Anda di halaman 1dari 19

Sistem Hematologi dan

Imunologi
Anggota kelompok :
1. Anggie Minarn Br.Butar-Butar
2. Bella Gusmiarti
3. Febby Gita Rizkia
4. Idzan Kurniawan
5. Intan Putri Waluyaningsih
6. Muhammad Dimas Rardiansyah
7. Nabila Chairunnisa
8. Pita Febriazcmi Rahmat
9. Putri Inayah
10. Tia Gita Cahyani
Hematologi
Hematologi adalah cairan yang ada
pada manusia sebagai alat transportasi
berfungsi untuk mengirimkan zat-zat
dan oksigen yang dibutuhkan oleh
jaringan tubuh, mengangkut bahan-
bahan kimia hasil metabolisme, dan
juga sebagai pertahanan tubuh
terhadap virus atau bakteri.
Fisiologi Hematologi
1.     Sebagai alat pengangkut.
2.     Mengatur keseimbangan cairan tubuh.
3.     Mengatur panas tubuh.
4.     Berperan penting dalam mengatur pH
cairan tubuh
5.     Mempertahankan tubuh dari serangan
penyakit infeksi
6.     Mencegah perhematologian.
Komponen Hematologi
Hematologi terdiri dari dua
komponen utama, yaitu:
1. Plasma hematologi, bagian cair
hematologi yang sebagian besar
terdiri atas air, elektrolit, dan protein
hematologi.
2. Butir-butir hematologi (blood
corpuscles), yang terdiri atas
 Eritrosit (sel hematologi merah)
 Leokosit (Sel Hematologi Putih)
 Trombosit (Keping Hematologi)
 Limpa
Hematopoiesis
 Hematopoiesis merupakan proses
pembentukan hematologi.
 Tempat hematopoiesis pada manusia
berpindah-pindah, sesuai dengan usianya.
a.     Yolk sac : usia 0-3 bulan intrauteri
b.     Hati dan lien : usia 3-6 bulan intrauteri
c.     Sumsum tulang : usia 4 bulan intrauterine
sampai dewasa
Hemostasis

Mengurangi aliran hematologi yang


menuju daerah trauma .
Cara mengurangi hematologi menuju
daerah trauma yaitu:
a.     Vasokontriksi
b.     Penekanan oleh edema
c.     Mengadakan sumbatan/menutup
lubang perhematologian
Pembekuan Hematologi
 Pembekuan hematologi adalah proses dimana
komponen cairan hematologi ditransformasi
menjadi material semisolid yang dinamakan
bekuan hematologi.
 Menurut howell proses pembekuan hematologi
dibagi menjadi tiga stadium yaitu:
a.      Stadium I : pembentukan tromboplastin.
b.      Stadium II : perubahan dari protrombin menjadi
thrombin.
c.      Stadium III : perubahan dari fibrinogen menjadi
fibrin.
Imunologi
 Sistem kekebalan atau sistem imun adalah sistem
perlindungan pengaruh luar biologis yang dilakukan
oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme.

 Jika sistem kekebalan bekerja dengan benar, sistem ini


akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan
virus, serta menghancurkan sel kanker dan zat asing
lain dalam tubuh.

 Jika sistem kekebalan melemah, kemampuannya


melindungi tubuh juga berkurang, sehingga
menyebabkan patogen, termasuk virus yang
menyebabkan demam dan flu, dapat berkembang
dalam tubuh.
Fungsi Sistem Imun
1. Sistem Pertahanan Tubuh

2. Memperbaiki Jaringan yang


Rusak
.
3. Menjaga Homeostatis
Sistem Imun

Sistem kekebalan tubuh manusia dibagi 2,


yaitu kekebalan tubuh tidak spesifik dan
kekebalan tubuh spesifik.
Sistem kekebalan tubuh tidak spesifik
◦ Eksternal
◦ Internal
 sistem kekebalan tubuh spesifik
 Limfosit B
 Limfosit T
Sistem kekebalan tidak spesifik eksternal
Pertahanan pertama tubuh yang paling luar dan
tugasnya melindungi agar antigen tidak masuk ke
dalam tubuh. Contohnya:
 kulit
 Air
 Minyak
 Mukus atau lendir
 Rambut hidung.

Semua zat cair yang dihasilkan oleh tubuh (air


mata, mukus, saliva) mengandung enzimm yang
disebut lisozim. Lisozim adalah enzim yang dapat
meng-hidrolisis membran dinding sel bakteri atau
patogen lainnya sehingga sel kemudian pecah dan
mati. Bila patogen berhasil melewati pertahan tahap
pertama, maka pertahanan kedua akan aktif.
Sistem kekebalan tidak spesifik internal

 Signal kimiawi (histamin) berdampak pada


dilatasi(pelebaran) pembuluh hematologi dan
akhirnya pecah. Sel hematologi putih jenis
neutrofil,acidofil dan monosit keluar dari
pembuluh hematologi akibat gerak yang
dipicu oleh senyawa kimia(kemokinesis dan
kemotaksis).

 Karena sifatnya fagosit,sel-sel hematologi


putih ini akan langsung memakan sel-sel
asing tersebut. Peristiwa ini disebut
fagositosis karena memakan benda padat, jika
yang dimakan adalah benda cair, maka
disebut pinositosis.
Sistem kekebalan tubuh spesifik
 Pertahanan tubuh spesifik merupakan pertahanan
ketiga tubuh, dan bekerja jika antigen berhasil
masuk ke dalam tubuh dan telah melewati sistem
pertahanan tubuh nonspesifik internal. Sistem
pertahanan tubuh spesifik yaitu limfosit. Limfosit
terdiri dari dua macam yaitu limfosit B dan
limfosit T.

Jikasel limfosit B bertemu dengan antigen dan


cocok, maka limfosit B membelah secara mitosis
dan menghasilkan beberapa sel limfosit B. Semua
Limfosit B segera melepaskan antibodi yang
mereka punya dan merangsang sel Mast untuk
menghancurkan antigen atau sel yang sudah
terserang antigen untuk mengeluarkan histamin.
Sistem kekebalan tubuh spesifik
 Satusel limfosit B dibiarkan tetap hidup untuk
menyimpan antibodi yang sama sebelum
penyerang terjadi. Limfosit B yang tersisa ini
disebut limfosit B memori. Hal ini
menyebabkan kenapa respon imun sekunder
jauh lebih cepat dari pada respon imun primer.

Limfosit T ada tiga jenis, yaitu:


• Limfosit T sitotoksik : menghancurkan sel yang terinfeksi
antigen
• Limfosit T pembantu : membantu limfosit mengenali gen
• Limfosit T memori : mengingat antigen yang pernah
menyerang tubuh
Jenis-jenis antibodi
Antibodi adalah protein berbentuk Y dan disebut
Immunoglobulin(Ig), hanya dibuat oleh Limfosit B.
Antibodi berikatan dengan antigen pada akhir
lengan huruf Y. Bentuk lengan ini akan
menentukkan beberapa macam IG yang ada, yaitu
IgM, IgG, IgA,IgE dan IgD
IgG yang mengikat mikroba  dengan sangat efisien
IgM yang mengikat bakteri
IgA yang terdapat pada interstitium, saliva, lapisan
mukosa dan saluran pencernaan untuk
mencegah infeksi oleh antigen.
IgEyang mengikat parasit  dan merupakan
penyebab utama terjadinya gejala alergi
IgD yang selalu terikat pada sel B dan memainkan
peran untuk menginisiasi respon awal sel B
Jenis-jenis antibodi
Sel T dihasilkan oleh sumsum
tulang, bertumbuh dan matang
di kelenjar timus tetapi ia tidak
menghasilkan antibodi.
Tugas utamanya adalah:
menentang sel yang dijangkiti
virus, bakteria dan kanker.
Apabila sistem imun berada di
dalam keadaan normal, tubuh
manusia akan dapat menentang
berbagai patogen.
Faktor-faktor yang merendahkan sistem imun

Berikut adalah faktor-faktor yang


merendahkan sistem keimunan kita:
1.     Cara hidup yang tidak sehat.
2.     Kekurangan zat makanan.
3.     Pencemaran udara atau alam
sekitar.
4.     Keletihan.
5.     Tekanan dan kerisauan.
6.     Kurang bersenam.
7.     Penggunaan antibiotik yang
berlebihan.
Penyakit akibat
ketidakseimbangan sistem imun

Penyakit AIDS
Juga dikenali sebagai penyakit kurang
daya tahan melawan penyakit; yang
mana virus HIV menyerang sistem imun
Alergi

Alergi, kadang disebut hipersensitivitas,


disebabkan respon imun terhadap
antigen
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai