Anda di halaman 1dari 64

UPAYA PENCEGAHAN DAN

PENGENDALIAN PTM
TERPADU DI FKTP DALAM
RANGKA PROMOTIF,
PREVENTIF & DETEKSI DINI
TUJUAN PEMBELAJARAN

Tujuan Pembelajaran Umum


Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu
melakukan Pencegahan Terpadu PTM di FKTP sesuai
dengan Permenkes Nomor 71 Tahun 2015 tentang
Penanggulangan Penyakit Tidak Menular

Tujuan Pembelajaran Khusus


Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu:
 Menjelaskan pengertian PTM dan faktor risikonya
 Melakukan upaya promotif dan preventif PTM
 Melakukan deteksi dini faktor risiko PTM
UPAYA PROMOTIF

Advokasi

Sosialisasi
Diseminasi informasi
(medsos, media cetak
& elektronik)
Seminar/ workshop
Pemberdayaan
masyarakat
dll
WEBSITE P2PTM
www.pptm.depkes.go.id
INSTAGRAM
@p2ptmkemenkesri
MEDIA KIE

Leaflet

Standing Banner
Faktor Risiko PTM Utama
Tumpeng Gizi Seimbang
Piring Makanku

¼ Buah ¼
Karbohidrat

Air Putih
¼ ¼ Lauk
Sayuran Pauk
(Protein)
Batas Aman Konsumsi GGL

Gula 50 gram ( 4 sendok makan ) per hari

Garam 2000 miligram natrium / 5 gram garam ( 1 sdt)

Lemak 67 gram ( 5 sendok makan minyak )

Pesan Kesehatan
Permenkes 30 tahun 2013

“Konsumsi Gula lebih dari 50 gram, Natrium lebih


dari 2000 mili gram, atau Lemak total lebih dari 67
gram per orang per hari berisiko hipertensi, stroke,
diabetes, dan serangan jantung”
DETEKSI DINI
Deteksi Dini PTM

a. Deteksi Dini Penyakit Kanker


• SADARI/ SADANIS
• IVA/ Papsmear
b. Deteksi Dini Penyakit Jantung
c. Deteksi Dini DM dan Hipertensi Terpadu
• Carta prediksi PJPD WHO Searo
d. Deteksi Dini PPOK dan asma
• Pemeriksaan Arus Puncak Ekspirasi (APE) dgn
Peakflowmeter
e. Deteksi Dini Gangguan Indera dan Fungsional
• Gangguan penglihatan (periksa visus, katarak,
glaukoma)
• Gangguan pendengaran (tes suara, tes Rinne, Tes
Weber, Tes Swabach)
• Gangguan fungsional (RBM)
Deteksi Dini HT Dan DM
Pengukuran FR DM:
Riwayat Faktor Risiko:
• Berat badan
• Apakah usianya > 40 tahun
• Tinggi badan
• Riwayat keluarga menderita DM
• Indeks massa tubuh
• Pernah melahirkan bayi dengan BB
• Lingkar perut
> 4 kg
• Tekanan darah
• Kehamilan dengan kadar gula darah
tinggi
• Riwayat lahir dengan BB < 2,5 kg
• Berat badan lebih (IMT > 23 kg/m2)
• Kurang aktivitas fisik Pemeriksaan:
• Hipertensi (> 140/90 mmHg)
• Dislipdemia (HDL < 35 mg/dL dan
• Kadar glukosa darah sewaktu
atau trigliserida > 250 mg/dL)
• Kadar glukosa darah puasa
• Diet tidak sehat (unhealthy diet)
• Tes Toleransi Glukosa Oral
dengan tinggi gula, garam dan
(TTGO)
rendah serat
• Kadar lipid darah
• Perokok aktif maupun pasif
• EKG
Alur Deteksi Dini Faktor Risiko PTM
Sesuai variabel yang tertera dalam
Buku Monitoring Faktor Risiko PTM,
sebagai catatan individual
Data Pribadi
No. Urut Pendaftaran : Diisi dengan nomor yang sama dengan buku register
Tanggal Kunjungan Pertama : Diisi dengan tanggal kunjungan pertama kali
No. Kartu Identitas KTP :
(NIK)
Wajib diisi, dengan nomor induk kependudukan

