Anda di halaman 1dari 60

TERAPI OKSIGEN

Ismail Setyopranoto
Unit Stroke RSUP Dr Sardjito /
Bagian Ilmu Penyakit Saraf FK UGM
Oksigen adalah zat yang sangat
penting untuk menjaga
metabolisme aerobik pada
tingkat selular tubuh

2/29/2020 2
Peranan Oksigen

2/29/2020 3
Sistem Respirasi

Menyediakan kecukupan oksigen


untuk metabolisme sel dan
megeluarkan CO2 sebagai hasil
metabolisme

2/29/2020 4
Sistem Respirasi

STRUKTUR ANATOMI

TRANSPORT GAS
VENTILASI PARU

KONTROL RESPIRASI
PERTUKARAN GAS

2/29/2020 5
Hipoksia

Hipoksemia
2/29/2020 6
Hipoksemia

 Penurunan tekanan parsial oksigen pada arteri


 Defisiensi oksigen relatif dalam darah arteri
 Penurunan konsentrasi oksigen dalam darah
arteri.

2/29/2020 7
Respon Fisiologis Terhadap Hipoksemia

2/29/2020 8
Hipoksia
 Kekurangan oksigen pada tingkat selular
 Ambilan dan pemakaian oksigen selular yang
tidak adekuat
 Penurunan oksigen untuk pernafasan jaringan.
 Tekanan oksigen di tingkat selular tidak
adekuat.

2/29/2020 9
Gejala & Tanda Hipoksia

1. Dyspneu (Sesak nafas)


2. Diaphoresis (Berkeringat)
3. Gelisah
4. Takipneu
5. Tekanan darah/nadi meningkat
6. Perubahan Pola Napas
7. Gangguan Mental
8. Sianosis.

10
Reaksi selama hipoksia

2/29/2020 11
Jenis Hipoksia
1. Hypoxic Hypoxia
2. Circulatory Hypoxia
3. Hemic Hypoxia
4. Demand Hypoxia
5. Histotoxic Hypoxia

2/29/2020 12
Hypoxic Hypoxia

 PaO2 (tekanan oksigen arteri) rendah akibat FiO2<21


atau penurunan tekanan barometer (berada pada
ketinggian)
 Gangguan ventilasi akibat kelemahan otot-otot
pernafasan atau overdosis narkotik.
 Gangguan oskigenasi akibat fibrosis paru, ARDS

2/29/2020 13
Circulatory Hypoxia

• Pompa darah ke jaringan tidak adekuat, disebabkan


penurunan CO seperti MI, volume cairan rendah,
hipotensi, supply arteri jelek.
• Pada pasien dengan MI harus diberikan terapi oksigen

2/29/2020 14
Hemic Hypoxia

• Penurunan kapasitas pembawa oksigen seperti pada


anemia atau keracunan karbon monoksida

2/29/2020 15
Demand Hypoxia

• Peningkatan konsumsi oksigen jaringan pada keadaan


status hipermetabolik, seperti demam

2/29/2020 16
Histotoxic Hypoxia

• Pemakaian oksigen abnormal seperti pada keracunan


sianida

2/29/2020 17
Tanda dan Gejala Hipoksia

• Takipnea, dispnea, hiperpnea,


• Takikardia, disritmia, perubahan nadi, hipertensi
• Anemia, polisitemia
• Restlessness, disorientasi, letargi
• Sianosis, digital clubbing

2/29/2020 18
Struktur Anatomi
Trakea

CABANG Bronkus
primer
BRONKUS Bronkus
sekunder

Bronkus
tersier

Zona konduksi
Bronkiolus

Bronkiolus
terminalis

Bronkiolus
Zona respirasi

respiratori

Saccus
alveolii

2/29/2020 19
Anatomi Saluran Nafas Bawah

2/29/2020 20
Anatomi Saluran Nafas Bawah

2/29/2020 21
Fisiologi pertukaran gas

Free air:
PiO2 : 20.9 % x 760 = 159 mmHg
PiCO2 : 0.04 % x 760 = 0.3 mmHg
PiN2 : 78.6 % x 760 = 597mmHg ALVEOLUS

