PENYAKIT JANTUNG
Penyakit Jantung Koroner
Penyakit Vaskuler Aterosklerotik
Stroke
Dulu
Pola makan/komposisi asupan makan
Tinggi KH Kompleks (Polisakarida)
Tinggi serat (banyak sayuran)
Cukup protein (terutama nabati)
Rendah lemak
+ banyak aktivitas (OR)
Sekarang?
Sekarang
Perbaikan sosial ekonomi
Tinggi KH Sederhana
Tinggi lemak terutama hewani
Rendah serat
+ kurang gerak (sedentary life style)
Penyakit vaskuler aterosklerotik
LDL
Penelitian
Mengganti protein hewani dg nabati (47
gram/hari) penurunan kadar LDL-
Kolesterol dan total kolesterol 10 – 20 %,
tanpa membpengaruhi HDL
Homosistein dan asam folat
TRANSISI EPIDEMIOLOGI
TRANSISI EPIDEMIOLOGI
Asam lemak:
Asam lemak jenuh (saturated fatty acids)
Asam lemak tidak jenuh (unsaturated fatty acids):
Monounsaturated fatty acids
Polyunsaturated fatty acids
Lemak
Aterosklerosis
Infark miokard
Asam Lemak jenuh
SFA 86.50 49 35 14
C12:0 44.60 - - -
C14:0 16.80 1 1 -
C16:0 8.20 44 25 12
C18:0 2.80 4 9 2
MUFA 5.80 39 49 28
PUFA 1.80 11.5 15 57.5
Asam lemak jenuh
Masyarakat tropis:
Tak terdapat perbedaan konsumsi kelapa
pada penderita PJK dan orang sehat
Penderita PJK:
mengkonsumsi lebih lemak hewani,
kurang sayuran,
tinggi makanan mengandung kolesterol
Monounsaturated fatty Acids
Omega 6:
menurunkan LDL
Menurunkan HDL
Gampang teroksidasi, sangat aterogenik
Dapat menjadi asam lemak trans
Asam lemak trans: sangat aterogenik
Sudah ditinggalkan
PUFA
Omega 3:
Penghambat trombosis
Protektif
menghambat produksi tromboksan,
meningkatkan sintesa prostaksilin, menurunkan
viskositas darah dan trombosis
Sumber utama: ikan
Faktor makanan lain
Menambah:
Karbohidrat kompleks, serat, MUFA, protein
nabati
Manajamen diet pada
hiperlipidemia
Konseling diet diteruskan hingga beberapa
bulan
Pemeriksaan lipid darah setiap 6-8 minggu
Penentuan jumlah Kalori untuk kontrol berat
badan
Total lemak: <30%, optimal: dibawah 25%
SFA: <10%, PUFA: >10%, omega 3: 2%,
sisanya MUFA
Manajamen diet pada
hiperlipidemia
Asupan kolesterol: <100 mg untuk setiap
1000 kcal
Kurangi visible fats dan minyak: ganti daging
sapi dengan ikan, ayam
Hindari invisible fat: pada snack, cake
Batasi kuning telur
Buah dan sayur
Manajamen diet pada
hiperlipidemia
Perubahan diet: menurunkan total kolesterol
dan LDL 10 hingga 20%
Pasien hipercholesterolemia sangat tinggi:
turunkan SFA hingga <7%, asupan kolesterol
<70 mg/1000 kcal
FAKTOR NUTRISI
Menurunkan LDLC
FAKTOR RESIKO
Obesitas
Sedentary life style
Perokok
Hipertensi
dm
Objektif tatalkaksana
Biasa bersamaan :
Intoleransi glukosa/dm
Obesitas
hipertensi
Pendekatan nutrisi
1. Asupan makan padat energi(lemak), erat dg
life style
Daging berlemak
Junk food
Soft drink, alkohol
Margarin, krim, santan, mentega dll
Gula dan minyak berlebihan
Nutrisi enteral/parenteral
Berhubungan dengan konsumsi serat rendah
2. Asupan zat gizi
Asam lemak jenuh saturated faty acid/SFA dan
asam lemak tak jenuh trans
P/S (polyunsaturated/saturated) < 1
Defisiensi Biotin
Indikasi
LDLC > 4,1 mmol (> 160 mg/dl)
LDLC > 3,4 mmol (> 130 mg/dl), dg PJK atau 2 faktor
resiko
Tujuan
Tanpa PJK atau 2 faktor resiko LDLC <4,1 mmol
(<150 mg/dl)
Dengan PJK atau 2 faktor resiko LDLC < 3,4 mmol
(<130 mg/dl)
anjuran % total energi
Step 1 Step 2
Total lemak < 30 < 25
Saturated faty acid < 10 <7
Polyunsaturated faty acid < 10 < 10
Monounsaturated faty acid < 10 < 10
Karbohidrat 50 – 60 < 50 – 60
Protein 10 – 20 10 – 20
kolesterol < 300 mg/hari < 250
Anjuran Nutrisi pada p
jantung
1. Hindari makanan tinggi lemak
Gorengan
Daging berlemak (ham, sosis)
Krim, margarin, mentega, keju, es krim, dll
Kulit hewani
Fast food
Kue-kue
Anjuran ………..
Vitamin E
Fish oil
Vitamin c
Beta caroten