NIM : 1706104040019
TARI INDANG
(DINDIN BADINDIN)
A. Pengertian Tari Indang
Tari indang atau biasa disebut dengan tari dindin
badindin adalah sebuah seni tari tradisional yang berasal
dari budaya masyarakat Minang, Pariaman, Provinsi
Sumatera Barat.
Nama indang sendiri berasal dari nama alat musik
tepuk, alat musik ini adalah alat musik yang digunakan
untuk mengiringi seni tari ini. Indang atau bisa juga
disebut ripai, adalah sebuah instrumen yang dimainkan
dengan cara ditepuk.
B. Sejarah Tari Indang
Tari Indang menggambarkan kedatangan Islam
di Sumatera Barat sejak abad ke-13. Tarian ini
dikenal dengan Tarian Badindin, yaitu kata-kata
“dindin badindin” pada lagu pengiringnya.
Indang berkembang dalam masyarakat
traditional Minangkabau yang menghuni wilayah
kabupaten Padang. Tari indang diciptakan oleh
Rapa’i. Rapa’i merupakan pengikut setia Syekh
Burhanuddin, seorang tokoh terpandang yang selalu
memperingati upacara tabuik di Minang.
C. Tema dan Makna Filosofi
Pada awalnya kesenian tari indang bertujuan
untuk keperluan dakwah Islam. Itu sebabnya, sastra
yang dibawakan berasal dari shalawat Nabi Muhammad
SAW atau hal-hal bertema keagamaan.
Seni tari ini kerap disuguhkan atau
dipertunjukkan bersama iringan sholawat Nabi atau
syair yang mengajarkan nilai keIslaman.
D. Gerakan Tari Indang
Gerakan tari indang dindin badindin diawali
dengan pertemuan 2 kelompok penari yang kemudian
akan menyusun diri berbanjar dari kiri ke kanan.
Mereka akan duduk bersila dan memperagakan gerakan
simetris yang sangat membutuhkan kerja keras dan
latihan yang cukup.
E. Iringan Tari
Tari indang dindin badindin diiringi oleh 2 ragam
bunyi, yaitu bunyi yang berasal dari tabuhan alat musik
tradisional khas melayu seperti rebana dan gambus,
serta bunyi yang berasal dari syair yang dinyanyikan
oleh seseorang tukang dzikir. Tukang dzikir sendiri
adalah seseorang yang memandu tari melalui syair dan
lagu yang dinyanyikannya.
Lirik Lagu Badindin Arti Lirik Lagu Badindin