Anda di halaman 1dari 38

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

TEORI BELAJAR
KOGNITIF
Pergeseran paradigma pembelajaran

BUKAN LAGI BAGAIMANA


DOSEN MENGAJAR DENGAN
BAIK TRANSFER OF
KNOWLEDGE
(TEACHER CENTER)

TAPI

Bagaimana mahasiswa bisa


belajar dengan baik dan
METHOD OF
berkelanjutan INQUIRY AND
DISCOVERY
(STUDENT CENTERED LEARNING)

TIM DIKTI 2011


Pengertian pembelajaran

PENDIDIK

INTERAKSI

SUMBER PESERTA
BELAJAR DIDIK

TIM DIKTI 2011


The International Bureau of Education UNESCO
(The International Commission on Education for the 21 st Century)

EMPAT PILAR PENDIDIKAN

Learning to know (think)

Learning to do (learn)

Learning to be

Learning to live together

Life long learning


Perubahan paradigma dalam pembelajaran

Siapa yang
menjadikan dirinya
kurus ?
Apa tugas guru
dalam proses
belajar ini?

Belajar adalah
mencari dan
mengkonstruksi
pengetahuan lewat
berbagai strategi
TEORI BELAJAR KOGNITIVISME

 Belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman


(tidak selalu berbentuk perubahan tingkah laku yang
dapat diamati)

 Setiap orang telah mempunyai pengetahuan/pengalaman


dalam dirinya, yang tertata dalam bentuk struktur
kognitif. Proses belajar terjadi bila materi yang baru
beradaptasi dengan struktur kognitif yang sudah dimiliki

 Tokoh terkenal adalah: Jean Piaget & Vygotsky


6
SKEMA PEMROSESAN INFORMASI

Memori jangka
panjang
Register Pemrosesan
Stimulus pengindraan awal recall
pengulangan
1. Perhatian
Melihat
2. Perlu waktu
Mendengar
Meraba Memori jangka
Membau
Mencecap pendek
Lupa/hilang

Lupa/hilang pengulangan
JEAN PIAGET (1896 – 1980)
Prinsip Belajar KONSTRUKTIVISME

AKTIF
MEMBANGUN
Pengetahuan
SENDIRI
PROSES MENGKONTRUKSI
MENURUT JEAN PIAGET :

1 • SKEMATA

2 • ASIMILASI

3 • AKOMODASI

4 • EKUILIBRIUM
KOGNITIVISME
1. Proses Belajar : terjadi :
menurut tahap-
TEORI PERKEMBANGAN
tahap perkembangan sesuai umur PIAGET
2. Tahap-Tahap :
 asimilasi
penyesuaian pengetahuan baru dengan struktur
kognitif yang sudah ada
 akomodasi
penyesuaian struktur kognitif dengan pengetahuan
baru
 equilibrasi
penyeimbangan mental setelah terjadi proses
asimilasi /akomodasi
A
S
I
= M
I
L
A
S
I
SKEMATA

