Ringan
Oleh :
Ahmad Febrian Ramadhan Ely, S.Ked
Pembimbing :
Dr. Agustina Sjenny, Sp.KJ
Identitas pasien
• Nama : Tn. A
• Usia : 30 tahun
• Jenis kelamin : Laki-Laki
• Agama: Islam
• Pendidikan : S1
• Status : Menikah
• Pekerjaan : Swasta
• Tanggal Pemeriksaan : 29/02/2020 pukul 11.23 WIB
Auto-Anamnesa
• Pasien tinggal bersama istri dan anak pasien yamg berusia 3 tahun.
Pasien juga mengaku bahwa kehidupan di rumah pasien awalnya
sangat bahagia dan akur. Tetapi setelah terjadi kejadian
perselingkuhan dari sang istri, keadaan dirumah pasien menjadi
sangat tidak akur. Pasien sering marah-marah kepada istri dan
sering menyendiri bahkan kurang memperhatikan anak pasien.
Persepsi Pasien Terhadap Dirinya dan
Lingkungannya
• Proses berfikir
• Bentuk pikir : realistik
• Arus pikir : koheren, mampu memberikan jawaban yang sesuai dengan
pertanyaan dan dijawab dengan spontan
• Isi pikir : tidak didapatkan kelainan
• Fungsi intelektual atau kognitif
• Taraf pendidikan : pasien lulus pendidikan sarjana
• Daya konsentrasi dan perhatian : baik, pasien bisa berkonsentrasi saat menjawab
tanpa ada pengalihan sama sekali
Pemeriksaan Stasus Mental
• Orientasi
• Waktu : Baik, pasien mengetahui waktu wawancara dilakukan yaitu pagi hari.
• Tempat : Baik, pasien mengetahui dia sedang berada di RS Blambangan Banyuwangi, tanggal 29
Februari 2020
• Orang : Baik, pasien mengetahui nama ibu. Selain itu pasien juga mengetahui dirinya diwawancarai
oleh siapa
• Daya ingat
• Daya ingat jangka panjang : baik, pasien masih mengingat tanggal lahir pasien pasien dan nama
teman pasien saat di Sekolah Dasar
• Daya ingat jangka menengah : baik, pasien dapat mengingat umur berapa pasien awal kuliah dan
usia berapa lulus
• Daya ingat jangka pendek : pasien dapat mengingat kegiatan apa saja hari ini yang sudah dilakukan
• Daya ingat segera : pasien dapat mengingat nama pemeriksa dan benda yang di ucapkan oleh
pemeriksa
Pemeriksaan Stasus Mental
Aksis I
• Laki-laki berusia 30 tahun, paras wajah terlihat sesuai umur pasien dengan postur tubuh
yang tinggi, kesan gizi cukup. Pasien memakai gamis abu-abu dan berkerudung abu-abu serta
menutup aurat. Kebersihan cukup baik. Pasien tampak bingung dan cukup kooperatif saat
diwawancara.
• Pada pasien tidak terdapat gangguan/ kelainan fisik yang menyebabkan disfungsi otak,
sehingga pada pasien ini gangguan mental organik disingkirkan
• Pada anamnesis didapatkan bahwa pasien tidak memilki riwayat pengunaan zat psikotropika
atau zat adiktif lainnya, sehingga pada pasien gangguan perilaku akibat penyalagunaan zat
dapat disingkirkan.
• Pada pasien tidak didapatkan gangguan persepsi dari halusinasi maupun ilusi.
• Berdasarkan gambaran klinis dan hasil wawancara dan pemeriksaan status mental pasien
tergolong dalam Episode Depresi Ringan (F 32.0)
Formulasi Diagnosis
Aksis II
• Berdasarkan uraian diatas dan berdasarkan data yang didapat bahwa pasien tidak
memiliki mengalami retardasi mental maupun gangguan kepribadian (Z 03.2)
Aksis III
• Pasien tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya
Aksis IV
• Pasien memiliki masalah primary support group atau keluarga inti, sang istri
Aksis V
• GAF Scale 80-71: gejala sementara dan dapat di atasi, disabilitias ringan dalam
sosial, pekerjaan, sekolah dll.
Diagnosis Multiaksial
1. Psikoterapi suportif
• Edukasi mengenai penyakit pasien
• Menyarankan pasien untuk mengalihkan pikiran pasien kepada hal-
hal yang lebih positif
• Mengubah defense mechanism pasien
2. Psikoterapi reedukatif
• Meningkatkan pengetahuan pasien untuk mendukung kesembuhan
pasien
Tatalaksana
3. Psikoterapi rekonstruktif
• Mengembalikan kepercayaan diri pasien
• Menghindari pikiran yang negatif
• Memberikan beberapa pengetahuan tentang kegiatan yang bisa dilakukan pasien agar selalu
berfikir positif
4. Edukasi
• Menyarankan pasien untuk datang kembali bersama istri pasien untuk melalukan diskusi lebih
lanjut dan mencari jalan keluar bersama untuk masa depan kelangsungan keluarga pasien
• Berkonsultasi dengan konsultasi pernikahan yang sangat tepat untuk masalah seperti ini
• Memberikan pasien inspirasi agar pasien selalu bersemangat dan selalu mengingatkan untuk
berdoa agar diberikan yang terbaik oleh Tuhan Yang Maha Esa
Tatalaksana
5. Family Therapy
• Pengembangan rapport
• Pengembangan apresiasi emosional
• Pengembangan alternatif modus perilaku
• Fase membina hubungan konseling
Rangkuman Status Psikiatri
• Laki-laki usia 30 tahun proses pikir
• 1 minggu ini sering setres dan marah- • Bentuk : realistik
marah
• Kesan umum : rapi, wajah sesuai umur • Arus : koheren
dan penampilan sesuai usia • Isi: tidak ditemukan kelainan
• Kontak verbal : sesuai, non verbal : sesuai • Orientasi :tempat : Baik, waktu : baik, Orang
• Psikomotor : sedih dan bingung : baik
• Bicara : spontan, volume : sedang, • Insight : 4
respons : sedang, jawaban sesuai
• Mood : eutimia
• Dx : Depresi Ringan
• Afek : terbatas, sesuai DDx :
• Persepsi : ilusi dan Halusinasi tidak • F38.8 Gangguan afektif lainnya YDT
ditemukan • F20.0 Skizofrenia