Anda di halaman 1dari 22

Fauzan Al-Banjari Sekolah Bisnis Syariah

1
Fauzan Al-Banjari Sekolah Bisnis Syariah

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................. 2


KONSEKUENSI HARTA HARAM ................................................. 3
Jenis-Jenis Harta Haram......................................................... 3
Konsekuensi Harta Haram Bagi Seorang Muslim ................. 6
FAKTA RESELLER & AFFILIATE MARKETER .............................. 10
Reseller ................................................................................. 10
Affiliate Marketer ................................................................. 11
HUKUM SYARA’ MENJUALKAN PRODUK MILIK ORANG LAIN 14
1. Hukum Asal Menjual Produk Yang Tidak Dimiliki......... 14
2. Ketentuan Menjual Produk Yang Belum Dimiliki ......... 17
3. Akad Syar’i Menjualkan Produk Orang Lain ................. 18
CIRI-CIRI RESELLER / AFFILIATE MARKETER HARAM .............. 20

2
Fauzan Al-Banjari Sekolah Bisnis Syariah

KONSEKUENSI HARTA
HARAM
Jenis-Jenis Harta Haram

Dalam Islam persoalan harta halal &


haram ini sangat penting dan menjadi
perhatian utama, penyebab terjadinya harta
haram di dalam Islam ada 3 yaitu:
1. Diharamkan karena zatnya, sebagaimana
sudah disebutkan jenisnya dalam Al-Qur’an
dan Hadits seperti, bangkai, darah, daging
babi, anjing dan lain-lain. Jenis ini haram di
makan dan diperjual belikan.
2. Diharamkan karena hasil dari mengambil/
merampas hak adami (orang lain), seperti
mencuri, begal, rampok, korupsi, menipu
dan sejenisnya.

3
Fauzan Al-Banjari Sekolah Bisnis Syariah

3. Diharamkan karena transaksi yang tidak


dibenarkan oleh syariah Islam. Seperti
transaksi riba, jual beli yang tidak syar’i,
perseroan yang batil, pekerjaan yang
haram dan akad-akad batil lain-lain.
Jenis keharaman yang ketiga ini juga wajib
menjadi perhatian para pemilik bisnis, reseller
ataupun Affiliate
Marketer. Sebab sesuai
atau tidaknya akad-
akad yang dilakukan
dengan syariah Islam
menentukan sah atau
tidaknya transaksi tersebut dalam hukum
Islam. Tidak sahnya akad akan menyebabkan
pengambilan hak atau memakan harta orang
lain dengan cara yang batil.
Sebagaimana firman Allah swt;

4
Fauzan Al-Banjari Sekolah Bisnis Syariah

ِ ‫َي أَيُّها الَّ ِذين آمنُوا ََل ََتْ ُكلُوا أَموالَ ُكم ب ي نَ ُكم ِِبلْب‬
‫اط ِل‬َ ْ َْ ْ َ ْ َ َ َ َ
‫اض ِمْن ُك ْم‬
ٍ ‫إََِّل أَ ْن تَ ُكو َن ِِتَ َارًة َع ْن تَ َر‬
“Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali
dengan jalan perniagaan yang berlaku
dengan suka sama-suka di antara kamu.” (QS.
An-Nisa: 29)
Imam Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya
menyebutkan yang dimaksud dengan cara
yang batil adalah melalui usaha yang tidak
diakui oleh syariat. (Tafsir Al-Qur’an al-’Azhim
Juz 2: 268).

5
Fauzan Al-Banjari Sekolah Bisnis Syariah

Konsekuensi Harta Haram


Bagi Seorang Muslim
Apa konsekuensi mengambil harta haram
bagi seorang muslim?
1. Harta yang diperoleh tersebut jika
dikonsumsi akan menumbuhkan daging,
yang menjadi umpan api neraka.
Naudzubillah.
ٍ ‫ُك ُّل جس ٍد نَبت ِمن سح‬
‫ت فَالنَ ُار أ َْوََل بِِو‬ ُْ ْ ََ ََ
”Setiap tubuh yang tumbuh dari barang
yang haram maka neraka yang lebih
berhak (melumatkannya)” (HR. Thabarani,
Ahmad dan Al Hakim)

‫َّار أ َْوََل بِِو‬ ٍ ِ ‫اْلنَّةَ ََلم نَب‬


َ َ ٌ ْ َْ ‫إِنَّوُ ََل يَ ْد ُخ ُل‬
ُ ‫ت م ْن ُس ْحت الن‬
“Sesungguhnya tidak akan masuk surga
daging yang tumbuh dari yang haram,

6
Fauzan Al-Banjari Sekolah Bisnis Syariah

neraka lebih layak baginya.” (HR. Ahmad


dan ad Darimi)
2. Jika ternyata harta tersebut datang dari
transaksi riba, yang sangat mungkin terjadi
dalam jual beli, maka dosanya lebih buruk
dari melakukan zina sebanyak 36 kali. Dan
yang paling ringan dosanya adalah seperti
seorang laki-laki yang berzina dengan ibu
kandungnya sendiri. Naudzubillah.
‫َش ُّد ِم ْن ِست ٍَّة‬ َّ ُ‫ِد ْرَى ٌم ِرًِب ََيْ ُكلُو‬
َ ‫الر ُج ُل َو ُى َو يَ ْعلَ ُم أ‬
‫ْي َزنْيَ ًة‬ِ
َْ ‫َوثَالَث‬
Satu dirham riba yang dimakan oleh
seseorang, sementara ia tahu, lebih berat
(dosanya) daripada 36 kali zina (HR.
Ahmad dan ath-Thabrani)

َّ ‫ أَيْ َس ُرَىا ِمثْ ُل أَ ْن يَْن ِك َح‬،‫الرَِب ثَالَثَةٌ َو َسْب عُ ْو َن َِب ًِب‬


‫الر ُج ُل‬ ِّ
ُ‫أ َُّمو‬
7
Fauzan Al-Banjari Sekolah Bisnis Syariah

Riba itu memiliki 73 pintu, yang paling


ringan (dosanya) adalah seperti seseorang
yang mengawini ibunya. (HR. al-Hakim dan
al-Baihaqi).
3. Harta haram tersebut akan menjadi
sumber dosa dalam setiap keadaannya,
disedekahkan tidak diterima, disimpan
tidak diberkahi, diwariskan/ditinggalkan
akan menjadi pemberat hukuman di
neraka. Naudzubillah.
ِ ِ ِ ‫َلَ ي ع ِجب‬
ُ‫ب َماَلً م ْن َحَرٍام فَِإ ْن أَنْ َف َق مْنو‬ َ ‫ك ا ْم ُرٌؤ َك َس‬ َ ْ ُْ
‫ك ََلْ يُبَ َارْك لَوُ فِ ِيو‬
َ ‫َّق بِِو ََلْ يُ ْقبَ ْل ِمنْوُ َوإِ ْن أ َْم َس‬
َ ‫صد‬
َ َ‫أ َْو ت‬
‫ات َوتََرَكوُ َكا َن َز َادهُ إِ ََل النَّا ِر‬
َ ‫َوإِ ْن َم‬
“Jangan membuatmu takjub, seseorang
yang memperoleh harta dari cara haram,
jika dia infakkan atau dia sedekahkan
maka tidak diterima, jika ia pertahankan

8
Fauzan Al-Banjari Sekolah Bisnis Syariah

(simpan) maka tidak diberkahi dan jika ia


mati dan ia tinggalkan harta itu maka
akan jadi bekal dia ke neraka.” (HR. Ath-
Thabrani).
Karena itulah perhatian muslim terkait
transaksi / pekerjaan dalam memperoleh
harta ini haruslah super serius. Amirul
Mukminin Umar bin Khattab ra. pernah
mengatakan: “Tidak boleh berjual-beli di
pasar kami, kecuali orang yang benar-benar
telah memahami fiqih agama tentangnya”
(HR. Tirmidzi 487).
Begitupun ke dalam ‘pasar’ online dunia
Reseller dan Affiliate Mmarketer ini, jangan
masuk ke dalamnya jika Anda belum
memahami halal dan haram yang ada di
‘pasar’ ini.

9
Fauzan Al-Banjari Sekolah Bisnis Syariah

FAKTA RESELLER &


AFFILIATE MARKETER
Reseller
Reseller, re artinya kembali, dan seller
artinya penjual, jadi jika diuraikan reseller
memiliki arti menjual kembali suatu produk
yang dibeli untuk memperoleh keuntungan.
Biasanya reseller memperoleh harga lebih
murah dan menjual sedikit lebih mahal atau
sama dengan harga jual konsumen untuk
memperoleh selisih keuntungan. Pedagang
secara umum memang bisa disebut reseller,
namun istilah reseller lebih sering digunakan
untuk menunjukkan penjual barang online. 1

1
www.berwirausaha.net; www.ruangguru.co.id
10
Fauzan Al-Banjari Sekolah Bisnis Syariah

Hanya saja fakta reseller ini menjadi agak


berbeda dengan definisinya di dunia online.
Para reseller ini kebanyakan tidak menjual
produk yang sudah dibelinya. Namun,
menawarkan dan menjual produk yang belum
menjadi miliknya, melainkan masih berada
pada pemilik asli produk yang dia menjadi
resellernya. Dengan kata lain dia menjual
produk yang belum ready stok di tangannya.
Ketika ada pembeli, dia akan membelikan
produk tersebut kepada supplier atau pemilik
produk kemudian menyerahkannya kepada
pembeli.

Affiliate Marketer
adalah seseorang yang menjalankan
aktivitas affiliate marketing.
Affiliate marketing adalah sistem bisnis
dengan membayar jasa seseorang ketika
orang tersebut berhasil menjual produk atau
11
Fauzan Al-Banjari Sekolah Bisnis Syariah

jasa seorang merchant atau perusahaan yang


mempunyai produk atau jasa yang dipasarkan
melalui internet dan membutuhkan orang lain
untuk menjual produk/jasanya.2
Dalam prakteknya secara umum ada
dua kategori Reseller (R) / Affiliate Marketer
(AM) terkait kewajiban membeli produk atau
membayar sejumlah uang pendaftaran dan
tidak berbayar (gratis).
Pertama, pemilik produk (barang atau
jasa) memberikan ketetapan: siapa saja yang
ingin menjadi R / AM maka ia harus
mendaftar dengan ketentuan dan syarat-
syarat tertentu sebagai agen/reseller satu
atau sejumlah produk. Dengan memenuhi
sejumlah persyaratan tersebut, maka dia
memiliki hak khusus sebagai agen/reseller

2
www.jurnal.id
12
Fauzan Al-Banjari Sekolah Bisnis Syariah

dari pemilik barang. Selain memenuhi syarat-


syarat tertentu tersebut calon agen/reseller
diwajibkan untuk membeli sejumlah produk
atau membayar biaya pendaftaran dengan
nilai tertentu. R / AM akan memperoleh
komisi berupa prosentase (misalnya 20%) dari
omzet penjualan produk yang dilakukannya,
baik produk tersebut berasal dari pembelian
untuk dirinya sendiri ataupun penjualan
kepada orang lain.
Kedua, pemilik produk memberikan
ketetapan: siapa saja bisa bergabung secara
gratis menjadi R / AM dengan memenuhi
berbagai persyaratan administratif dan
memperoleh diskon atau fee penjualan dalam
jumlah tertentu. Dengan pendaftaran
tersebut orang tersebut resmi menjadi R / AM
bagi pemilik produk.

13
Fauzan Al-Banjari Sekolah Bisnis Syariah

HUKUM SYARA’ MENJUALKAN


PRODUK MILIK ORANG LAIN

1. Hukum Asal Menjual Produk Yang


Tidak Dimiliki
Menjual barang yang tidak dimiliki
hukumnya haram, karena banyaknya hadits
yang melarang hal tersebut3, di antaranya
adalah:
‫س ِعْن َد َك‬
َ ‫َوَلَ بَْي ُع َما لَْي‬
“Janganlah kamu jual suatu barang yang
tidak ada padamu.(HR Abu Dawud, an-Nasa’i,
Ibn Majah, dan at-Tirmidzi).
ِ ِ ِ
ُ ‫َوَلَ بَْي َع اَلَّ فْي َما َتَْل‬
‫ك‬

3
Taqiyuddin An-Nabhani, Asy-Syakhshiyyah al-
Islamiyyah Juz II, hal 290.
14
Fauzan Al-Banjari Sekolah Bisnis Syariah

“Dan tidak ada jual beli kecuali dalam apa


yang kamu miliki.” (HR. Abu Dawud).
‫س ِعْن َد َك‬ ِ
َ ‫َلَ تَب ْع َما لَْي‬
“Janganlah menjual barang yang tidak
ada padamu.” (HR. Ahmad).
Begitupun juga, tidak boleh seorang
Muslim membeli barang, kemudian
menjualnya, sebelum ia menerimanya dari
penjual, hal ini disebabkan oleh belum
sempurnanya kepemilikan terhadap barang.
Termasuk dalam hal ini adalah barang yang
tidak bisa diserahkan. Adapun barang yang
tidak disyaratkan sempurna kepemilikannya
adalah barang yang tidak ditimbang, ditakar,
dan dihitung seperti rumah, dll.

Contoh: seorang pedagang kecil


menawarkan barang yang tidak dia miliki
kepada pembeli. Ketika pembeli tersebut

15
Fauzan Al-Banjari Sekolah Bisnis Syariah

menyepakati harganya, lalu penjual tersebut


pergi ke pembeli lain untuk membeli barang
yang dibeli tersebut, maka hukumnya haram;
demikian pula orang yang mengimpor barang
dari negara lain dan melakukan penjualan
barang tersebut sebelum tiba di negerinya. Ini
berdasarkan Hadis Rasul saw.:

َ ِ‫ىت تَ ْقب‬
ُ‫ضو‬ َ ‫إِ َذا ابْتَ ْع‬
َّ ‫ت بَْي ًعا فَالَ تَبِ ْعوُ َح‬
“Jika kamu membeli sesuatu, janganlah
kamu menjualnya sebelum kamu
menerimanya terlebih dulu.”(HR Ibn
Hibban).
Dalam riwayat lain disebutkan, bahwa
Rasul saw. telah melarang menjual suatu
barang sebelum ia menerimanya (HR. al-
Bukhari).

16
Fauzan Al-Banjari Sekolah Bisnis Syariah

2. Ketentuan Menjual Produk Yang


Belum Dimiliki

Hadits-hadits di atas bersifat umum,


mencakup semua jenis jual-beli barang yang
belum dimiliki atau belum sempurna dimiliki.
Namun demikian, dalil-dalil yang bersifat
umum tersebut telah di-takhshish oleh hadits
tentang jual beli pesanan (bay’ as-salam).
Adapun bay’ as-salam diperbolehkan oleh
syara’ dan dikecualikan dari larangan yang
ada.4
Selain dengan metode as-Salam, jual beli
lain yang mengecualikan dari hukum asal di
atas adalah jual beli istishna’. Istishna’
merupakan jual beli produk olahan industri /
manufaktur yang membutuhkan proses
pembuatan, pembentukan atau perakitan.

4
ibid
17
Fauzan Al-Banjari Sekolah Bisnis Syariah

Kedua bentuk jual beli wajib dipelajari


oleh para pebisnis / penjual yang menjual
barang yang belum dimiliki.

Sedangkan terkait dengan produk jasa,


maka wajib mengikuti aturan-aturan syariah
terkait akad ijaroh.

3. Akad Syar’i Menjualkan Produk Orang


Lain
Sebagai penjual, baik sebagai reseller
ataupun affiliate marketer maka wajib untuk
memahami dan menerapkan akad-akad
syariah dalam setiap transaksinya.
Sebagai reseller dan atau affiliate
marketer maka wajib mempelajari tentang
Akad:
1) Akad Jual Beli dalam Islam
2) Akad Bay’u Salam / Salaf
18
Fauzan Al-Banjari Sekolah Bisnis Syariah

3) Akad Bay’u Istishna


4) Wakalah bil Ujroh
5) Samsarah
6) Juga Asy-Syirkah
Selain akad-akad tersebut, ada beberapa
hukum syariat penting yang juga harus di
fahami yaitu:
1) Multi Akad
2) Jenis-Jenis Riba
3) Jual Beli Barang Ribawi

19
Fauzan Al-Banjari Sekolah Bisnis Syariah

CIRI-CIRI RESELLER /
AFFILIATE MARKETER HARAM
Tanda-tanda Reseller / Affiliate Marketer yang
tidak syar’i itu adalah:

1. Bergabungnya untuk menjadi Reseller atau


affiliate harus bayar sejumlah uang.
Sejumlah uang tersebut akan memperoleh
kompensasi tertentu entah berupa produk
(misal tools kit, pelatihan, eBook, dll). Akad
ini tidak syar’i sebab telah terjadi
penggabungan akad, yaitu akad menjadi
makelar (samsarah) dan akad membayar
sesuatu (entah jasa ataupun barang).
Rincian tentang hal ini in syaa Allah akan
kami bahas pada eBook yang lain atau
dalam KulWA nanti.
2. Bergabung menjadi reseller atau affiliate
marketer diwajibkan membeli produknya

20
Fauzan Al-Banjari Sekolah Bisnis Syariah

terlebih dahulu. Ini juga tidak boleh sebab


telah melanggar keharaman multi akad
(penggabungan akad). Multi akad haram
menurut pendapat jumhur ‘ulama.

3. Dalam pemberian fee, bonus dan hadiah


sifatnya berjenjang, ada upline ada
downline. Upline memperoleh bonus atau
fee dari aktivitas downline nya, Ini Multi
Level reseller / affilitae namanya, sama aja
dengan multi level marketing, hukumnya
haram karena melanggar aturan syariah
tentang pemakelaran. Dalam Islam tidak
boleh makelar memakelari (samsarah ‘ala
samsarah).

4. Produknya ecek-ecek, hanya sekedar


kamuflase dari permainan uang (money
game). Model seperti ini biasanya, fee
rekrut membernya besar, dan pembelian

21
Fauzan Al-Banjari Sekolah Bisnis Syariah

produknya juga bernilai besar. Harga


produknya tidak lazim, namun dibuat
Nampak lazim dengan harga yang tinggi.
Dalam hal ini biasanya para R / AM nya
akan sangat luar biasa dalam ‘menjual’
sistem bisnisnya dengan penawaran
berabagai fee, bonus dan reward.
Produnya no kesekian, sebab mereka
memang gak jualan produk, tapi jaulan
janji-janji. Siste yang seperti ini pasti akan
akan merugikan orang lain.

Pilihlah sistem Reseller atau Affiliate Marketer


yang benar-benar sudah sesuai syariah.
Sebab, kita tentu berharap pekerjaan dan
harta yang kita peroleh diberkahi untuk diri
kita dan keluarga kita.

Semoga bermanfaat.

22

Anda mungkin juga menyukai