PiH2O : 0.46 % x 760 = 3.5 mmHg


N2 H2O
Kapiler Paru
PAN2: PAH2O:
573 mmHg 47 mmHg
Proses
PAO2: PACO2:
Difusi
104 mmHg 40 mmHg

O2 O2 CO2 O2
PaO2:
PaO2: 104 mmHg
40 mmHg CO2
CO2
PaCO2:
PaCO2:
40 mmHg
45 mmHg

2/29/2020 22
Terapi Oksigen ditujukan untuk
mengatasi hipoksia secara langsung
dengan meningkatkan FiO2

Pemberian Oksigen
untuk terapi oksigen dalam
praktek sehari-hari
harus melalui inhalasi

2/29/2020 23
Indikasi Terapi Oksigen
• PaO2 <60mmHg atau SaO2 <90
• Keadaan akut pasien suspek hipoksemia
• Trauma berat
• MCI akut
• Post operatif (Short term)

2/29/2020 24
Langkah-langkah terapi oksigen

• Nilai SaO2 pasien (dengan pulse oxymetri). Target


SaO2 > 90%.
• Cari dan atasi penyebab penurunan SaO2 (Airway,
Breathing)
• Tetapkan metode pemberian oksigen (Oxygen Delivery
Device).
• Evaluasi.

2/29/2020 25
Sistem deliveri gas

• Rebreathing
• Partial rebreathing
• Nonrebreathing

2/29/2020 26
Jenis Alat Konsentrasi O2 Aliran O2
Nasal kanula 24 - 54% 1 - 2 Lpm
Simple face mask 35 - 60% 6 - 12 Lpm
Partial rebreather 35 - 95% 6 - 10 Lpm
Non Rebreater 80 - 50% 8 - 12 Lpm
Venturi 24 - 50% 4 - 12 Lpm
Bag Valve Mask
Tanpa Oksigen 21% (udara)
Dengan Oksigen 50 - 100% 8 - 12 Lpm
Positive Press > 100% 8 - 12 Lpm

27
Rebreathing

• Udara yang dihasilkan paru-paru ditampung dalam


reservoir
• Mempunyai penyerap CO2 ( absorbsi CO2 )
• Udara yang di hasilkan paru dihirup kembali tanpa CO2.
• Dipakai untuk deliveri gas anestesi
• Jarang atau tidak dipakai dalam prakteksehari-hari

2/29/2020 28
Partial rebreathing

• Sebagian udara hasil ekspirasi dari anatomic dead


space masuk ke dalam kantong reservoir.
• Reservoir juga menerima aliran udara segar .
• Udara inspirasi terdiri dari udara ekspirasi (CO2
sedikit) dan aliran udara segar (O2 murni)

2/29/2020 29
Nonrebreathing

• Merupakan sistim deliveri oksigen pada umumnya.


• Udara ekspirasi dikeluarkan.
• CO2 yang dikeluarkan tidak dihirup kembali selama
pernafasan berikutnya.
• High flow system & low flow system

2/29/2020 30
High flow system

• Aliran udara inspirasi dapat mencapai dalam sistem ini


dapat mencukupi aliran inspirasi puncak pasien.
• FiO2 diketahui dan stabil.
• Dipakai untuk FiO2 konsisten dan dapat diprediksi.
• Untuk pasien dengan pola pernafasan tidak stabil
• Ventury mask

2/29/2020 31
Venturi Masks
Venti-Masks

• Deliver himidified oxygen


• Dapat meningkatkan FiO2 sampai
24%-50% dengan cara mencampur
udara ruangan dengan O2
• FiO2 dapat diatur dengan tepat
sesuai dengan yang dikehendaki.
• Konsentrasi rendah: 24%, 26%,
28%, 31%.
• Konsentrasi tinggi: 35%, 40%, 50%.

2/29/2020 32
Venturi Masks
Venti-Masks

2/29/2020 33
Aerosol Devices
Face tents, face masks,trach collar,t-piece

• Memakai prinsip yang sama dengan


venturi masks dengan tambahan
menggunakan botol aerosol.
• Berguna untuk terapi obat-obatan
seperti inhalasi.

2/29/2020 34
Low flow system

• Sistem deliveri oksigen yang banyak dipakai karena


simpel, mudah pemakaian, familiar untuk petugas
medis, ekonomis dan diterima pasien.

Acceptable and preferable

2/29/2020 35
Low flow system

• Aliran udara inspirasi pada sistem ini tidak dapat


memenuhi flow inspirasi puncak pasien
• FiO2 tergantung dari :
• Kecepatan aliran oksigen.
• Reservoir
• Pola ventilasi pasien
• Low flow ≠ low oxygen concentration

2/29/2020 36
Kalkulasi perkiraan FiO2

• BB 75 kg
• Tidal volume 500 ml
• Respiratory rate 20 /menit
• I : E ratio 1:2
• Inspiratory time 1 detik
• Expiratory time 2 detik
• Anatomic reservoir 50 ml

2/29/2020 37
• Anatomic reservoir terdiri dari hidung, nasopharynx
dan oropharynx
• Diperkirakan volume dari reservoir anatomi adalah
sepertiga dari ruang mati anatomi.
• 1/3 x 150 ml = 50 ml

2/29/2020 38
• Kanula nasal O2 6 L/menit (100 ml/detik)
• Sebagian besar aliran ekspirasi terjadi selama 75%
pertama waktu ekspirasi (1.5 detik)
• O.5 detik sisanya adalah kesempatan mengisi reservoir
anatomi dengan oksigen 100% dari sumber oksigen.

2/29/2020 39
• Komposisi udara inspirasi adalah
• 50 ml O2 100% dari reservoir anatomi
• 100 ml O2 100% dari kannula nasal
• 350 ml O2 20% dari udara ruang

FiO2 adalah

50 + 100 +70
44%
500
2/29/2020 40
Bila RR turun 10 kali/menit

• 50 ml O2 100% berasal dari reservoar anatomi


• 200 ml O2 100% berasal dari kanula nasal.
• 250 ml O2 20% berasal dari udara ruangan

FiO2 adalah

50 + 200 +50
60%
500
2/29/2020 41
Pada sistim low-flow:
• Tidal volume besar atau respiratory rate
cepat, FiO2 rendah;
• Tidal volume kecil atau respiratory rate
lambat, FiO2 tinggi

2/29/2020 42
Oxygen Devices and Estimate FiO2
Method FiO2 Flowrate
(Approximate) (L/min)
Nasal Cannula 24% 1
28% 2
32% 3
36% 4
40% 5
44% 6
Simple Face Mask 40 – 60% 5–8

Partial Rebreahting Mask 60 – 80% 8 – 15

Non Rebreathing Mask 85 – 100 % 10 – 15

Venturi Mask 24% 3


26% 3
28% 6
31% 6
35% 9
40% 12
50% 15

2/29/2020 43
Kanula Nasal
• Meningkatkan FiO2 2%-4% untuk setiap
liter O2 (flow rate).
• Maksimum 6 l/menit.  FiO2 24-44%
(tergantung pola ventilasi pasien).
• Flow > 6 l/menit tidak signifikan
meningkatkan FiO2, karena keterbatasan
rongga hidung.
• Flow yang tinggi (> 4 l/menit) akan
merusak mukosa hidung. Disarankan
memakai humidifikasi kanula hidung
dengan “bubble device”.

2/29/2020 44
Kanula Nasal

Perkiraan FiO2 (bila


RR dan Vt normal

Dewasa Anak-Anak
1 L = 24 % 1/8 L = 28 %
2 L = 28 % ¼ L = 35%
3 L = 32 % ½ L = 45 %
4 L = 36 % ¾ L = 50%
5 L = 40 % 1 L = 55 %
6 L = 44 %

2/29/2020 45
Simple Oksigen Mask

• Dapat meningkatkan FiO2 31-61% dengan 5-10


l/menit.
• Reservoar simple mask adalah ruang antara
masker dan wajah pasien, merupakan penyimpan
oksigen yang digunakan untuk nafas berikutnya
sehingga dapat meningkatkan FiO2.
• Flow < 6 l/menit tidak direkomendasikan karena
tidak dapat mengeluarkan CO2 dari masker.

2/29/2020 46
Simple Oksigen Mask

Perkiraan Konsentrasi

6 L = 40 %
7 L = 50 %
8 L = 60 %

2/29/2020 47
Simple Oksigen Mask

2/29/2020 48
Partial Rebreathing Mask

• Mirip dengan simple mask (dengan


tambahan kantong resevoar oksigen).
• Dapat meningkatkan FiO2 > 60%.
• Pastikan, saat inspirasi kantong
mengempis (mengecil) sekitar 1/3 nya
saja.

2/29/2020 49
Non-Rebreathing Mask

• Meningkatkan FiO2 paling tinggi


diantara simple oxygen devices.
• FiO2 dapat mencapai 100% (60%-
90%, tergantung dari ada atau
tidaknya kebocoran antara masker
dan wajah.
• Flowrate harus tinggi untuk
menjaga kantong tetap
mengembang selama inspirasi. (> 10
l.menit).
2/29/2020 50
Non-Rebreathing Mask

2/29/2020 51
Tracheostomy Mask

• Deliveri udara atau oksigen


aerosol panas.
• Setting FiO2 dengan cara
mengatur di blender.
• FiO2 maksimum 40 – 60%
• Flow rate minimum 8
L/menit

2/29/2020 52
Tracheostomy Mask

2/29/2020 53
Evaluasi dan Monitoring

 Klinis
 Pulse oximetry
 Kapnograf
 ABG
 X-ray
 EKG

• Terapi penyebab/definitif

54
55
Kriteria Pontoppidan
FISIOTERAPI INTUBASI
ACCEPTABLE
NO PARAMETER TERAPI OKSIGEN TRACHEOSTOMI
RANGE
PEMANTAUAN KETAT VENTILASI
FREKUENSI
1 12-25 25-35 >35
NAPAS

KAPASITAS VITAL
2 70-30 30-15 <15
PARU (mL/Kg)

GAS DARAH
3
(mmHg)
100-70
PaO2 200-70 (MASKER O2) <70 (MASKER O2)
(UDARA)
PaCO2 35-45 45-60 >60
AaD02 50-200 200-350 >350
4 VD/VT 0,3-0,4 0,4-0,6 >0,6
5 INSP. FORCE 100-50 50-25 <25

From: Pontoppidan,H.,Laver,M.B.,and Geffin,B,Acute respiratory failure in the surgical patient, in Welch.,C.E.(ed): Advances in surgery, volume 4,Chicago,
Year. Book Medical Publishers,1970,p.163 After 15 minutes of 100% O 2 Except in chronic hypercapnia
56
Masker sederhana
Dengan reservoir bag Jackson Rees
FACE MASK O2 8-10 lpm Flow O2 : 6-10 lpm Flow O2 : 8-10 lpm
FiO2 : 40-60% FiO2 : 60%- 100% FiO2 : 100%

Terapi oksigen

BVM Dengan reservoir bag NASAL PRONG


Flow O2 : 8-10 lpm O2 flow 1 – 6 lpm
FiO2 : 80%- 100% FiO2 : 24 – 44 %

BVM Dengan reservoir bag


BAG VALVE MASK (BVM) Flow O2 : 8-10 lpm
Dgn oksigen 8-10 lpm : 60% 57
FiO2 : 80%- 100%
Komplikasi Terapi Oksigen

• PaO2>60 pada pasien dengan peninggian CO2 kronis


(dapat terjadi depressi pernafasan)
• FiO2 >50%, dapat terjadi keracunan oksigen, timbul
atelektasis atau depressi ciliary dan/atau penurunan
fungsi lekosit.
• Bahaya kebakaran dapat terjadi pada konsentrasi tinggi
oksigen.

2/29/2020 58
59

Anda mungkin juga menyukai