Anda di halaman 1dari 40

ASAL USUL UNGGAS AYAM

Ayam Hutan Merah


Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Galliformes

Famili: Phasianidae

Genus: Gallus
Spesies: G. gallus
Ayam Hutan Merah Ciri-ciri

• Jangger tunggal, bergerigi


• Jantan : bulu gagian leher, sayap dan
punggung berwarna merah jingga, serta
bagian dada berwarna hitam, gelambir
merah 2 buah,
Ayam-hutan merah tersebar • Betina : bulunya merah kecoklat-coklatan
luas di hutan tropis dan
dan diselingi warna hitam, Ayam betina
dataran rendah di benua
Asia, dari Himalaya, RRC, biasanya menetaskan antara lima sampai
Asia Tenggara, hingga ke enam butir telur berwarna coklat muda
Sumatra dan Jawa. Ada lima pucat atau coklat kemerahan. Anak ayam
subspesies yang dikenali. Di
dapat terbang setelah berumur satu minggu.
Indonesia, subspesies G. g.
bankiva ditemukan di Jawa, • Cakarnya gelap
Bali, Lombok dan Sumatra.
Ayam Hutan Hijau Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Galliformes
Famili: Phasianidae
Genus: Gallus
Spesies: G. varius

Ciri-ciri
 Panjang tubuh total sekitar 60 cm pada ayam jantan, dan 42 cm pada yang betina.
 Jengger pada ayam jantan tidak bergerigi, dengan warna kebiruan di tengahnya.
 Gelambir tunggal
 Bulu-bulu pada leher, tengkuk dan mantel hijau berkilau dengan tepian kehitaman, nampak
seperti sisik ikan. Penutup pinggul panjang meruncing kuning keemasan dengan tengah
berwarna hitam.
 Sisi bawah tubuh hitam, dan ekor hitam berkilau kehijauan.
 Ayam betina lebih kecil, kuning kecoklatan, dengan garis-garis dan bintik hitam.
Iris merah, paruh abu-abu keputihan, dan kaki kekuningan atau agak kemerahan.
Penyebaran dan Kebiasaan
• Menyukai daerah terbuka, tepi hutan .
• Penyebarannya terbatas di Jawa dan kepulauan Nusa Tenggara termasuk Bali.
• Di Jawa Barat tercatat hidup hingga ketinggian 1.500 m dpl, di Jawa Timur hingga
3.000 m dpl dan di Lombok hingga 2.400 m dpl.
• Ayam-hutan Hijau memakan aneka biji-bijian, pucuk rumput dan dedaunan, aneka
serangga, serta berbagai jenis hewan kecil seperti laba-laba, cacing, kodok dan
kadal kecil.
• Ayam ini kerap terlihat dalam kelompok, 2 – 7 ekor atau lebih,
• Pada malam hari, kelompok ayam hutan ini tidur tak berjauhan di rumpun bambu,
perdu-perduan, atau daun-daun palem hutan pada ketinggian 1,5 – 4 m di atas
tanah.
• Ayam hutan hijau berbiak antara bulan Oktober-Nopember di Jawa Barat dan
sekitar Maret-Juli di Jawa Timur.
• Telur 3-4 butir berwarna keputih-putihan.
• Ayam-hutan Hijau pandai terbang.
Ayam hutan kelabu atau Gallus sonneratii Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Galliformes
Famili: Phasianidae
Genus: Gallus
Spesies: G. sonneratii
Ciri-ciri
 Ayam hutan jantan memiliki bulu-bulu leher, tengkuk dan mantel berwarna kelabu berbintik
hitam-putih dengan kulit muka merah, bercak putih di telinga, paruh kuning kecoklatan, iris
mata kuning, ekor hitam keunguan dengan bulu tengah ekor yang panjang dan melengkung ke
bawah. Sisi bawah tubuh berwarna kelabu bergaris putih dan kakinya berwarna kuning
kemerahan terang dengan sebuah taji.

