Anda di halaman 1dari 4

SETETES ILMU:

“KENALI 6 JENIS LOGICAL FALLACY YANG UMUM DIGUNAKAN”

Sebelum membahas 6 jenis logical fallacy, pernah dengar atau tau kata
logical fallacy itu sendiri?. Yuk kita cari tahu terlebih dahulu. Kata logical
fallacy sendiri terdiri dari 2 kata, yang pertama logical yang dapat
diterjemahkan menjadi kata logis. Logis disini memiliki arti sesuai dengan
logika, atau masuk akal. Kemudian yang kedua dari kata fallacy yang memiliki
arti kesesatan. Kesesatan disini adalah kesalahan dalam berfikir yang
memiliki kecenderungan meyesatkan. Jika diliat dari katanya logical fallacy
dapat disebut juga sesat pikir. Kita buat lebih memiliki arti agar mudah
dipahami, jadi logical fallacy adalah pendapat atau argument yang salah dalam
berfikir yang mampu meyesatkan orang yang mendengar pendapat atau
argument tersebut.
salah satu contohnya tuh kaya gini:
Ronal: lu ngapain masih ngerokok aja? Rokok itu gak sehat cuy.
Dodo: Gak sehat dari mana? Lu gak liat banyak orang yang ngerokok tapi
mereka sehat sehat aja tuh
Secara tidak sadar si dodo sudah menyesatkan si ronal dengan
berpendapat bahwa rokok itu sehat karna banyak orang yang ngerokok itu
sehat sehat aja. Nah itu salah satu contoh dari logical fallacy. Dari sinilah kita
paham pentingnya cara berfikir yang baik dan benar agar tidak tertipu oleh
tokoh terkemuka, politisi, atau siapapun itu yang menyampaikan pendapat
atau argumen yang sebenarnya salah.
Yuk kenali 6 Jenis logical fallacy yang umum
1. Hasty Generalizazion
Sesat pikir jenis ini tuh dapat terjadi saat seseorang menggunakan
sedikit data untuk melakukan generalisasi.
Contohnya gini: misalnya si Ronal bertemu dengan Ayu, Risa, dan
kintan yang sama sama orang Jember. Ayu, Risa, dan Kintan memiliki
wajah yang cantik dan manis. Lalu si Ronal berpendapat semua gadis
Blitar itu cantik dan manis. Pendapat si ronal inilah yang dinamakan
Hasty Generalizazion
2. Circular Reasoning
Sesat pikir jenis ini dapat terjadi saat orang menggunakan pendapat
yang berputar-putar. X benar karna Y, Y benar karna X.
Bentuknya seperti ini:
Arlan: Saya tidak berbohong.
Wisnu: darimana saya tau kamu tidak berbohong?
Arlan: karna saya adalah orang yang jujur.
Pendapat si Arlan itu berputar putar dan tidak memberikan bukti
yang jelas bahwa dia itu tidak berbong. Seperti itulah pendapat dari
circular reasoning. Pendapat yang berputar putar tapi tidak
memberikan bukti yang jelas jadi muter-muter terus
3. Sippery Slope
Sesat pikir jenis ini tuh terjadi ketika suatu langkah kejadian akan
membuat langkah-langkah yang lain yang menimbulkan efek yang
signifikan. A=B, B=C, C=D, D=F jadi A=F. Hmmm… masih kurang paham
ya. Contohnya tuh kaya guyonan ini:
pulpen ilang = gak punya pulpen
Gak punya pulpen = gak nyatet
Gak nyatet = gak belajar
Gak belajar =nilai jelek
Nilai jelek = gak lulus
Gak lulus = pengangguran
Pengangguran = gak punya uang
Gak punya uang = depresi
Depresi = sakit-sakitan
Sakit-sakitan = meninggal
Jadi jaga pulpenmu agar tidak hilang
Pendapat ini sekilas masuk akal tapi sebenarnya gak logis dan terlalu
simple dengan langkah langkah yang terlalu banyak, sehingga penulis
itu membuat kesimpulan yang sangat simple bahwa dengan pulpen
ilang dapat berakibat pada kematian. Mending kita liat lagi langkah
langkahnya kepanjangan gak sih?, Logis gak sih untuk ambil
kesimpulan kaya gitu? Kalo enggak berarti pendapat itu slippery slope.
4. Argumentum ad hominem ( Argument Against the person)
Logical fallacy jenis ini sangat sering terjadi. Logical fallacy bukan
argumennya yang menjadi perhatiannya tapi fokus pada personal yang
menyampaikan argument. Seperti ini, misal Rudi dan Andi sedang
kepameran lukisan lalu Rudi berpendapat tentang salah satu lukisan
Rudi : likisan ini gak bagus, masa warnanya gak nyatu terus gambarnya
gak jelas juga.
Andi : alah,rud. Kamu aja gak punya karya, gak usah jelek jelekin karya
orang lain kalo kamu gak bisa bikin karya kamu sendiri.

2
Si Andi telah nyatakan Argumentum ad honimem karna si Andi
lukisan yang gak bagus tidak dibahas sama sekali tapi Andi malah
membahas tentang personal Rudi yang tidak memiliki karya.
5. Argumen ad populum (The Appeal to Populace)
Logical fallacy jenis ini didasari pada anggapan yang bersifat popular.
Jadi bila suatu pendapat yang dipercayai orang banyak adalah benar,
maka orang lain akan beranggapan bahwa pendapat itu juga benar.
Kurang lebih contohnya seperti ini “lo gak laki kalo gak ngerokok”
pernah dengar kalimat itu? Ya itu salah satu contoh dari argument ad
populum karna banyak orang yang setuju dengan kalimat tersebut
padahal laki atau enggaknya seseorang bukan diliat dari ngerokok atau
enggaknya.
6. The Straw Man
Logical fallacy The Straw Man atau orang-orangan sawah maksud dari
orang-orangan sawah ketika menciptakan sebuah target Strawman
atau target palsu yang berupa argumen baru, nah argumen strawman
ini adalah argumen buatan yang sebetulnya tidak disampaikan oleh
lawan tapi kita ciptakan sendiri untuk kita serang.
Contohnya seperti ini
Dodo : kita harus membersihkan kamar mandi, udah kotor sekali!
Ronal : hah?, bukannya minggu lalu sudah kita bersihkan?. Apa perlu
kita bersihkan setiap hari?
Perhatikan si Dodo tidak pernah menyatakan bahwa harus
membersihkan kamar mandi setiap hari. Tapi Dodo hanya menyatakan
bahwa kamar mandi kotor sekali dan harus segera di bersihkan. Tapi
Ronal malah salah mengambil pernyataan Dodo dan menggantianya
dengan “kita harus membersihkan kamar mandi setiap hari”. Ronal
kemudian menyerang argument baru yang dibuatnya. Dengan
mengambil dan mengubah Argumen Dodo, maka Argumen Ronal akan
terlihat lebih masuk akal.

Mungkin hanya itu setetes ilmu yang bisa saya sampaikan mungkin tidak bisa
untuk menghilangkan haus tapi masih banyak tetesan-tetesan ilmu yang lain
dan tersebar dimana mana jadi jangan pernah berhenti mencari tetesan ilmu
yang lain.

3
4

Anda mungkin juga menyukai