• Mulia E10018050
• Putri Wulandari E10018059
• Daniel Matumona E10018106
• Intan Lestari Aritonang E10018138
• Agus Budiman E10018139
• Ricki Wahyudi E10018156
MAYOR BREED
SISTEM PEMBIBITAN SAPI
PERAH
Konsep pembibitan sapi perah nasional
akan diuraikan secara terperinci dari
setiap subsistem meliputi subsistem
produksi, distribisi, pemasaran serta
pembinaan mutu
Subsistem produksi
• Subsistem produksi dari sistem pembibitan
ternak sapi perah nasional mencakup berbagai
aspek terutama aspek pemulibiakan,
pengembangan sumber bibit dan koordinasi
fungsi kelembagaan pembibitan
1. Pemulibiakan
• Pemulibiakan merupakan serangkaian kegiatan
reproduksi dan pemulibiakan baik
menggunakan teknologi konvensional maupun
teknologi mutahir bertujuan menghasilkan
ternak bibit berkemampuan genetik(unggul)
a. perbaikan mutu genetik yang sudah
dilakukan
• Perbaikan mutu genetik dilakukan dengan
menerapkan program pemuliaan bangsa
dengan mengarahkan sapi perah lokal kepada
sapi peranakan berderajad tinggi darah FH
melalui program perkawinan grading up
b. Strategi perbaikan mutu genetik dimasa
depan
• Strategi pemuliaan untuk menghasilkan sapi
perah bibit pada dasarnya akan diterapkan
melalui beberapa kegiatan melanjutkan
kebijakan pemuliaan yang sudah ditetapkan
Strategi pembibitan dalam kawasan sentra
produksi
• Seleksi
• Persilangan
• Bioteknologi mutahir
• Pembibitan
Pengembangan sumber bibit
• Pengembangan daerah sumber bibit
diprioritaskan pada wilayah dataran tinggi,
tetapi dimungkinkan pula bagi daerah dataran
rendah apabila memenuhi persyaratan populasi
dan produksi susu
Koordinasi fungsi kelembagaan
• Koordinasi fungsi kelembagaan pembibitan
melalui penerapan mekanisme tata kerja secara
harmonis dan efektif, sangat diperlukan dalam
mewujudkan tujuan perbaikan genetik sapi
perah sampai pada skala nasional
B. Subsistem distribusi dan
pemasaran
• Subsistem distribusi dan pemasaran bibit
khususnya pada sapi perah diindonesi
mempunyai alur yang relatif sederhana hal ini
dimungkinkan karena usaha sapi perah di
Indonesi sampai saat ini belum mempunyai
jenjang hierarki bibit secara jelas
C. Substansi pembinaan mutu