Nama Lengkap : Diisi dengan nama lengkap, bukan nama panggilan


Tanggal Lahir/Umur (Tahun) : Diisi dengan dengan tanggal lahir, bila tak tahu lihat NIK
Jenis Kelamin :
Diisi dengan “Laki-laki (L)” atau “Perempuan (P)”
Agama : CUKUP JELAS

Pendidikan Terakhir : Diisi dengan pendidikan terakhir (lulus pendidikan)


Alamat Rumah : CUKUP JELAS

Pekerjaan : CUKUP JELAS

Alamat Kantor : CUKUP JELAS

Status Perkawinan : Diisi dengan belum menikah, menikah, janda, duda


No. Telp Rumah/Kantor : CUKUP JELAS
(HP)
E-mail :
Diisi bila ada
Diisi bila ada
Golongan Darah :
Lembar Informasi
Peserta Posbindu PTM di tempat kerja ini merupakan penyandang
penyakit:
a Hipertensi
b Diabetes Melitus
c Jantung Koroner
d Gagal Jantung
e Stroke
f Kanker Leher Rahim
g Kanker Payudara
h Gagal Ginjal Kronik
i Penyakit Paru Obstruktif Kronik
j Thalasemia
k Lupus

Bila YA beri tanda “”; bila TIDAK beri tanda “”


Kunjungan Pertama

Riwayat PTM pada Keluarga Riwayat PTM pada Diri Sendiri


Diabetes Melitus (Ya / Tidak / Tidak Tahu) Diabetes Melitus (Ya / Tidak / Tidak Tahu)
Hipertensi (Ya / Tidak / Tidak Tahu) Hipertensi (Ya / Tidak / Tidak Tahu)

Penyakit Jantung (Ya / Tidak / Tidak Tahu) Penyakit Jantung (Ya / Tidak / Tidak Tahu)

Stroke (Ya / Tidak / Tidak Tahu) Stroke (Ya / Tidak / Tidak Tahu)

Asma (Ya / Tidak / Tidak Tahu) Asma (Ya / Tidak / Tidak Tahu)

Kanker (Ya / Tidak / Tidak Tahu) Kanker (Ya / Tidak / Tidak Tahu)

Kolesterol Tinggi (Ya / Tidak / Tidak Tahu) Kolesterol Tinggi (Ya / Tidak / Tidak Tahu)

PPOK (Ya / Tidak / Tidak Tahu) PPOK (Ya / Tidak / Tidak Tahu)

Thalasemia (Ya / Tidak / Tidak Tahu) Thalasemia (Ya / Tidak / Tidak Tahu)

Lupus (Ya / Tidak / Tidak Tahu) Lupus (Ya / Tidak / Tidak Tahu)

*) Coret yang tidak perlu


Pemantauan Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular
Tahun .............
Faktor Risiko Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Merokok
Kurang makan sayur dan buah
Kurang aktivitas fisik
Bila YA beri tanda “”;
Konsumsi minuman beralkohol
Stres
bila TIDAK beri tanda “”
Berat badan (kg)
Tinggi badan (cm)
Indeks massa tubuh (kg/m2)
Lingkar perut (cm)
Tekanan darah (mmHg)
Diisi dengan angka sesuai hasil
Gula darah puasa (mg/dL) pengukuran/pemeriksaan
Gula darah sewaktu (mg/dL)
Kolesterol total (mg/dL)
Trigliserida (mg/dL)
Arus puncak ekspirasi (APE)
Pemeriksaan payudara klinis & APE diisi dengan “N” (Normal) atau “T” (Tidak normal);
IVA SADANIS, IVA, kadar alkohol, amfetamin diisi dengan “Positif” atau “Negatif”
Kadar alkohol pernafasan
Tes amfetamin urin
Penyuluhan/ konseling berhenti
merokok Bila YA beri tanda “”;
Penyuluhan/ konseling diet sehat
Penyuluhan/ konseling
bila TIDAK beri tanda “”
pemeriksaan klinis payudara &
IVA
Penyuluhan/ konseling potensi Diisi dengan nama obat
PERALATAN DAN LOGISTIK PENUNJANG
POSBINDU PTM

Tinggi Badan
Pita Lingkar Alat Ukur
Timbangan Badan Gula Darah dan Tensimeter
Kolesterol
Tinggi Badan

Berat Badan

Lingkar Perut
MENGUKUR BERAT BADAN

1
2

1. Letakkan timbangan pada lantai yang datar.


2. Pastikan jarum tepat pada angka 0 “nol”.
3. Orang yang diukur berdiri tegak, lutut lurus (tidak
ditekuk), tangan lurus ke bawah menghadap ke
dalam dan merapat pada samping tubuh, kepala
menghadap ke depan dengan pandangan mata
lurus ke depan sejajar telinga dan tidak bergerak.
4. Baca & catat angka yang tertera pada timbangan
MENGUKUR TINGGI BADAN

1. Pastikan alat tsb pada lantai yang datar.


2. Lepas alas kaki, topi, kopiah, sanggul
3. Posisi orang yang diukur dari kepala hingga kaki
menempel rapat pada alat pengukur.
4. Pandangan mata menghadap ke depan, tidak
menunduk.
5. Tarik alat pengukur ke atas dan pastikan tepat
menempel pada kepala.
6. Baca & catat angka yang tertera pada alat.
7. Bila pengukur lebih pendek, harus berdiri di bangku
supaya pembacaan hasil benar.
MENGUKUR TINGGI BADAN
INDEKS MASSA TUBUH (IMT)

Rumus :
BB (kg)
IMT = ——— = ———
TB x TB (m2)

65 65
= ———— = —— = 23,89 kg/m2
1 ,65 x 1,65 2,72
NILAI INDEKS MASSA TUBUH
(IMT)

No IMT Klasifikasi

1 <18,5 Kurus

2 18,5—22,9 Normal

3 23,0—24,9 BB Lebih

4 25,0—27,0 Obesitas 1

5 >27,0 Obesitas 2

The Asia Pasific Perspective, WHO 2000


MENGUKUR LINGKAR PERUT (LP)

1. Tetapkan batas tepi tulang rusuk paling bawah


(beri tanda titik dengan spidol) → bagian kiri
2. Tetapkan batas atas ujung lengkung tulang
pangkal panggul (beri tanda titik dengan spidol).
3. Ambil titik tengah (diantara keduanya; point 1 dan
2) dan beri tanda titik dengan spidol.
4. Lakukan pada sisi tubuh yang lain (bagian Kanan).
5. Lakukan pengukuran pada saat akhir
mengeluarkan nafas.
6. Lakukan pengukuran dimulai dari bagian kiri
secara sejajar mendatar ke kanan melingkari
pinggang melewati perut dan sampai ke bagian
kiri.
7. Baca & catat angka yang tertera pada alat ukur.
MENGUKUR LINGKAR PERUT (LP)
Tetapkan batas atas ujung lengkung tulang pangkal
panggul, tandai dengan spidol

Ambil titik tengah,


Tandai dengan spidol point 2 dan 3

2 4
MENGUKUR LINGKAR PERUT (LP)

7
6
NILAI UKURAN LINGKAR PERUT

NO LINGKAR JENIS KELAMIN KLASIFIKASI


PERUT
1 < 90 cm Laki-laki Normal
2 > 90 cm Laki-laki Berisiko
3 < 80 cm Perempuan Normal
4 > 80cm Perempuan Berisiko

