Anda di halaman 1dari 12

TEORI BELAJAR KOGNITIF

KURT KOFFKA DAN KOHLER


Teori Kognitif dan Konstruktivisme

Kognitif
- Wertheimer
- Kurt Koffka
- Kohler (1887-1959)

Konstruktivisme
- John Dewey (1856-1952)
- Jean Piaget (1896-1980)
- Jerome Brunner (1915- )
K. KOFFKA (1886-1941)

Teori Koffka tentang belajar didasarkan


pada anggapan bahwa belajar dapat
diterangkan dengan prinsip-prinip
psikologi Gestalt.
TEORI BELAJAR KOFFKA

Jejak Ingatan

Perjalanan Waktu

Latihan Terus Menerus


WOLFGANG KOHLER (1887-1959)
 Meneliti tentang insight pada simpanse.
 Mengetahui bagaimana fungsi insight dapat
membantu memecahkan masalah.
 Membuktikan bahwa perilaku simpanse dalam
memecahkan masalah yang dihadapinya tidak
dengan stimulus dan respon atau trial and error
saja.
RANGKAIAN EKSPERIMEN KOHLER
1. Detour Problem

Binatang dapat melihat makanan sebagai tujuan, tetapi tidak dapat mencapai secara

langsung.

2. Percobaan dengan simpanse

Simpanse seperti manusia yaitu mampu memecahkan masalah sekaligus dengan

proses integrasi atau pemahaman.

3. Percobaan dengan ayam

Ayam dilatih untuk mendekati warna kertas yang agak gelap dan tidak mendekati

warna terang.
EKSPERIMEN KOHLER

Percobaan dengan simpanse


Insight :pengamatan atau pemahaman mendadak thd hubungan
antar bagian di dlm suatu situasi permasalahan.
Insight ini sering dihubungkan dgn pernyataan aha.

(a) layang-layang (diamond), (b) segiempat,


(c) segitiga, (d) segidelapan
Dalam proses belajar sesuai dengan teori insight learning
yang diajukan oleh Kohler dan Koffka

Untuk memecahkan masalah adalah melalui proses mencoba

dan salah.

Setelah menemukan suatu cara dalam pemecahan masalah,

Ia akan dengan mudah mengulang cara yang sama sesuai pengalaman

yang lalu.

Hal ini memiliki kesamaan cara pemecahan masalah melalui

teori kognitif yaitu algoritmik dan analogi.


KONSEP TEORI KOGNITIF
 Siswa : pembelajar yang aktif
 Belajar : proses menemukan (insight – aha) dan memperoleh
penyelesaian masalah (problem solving)
 Guru : pendamping, tem,an diskusi serta fasilitator, yang mem-
berikan alat belajar, memanipulasi situasi dan kondisi belajar
shg siswa bisa belajar sendiri
 Kegiatan belajar : to explore, to manipulate, to experiment, to
question, and to search out answers for themselves - activity is
essential
 Fasilitas : Laboratories, workshops and technologies that encou
-rage interactivity such as multimedia, hypermedia and virtual
reality.
 Tapi Computer software that is strictly drill and practice does
not fit in with an active discovery environment. Drill and me-
morization practice, often used in language schools, do not
encourage creativity or discovery
APLIKASI TEORI KOGNITIF DAN KONSTRUKTIVISTIK DLM
PEMBELAJARAN

Tujuan pendidikan menurut teori belajar kognitif adalah :


 Menghasilkan individu atau anak yang memiliki kemampu-
an berfikir untuk menyelesaikan setiap persoalan yang diha-
dapi,
 Kurikulum dirancang sedemikian rupa sehingga terjadi situa
si yang memungkinkan pengetahuan dan keterampilan da-
pat dikonstruksi oleh peserta didik.
 Latihan memecahkan masalah seringkali dilakukan melalui
belajar kelompok dengan menganalisis masalah dalam
kehidupan sehari-hari
 Peserta didik diharapkan selalu aktif dan dapat menemukan
cara belajar yang sesuai bagi dirinya.
 Guru hanyalah berfungsi sebagai mediator, fasilitor, dan
teman yang membuat situasi yang kondusif untuk terjadi-
nya konstruksi pengetahuan pada diri peserta didik.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai