Anda di halaman 1dari 9

Otonomi Daerah

Kelompok 10
1. Atarisa Wulan Anggraeni J3P219075
2. Elvira Nur Saqinah J3P219082
3. Ende Riyana J3P219083
4. Ivan Pernando Putra J3P119030
5. Juang Mukti J3P219088

PARAMEDIK VETERINER
SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2019
Pada Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah, pengertian otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan
kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri
urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.

Dasar Hukum
1. Undang-undang Dasar 1945 pasal 18
2. Undang-undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah beserta perubahannya
3. Undang-undang No.33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuan
gan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

Bentuk otonomi daerah:


1. Desentralisasi
2. Dekonsentrasi
Tujuan otonomi daerah:
1. Meningkatkan pelayanan masyarakat.
2. Meningkatkan keadilan nasional.
3. Memeratakan wilayah daerah.
4. Mengembangkan kehidupan berdemokrasi.
5. Memelihara hubungan yang serasi antara pusat dan daerah.

Prinsip-prinsip otonomi daerah:


1. Prinsip otonomi seluas-luasnya.
2. Prinsip otonomi yang nyata dan bertanggung jawab
3. Prinsip menjamin keserasian hubungan antara daerah dengan
daerah lainnya.
4. Prinsip penyelenggaraan otonomi daerah harus selalu berorientasi
pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan selalu
memperhatikan kepentingan dan aspirasi yang tumbuh dalam
masyarakat.
Pembagian Kewenangan
• Kewenangan Pemerintah Pusat
• Politik luar negeri
• Pertahanan dan kemanan
• Yustisi
• Moneter dan fiskal nasional
• Agama
• Kewenangan Pemerintah Daerah Provinsi sebagai wilayah administrasi
• Perencanaan dan pengendalian pembangunan
• Perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang
• Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
• Penyediaan sarana dan prasarana umum
• Penanganan bidang kesehatan
• Penyelenggaraan Pendidikan dan alokasi sumber daya manusia
potensial.
• Penanggulangan masalah sosial lintas kabupaten/kota.
• Pelayanan bidang ketenagakerjaan lintas kabupaten/kota.
• Kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten /Kota sebagai
daerah otonom
• Perencanaan dan pengendalian pembangunan.
• Perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata
ruang.
• Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat.
• Penyediaan sarana dan prasarana umum.
• Penanganan bidang kesehatan.
Masalah APBD Banyak Habis untuk Bayar Gaji PNS
Masih ada beberapa daerah, khususnya Daerah Otonomi Baru (DOP)
atau daerah pemekaran yang menggunakan dana Anggaran Pendapata
n dan Belanja Daerah (APBD) hal yang tidak produktif, termasuk
belanja pegawai.

Kenapa demikian?
Direktur Jendral Perimbangan Keuangan, Boediarso Teguh Widodo
menjelaskan, daerah pemekaran masih banyak menggunakan APBD
untuk keperluan yang tidak produktif karena mereka belum memiliki
sumber pendapatan sendiri.
"Artinya kalau daerah baru memang biasanya ada perjanjian antara
daerah pemekaran baru dengan daerah induknya. Mereka seringkali
pembebanan dari pelimpahan aparatnya tinggi," kata dia kepada detik
Finance, Jakarta, Selasa (21/2/2017).
"Sehingga mereka sendiri belum punya sumber pendanaan yang cukup
memadai. Artinya perlu waktu untuk mengggali sumber-sumber
pendapatan daerah sendiri," sambung dia.
Daerah pemekaran baru, Boediarso menjelaskan sumber pendapatan
nya masih berasal dari hibah daerah induk. Namun demikian, ada juga
daerah induk yang tidak secara konsisten memenuhi kebutuhan daerah
baru.
"Sementara beban belanjanya, akibat pengalihan dari pegawai dari
daerah induk, ke daerah pemekaran tetap harus dibiayai," terang dia.
Terlebih untuk sekarang, daerah otonom baru agar bisa mendapatkan
dana APBD harus melalui daerah induk. Tidak bisa secara langsung,
berbeda dengan dulu.
"Kalau dulu dia begitu DOB, jadi daerah otonom baru, itu transfer ke
daerahnya itu sudah mandiri, lepas dari daerah induk.
Tapi Kalau sekarang dengan Undang-Undang 23 tahun 2014 tentang
pemerintah daerah tidak bisa langsung untuk mandiri. Yang alokasi
transfer ke daerahnya tidak mandiri, tapi melalui daerah persiapan
selama tiga tahun," terang dia.

Maka dari itu, daerah otonom baru yang dananya masih terbatas,
paling besar dihabiskan untuk membayar gaji PNS.

"Kalau pemekaran kan itu biasanya wilayahnya dibagi, kelembagaan


nya dibentuk baru, kemudian dari daerah induk tadi, karena wilayah
nya dibagi, penduduknya di bagi, apa yang ada wilayah itu kemudian
jadi tanggungjawab daerah baru, termasuk biasanya orangnya, atau
aparat daerah, jadi perlu banyak biaya," tuturnya. (mkj/dnl)

Anda mungkin juga menyukai