The Asia Pasific Perspective, WHO 2000


TEKANAN DARAH

KOLESTEROL DAN
GULA DARAH

UJI FUNGSI PARU


TEKANAN DARAH
PERSIAPAN

Tidak Menahan
Buang Air Kecil
TEKANAN DARAH

Persiapan Alat:
• Tensimeter
digital
• Baterai

1
TEKANAN DARAH

Pemasangan Baterai
Cara pemasangan manset

1. Masukkan ujung pipa manset pada bagian alat.


2. Perhatikan arah masuknya perekat manset.
3. Pakai manset, perhatikan arah selang

2 3
 Perhatikan jarak manset
dengan garis siku lengan
± 1 ~ 2 cm.
 Pastikan posisi selang
sejajar dengan jari tengah
dan posisi tangan terbuka
ke atas
 Jika manset sudah terpasang
dengan benar, rekatkan
manset
POSISI

SALAH
Standar pengukuran
yang baik dan benar

Pasien harus duduk


tenang dan bahu serta
punggung pada
sandaran dan lengan
diletakkan setinggi aras
jantung.

Kaki pasien harus


menyentuh lantai dan
kedua kaki jangan
disilang
PENGUKURAN TEKANAN DARAH DIULANG
2 KALI DALAM RENTANG
WAKTU 1 MENIT

Catatan :
Pengukuran tekanan darah
berulang-ulang tidak dianjurkan
(rasa tidak nyaman)
NILAI TEKANAN DARAH
47

Klasifikasi Sistolik Diastolik


(mmHg) (mmHg)
Normal < 120 dan < 80
Prehipertensi 121 – 139 atau 80 – 89
Hipertensi grade 1 140-- 159 atau 90-- 99
Hipertensi grade 2 ≥ 160 atau ≥ 100
JNC VII, 2003

3/4/2020
Pemeriksaan Kolesterol
Tahapan
Pemeriksaan :

 Hidupkan Alat :
Tombol kiri atau kanan

 Tampilan layar : Install


MemoChip Masukkan
MemoChips

3/4/2020
 Tampilan layar : No.Lot
No.Lot = MemoChip =
Botol
 Tampilan Layar : Insert Test Strips
Masukkan Test Strips

 Tampilan layar : Apply Sample


Teteskan darah

 Tampilan layar : Testing


 Tunggu hasil 1 ~ 2 menit

3/4/2020
Ukuran Lancet : 4 ~ 5
Bersihkan jari dengan alkohol swab

Letakkan ujung Auto Lancet pada jari


dengan mantap dan agak ditekan
Tusukan Jarum : Samping Jari

Buang tetesan darah pertama


Lakukan pijitan dari telapak tangan
Kumpulkan darah sampai bentuk bulat
Ambil pakai pipet
50mitr
a asa 3/4/2020
Pengambilan darah dengan pipet :

Pipet jangan di pencet Ujung pipet disamping darah


Posisi Pipet : Miring >>>> Horizontal
Ujung Pipet tidak tertutup kulit ~ jangan ditekan

Darah sampai batas pipet

3/4/2020
Proses pemeriksaan :

 Pencet bagian atas pipet


 Boleh dibantu dengan menutup lubang udara pada pipet
 Pencet sampai darah habis

3/4/2020
Hasil Terbaca Hanya dalam 2 Menit

Tekan NEXT untuk melihat


parameter berikutnya
(bila menggunakan Panel Test
Strips)

Periksa bagian belakang strip


apakah ketiga lubang telah
berubah warna dengan merata

3/4/2020
NILAI KADAR LIPID DARAH
54

Kriteria Normal
Kolesterol Total <190 mg/dL
HDL L ≥40; P ≥45 mg/dL
Trigliserida <150 mg/dL
LDL <115 mg/dL
Rasio <5
(Kol/HDL)
3/4/2020
NILAI KADAR GULA DARAH
55

Normal IFG or IGT Diabetes


( mg/dL ) ( pre-diabetes ) ( mg/dL )
mg/dL
GD puasa < 100 100 - < 126 ≥ 126
2 jam post TTGO < 140 140 - < 200 ≥ 200
GD sewaktu < 200 ≥ 200
IFG : Impaired Fasting Glucose = gula darah puasa terganggu (GDPT)
IGT : Impaired Glucose Tolerance = toleransi glukosa terganggu (TGT)

American Diabetes Association: Position statement. Screening for type 2 diabetes. Diabetes
Care 2007

3/4/2020
Pemeriksaan Tajam Penglihatan
(sederhana)
Cara melakukan finger test :
a. Acungkan satu atau lebih jari tangan kanan/kiri kamu
didepan penderita dari jarak 6 m, 3 m, 2 m atau 1 m.
Setelah itu penderita disuruh menebak berapa jumlah
jari yang diacungkan.
b. Orang normal bisa melihat acungan jari pada jarak 6
meter.
c. Apabila pasien tidak bisa menebak/melihat acungan
jari pada jarak 1 meter lakukan tes goyangan tangan
(waving hand tes) minta pasien mengatakan arah
lambaian tangan tadi.
E-TUMBLING

CARANYA
 LAKUKAN PEMERIKSAAN
PADA JARAK 6,3, DAN 1
MTR
 BILA DPT MELIHAT BERI
HURUF LEBIH KECIL
 BILA ADA GANGGUAN
MAKA MAJU LEBIH DEKAT
 LAKUKAN PENILAIAN
6/60, 3/60, 1/60 ATAU 6/18,
3/18, 1/18 ATAU 6/12, 3/12,
1/12
PEMERIKSAAN SEDERHANA TAJAM
PENDENGARAN

Pemeriksaan pendengaran dilakukan untuk


mengetahui fungsi telinga. Secara sederhana dapat
diperiksa dengan suara bisikan. Pendengaran yang
baik akan dengan mudah mengetahui adanya
bisikan
a. Cara pemeriksaan pendengaran dengan bisikan
b. Cara pemeriksaan pendengaran dengan
menggunakan arloji
TES SUARA

Langkah – langkah pemeriksaan :


 Pastikan kondisi lingkungan sekitar tidak terlalu bising, atur jarak pemeriksaan 6 meter.
 Beri instruksi pada klien untuk mengulangi kata yang akan disebutkan
 Pemeriksa menyebutkan 5 kata yang dikenal (contoh : mata, kaki, muka, susu, kuku) pada
jarak 6 meter dari klien dengan volume normal (tidak berteriak & tidak terlalu kecil).
 Posisi pemeriksa berhadapan dengan telinga klien yang diperiksa, mulailah dengan telinga
kanan dengan menutup telinga kiri dengan salah satu jari. Bila klien dapat menyebutkan 4
dari 5 kata dengan benar pada jarak 6 meter dianggap maka dikatakan Normal.
Pemeriksaan dilanjutkan pada telinga kiri dengan cara yang sama.
 Bila klien tidak dapat menyebutkan 4 dari 5 kata dengan benar pada jarak 6 meter maka
pemeriksa maju ke jarak 3 meter dan mengulangi pemeriksaan dengan cara yang sama.
 Bila diduga ada gangguan pendengaran pada salah satu telinga, maka pemeriksaan
dilanjutkan pada jarak 1 meter.
 Pada jarak satu (1) meter pemeriksa berada di belakang klien. Mulailah pemeriksaan pada
telinga yang sehat diikuti dengan telinga yang dicurigai ada gangguan dengan suara
berbisik.
 Demikian juga dilakukan pada telinga lainnya.
• Rinne Test
• Webber test
Masa muda sehat, hari tua nikmat,
tanpa penyakit tidak menular dengan perilaku

Anda mungkin juga menyukai