ANJING ×
AKOMO
DASI
DISEQUI SKEMATA
LIBRIUM BARU

KUCING
CONTOH MASALAH
Seorang Ibu menunjukkan gambar Anjing dan mencerita-kan
tentang Anjing tersebut kepada anaknya. Sang Ibu menunjukkan bahwa
seperti di gambar inilah yang bernama Anjing, memiliki ciri punya kaki
empat, berekor dan bertelinga. Pada saat itu, si anak membentuk
pengetahuan yang dinamakan skemata awal bahwa anjing adalah
seperti dalam gambar. Suatu hari si anak melihat hewan yang hampir
sama dengan gambar anjing. Namun selain memiliki ciri seperti apa
yang ada dalam skemata awal , ia melihat bahwa hewan tersebut juga
suka menjilat-jilat dan mengonggong.
Pada saat itulah, timbul dalam pemikiran si Jaka apa yang
dinamakan “disequilibrium” alias kebingungan : sebenarnya Anjing
itu seperti apa yang ada dalam gambar atau seperti realita yang dia lihat
saat itu. Sang ibu kemudian menjelaskan bahwa anjing memang suka
menjilat-jilat dan menggonggong. Yang terjadi kemudian adalah proses
ASIMILASI., yaitu:
Si anak membangun pengetahuan tentang anjing dengan
mengaitkan antara skemata awal (setelah ditunjukkan gambar dan
cerita dari sang Ibu) dengan Anjing dalam realita sebenarnya.
Kemudian ia mempertegas konsep anjing dengan menanyakan
kembali ke Ibunya untuk klarifikasi bahwa Anjing itu tidak hanya
berkaki empat, bertelinga dua dan berekor, tapi juga mengonggong,
suka menjilat, jinak, dan seterusnya. Ketika ia mendapat penegasan
dari sang Ibu bahwa itulah anjing, maka terbentuklah sekamata baru
(pengetahuan baru) pada diri si anak tentang Anjing.
Keesokan harinya, si Jaka melihat binatanglain yaitu kucing
yang memiliki ciri mirip dengan Anjing, berkaki empat, bertelinga
dua dan berekor. Pada saat itu, secara internal dalam benaknya
membangun pengetahuan baru dan bertanya apakah ini Anjing?
Disinilah dia mengalami proses konstruksi pengetahuan lebih jauh,
yang oleh Piaget dinamakan sebagai proses akomodasi.
Dalam konteks, ini si anak sudah punya skemata
awal bahwa anjing itu berkaki empat, bertelinga dua,
berekor, mengonggong, suka menjilat. Tapi setelah
melihat binatang lain, yaitu kucing, ia bingung (terjadi proses
disequilibrium) dimana ternyata binatang yang ditemuinya tersebut,
memiliki kaki empat, bertelinga dua, berekor, menjilat, jinak, tapi
tidak mengonggong (malah bersuara, “Meoooong”), bahkan suka lari
manjat pohon. Kemudian si anak bertanya pada ibunya, “Bu ini
Anjing apa?”.
Ketika mendapat umpan balik bahwa itu adalah binatang lain
yang mirip anjing bernama kucing, maka terbangunlah pengetahuan
baru pada diri si Jaka bahwa ada binatang lain yang memiliki ciri
hampir sama tapi berbeda dengan anjing, yaitu kucing. Maka
terjadilah proses AKOMODASi: membentuk skemata awal baru
(Kucing) dalam pikiran si Anak.Begitulah proses belajar berlangung
sepanjang ia berinterakasi dengan lingkungannya.
PROSES KOGNITIF PIAGET
 Skema  kerangka kognitif / kerangka referensi
 Asimilasi proses sso memasukkan pengetahuan baru ke
dalam pengetahuan yg sudah ada
 Akomodasi menyesuaikan diri dengan infomasi yg baru
 Organisasi  mengelompokkan perilaku/ konsep kedalam
kelompok2 yg terpisah ke dalm sistem kognitif yang lebih
tertib, lancar; dengan menggunakan kategori2 
meningkatkan LTM
 Ekulibirasi  bergerak dari satu tahap ke tahap yg lain 
rawan konflik dalam usahanya memahami dunia
(disekulibium). Jika berhasil akan mendapatkan
keseimbangan pemikiran
Teori Belajar Vygotsky

Teori belajar Vygotsky sejalan dengan teori


belajar Piaget yang meyakini bahwa
perkembangan intelektual terjadi pada saat
individu menghadapi tantangan dan pengalaman
baru, serta untuk memecahkan masalah yang
muncul
Satu ide kunci dari teori Vygotsky tentang aspek
sosial belajar mengenai Zona Perkembangan
Proksimal (Zona of Proximal Development).
Menurut teori ini siswa mempunyai dua tingkat
perkembangan yaitu tingkat perkembangan aktual
dan tingkat perkembangan potensial
TEORI

• Vygotsky memberikan pandangan tentang


pentingnya faktor sosial, bahasa dan orang lain
dalam perkembangan anak.

• Perkembangan bahasa pertama anak di dalam


hidupnya dipercaya sebagai pendorong terjadinya
pergeseran dalam perkembangan kognitifnya.
• Yang mendasari teori Vygtsky adalah pengamatan
bahwa perkembangan dan pembelajaran terjadi di
dalam konteks sosial, yakni di dunia yang penuh
dengan orang yang berinteraksi dengan anak sejak
anak itu lahir.
• Dengan pertolongan orang dewasa, anak dapat
melakukan dan memahami lebih banyak hal
dibandingkan dengan jika anak hanya belajar sendiri.
KONSEP SOSIOKULTURAL

Vygotsky menekankan bagaimana proses-proses


perkembangan mental seperti ingatan, perhatian, dan
penalaran melibatkan pembelajaran menggunakan
temuan-temuan masyarakat seperti bahasa, sistem
matematika, dan alat-alat ingatan.
PERKEMBANGAN BAHASA

• Vygotsky lebih banyak menekankan bahasa


dalam perkembangan kognitif. Namun, bagi
Vygotsky, bahasa berkembang dari interaksi
sosial dengan orang lain.

• Dalam tahap praoperasional, ketika anak


belajar menggunakan bahasa untuk
menyelesaikan masalah, mereka berbicara
lantang sembari menyelesaikan masalah.
ZONE PERKEMBANGAN PROKSIMAL

Vygotsky mengajukan teori yang dikenal


dengan istilah Zone of Proximal Development
(ZPD) yang merupakan dimensi sosio-kultural
yang penting sebagai dimensi psikologis. ZPD
merupakan celah antara actual development
dan potensial development.
POTENTIAL LEVEL

L
ACTUAL LEVEL E
A
R
N
I
ZPD
N
G
INSTRUCTION
POTENTIAL LEVEL

ACTUAL LEVEL
ZPD
KONSEP SCAFFOLDING

• Suatu proses yang digunakan orang dewasa untuk menuntun


anak-anak melalui zona perkembangan proksimalnya.
• Dalam istilah teoritis, berarti anak-anak bekerja dalam zona
perkembangan proksimal dan guru menyediakan scaffolding
bagi anak selama melalui ZPD.
• Selain guru, orang dewasa lain dan teman sebaya dapat
memberikan bantuan scaffolding.
APLIKASI TEORI VYGOTSKY
DALAM PENDIDIKAN

Karya Vygotsky didasarkan pada tiga ide utama:


1. intelektual berkembang pada saat individu menghadapi
ide-ide baru dan sulit mengaitkan ide-ide tersebut
dengan apa yang mereka telah ketahui
2. interaksi dengan orang lain memperkaya perkembangan
intelektual
3. peran utama guru adalah bertindak sebagai seorang
pembantu dan mediator pembelajaran siswa
Vygotsky menjabarkan implikasi utama
teori pembelajarannya yaitu:

1. Menghendaki setting kelas kooperatif


2. Pendekatan Vygotsky dalam pembelajaran
menekankan scaffolding
Prinsip Belajar
• belajar aktif  akan menghindarkan siswa
dari kebosanan
• belajar lewat interaksi sosial,manusia
• belajar lewat pengalaman sendiri,pada
pembelajaran ini proses mencari ilmu
dilakukan secara tidak sengaja, jadi siswa
merasa tidak terpaksa untuk belajar
Implikasi dalam Belajar
• Bahasa dan cara berfikir siswa berbeda dengan orang
dewasa. Oleh karena itu guru mengajar dengan
menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berfikir
siswa.
• Siswa-siswa akan belajar lebih baik apabila dapat
menghadapi lingkungan dengan baik. Guru harus membantu
siswa agar dapat berinteraksi dengan lingkungan sebaik-
baiknya.
• Bahan yang harus dipelajari siswa hendaknya dirasakan baru
tetapi tidak asing.
• Berikan peluang agar siswa belajar sesuai tahap.
• Di dalam kelas, siswa-siswa hendaknya diberi peluang untuk
saling berbicara dan diskusi dengan teman-temanya.
Inti Teori Belajar Kognitif

• belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan


tahap perkembangan kognitif peserta didik.
• Peserta didik hendaknya diberi kesempatan untuk
melakukan eksperimen dengan obyek fisik, yang
ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan
dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru.
• Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan
kepada peserta didik agar mau berinteraksi dengan
lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan
berbagai hal dari lingkungan.
Prinsip Pembelajaran
1. Belajar aktif
Proses pembelajaran adalah proses aktif, karena
pengetahuan terbentuk dari dalam subyek belajar. Untuk
membantu perkembangan kognitif anak, kepadanya perlu
diciptakan suatu kondisi belajar yang memungkinkan
anak belajar sendiri, misalnya: melakukan percobaan
sendiri; memanipulasi simbol-simbol; mengajukan
pertanyaan dan mencari jawabannya sendiri;
membandingkan penemuan sendiri dengan penemuan
temannya.
Prinsip Pembelajaran
2. Belajar lewat interaksi sosial
Dalam belajar perlu diciptakan suasana yang
memungkinkan terjadinya interaksi di antara subyek
belajar. Menurut Piaget belajar bersama baik dengan
teman sebaya maupun orang yang lebih dewasa akan
membantu perkembangan kognitif mereka. Karena
tanpa kebersamaan kognitif akan berkembang dengan
sifat egosentrisnya. Dan dengan kebersamaan khasanah
kognitif anak akan semakin beragam.
Prinsip Pembelajaran
3. Belajar lewat pengalaman sendiri (TURUN KE
LAPANGAN)
Dengan menggunakan pengalaman nyata maka
perkembangan kognitif seseorang akan lebih baik
daripada hanya menggunakan bahasa simbol abstrak
atau konsep. Karena dengan pengalaman langsung,
siswa akan berhadapan langsung dengan persoalan
nyata dan dia akan merumuskan suatu masalah secara
kontekstual dan akan tertantang menyelesaikan
masalahnya dengan berbagai alternatif pemecahan
masalah yang realistik.
Jadi ?
a. Pembelajaran yang aktif, maksudnya adalah siswa
sebagai subyek belajar menjadi factor yang paling
utama. Siswa dituntut untuk belajar dengan mandiri
secara aktif.
b. Prinsip pembelajaran dengan interaksi sosial untuk
menambah khasanah perkembangan kognitif siswa dan
menghindari kognitif yang bersifat egosentris.
c. Belajar dengan menerapkan apa yang dipelajari agar
siswa mempunyai pengalaman dalam mengeksplorasi
kognitifnya lebih dalam. Tidak melulu menggunakan
bahasa verbal dalam berkomunikasi.
d. Adanya guru yang memberikan arahan agar siswa tidak melakukan
banyak kesalahan dalam menggunakan kesempatannya untuk
memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang positif.
e. Dalam memberikan materi kepada siswa diperlukan penstrukturan
baik dalam materi yang disampaikan maupun metode yang
digunakan. Karena pengaturan juga sangat berpengaruh pada
tingkat kemampuan pemahaman pada siswa.
f. Materi yang diberikan akan sangat bermakna jika saling berkaitan
karena dengan begitu seseorang akan lebih terlatih untuk
mengeksplorasi kemampuan kognitifnya.
h. Pembelajaran dilakukan dari pengenalan umum ke khusus dan
sebaliknya dari khusus ke umum atau dari konkrit ke abstrak
(Piaget).
Ciri-ciri pembelajaran dalam pandangan kognitif
adalah :

• Menyediakan pengalaman belajar dengan mengaitkan


pengetahuan yang dimiliki siswa.
• Menyediakan berbagai alternatif pengalaman belajar.
• Mengintegrasikan pembelajaran dengan situasi yang
realistic dan relevan.
• Mengintegrasikan pembelajaran.
• Memanfaatkan berbagai media.
• Melibatkan siswa secara emosional dan social.
Contoh Aplikasi
• Menentukan tujuan instruksional
• Memilih materi pelajaran
• Menentukan topik yang mungkin dipelajari secara
aktif oleh siswa
• Menentukan dan merancang kegiatan belajar yang
cocok untuk topik yang akan dipelajari siswa.
• Mempersiapkan pertanyaan yang dapat memacu
kreatifitas siswa untuk berdiskusi atau bertanya
• Mengevaluasi proses dan hasil belajar
endrotomoits@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai