rp. 1.767.000/2,5L = Rp. 710/mL
 Hidrochlorida acid 37% : Rp. 513.000/2,5L = Rp. 210/mL
 N-Heksan : Rp. 3.043.000/2,5L = Rp. 1300/mL
 Na.Sulfat Anhidrat : Rp. 478.000/1Kg = Rp. 478/G
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai