milik suatu benda dengan cara menukarkan berdasarkan ketentuan syara atau memberikan kemanfaatan sesuatu benda yang dibolehkan dengan cara mengekalkan dengan harga benda tersebut. B. HUKUM JUAL BELI KETIKA HAJI
Hukum berdagang ketika haji adalah jika
factor utama yang mendorongnya adalah ibadah haji maka tidak mengapa jika ia sekalian berdagang atau berniaga. Mereka bisa menjalankan tugasnya sekalian menunaikan ibadah haji. Tidak ada larangan sama sekali untuk melakukan keduanya. C.DALIL YANG BERHUBUNGAN DENGAN HUKUM BERDAGANG KETIKA HAJI
Diwaktu musim haji orang-orang Islam merasa berdosa
berdagang di pasar pasar itu, lalu mereka bertanya kepada Rasulullah saw., maka turunlah ayat Alloh Subhanahu Wata'ala Berfirman;
Artinya: “Tidak ada dosa bagi kalian untuk mencari karunia (rezeki hasil perniagaan) dari Tuhan kalian. Maka apabila kalian telah bertolak dari Arafah, berzikirlah kepada Allah di Masy'aril Haram. Dan berzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana yang di-tunjukkan-Nya kepada kalian; dan sesungguhnya kalian sebelum itu benar-benar termasuk orang-orang yang sesat.” (QS Al-Baqarah: 198) Ayat ini memberi kesan, bahwa berjual beli dimasa haji adalah suatu kebolehan, sedangkan yang utama pekerjaan tersebut sebaiknya ditinggalkan. Ibnu abas diwaktu menafsirkan firman Allah : “ Adalah para sahabat tidak mau berjual beli di Mina karenanya mereka disuruh berjual beli setelah selesai wukuf di Arafah.” (H.R Abu Daud )