Anda di halaman 1dari 28

Pola Argumen Deduktif

Pertemuan ke-9
Argumen Deduktif atau Induktif?
• 1. Jika tidak ada pemberitahuan lain,
UAS akan dilaksanakan mulai tanggal
23 November. Tidak ada
pemberitahuan lain. Jadi, UAS akan
dilaksanakan mulai tanggal 23
November.
• 2. Pilih
aku atau dia
• Kamu pilih dia
• Jadi, kamu tidak memilihku
• 3. Brio Satya irit BBM, murah, cepat parkir,
dan aman. Daihatsu Ayla yang juga diproduksi
pada tahun yang sama murah, cepat parkir,
dan aman. Kemungkinan besar Ayla juga irit
BBM.
• 4. Jika dia terlambat masuk kerja, atasan akan
memberi sanksi administratif.
• Dia terlambat masuk kerja.
• Jadi, atasan akan memberi sanksi
administratif.
• 5. Jika air dipanaskan pada 100 derajad
Celsius, air akan mendidih.
• Air tidak mendidih.
• Jadi, air tidak dipanaskan pada 100 derajad
Celsius.
• 6. Golongan darahnya O atau AB
• Golongan darahnya bukan O
• Jadi, berarti golongan darahnya AB
Ada banyak tipe Deduksi....
1. Modus Ponens
• Jika benda ini terbuat
• Jika P dari logam, ia
menghantar listrik.
Benda ini terbuat dari
maka Q. logam. Jadi, ia
menghantar listrik.
• Padahal P. • Jika Lambert beragama
Kristen, ia tidak boleh

• MakaQ.
menceraikan istrinya.
Lambert beragama
Kristen. Jadi, ia tidak
boleh menceraikan
istrinya.
Tetapi, modus ponens jangan dicampur aduk dengan bentuk argumen berikut, yang
tidak sah! : “Menegaskan akibat”

• Jika Fani tinggal di Solo,


• Jika P maka maka ia ada di Indonesia.
Fani ada di Indonesia. Jadi,
Q. Fani tinggal di Solo. [Tidak
sah - Fani mungkin tinggal di
• Padahal Q. Karawaci.]
• Jika Kristin sudah pergi
berlibur, maka Dani akan
• Maka, P. marah. Dani marah. Jadi
Kristin pasti sudah pergi
berlibur.[Tidak sah -
mungkin Dani marah karena
kehabisan pulsa.]
2. Modus tollens
• Jika Berta pergi kuliah,
• Jika P maka ia duduk di deretan
Q. kursi terdepan. Tetapi
Berta tidak tampak di
• Padahal deretan kursi terdepan.
Jadi, ia tidak pergi
Bukan-Q. kuliah.

• Jadi, bukan-P.
Tetapi bedakanlah modus tollens dengan pola argumen sesat berikut ini.
Menyangkal anteseden

• Jika P maka • Jika Elsa berpendidikan


tinggi, ia akan
Q. mendapat posisi
pekerjaan yang penting.
• Padahal Tetapi Elsa tidak
berpendidikan tinggi.
bukan-P. Jadi, ia tidak akan
mendapat posisi
• Jadi, bukan- pekerjaan yang penting.

Q.
3.Silogisme Hipotetis
• Jika ada hukum-hukum
• Jika P maka yang mengatur alam
semesta, maka ada yang
Q. Jika Q menciptakan alam
semesta itu. Jika ada
maka R. yang menciptakan alam
semesta, maka
• Jadi, jika P penciptanya tidak fana.
Jadi, jika ada hukum-
maka R. hukum yang mengatur
alam semesta, sang
pencipta tidaklah fana.
4. Silogisme Disyunktif

• P atau Q. • Entah DPR akan


melakukan pembersihan
Bukan-P. Jadi, Q di tubuhnya sendiri, atau
legislasi akan dikuasai
. oleh predator-predator
• P atau Q. bangsa yang haus harta.
DPR tidak akan
Bukan-Q. Jadi, melakukan pembersihan
di tubuhnya sendiri. Jadi,
P. legislasi akan dikuasai
oleh predator-predator
bangsa yang haus harta.
5. Dilema
• P atau Q. • Kita entah akan melulus-kan
murid yang nilainya kurang
• Jika P maka R. atau tidak melulus-kan. Jika
• Jika Q maka S. meluluskan, maka tingkat
pendidikan akan turun. Jika
• Jadi, R atau S. tidak meluluskan, akan
makin banyak murid yang
• Bila R sama dengan S, tidak naik kelas dan
kita memiliki bentuk menyulitkan sekolah,
yang lebih sederhana: P karena tidak memiliki
ruangan lain untuk
atau Q. Jika P maka R. menampung mereka. Jadi,
Jika Q maka R. Jadi, R. bagaimanapun akan timbul
masalah untuk sekolah.
6. Reductio ad Absurdum
• Dalam reductio ad • Misalkan seseorang
absurdum, suatu mengklaim bahwa tidak ada
argumen menampilkan yang benar atau salah. Kita
dapat membuktikan
akibat atau kesimpulan kesalahannya sbb.: Jika
yang tidak masuk akal klaim itu benar, maka tentu
dari premis yang ada sekurang-kurangnya
diberikan. satu hal yang benar, yaitu
klaim itu. Jadi, tidak
• Kemudian disimpulkan mungkin tidak ada yang
bahwa kesimpulan benar atau yang salah. Jadi,
pasti salah. pernyataan orang itu pasti
salah.
Pola-pola lainnya
• Ada banyak pola
argumen deduktif lainnya
• Jika P maka Q.
yang sah.
• Salah satu cara membuat
• JikaQ maka R.
pola lain ialah dengan
mengombinasi-kan pola-
• Jika R maka S.
pola yang telah kita lihat.
• Misalnya, dua silogisme
• Jadi, jika P
hipotetis dapat maka S.
dikombinasikan menjadi
argumen sbb.:
Contoh lain:
• Ada beberapa pola lain
yang sederhana dan sah
• P dan Q.
yang belum kita
sebutkan: • Maka Q.
• P.
• Maka P.
Pola-pola lain yang sah
Dalam pembahasan pola-pola argumen yang sah
sebelumnya kita memusatkan perhatian pada
pola-pola yang dapat digambarkan dengan
simbol huruf yang mewakili satuan
pernyataan.

Berikut ini modus ponens lagi:


1.
• Contoh: Setiap
• Setiap F mahasiswa adalah calon
cendekiawan. Maudy
adalah G. adalah mahasiswa. Jadi,
Maudy adalah calon
X adalah F. cendekiawan.
Jadi X
adalah G.
2.
• Setiap F • Contoh: Setiap provinsi
adalah bagian negara.
Setiap bagian negara
adalah G. adalah bagian dari
Setiap G komunitas internasional.
Jadi, setiap provinsi
adalah H. adalah bagian dari
komunitas internasional.
Jadi setiap F
adalah H.
3.
• Contoh: Setiap negara
• Setiap F merdeka berdaulat.
Negara jajahan tidak
adalah G. berdaulat. Jadi, negara
jajahan bukan negara
x bukan G. merdeka.
Jadi, x
bukan F.
4.
• Tiada F itu • Contoh: Tiada
mahasiswa itu guru
G. besar. Marvin adalah
mahasiswa UPH. Jadi,
x adalah F. Marvin bukan guru
besar.
Jadi x
bukan G.
5.
• Contoh: Setiap manu-sia
• Setiap F entah memiliki jender, entah
G atau H. pria atau wanita. Einstein
adalah manusia. Jadi,
x adalah F. Einstein memiliki jender,
entah pria atau wanita.
Jadi x adalah
entah G atau
H.
Sah atau tidak sah?
• Contoh: Tiada orang
• Tiada F itu beragama itu ateis. Tiada
ateis yang percaya
G. kepada Tuhan. Jadi, tiada
orang beragama itu
Tiada G itu H. percaya kepada Tuhan.
Jadi, tiada F
itu H.
Latihan
3. Entah Jimmy sedang
1. Jika aku belajar dengan menuntun anjing atau
tekun, aku akan lulus Cathy sedang memberi
ujian. Aku tidak lulus makan kucing. Cathy tidak
ujian. Jadi, aku pasti tidak memberi makan kucing.
belajar dengan tekun. Jadi, Jimmy sedang
2. Entah Jimmy sedang menuntun anjing.
menuntun anjingnya atau 4. Jika X laki-laki, maka X
Cathy memberi makan manusia. Jika X manusia
kucingnya (atau maka X makhluk hidup.
keduanya). Cathy sedang Jadi, jika X manusia, maka
memberi makan kucing. X adalah makhluk hidup.
Jadi, Jimmy tidak
menuntun anjingnya.
Latihan CRT
5. Jika aku tidak makan 6. Jika beberapa
beef teriyaki, aku akan mahasiswi vegetarian,
mencoba scallop sushi. maka beberapa
Saat ini, aku makan mahasiswa menyukai
beef teriyaki. Jadi, aku musik dangdut. Tidak
tidak akan mencicipi benar bahwa beberapa
scallop sushi. mahasiswi vegetarian.
Jadi, tidak benar bahwa
beberapa mahasiswa
menyukai musik
dangdut.
Latihan CRT
7. Entah ibu benar atau 9. Entah Pamela ada di
salah. Jika ibu benar, China atau di Eropa. Jika
maka bapak salah. Jika ia di China, maka ia ada
ibu salah, maka bapak di Beijing. Jika ia di
juga salah. Jadi, Eropa, maka ia sedang
bagaimanapun bapak tidur. Jadi, Pamela entah
salah. ada di Beijing atau
8. Pauline seorang gadis. sedang tidur.
Pauline masih single. Jadi
sekurangnya satu gadis
masih single.

Anda mungkin juga menyukai