 Ayam betina memiliki kaki tidak bertaji, bulu-bulu yang pendek, berwarna coklat tua dengan
bulu-bulu seperti sisik berwarna putih kecoklatan di bagian sisi bawah tubuh.
Penyebaran dan Kebiasaan
• Ayam hutan kelabu tersebar dan endemik di hutan tropis
bercuaca kering di India bagian tengah, barat dan selatan.
Ayam betina biasanya menetaskan antara tiga sampai lima
butir telur berwarna putih atau putih kemerahan yang dierami
oleh induk betina selama kurang lebih tiga minggu.
• Ayam hutan kelabu mempunyai kebiasaan serupa dengan
Ayam hutan merah, yang juga dapat ditemui dan berhibridasi
di India. Ayam ini hidup berkelompok dan bersarang di atas
pohon. Di pagi dan sore hari, mereka keluar mencari makanan
di atas permukaan tanah. Pakan ayam hutan kelabu terdiri
dari aneka biji-bijian, pucuk rumput dan dedaunan, serangga
serta berbagai jenis hewan kecil.
• Nama ilmiah spesies ini memperingati seorang penjelajah
berkebangsaan Perancis bernama Pierre Sonnerat.
Ayam hutan Ceylon (Gallus lafayetti L) Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Galliformes
Famili: Phasianidae
Genus: Gallus
Spesies: G. Lafayetti Lesson

Ciri-ciri
 Warna bulu mirip dengan ayam hutan merah, tapi pada yang jantan bulu
bagian dada berwarna merah jingga
Yang betina mempunyai bulu sekunder berwarna lurik (barred)
Jangger bagian tengahnya bewarna kuning
Telur bertotol-totol
Perbedaan postur keempat jenis ayam hutan
TEORI ASAL USUL AYAM PIARAAN
MONOPHYLETIC (Darwin 1868) POLIPHYLETIC (Ghigi 1922)
• Nenek moyang ayam sekarang • Nenek moyang ayam sekarang
bersal dari ayam hutan merah berasal dari banyak nenek moyang
(Galus galus) • Alasan :
• Alasan : – Adanya perbedaan temperamen dan
– Hasil Persilangan Gallus galus sifat-sifat fisiologis
– Warna bulu merah keemasan berasal
dg ayam piaraan fertil
dari ayam hutan merah
– Suara Gallus galus hampir – Warna bulu abu-abu dan perak
sama dg ayam sekarang berasal dari ayam hutan abu-abu
– Hasil persilangan galus galus – Warna bulu hitam polos berasal dari
dengan ayam sekarang ayam hutan hijau
menghasilkan warna hitam – Cakar berwarna kuning berasal dari
ayam abu hutan abu
dan merah
PENGGOLONGAN AYAM RAS

I. Berdasarkan Klas
II. Berdasarkan Asal-Usul
III. Berdasarkan Berat Ringannya Ayam
IV. Berdasarkan Tujuan Pemeliharaan
V. Berdasarkan Pertumbuhan atau fase
hidup
VI. Silsilah Dalam Seleksi
VII. Perusahaan atau Breeding Farm
I. Penggolongan Berdasarkan Klas
Berat Badan
Type Warna Warna Bulu
Klas Bangsa Varitas
Comb Kulit Telur Shank Jantan Betia
Barred
White
Buff
Plimouth Rock Single Kuning Coklat Non 4,3 3,4
Silver
Columbian
Blue
American Silver
Golden
White
Wyandotte Single Kuning Coklat Non 3,9 2,9
Buff
Partrige
Silver P
Berat Badan
Type Warna Warna Bulu
Klas Bangsa Varitas Betia
Comb Kulit Telur Shank Jantan
R.I.R Single Single Kuning Coklat Non 3.9 2,9
Rose Rose Kuning Coklat Non 3.9 2,9
R.I.R White Rose Rose Kuning Coklat Non 3.9 2,9
Black
Jersey Giant Single Kuning Coklat Non 5.9 4,9
White
New
American Hampshire Single Kuning Coklat Non 3.9 2,9

Lamona Single Kuning Putih Non 3.6 2,9


Dominique Rose Kuning Coklat Non 3.9 2,9
Black
Java Single Kuning Coklat Non 3.2 2,3
Motled
Barred Single Kuning Putih Non 3.9 2,9
I. Penggolongan Berdasarkan Klas
Berat Badan
Klas Bangsa Varitas Type Warna Warna Bulu
Comb Kulit Telur Shank Betia
Jantan
Light

Dark
Brahma Pea Kuning Coklat Ada 5,4 4,3

Buff

Buff
Asiatic Partrige
Chochin White Single Kuning Coklat Ada 5,4 4,3
Black

White
Langsham Single Putih Coklat Ada 4,3 3,4
Black
Berat Badan
Bulu
Type Warna Warna
Klas Bangsa Varitas Shan
Comb Kulit Telur Jantan Betia
k

White Single
Dorking Silver Rose Putih Putih Non 3,4 2,7
Coloured Singel
Buff
Blue
Orpington Single Kunin Coklat Non 4,5 3,8
White g
Black
White
English Cornish Dark Single Putih Coklat Non 4,3 3,4
Buff
Speckled
Sussex Red Single Putih Coklat Non 4,1 3,2
Light
Austrolorp Black Single Putih Tinted Non 3,9 2,9
Redcup Rose Putih Putih Non 3,4 2,7
Berat Badan
Type Warna Warna Bulu
Klas Bangsa Varitas Comb Kulit Telur Shank Jantan Betia
Dark Brown Single
Light Brown Rose
Rose Comb Singel
Leghorn Kuning Putih Non 2,7 2,0
White Rose
Black Rose
Silver Single
Mediter Black Single
anian
Black Rose
Minorca Putih Putih Non 4,1 3,4
White Single
Buff Single
White
Spanish Single Putih Putih Non 3,8 2,9
Black
Berat Badan
Type Warna Warna Bulu
Klas Bangsa Varitas
Comb Kulit Telur Shank Jantan Betia

Andalusian Single Putih Putih Non 3,2 2,5


Single Comb Single
Ancona Kuning Putih Non 2,7 2,0
Mediter Rose Comb Rose
anian
Butercup Kuning Putih Non 2,9 2,3
Catalana Buff Single Putih Putih Non 3,8 2,7
Kesimpulan postur tubuh dari ke empat klas
II. Penggolongan Berdasarkan Asal Usul

Amerika : RIR, PL, NH, dll

Mediteranian : WL, Minorca, Ancona dll.

Inggris : Austrolorp, Sussex, dll

Asia : Brahma, Langsham, Cochin, dll

Eropa : North Holand Blue


III. Penggolongan Berdasarkan Berat Badan

Ayam Ringan : WL, Minorca, Ancona dll.

Ayam sedang : Austrolorp, Austrolorp, NH, dll

Ayam Berat : Langsham, Cochin, Brahma dll


IV. Penggolongan Berdasarkan Tujuan Pemeliharaan

Type Petelur : WL, Minorca, Ancona dll.


Sifat-sifat : - Cepat dewasa kelamin (18-20 mg)
- Ukurn telur normal (60-65 gr)
- Kualitas telur baik dan seragam
- Produksi telur tinggi (250-300 bt/th)
- Tidak mengeram

Type Dwiguna : Austrolorp, RIR, PR, Orpngton, dll


Sifat-sifat : - Mampu memproduksi telur dan daging
- Produksi telur & daging < dari petelur

Type Pedaging : Brahma, Langsham, Cochin, Dorking


Sifat-sifat - Pertumbuhan cepat
- Kulit kuning, bulu putih
- FCR rendahKualitas daging baik

Type Hoby : Phoenix, Bantam, Kapas, dll:


V. Penggolongan Berdasarkan Fase Hidup

Fase Starter (Brooder) : 0 – 6 mg

Fase Pertumbuhan (Grower) : 6 – 20 mg

Fase peneluran (Layer) : 20 - afkir


VI. Penggolongan Berdasarkan Silsilah dalam seleksi

Grand Parent Stock

Parent Stock

Final Stock

Lokal
VII. Penggolongan Berdasarkan Breeding Farm

Hy-Line (Amerika) : Hy-Line B 11, Hybro, Hy-Line W36

Shaver (Canada) : Strain Shaver

Rossela (Belanda) : Strain Roseslla


Modern Breed of Chickens
• Single Comb White Leghorn
– Salah satu varietas WL yang digunakan untuk
menghasilkan petelur komersial dg kerabang putih
• Single Comb RIR
RIR Barred PR Petelur coklat (telur
(Jantan) (betina banyak, besar)

RIR gold RIR barred DOC Autosexing (Jantan,


(Jantan) (betina) betina warna berlainan )
Modern Breed of Chickens
• New Hamshire
– Bulu merah, kerabang coklat
– Ayam penghasil daging terbaik dg prod. tinggi
NH (Jantan) Type pedaging (betina) Broiler

NH (Jantan) Breed sintetis ayam pedaging


NH murni kurang baik karena adanya bulu jarum pada kulitnya

• White Plymouth Rock


- Dulu sebagai varietas murni induk broler, sekarang sebagai back ground
breed sintetis
- pertumbuhan lambat
Modern Breed of Chickens
• Cornish
– Kulit kuning, kerabang coklat
– Daya tetas rendah, produksi rendah
– Untuk menghasil pedaging yang baik harus dikawinkan dg. Barred PL, NH,
White PL.

• Barred Plymouth Rock


- Single comb
- Petelur coklat
- Kurang populer

• Light Sussex
– Di inggris digemari sebagai penghasil daging karena kulit putih
– Kerabang coklat
– Pedaging yang baik
TEKNIK PEMBENTUKAN AYAM KOMERSIAL

1. Pembentukan Ayam Pelelur Kerabang Putih

A. Single Line (Close Flock)


 Seleksi teratur dan ketat
 Yang baik disilangkan sesamanya
 Seleksi dilakukan pd akhir prod. Telur tahun I

Unsur2 yg diseleksi :
 Bobot Badan, Pertambahan Bobot Badan,
 Bobot telur, Produksi Telur, kualitas kerabang dan dalam telur.
 Umur dewasa kelamin, kualitas pullet, daya hidup
B. Two Line Cross
 Perilangan terhadap 2 atau lebih line
 Tujuannya : meningkatkan heterosis keturunan, dan kapasitas
produksi
Contoh :

MALE LINE FEMALE LINE


 Daya hidup  Produksi Telur
 Bobot badan  Kualitas Kerabang
 Besar telur  Kualitas dalam telur

 Daya Hidup baik


 Bobot badan besar
 Besar telur cukup
 Produksi tinggi
 Kualitas telur baik
1. Pembentukan Ayam Pelelur Kerabang Coklat

PARENT MALE LINE FEMALE LINE


( RIR-Jantan) ( Barred PL)

 Jantan dg tanda putih dikepala


 Betina Tanpa Tanda

PARENT MALE LINE FEMALE LINE


( RIR-Jantan) (Silver apa saja)

 Jantan berwarna Silver


 Betina berwarna Gold/Buff
Perbedaan Ayam Petelur Kerabng Putih dan Kerabang coklat

1. Bobot Badan petelur kerabang coklat lebih tinggi dari


petelur kerabang putih
2. Biaya Produksi Kerabang Coklat lebih mahal dp kerabang
putih
3. Ukuran daan berat telur kerabang coklat lebih besar dari
kerabang putih
4. Produksi telur sama
3. Pembentukan Ayam Pedaging

 Tidak mungkin dari satu galur


 Produksi telur kurang
 Kreteria pemilihan galur :
 Female Line :
 Produksi telur tinggi
 Daya tetas baik
 Bobot badan besar
 Daya hidup tinggi
 Female Line :
 Perlemakan banyak
 BB besar
 Pertumbuhan cepat
 Daya tetas tinggi
Contoh :
 Ayam Cornish sebagai jalur jantan
 Light Sussex sebagai jalur betina
SISTEM PERKAWINAN AYAM MODERN
• Untuk mendapatkan strain ayam modern pembibit perlu
melakukan perkawinan dan seleksi ayam yang sesuai dengan
tujuan pemeliharaan.
• Potensi ayam 30% ditentukan faktor genetik dan 70% faktor
lingkungan
• Sifat bawaan (genetik) pada ayam antara lain warna bulu, tipe
jengger, dan warna kulit. Sedangkan faktor lingkungan
meliputi temperatur pemeliharaan, pencahayaan, makanan ,
tatalaksana pemeliharaan, penyakit dan manajemen
perkawinan.
• Interaksi genetik dan lingkungan dapat membentuk
penampilan ayam yang dihasilkan.
Skema Perkawinan Ayam Komersial
Pure Breed Galur Murni Pure Breed

Jantan + Betina GPS Jantan + Betin

Strain Jantan PS Strain Betina

Strain Komersial (FS)


• Dalam sel kelamin jantan dan betina terdapat material
genetik yang dinamakan kromosum
• Jumlah kromosum pada ayam 38-39 pasang
• Pada ayam jantan mempunyai pasangan ZZ (homozigot), dan
yang betina ZW (heterozigot).
• Skema perkawinan pada ayam mengikuti hukum mendel
• Sifat-sifat dominan terhadap yang lain antara lain :
– Rose comb dominan terhadap single comb
– Bulu Barred dominan terhadap non barred
– Bulu warna perak dominan terhadap keemasan
– Pertumbuhan bulu lambat ddominan terhadap bulu cepat
– Mengeram dominan terhadap non mengeram
– Kulit putih dominan terhadap kulit kuning
– Shank berbulu dominan terhadap tidak berbul
Sex Linkage Inheritance
(Sifat yang diturunkan kepada anak dari tertua berdasarkan
kelamin induknya ; Artinya sifat jantan diturunkan kepada anak
betina dan sifat induk diturunkan kepada anak jantan)

Kegunaanya :
 Untuk membedakan jenis kelamin umur sehari
Persilangan induk untuk mendapatkan sifat yang baik

Sifat Sex Linkage pada ayam adalah :


 Warna bulu
 Warna kulit
 Warna shank
 Kecepatan Masak kelamin
 Sifat mengeram
Contoh Perkawinan dari sifat sex linkage pada warna
bulu

Induk Jantan non-barred Betina barred

38+b 38+B
Zigot 38+b 38

38+B 38+b
Anak 38+b 38

2 jantan barred 2 Betina non-barred


Contoh Perkawinan dari sifat sex linkage pada
pertumbuhan bulu

Induk Jantan bulu cepat Betina bulu lambat

38+l 38+L
Zigot 38+l 38

38+L 38+l
Anak 38+l 38

2 jantan bulu lambat 2 Betina bulu cepat


Beberapa contoh nnkage pada ayaman
Syarat melinkagemanfaatkan sex sex lil perkawisih
• Ayam betina harus • Warna barred pada anak ayam
mempunyai sex linkage jantan dan non barred pada
dominan betina
• Warna bulu coklat tua pada yang
• Ayam jantan mempunyai sek
jantan dan coklat muda pada
linkage resesif
betina
• Sehingga jantan akan • Terdapat spot putih pada ayam
menurunkan sifat pada anak jantan strain Harco dan hitam
jantan dan betina, sedangkn total pada betina
induk betian hanya mampu • Pertumbuhan bulu sayap lambat
menuukan sifat pada anak pada anak jantan dan cepat pada
jantan saja betina
Metode perkawinan untuk mendapatkan telur fertil

1. Flock Mating : Perkawinan satu ayam jantan dg sekelompok


ayam betina pada setiap flock (kandang) :
• Perbandingan jantan/betiana untuk ayam petelur 1 : 15-20 ekor
• Ayam pedaging 1 : 8 -10 ekor
• Ayam dwiguna 1 : 10 – 15 ekor
2. Pen Mating : Perkawinan antar beberapa betina dan satu
jantan; ayam jantan dipindah dari satu kandang ke kandang
lainnya
3. Stud Mating : Perkawinan sat jantan dan satu betina. Biasanya
digunakan untuk seleksi individu
4. Inseminasi buatan : perkawinan dengan memasukkan sperma ke
dalam oviduck dengan menggunakan alat

Anda mungkin juga menyukai