Anda di halaman 1dari 67

NUTRISI PADA

PENYAKIT JANTUNG
Penyakit Jantung Koroner
Penyakit Vaskuler Aterosklerotik
 Stroke
Dulu
Pola makan/komposisi asupan makan
Tinggi KH Kompleks (Polisakarida)
Tinggi serat (banyak sayuran)
Cukup protein (terutama nabati)
Rendah lemak
+ banyak aktivitas (OR)
Sekarang?
 Sekarang
Perbaikan sosial ekonomi
Tinggi KH Sederhana
Tinggi lemak terutama hewani
Rendah serat
+ kurang gerak (sedentary life style)
 Penyakit vaskuler aterosklerotik
LDL

 Lipoprotein pengangkut lipid dg


apolipoprotein B di bagian luarnya
 Salah satu komponennya adalah PUFA (asam
linoleat, arakhidonat, asam
Dekosaheksaeonat (dha)
 PUFA sangat rentan terhadap ateroskelrosis
 Oksidasi LDL mrpk reaksi rantai peroksodasi
lipid yg dirangsang radikal bebas
 Tdak ada antioksidan  PUFA dalam LDL
produk yang bersifat sitotoksik (aldehid,
keton, alkohol, epoksida, hidrokarbon)
 Resiko aterosklerosis juga ditentukan
kecenderungan relatif (suseptibilitas)
lipoprtein terhadap oksidasi. Ini bersifat
individual
Faktor nutrisi yg berhubungan dg
penyakit vaskuler sterosklerotik

 Lemak dan Kolesterol (Dislipidemia)


 Serat (terutama serat larut)
 Homosistein dan asam folat
 Antioksidan
 Zat Fitokimia. Faktor resiko lainnya
(Obesitas, sedentery life style, rokok, hipertensi,
DM)
Serat larut air

 Perlambat aqbsorbsi glukosa


 Meningkatkan ekskresi asam empedu
(kolesterol) melalui feses
 Menurunkan LDL tanpa mempengaruhi HDL
 Pektin, gums, mucilago, algal polisakarida,
hemisellulose.
Protein Nabati

 Hanya dengan mengganti protein hewani


dengan nabati (47 gr/hari)  menurunkan
LDL dan kolesterol total serum 10 – 20 %
Homosistein dan asam folat

 Homositein  penyebab PVA tanpa


dipengaruhi faktor lain
 Homosistein pengaruhi sel endotel
 Homositein dirubah menjadi metionin dan
sistein dengan bantuan asam folat, B12 dan
B6.
Antioksidan

 Vitamin E, vit C, beta karoten, probucol dan


flavonoid.
 Flavonoid  sayuran, bawang bombay, apel,
teh, anggur (merah)
Lemak dan kolesterol
1. Asupan makan (hubungannya dg gaya hidup)
daging berlemak
Junk food
Soft drink
Mentega/margarin/krim/santan
Alkohol
Konsumsi gula berlebih
Konsumsi minyak berlebih
Nutrisi enteral dan parenteral yg berlebihan
lipidnya
2. Dislipidemia juga dikaitkan dg gaya hidup
Merokok
Konsumsi alkohol yg berlebihan
Sedentary life style
Kurang serat
 Asupan zat gizi  dislipidemia
Asam lemak jenuh (saturated fatty acid/SFA)
dan asam lemak tak jenuh trans
P/S ratio < 1
Defisiensi biotin
3. Gangguan komposisi tubuh (Obesitas) 
aktifitas lipolisis yg berlebihan  terjadi
pelepasan asam lemak bebas yg berlebihan
pada sistem portal  sistemik
4. Gangguan metabolisme lipid
Hiperkilomikronemia
Defisiensi ensim lipoprotein lipase
Defisiensi reseptor LDL
Serat

