Anda di halaman 1dari 4

Contoh logical fallacy

1. Ad Hominem
Ad hominem ini merupakan sesat pikir di mana saat dua pihak sedang melontarkan
argumen, satu pihak akan membahas kepribadian orang lain yang tidak ada kaitannya
dengan pembahasan yang sedang berlangsung.
Contoh :
 Andi : “Halah… cewek jomblo hobi nonton drakor kayak kamu ngerti apa sih?”
Siska : “Berdasarkan alasan tadi, harusnya kita melindungi sungai dari limbah
pabrik”
 Mengurus rumah tangga aja nggak becus, gimana mau mengurus negara?
 “Saya dengar kita tidak boleh percaya pada vaksin X karena perusahaannya
terlibat dalam isu sosial.”

2. Argumentum ad Hominem Tipe II (sirkumstansial)


Berbeda dari argumentum ad hominem Tipe 1, ad hominem Tipe II menitikberatkan pada
perhubungan antara keyakinan seseorang dan lingkungan hidupnya. Pada umumnya ad
hominem Tipe Il menunjukkan pola pikir yang diarahkan pada pengutamaan kepentingan
pribadi, sebagai contoh: suka-tidak suka, kepentingan kelompok-bukan kelompok, dan
hal-hal yang berkaitan dengan SARA.
Contoh :
 Dosen yang tidak meluluskan mahasiswanya karena mahasiswanya berasal dari
suku yang ia tidak suka dan sering protes di kelas, bukan karena prestasi
akademiknya yang buruk
 Tidak setuju dengan apa pendapat orang lain dengan alasan berbeda agama
 Podomoro berpendapat bahwa kita perlu membangun sekolah menengah baru.
Tapi Podomoro adalah pemilik Perusahaan Konstruksi Podomoro. Dia akan
menghasilkan banyak uang jika perusahaan miliknya dipilih untuk membangun
sekolah baru. Jelas, argument Podomoro adalah omong kosong mementingkan
diri sendiri.

3. Argumentum ad baculum
Mendesak orang menerima suatu ide, konsep atau argumen dengan menakut-nakuti atau
mengancam. Argumentum ad baculum banyak digunakan oleh orang tua agar anaknya
menurut pada apa yang diperintahkan, seperti menakut-nakut anak kecil: Bila tidak mau
mandi nanti didatangi oleh wewe gombel. Argumen ini dikenal juga dengan argumen
ancaman yang merupakan pemyataan atau keadaan yang mendesak orang untuk
menerima suatu konklusi tertentu dengan alasan jika menolak akan membawa akibat
yang tidak diinginkan
Contoh:
 Kalau kamu tidak setuju denganku, kamu akan celaka
 Siapapun yang tidak percaya pada agamaku, akan masuk neraka.
 Seorang anak yang belajar bukan karena ia ingin lebih pintar tapi karena kalau ia
tidak terlihat sedang belajar ibunya akan datang dan mencubitnya.
4. Appeal to emotion
Appeal to the emotion (appeal to pity); adalah sesat logika (logical fallacy) yang timbul
dari argumentasi pemikiran yang bersifat mengasihani, bermurah hati, ketidaktegaan atau
terkait dengan hati nurani Cirinya adalah menggunakan manip ulasi perasaan (emosi)
seseorang dalam berargumen daripada membuat argumen yang logis
Contoh:

 A: "Pejabat partai X menjadi tersangka korupsi


B: "Tidak mungkin dia korupsi, dia orang baik Lihat saja dia sering menyumbang
ke orang-orang miskin.
 A: "Saya merasa aneh mengapa Pejabat X tidak setuju dengan program
kesejahteraan
B "Mana mungkin orang baik seperti dia salah Lihat saja
kedermawanannya di masyarakat."

5. Taktik menakut-nakuti (Appeal to Fear)


Seorang pendebat mengancam membahayakan pembaca atau pendengar dan ancaman
tersebut tidak relevan dengan kebenaran kesimpulan si pendebat. Dengan kata lain,
membenarkan sesuatu karena rasa takut.
Contoh :
 “Saya yakin Anda akan setuju bahwa kami adalah penguasa yang sah di provinsi
Jakarta. Akan sangat disesalkan jika kami harus mengirim angkatan bersenjata
untuk menunjukkan validitas klaim kami.”

6. Argumentum ad populum
Argumentum ad populum adalah argumen yang menilai bahwa sesuatu pernyataan adalah
benar karena diamini oleh banyak orang. Tipe ini merupakan kesesatan berpikir yang
muncul dari kesimpulan yang mengacu pada pandangan populer atau standar yang
diciptakan masyarakat
Contoh:
 Satu juta orang Indonesia menggunakan jasa layanan seluler X, maka sudah pasti
itu layanan yang bagus.
 Semua orang yang saya kenal bersikap pro Presiden. Maka saya juga tidak akan
mengkritik Presiden
 Mana mungkin agama yang saya anut salah, lihat saja jumlah penganutnya paling
banyak di muka bumi
 Perempuan yang bisa menjadi calon istri yang ideal adalah yang pintar memasak
dan punya waktu untuk mengurus anak.

7. Straw man argument


Adalah penggambaran argumen yang salah agar lebih mudah menyerang lawan bicara.
Orang-orang yang melakukan straw man argument biasanya menciptakan argumen baru
dari kekeliruan pemahamannya terhadap argumen lawan bicara, lalu menganggap
argumen baru itu milik lawan bicara sehingga mudah diserang.

Contoh:
 “Metode pengobatan alami (naturopati) menawarkan solusi alami pencegahan
kanker? Jadi, maksud Anda naturopati menentang pengobatan medis seperti
kemoterapi dan radiasi?”
 Pada forum diskusi pemilihan ketua BEM Amir berargumen bahwa BEM perlu
memangkas biaya operasional kantin untuk dialokasikan pada kegiatan sosial
BEM Budi merespon argumen Amir dan menilai Amir tidak ingin
memajukan kantin kampus.

8. Red herring
Seorang pendebat mencoba mengalihkan audiensnya dengan mengangkat masalah yang
tidak relevan, dan kemudian mengklaim bahwa masalah aslinya telah efektif diselesaikan
dengan pengalihan yang tidak relevan.
contoh:
 Juna : “Mengapa Anda membeli pancing baru itu? Itu melebihi anggaran bulanan
yang kita berdua sepakati.”
Rustam : “Yah, karena sedang ada obral. Aku harus membelinya sekarang.”

9. False dichotomy
False dichotomy adalah jenis sesat pikir yang hanya menghadirkan dua pilihan atau dua
sisi, padahal ada banyak sisi atau perspektif lain.
Contoh:
 “Jika vaksin tidak mencegah seseorang terinfeksi dan menularkan virus Covid-19,
mengapa harus vaksinasi?”

10. Hasty Generalization


Adalah argumen atau pemikiran yang mengeneralisasikan (umum) sesuatu atau kejadian
padahal belum tentu kebenarannya sehingga jadi sesat pikir. Hasty Generalization
biasanya membuat kesimpulan berdasarkan skala kecil tanpa mempertimbangkan seluruh
fakta Hasty Generalization (Overgeneralization).
Contoh:
 Semua lelaki didunia ini brengsek/buaya
 Semua orang batak jago menyanyi
 Saya banyak mantan pacar Cowok di daerah A banyak php, begitu juga cowo di
daerah B dan C. Saya simpulkan semua cowok di kota ini tukang php
 Ayahku merokok 3 bungkus sehari dan hidup sampai umur 70 tahun. Oleh karena
itu merokok tidak terlalu buruk untukmu.

11. Sesat logika (logical fallacy) slippery Slope


Slippery Slope adalah kesalahan dalam berpikir secara logika dimana adanya asumsi-
asumsi yang datang dari berbagai arah kemudian asumsi-asumsi tersebut dihubungkan
satu sama lain tanpa dilandaskan oleh proses penelitian atau penga matan sehingga akan
menghasilkan informasi yang tidak akurat (tidak benar) karena tidak memiliki bukti yang
jelas dan koheren.
Contoh:
• Kamu ngerjain PR, maka kamu bakalan pintar. Kamu pintar, maka
ulangan bakal lancar Ulangan bakal lancar, nilai bakal bagus. Nital bagus,
kamu bakal diterima beasiswa kuliah di Inggris. Kuliah di Inggris, kamu
bisa kutemu bule Keternu bule, kamu bisa ajak kenalan lalu
pacaran sama si bule.

Anda mungkin juga menyukai