Anda di halaman 1dari 18

Nutrisi pada pasien dengan

tinggi kolesterol dan trigliserid

Kegiatan prolanis Klub Singkawang


Tengah
Jumat, 6 Maret 2015
Pencegahan

 Lemak dalam makanan:


 Trigliserida: gliserol + asam lemak

 Asam lemak:
 Asam lemak jenuh (saturated fatty acids)
 Asam lemak tidak jenuh (unsaturated fatty acids):
 Monounsaturated fatty acids
 Polyunsaturated fatty acids
Lemak

 Saturated fatty acids

 Rantai pendek: <C6:0


 Rantai sedang: C8:0 – C12:0
 C12:0: lauric acid
 Rantai panjang: >C12
 C14:0 = miristic acid
 C16:0 = palmitic acid
Diet – heart Hypothesis
Keys dkk

Asupan tinggi lemak jenuh, tinggi kolesterol, rendah lemak tidak jenuh

Meningkatkan kadar kolesterol dalam darah

Aterosklerosis

Infark miokard
Diet –Heart Hypothesis

Keys dkk
Seven Countries Study, 1970
penelitian selama 25 tahun
lima negara di Eropa,
Amerika Serikat dan Jepang
Asam Lemak jenuh

 Efek terhadap profil lipid darah:

 Asam lemak <C10:0 : netral


 C14: 0 sampai C16:0 : meningkatkan LDL dan
juga HDL
 C18:0 = efek ringan
Kandungan Asam lemak
As lemak M Kelapa M Sawit Lemak M. Jagung
Hewani
(g/100 g)

SFA 86.50 49 35 14
C12:0 44.60 - - -
C14:0 16.80 1 1 -
C16:0 8.20 44 25 12
C18:0 2.80 4 9 2
MUFA 5.80 39 49 28
PUFA 1.80 11.5 15 57.5
Asam lemak jenuh

 Asam lemak laurat:


 Pada kelapa, virgin coconut oil
 Mempunyai efek protektif: anti mikroba, anti virus

 Pada masyarakat tropis:


 kelapa sumber lemak satu-satunya
 Bagian dari food culture
 Kelapa dikonsumsi dengan mak protektif lain:
ikan, bumbu
Asam lemak laurat

 Masyarakat tropis:
 Tak terdapat perbedaan konsumsi kelapa
pada penderita PJK dan orang sehat
 Penderita PJK:
 mengkonsumsi lebih lemak hewani,
 kurang sayuran,
 tinggi makanan mengandung kolesterol
Monounsaturated fatty Acids

 Oleic acid: asam oleat (C18:1)


 Nama lain: omega 9
 Sumber utama: olive oil (minyak zaitun),
minyak sawit
 Efek terhadap profil lipid: netral
 Lemak primadona
 Masyarakat Mediteranian: rendah PJK,
konsumsi olive oil tinggi
Faktor makanan lain

 Lemak total: jika konsumsi >30% total energi

 Konsumsi energi berlebihan  obesitas

 Karbohidrat: tinggi karbohidrat, mengurangi


LDL, menurunkan HDL

 Protein: rendah protein, rendah kolesterol


darah
Makanan

 Ikan: protektif, sumber omega 3


 Sayuran dan buah-buahan: vitamin, mineral,
serat, zat fitokimia
 Zat fitokimia: antioksidan
 Antioksidan: mengurangi agregasi trombosis,
mengubah metabolisme kolesterol dan
mengurangi tekanan darah
 Antioksidan: pada bumbu dan rempah
Pencegahan PJK

 Lemak: total lemak, SFA, PUFA, MUFA


 Total energi
 Karbohidrat
 Protein
 Makanan
Manajamen diet pada hiperlipidemia

 Tujuan manajemen:
 Pada penderita PJK: menurunkan kadar lipid
darah, mencegah progresifitas aterosklerosis
dan timbulnya serangan baru
 Pada pasien tanpa gejala: mencegah
timbulnya gejala PJK
Manajamen diet pada hiperlipidemia

 Kurangi:
 Total energi, total lemak, lemak jenuh (lemak
hewani), makanan mengandung kolesterol

 Menambah:
 Karbohidrat kompleks, serat, MUFA, protein
nabati
Manajamen diet pada hiperlipidemia

 Konseling diet diteruskan hingga beberapa


bulan
 Pemeriksaan lipid darah setiap 6-8 minggu
 Penentuan jumlah Kalori untuk kontrol berat
badan
 Total lemak: <30%, optimal: dibawah 25%
 SFA: <10%, PUFA: >10%, omega 3: 2%,
sisanya MUFA
Manajamen diet pada hiperlipidemia

 Asupan kolesterol: <100 mg untuk setiap


1000 kcal
 Kurangi visible fats dan minyak: ganti daging
sapi dengan ikan, ayam
 Hindari invisible fat: pada snack, cake
 Batasi kuning telur
 Buah dan sayur
Manajamen diet pada hiperlipidemia

 Perubahan diet: menurunkan total kolesterol


dan LDL 10 hingga 20%
 Pasien hipercholesterolemia sangat tinggi:
turunkan SFA hingga <7%, asupan kolesterol
<70 mg/1000 kcal

Anda mungkin juga menyukai