TEORI BELAJAR
KOGNITIF
Pergeseran paradigma pembelajaran
TAPI
PENDIDIK
INTERAKSI
SUMBER PESERTA
BELAJAR DIDIK
Learning to do (learn)
Learning to be
Siapa yang
menjadikan dirinya
kurus ?
Apa tugas guru
dalam proses
belajar ini?
Belajar adalah
mencari dan
mengkonstruksi
pengetahuan lewat
berbagai strategi
TEORI BELAJAR KOGNITIVISME
Memori jangka
panjang
Register Pemrosesan
Stimulus pengindraan awal recall
pengulangan
1. Perhatian
Melihat
2. Perlu waktu
Mendengar
Meraba Memori jangka
Membau
Mencecap pendek
Lupa/hilang
Lupa/hilang pengulangan
JEAN PIAGET (1896 – 1980)
Prinsip Belajar KONSTRUKTIVISME
AKTIF
MEMBANGUN
Pengetahuan
SENDIRI
PROSES MENGKONTRUKSI
MENURUT JEAN PIAGET :
1 • SKEMATA
2 • ASIMILASI
3 • AKOMODASI
4 • EKUILIBRIUM
KOGNITIVISME
1. Proses Belajar : terjadi :
menurut tahap-
TEORI PERKEMBANGAN
tahap perkembangan sesuai umur PIAGET
2. Tahap-Tahap :
asimilasi
penyesuaian pengetahuan baru dengan struktur
kognitif yang sudah ada
akomodasi
penyesuaian struktur kognitif dengan pengetahuan
baru
equilibrasi
penyeimbangan mental setelah terjadi proses
asimilasi /akomodasi
A
S
I
= M
I
L
A
S
I
SKEMATA
ANJING ×
AKOMO
DASI
DISEQUI SKEMATA
LIBRIUM BARU
KUCING
CONTOH MASALAH
Seorang Ibu menunjukkan gambar Anjing dan mencerita-kan
tentang Anjing tersebut kepada anaknya. Sang Ibu menunjukkan bahwa
seperti di gambar inilah yang bernama Anjing, memiliki ciri punya kaki
empat, berekor dan bertelinga. Pada saat itu, si anak membentuk
pengetahuan yang dinamakan skemata awal bahwa anjing adalah
seperti dalam gambar. Suatu hari si anak melihat hewan yang hampir
sama dengan gambar anjing. Namun selain memiliki ciri seperti apa
yang ada dalam skemata awal , ia melihat bahwa hewan tersebut juga
suka menjilat-jilat dan mengonggong.
Pada saat itulah, timbul dalam pemikiran si Jaka apa yang
dinamakan “disequilibrium” alias kebingungan : sebenarnya Anjing
itu seperti apa yang ada dalam gambar atau seperti realita yang dia lihat
saat itu. Sang ibu kemudian menjelaskan bahwa anjing memang suka
menjilat-jilat dan menggonggong. Yang terjadi kemudian adalah proses
ASIMILASI., yaitu:
Si anak membangun pengetahuan tentang anjing dengan
mengaitkan antara skemata awal (setelah ditunjukkan gambar dan
cerita dari sang Ibu) dengan Anjing dalam realita sebenarnya.
Kemudian ia mempertegas konsep anjing dengan menanyakan
kembali ke Ibunya untuk klarifikasi bahwa Anjing itu tidak hanya
berkaki empat, bertelinga dua dan berekor, tapi juga mengonggong,
suka menjilat, jinak, dan seterusnya. Ketika ia mendapat penegasan
dari sang Ibu bahwa itulah anjing, maka terbentuklah sekamata baru
(pengetahuan baru) pada diri si anak tentang Anjing.
Keesokan harinya, si Jaka melihat binatanglain yaitu kucing
yang memiliki ciri mirip dengan Anjing, berkaki empat, bertelinga
dua dan berekor. Pada saat itu, secara internal dalam benaknya
membangun pengetahuan baru dan bertanya apakah ini Anjing?
Disinilah dia mengalami proses konstruksi pengetahuan lebih jauh,
yang oleh Piaget dinamakan sebagai proses akomodasi.
Dalam konteks, ini si anak sudah punya skemata
awal bahwa anjing itu berkaki empat, bertelinga dua,
berekor, mengonggong, suka menjilat. Tapi setelah
melihat binatang lain, yaitu kucing, ia bingung (terjadi proses
disequilibrium) dimana ternyata binatang yang ditemuinya tersebut,
memiliki kaki empat, bertelinga dua, berekor, menjilat, jinak, tapi
tidak mengonggong (malah bersuara, “Meoooong”), bahkan suka lari
manjat pohon. Kemudian si anak bertanya pada ibunya, “Bu ini
Anjing apa?”.
Ketika mendapat umpan balik bahwa itu adalah binatang lain
yang mirip anjing bernama kucing, maka terbangunlah pengetahuan
baru pada diri si Jaka bahwa ada binatang lain yang memiliki ciri
hampir sama tapi berbeda dengan anjing, yaitu kucing. Maka
terjadilah proses AKOMODASi: membentuk skemata awal baru
(Kucing) dalam pikiran si Anak.Begitulah proses belajar berlangung
sepanjang ia berinterakasi dengan lingkungannya.
PROSES KOGNITIF PIAGET
Skema kerangka kognitif / kerangka referensi
Asimilasi proses sso memasukkan pengetahuan baru ke
dalam pengetahuan yg sudah ada
Akomodasi menyesuaikan diri dengan infomasi yg baru
Organisasi mengelompokkan perilaku/ konsep kedalam
kelompok2 yg terpisah ke dalm sistem kognitif yang lebih
tertib, lancar; dengan menggunakan kategori2
meningkatkan LTM
Ekulibirasi bergerak dari satu tahap ke tahap yg lain
rawan konflik dalam usahanya memahami dunia
(disekulibium). Jika berhasil akan mendapatkan
keseimbangan pemikiran
Teori Belajar Vygotsky
L
ACTUAL LEVEL E
A
R
N
I
ZPD
N
G
INSTRUCTION
POTENTIAL LEVEL
ACTUAL LEVEL
ZPD
KONSEP SCAFFOLDING