 Serat larut berperan memperlambat absorbsi


glukosa
 Meningkatkan ekskresi asam empedu lewat
feses (isi kolesterol)
 Secara tdk langsung menarik lemak dari diet
 Berperab menurunkan kolesterol LDL tanpa
mempengaruhi HDL
 (pektin, gums, mucilago, algal polisakarida,
hemisellulosa)
Protein Nabati

 Penelitian
Mengganti protein hewani dg nabati (47
gram/hari)  penurunan kadar LDL-
Kolesterol dan total kolesterol 10 – 20 %,
tanpa membpengaruhi HDL
Homosistein dan asam folat

 Homosistein mrpk asam amino gugus


sufhidriol (SH)
 Dihasilalkan melalui demetilasi metionin
 Oleh tubuh homosistein akan diubah kembali
menjadi metionin dg bantuan asam folat, B12
dan B6
 Kenaikan homosistein  penyakit vaskuler
aterosklerosis
 Asam folat paling berperan mengotrol kadar
homosistein
 Dosis 0,4 – 1 mg  menurunkan kadar
homosistein
Antioksidan

 Vitamin E, vit C, beta karoten, probucol dan


flavonoid
 Flavonoid mempunyain kekuatan antioksidan
yg lebih baik
 Flavonoid  bawang bombay, apel, teh,
anggur merah
Fitokimia

 Bahan makanan dari tumbuhan mengandung


zat fitokimia (Fitosterol, tokotrienol,
flavonaid)
 PENINGKATAN TARAF & KUALITAS KEHIDUPAN

USIA HARAPAN HIDUP

MERUBAH LIFE STYLE

HIDUP DGN PENGELUARAN KALORI INTAKE

OBESE TOLERANSI GLUKOSA

TRANSISI EPIDEMIOLOGI
 TRANSISI EPIDEMIOLOGI

 BEROBAHNYA POLA PENY DAN PENYEBAB KEMATIAN DARI PENY


INFEKSI PENY KE PENYAKIT KRONIK NON INFEKSI

 PADA ERA TRANSISI : 2 BEBAN GANDA


 Satu sisi Obesitas meningkat v sisi lainnya undernutrisi juga meningkat
Pencegahan

 Lemak dalam makanan:


 Trigliserida: gliserol + asam lemak

 Asam lemak:
 Asam lemak jenuh (saturated fatty acids)
 Asam lemak tidak jenuh (unsaturated fatty acids):
 Monounsaturated fatty acids
 Polyunsaturated fatty acids
Lemak

 Saturated fatty acids

 Rantai pendek: <C6:0


 Rantai sedang: C8:0 – C12:0
 C12:0: lauric acid
 Rantai panjang: >C12
 C14:0 = miristic acid
 C16:0 = palmitic acid
Asupan tinggi lemak jenuh, tinggi kolesterol,
rendah lemak tidak jenuh

Meningkatkan kadar kolesterol dalam darah

Aterosklerosis

Infark miokard
Asam Lemak jenuh

 Efek terhadap profil lipid darah:

 Asam lemak <C10:0 : netral


 C14: 0 sampai C16:0 : meningkatkan LDL dan juga
HDL
 C18:0 = efek ringan
Kandungan Asam lemak
As lemak M Kelapa M Sawit Lemak M. Jagung
(g/100 g) Hewani

SFA 86.50 49 35 14
C12:0 44.60 - - -
C14:0 16.80 1 1 -
C16:0 8.20 44 25 12
C18:0 2.80 4 9 2
MUFA 5.80 39 49 28
PUFA 1.80 11.5 15 57.5
Asam lemak jenuh

 Asam lemak laurat:


 Pada kelapa, virgin coconut oil
 Mempunyai efek protektif: anti mikroba, anti virus

 Pada masyarakat tropis:


 kelapa sumber lemak satu-satunya
 Bagian dari food culture
 Kelapa dikonsumsi dengan mak protektif lain:
ikan, bumbu
Asam lemak laurat

 Masyarakat tropis:
 Tak terdapat perbedaan konsumsi kelapa
pada penderita PJK dan orang sehat
 Penderita PJK:
 mengkonsumsi lebih lemak hewani,
 kurang sayuran,
 tinggi makanan mengandung kolesterol
Monounsaturated fatty Acids

 Oleic acid: asam oleat (C18:1)


 Nama lain: omega 9
 Sumber utama: olive oil (minyak zaitun),
 Efek terhadap profil lipid: netral
 Lemak primadona
 Masyarakat Mediteranian: rendah PJK,
konsumsi olive oil tinggi
PUFA

 Omega 6: asam linoleat, asam arachidonat

 Omega 3: asam linolenat, eicosapentanoat,


(EPA, C20:5 N-3) dan asam docosahexaenoat
( DHA, C22:6 N-3).
PUFA

 Omega 6:

 menurunkan LDL
 Menurunkan HDL
 Gampang teroksidasi, sangat aterogenik
 Dapat menjadi asam lemak trans
 Asam lemak trans: sangat aterogenik
 Sudah ditinggalkan
PUFA

 Omega 3:

 Penghambat trombosis
 Protektif
 menghambat produksi tromboksan,
meningkatkan sintesa prostaksilin, menurunkan
viskositas darah dan trombosis
 Sumber utama: ikan
Faktor makanan lain

 Lemak total: jika konsumsi >30% total energi

 Konsumsi energi berlebihan  obesitas

 Karbohidrat: tinggi karbohidrat, mengurangi


LDL, menurunkan HDL

 Protein: rendah protein, rendah kolesterol


darah
Makanan

 Ikan: protektif, sumber omega 3


 Sayuran dan buah-buahan: vitamin, mineral,
serat, zat fitokimia
 Zat fitokimia: antioksidan
 Antioksidan: mengurangi agregasi trombosis,
mengubah metabolisme kolesterol dan
mengurangi tekanan darah
 Antioksidan: pada bumbu dan rempah
Pencegahan PJK

 Lemak: total lemak, SFA, PUFA, MUFA


 Total energi
 Karbohidrat
 Protein
 Makanan
Manajamen diet pada
hiperlipidemia
 Tujuan manajemen:
 Pada penderita PJK: menurunkan kadar lipid
darah, mencegah progresifitas aterosklerosis
dan timbulnya serangan baru
 Pada pasien tanpa gejala: mencegah
timbulnya gejala PJK
Manajamen diet pada
hiperlipidemia
 Kurangi:
 Total energi, total lemak, lemak jenuh (lemak
hewani), makanan mengandung kolesterol

 Menambah:
 Karbohidrat kompleks, serat, MUFA, protein
nabati
Manajamen diet pada
hiperlipidemia
 Konseling diet diteruskan hingga beberapa
bulan
 Pemeriksaan lipid darah setiap 6-8 minggu
 Penentuan jumlah Kalori untuk kontrol berat
badan
 Total lemak: <30%, optimal: dibawah 25%
 SFA: <10%, PUFA: >10%, omega 3: 2%,
sisanya MUFA
Manajamen diet pada
hiperlipidemia
 Asupan kolesterol: <100 mg untuk setiap
1000 kcal
 Kurangi visible fats dan minyak: ganti daging
sapi dengan ikan, ayam
 Hindari invisible fat: pada snack, cake
 Batasi kuning telur
 Buah dan sayur
Manajamen diet pada
hiperlipidemia
 Perubahan diet: menurunkan total kolesterol
dan LDL 10 hingga 20%
 Pasien hipercholesterolemia sangat tinggi:
turunkan SFA hingga <7%, asupan kolesterol
<70 mg/1000 kcal
FAKTOR NUTRISI

 Asam lemak dan kolesterol


 Serat larut
 Protein nabati
 alkohol
Serat larut

 Memperlambat absorbsi glukosa


 Meningkatkan sekresi asam empedu
 Menarik lemak dari diit
 Menurunkan LDLC
Protein nabati

 Menurunkan LDLC
FAKTOR RESIKO

 Obesitas
 Sedentary life style
 Perokok
 Hipertensi
 dm
Objektif tatalkaksana

 Menurunkan serum lipid tu kolesterol dan


triasil gliserol
 Menurunkan bb
 Miningkatkann HDLC

Penyakit jantung didahului oleh keadaan


DISLIPIDEMIA
dislipidemia
 Gangguan metabolisme lipid
1. Hiperkolesterolemia
2. Hipertirasilgliserol
3. Campuran
4. Isolated hipo high lipoproteinemia

Biasa bersamaan :
Intoleransi glukosa/dm
Obesitas
hipertensi
Pendekatan nutrisi
1. Asupan makan  padat energi(lemak), erat dg
life style
 Daging berlemak
 Junk food
 Soft drink, alkohol
 Margarin, krim, santan, mentega dll
 Gula dan minyak berlebihan
 Nutrisi enteral/parenteral
 Berhubungan dengan konsumsi serat rendah
2. Asupan zat gizi
Asam lemak jenuh saturated faty acid/SFA dan
asam lemak tak jenuh trans
P/S (polyunsaturated/saturated) < 1
Defisiensi Biotin

Ketiganya menyebabkan dislipidemia


3. Gangguan komposisi tubuh
Obesitas
Obesitas sentral

4. Gangguan metabolisme lipid


Hiperkilomikronemia
Defisiensi enzym lipoproteinlipase
Defisiensi reseptor LDL
Tujuan diit

1. Menangani penyakit primer


2. Menurunkan kadar kolesterol sampai yg
diharapkan
Tanpa PJK atau 2 faktor resiko LDLC <4,1 mmol
(150 mg/dl)
Dengan PJK atau 2 faktor resiko LDLC < 3,4 mmol
(130 mg/dl)
3. Menangani gangguan metabolik lain (sindroma
metabolik)
4. Menangani komplikasi dislipidemia
Manajemen nutrisi

 Indikasi
 LDLC > 4,1 mmol (> 160 mg/dl)
 LDLC > 3,4 mmol (> 130 mg/dl), dg PJK atau 2 faktor
resiko

Tujuan
Tanpa PJK atau 2 faktor resiko LDLC <4,1 mmol
(<150 mg/dl)
Dengan PJK atau 2 faktor resiko LDLC < 3,4 mmol
(<130 mg/dl)
anjuran % total energi
Step 1 Step 2
Total lemak < 30 < 25
Saturated faty acid < 10 <7
Polyunsaturated faty acid < 10 < 10
Monounsaturated faty acid < 10 < 10
Karbohidrat 50 – 60 < 50 – 60
Protein 10 – 20 10 – 20
kolesterol < 300 mg/hari < 250
Anjuran Nutrisi pada p
jantung
1. Hindari makanan tinggi lemak
 Gorengan
 Daging berlemak (ham, sosis)
 Krim, margarin, mentega, keju, es krim, dll
 Kulit hewani
 Fast food
 Kue-kue
Anjuran ………..

2. Kurangi makanan sumber kolesterol


Jerohan
Otak
Kuning telur
Makanan padat poin 1
Anjuran ………..

3. Kalo menggunakan minyak, gunakan minyak


monounsaturated atau poly unsaturated
4. Konsumsi buah dan sayur secara teratur
(buah segar bukan olahan)
5. Hindari karbohidrat (tu gula) secara
berlebihan
6. Pertahankan berat badan ideal
5. Hindari rokok dan alkohol
6. Pertahankan aktivitas fisik yang teratur
Petunjuk praktis

 Buah 2-3 porsi buah perhari


 Berbagai macam sayuran (hijau, kuning,
orange, akar2an), perhatikan cara masaknya,
paling sedikit 3-4 serve perhari
 Berbagai macam serealia (oat, roti,
beras/merah dll)
 Ikan sebaiknya dikonsumsi 2 x perminggu
Vitamin anti oksidan

 Vitamin E
 Fish oil
 Vitamin c
 Beta caroten

Anda mungkin juga menyukai