Anda di halaman 1dari 14

FINA AFRIANI PUTRI (18033094)

ANDRIYANTO PUTRA (18033087)


MUHAMMAD TEGUH PAMUNGKAS (18033071)
A. PENGERTIAN PENGUAT DARLINGTON
Penguat Darlington adalah sepasang Transistor Bipolar (NPN atau PNP) yang disambungkan secara
seri dan bertindak sebagai sebuah Transistor Tunggal yang dapat menghasilkan penguatan (gain) yang lebih
tinggi. Transistor Darlington ini dapat berupa dua buah transistor yang terhubung secara Individu ataupun satu
perangkat tunggal yang dibuat secara komersial dalam satu kemasan paket dengan standar tiga kaki yaitu
Basis, Emitor dan Kolektor (diintegrasikan dalam satu chip atau komponen). Nama Darlington ini diambil dari
penemunya yaitu Sidney Darlington yang bekerja di Laboratorium Bell Amerika Serikat
B. KONFIGURASI DASAR TRANSISTOR DARLINGTON
Rangkaian Transistor yang ditemukan oleh Sidney Darlington pada tahun 1953 ini tersusun
khusus dari dua transistor Transistor Bipolar dengan kaki Emitor dari satu Transistor dihubungkan
ke kaki Basis Transistor yang lain sehingga penguatan atau gain pada transistor pertama dikuatkan
lagi lebih lanjut oleh Transistor keduanya. Konfigurasi dasar Transistor Darlington dapat dilihat pada
gambar dibawah ini:
Seperti terlihat pada gambar Transistor Darlington NPN diatas ini, kaki Kolektor kedua
transistor dihubungkan bersama sedangkan kaki Emitor TR1 dihubungkan ke kaki Basis TR2 agar
dapat menggerakan TR2 tersebut. Konfigurasi ini menghasilkan perkalian β karena untuk arus Basis
ib, arus Kolektor β x Ib dimana penguatan atau gain lebih dari satu yang dapat didefinisikan seperti
pada rumus berikut ini :
IC = IC1 + IC2
IC = (β1 x IB) + (β2 x IB2)
Namun arus arus Basis Ib2 adalah sama dengan arus Emitor IE1 TR1, hal ini dikarenakan kaki Emitor
TR1 dihubungkan ke kaki Basis TR2.
IB2 = IE1 = IC1 + IB = (β1 x IB) + IB = (β1 + 1) x IB
Keseluruhan penguatan atau gain dapat dibuat persamaannya seperti pada rumus dibawah ini :
IC = β1 x IB + β2 x (β1 + 1) x IB
IC = (β1 x IB) + (β2 x β1 x IB) + (β2 x IB)
IC = (β1  + (β2 x β1) + β2) x IB
Catatan : β1 dan β2 adalah penguatan atau gain dari masing-masing Transistor.
Dengan demikian, keseluruhan penguatan atau gain arus (β) berasal dari gain transistor pertama yang dikalikan
gain transistor kedua sehingga gain atau penguatannya menjadi lebih tinggi. Dengan kata lain, sepasang transistor bipolar
digabungkan bersama menjadi Transistor Darlington dapat dianggap sebagai sebuah transistor tunggal dengan nilai β yang
sangat tinggi dan juga resistansi input yang tinggi.Konfigurasi Transistor Darlington Konfigurasi Transistor Darlington adalah
rangkaian elektronika yang terdiri dari sepasang transistor bipolar (dwi kutub) yang tersambung secara tandem (seri).
Sambungan seri seperti ini dipakai untuk mendapatkan penguatan (gain) yang tinggi, karena hasil penguatan pada transistor
yang pertama akan dikuatkan lebih lanjut oleh transistor kedua. Penguatan arus listrik atau gain dari rangkaian transistor
Darlington ini sering dituliskan dengan notasi β atau hFE.

Transistor Darlington bersifat seolah-olah sebagai satu transistor tunggal yang mempunyai penguatan yang tinggi.
Penguatan total dari rangkaian ini merupakan hasil kali dari penguatan masing-masing transistor yang dipakai:
Penguatan total dari transistor Darlington bisa mencapai 1000 kali atau lebih. Dari luar transistor Darlington nampak seperti
transistor biasa dengan 3 buah kutub: B (basis), C (Kolektor), dan E (Emitter). Dari segi tegangan listriknya, voltase base-
emitter rangkaian ini juga lebih besar, dan secara umum merupakan jumlah dari kedua tegangan masing-masing
transistornya, seperti nampak dalam rumus berikut:
Penguatan total dari transistor Darlington bisa mencapai 1000 kali atau lebih. Dari luar
transistor Darlington nampak seperti transistor biasa dengan 3 buah kutub: B (basis), C (Kolektor),
dan E (Emitter). Dari segi tegangan listriknya, voltase base-emitter rangkaian ini juga lebih besar,
dan secara umum merupakan jumlah dari kedua tegangan masing-masing transistornya, seperti
nampak dalam rumus berikut:

