Anda di halaman 1dari 18

MEMPELAJARI ASPEK KINERJA DENGAN

METODE 5S DI PT WILMAR NABATI


INDONESIA, PADANG

AULYA SYAFLINOSA
F34160038
Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu penghasil sawit terbesar di dunia
Wilmar sebagai salah satu produsen terbesar minyak sawit di Indonesia
Mengetahui pengolahan dari bahan baku menjadi bahan jadi
Melakukan penerapan aspek kinerja dengan metode 5S

2
Wilmar Nabati Padang

CPO(Crude Palm Oil) RBDPO (Refined Bleached PFAD (Palm Fatty Acid
and Deodorized Palm Oil) Distillate)

RBDPS (Refined Bleached and RBDOL (Refined Bleached and


Deodorized Palm Stearin) Deodorized Olein)

3
Proses Produksi

Incoming Raw Refinery Fraksinasi Shipment


Material
Proses penimbangan Proses pemurnian Proses kristalisasi yaitu Proses pengiriman
dan pengecekan mutu CPO (Crude Palm Oil) pemisahan antara produk ke luar negeri
dari CPO (Crude Palm hingga menjadi fraksi padat dan fraksi dan dalam negeri
Oil) oleh QC RBDPO (Refined cair
Bleached and
Deodorized Palm Oil)

4
Refinery

5
Fraksinasi dan Shipment

6
Metode 5S
Metode 5S : Metode kerja yang diperkenalkan oleh manajemen industri
Jepang untuk meningkatkan produktivitas dengan meningkatkan
lingkungan kerja yang efisien dan nyaman dengan menata ulang
lingkungan kerja.

Manfaat : Penerapan metode 5S juga menanamkan disiplin dalam pekerja


sehingga pekerja memiliki keinginan untuk menjaga kerapian
lingkungan kerja. PT Wilmar Nabati Indonesia,Padang
menerapkan 5R2S (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin, Sumbang
dan Saran).

7
Bagian Metode 5S
Seiri (Ringkas):
Lingkungan kerja yang Seiton (Rapi): Seiso (Resik):
baik terbebas dari alat Meningkatkan efektivitas lingkungan kerja yang
dan bahan yang pekerja, perlu adanya
nyaman dapat tercapai
berlebihan. pengaturan tata letak yang
baik. dengan menjaga
kebersihan.

8
Seiketsu (Rawat): Shitsuke (Rajin):
manajemen visual untuk pembiasaan nilai 5S dalam
kehidupan sehari-hari, baik
mempertahankan nilai-nilai
dalam pekerjaan maupun
seiri, seiton, dan seiso. kehidupan di luar pekerjaan
seperti di rumah

9
Parameter Metode 5S
 Seiri (Ringkas):

10
11
Seiton (Rapi)

12
13
Seiso (Resik)

14
Hasil Audit Inspeksi 5S

15
kaizen
Kaizen merupakan sebuah pendekatan untuk menciptakan
peningkatan berkelanjutan berdasarkan gagasan bahwa perubahan positif
kecil yang berkelanjutan dapat menuai peningkatan besar.

Sesudah Penerapan kaizen


Sebelum Penerapan kaizen
Gambar Secara Keseluruhan

16
Kesimpulan
Tingkat penerapan 5S dinilai melalui audit checklist inspeksi 5S. Form audit PT
Wilmar Nabati Indonesia Padang sudah memiliki parameter yang dapat digunakaan
dalam peneilaian tingkat penerapan 5S. Penilaian audit inspeksi dilakukan penlaian yang
berupa angka yaitu Iya mendapatkan nilai 1, Tidak mendapatkan nilai 0 dan Partly
mendapatkan 0,5. Hasil audit 5S menunjukan bahwa tingkat penerapan pada metode 5S
sudah cukup baik karena adanya pengetahuan tentang pentingnya lean manufacturing
yang ada di setiap departemen, selain mengetahui tentang lean manufacturing karyawan
disini juga sering memperhatikan kondisi lingkungan ketika bekerja.

17
SEKIAN, TERIMA KASIH

18

Anda mungkin juga menyukai