Konfigurasi Transistor Parallel bertujuan untuk menguatkan kapasitas arus transistor. pada
konfigurasi transistor secara parallel ini kaki basis dihubungkan dengan basis, emitor dengan emitor
dan kolektor dengan kolektor.Pada konfigurasi 2 buah transistor parallel maka besarnya kapasitas
atau kemampuan mengalirkan arus listrik transistor akan naik 2 kali lipat .
C. MANFAAT TRANSISTOR DARLINGTON
• Penguat eksperimen dapat dilakukan dalam berbagai bentuk: keluaran tegangan
dari rangkaian jembatan, sinyal frekuensi rangkaian pencacah, sinyal tegangan
menunjukkan perubahan kapasitans dan sebagainya. Dalam banyak hal sinyal-
sinyal relative lemah dan harus diamplikasi (diperkuat) agar dapat menggerakkan
sesuatu piranti keluaran. Penguat juga berbagai jenis. 
• Penguat (bahasa Inggris: Amplifier) adalah komponen elektronika yang dipakai
untuk menguatkan daya (atau tenaga secara umum). Dalam bidang audio,
amplifier akan menguatkan signal suara (yang telah dinyatakan dalam bentuk
arus listrik) pada bagian inputnya menjadi arus listrik yang lebih kuat di bagian
outputnya.
• Darlington banyak dimanfaatkan pada rangkaian pengikut emitor tenaga-tinggi,
utamanya pada penguat daya audio.
• Kemampuan dalam menguatkan tegangan dengan istilah faktor penguatan (hfe)
dan kemampuan maksimum mengalirkan arus listrik pada terminal kolektor
emitor.
D. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN
TRANSISTOR DARLINGTON
• Keuntungan dari rangkaian Darlington adalah penggunaan ruang yang
lebih kecil dari pada rangkaian dua buah transistor biasa dengan
bentuk konfigurasi yang sama.
• Kelemahan jenis Bipolar adalah bahwa rangkaian drivernya lebih
kompleks, karena harus dapat mengalirkan arus dalam 2 arah (bolak-
balik) lewat koil yang sama. 
Inti rangkaian sebenarnya adalah sebuah buffer arus yang berfungsi
menguatkan arus-arus logika dan MCU yang menggerakkan motor
stepper. Buffer ini dibentuk dengan menggunakan 2 transistor Bipolar
NPN dalam konfigurasi Darlington untuk menghasilkan penguat arus
(hfe) yang tinggi.
A. PENGERTIAN RANGKAIAN PENGUAT
DIFFERENSIAL
Penguat differensial adalah rangkaian penguat sinyal yang
berfungsi untuk memperkuat selisih antara dua sinyal imputnya.
Terdapat dua macam sinyal masukan dalam penguat differensial yaitu:
•Sinyal common mode
•Sinyal differensial mode
B. ANALISIS RANGKAIAN PENGUAT
DIFFERENSIAL

Dengan menghubungkan setiap input pada gilirannya ke ground 0v kita


dapat menggunakan superposisi untuk menyelesaikan tegangan output Vout.
Kemudian fungsi transfer untukrangkaian PenguatDiferensial diberikansebagai:
Persamaan differensial

• Jika semua Resistor semuanya memiliki nilai ohm yang sama, yaitu: R1 = R2 = R3 = R4 maka


rangkaian akan menjadi Penguat Diferensial Gain Unity dan gain tegangan penguat akan tepat
satu atau kesatuan. Maka ekspresi output hanya akan menjadi Vout = V 2 - V1.
Perhatikan juga bahwa jika input V1 lebih tinggi dari input V2, jumlah tegangan output akan
negatif, dan jika V2 lebih tinggi dari V1, jumlah tegangan output akan positif.

• Rangkaian Penguat Diferensial adalah rangkaian Op-amp yang sangat berguna dan dengan


menambahkan lebih banyak resistor secara paralel dengan resistor input R1 dan R3, rangkaian
yang dihasilkan dapat dibuat untuk “Tambah” atau “Kurangi” tegangan yang diterapkan pada
masing-masing input.
C. KELEBIHAN PENGUAT
DIFFERENSIAL
• Kelebihan dari penguat instrumentasi meliputi berikut ini.
• Kelebihan dari rangkaian penguat instrumentasi tiga Op-amp dapat
dengan mudah divariasikan dengan menyesuaikan nilai hanya satu
Rgain resistor.
• Gain dari penguat (amplifier) hanya tergantung pada resistor
eksternal yang digunakan.
• Impedansi input sangat tinggi karena konfigurasi pengikut emiter dari
amplifier 1 dan 2
• Impedansi keluaran dari penguat instrumentasi sangat rendah karena
perbedaan penguat3.
• CMRR pada Op-amp 3 sangat tinggi dan hampir semua sinyal mode
umum akan ditolak
D. APLIKASI DARI PENGUAT
DIFFERENSIAL
• Aplikasi dari penguat instrumentasi meliputi berikut ini.
• Penguat (Amplifier) ini terutama melibatkan di mana keakuratan perolehan
diferensial tinggi diperlukan, kekuatan harus dipertahankan di lingkungan yang
bising, serta di mana ada sinyal mode umum yang besar. Beberapa aplikasi adalah
• Penguat instrumentasi digunakan dalam akuisisi data dari transduser output daya
kecil seperti termokopel, pengukur regangan, pengukuran jembatan Wheatstone,
dll.
• Penguat (Amplifier) ini digunakan dalam navigasi, medis, radar, dll.
• Penguat (Amplifier) ini digunakan untuk meningkatkan rasio S/N ( sinyal terhadap
noise ) dalam aplikasi audio seperti sinyal audio dengan amplitudo rendah.
• Penguat (Amplifier) ini digunakan untuk pencitraan serta akuisisi data video dalam
pengkondisian sinyal berkecepatan tinggi.
• Penguat (Amplifier) digunakan dalam sistem kabel RF untuk amplifikasi sinyal
frekuensi tinggi.

Anda mungkin juga menyukai