1. Ad Hominem
Ad hominem ini merupakan sesat pikir di mana saat dua pihak sedang melontarkan
argumen, satu pihak akan membahas kepribadian orang lain yang tidak ada kaitannya
dengan pembahasan yang sedang berlangsung.
Contoh :
Andi : “Halah… cewek jomblo hobi nonton drakor kayak kamu ngerti apa sih?”
Siska : “Berdasarkan alasan tadi, harusnya kita melindungi sungai dari limbah
pabrik”
Mengurus rumah tangga aja nggak becus, gimana mau mengurus negara?
“Saya dengar kita tidak boleh percaya pada vaksin X karena perusahaannya
terlibat dalam isu sosial.”
3. Argumentum ad baculum
Mendesak orang menerima suatu ide, konsep atau argumen dengan menakut-nakuti atau
mengancam. Argumentum ad baculum banyak digunakan oleh orang tua agar anaknya
menurut pada apa yang diperintahkan, seperti menakut-nakut anak kecil: Bila tidak mau
mandi nanti didatangi oleh wewe gombel. Argumen ini dikenal juga dengan argumen
ancaman yang merupakan pemyataan atau keadaan yang mendesak orang untuk
menerima suatu konklusi tertentu dengan alasan jika menolak akan membawa akibat
yang tidak diinginkan
Contoh:
Kalau kamu tidak setuju denganku, kamu akan celaka
Siapapun yang tidak percaya pada agamaku, akan masuk neraka.
Seorang anak yang belajar bukan karena ia ingin lebih pintar tapi karena kalau ia
tidak terlihat sedang belajar ibunya akan datang dan mencubitnya.
4. Appeal to emotion
Appeal to the emotion (appeal to pity); adalah sesat logika (logical fallacy) yang timbul
dari argumentasi pemikiran yang bersifat mengasihani, bermurah hati, ketidaktegaan atau
terkait dengan hati nurani Cirinya adalah menggunakan manip ulasi perasaan (emosi)
seseorang dalam berargumen daripada membuat argumen yang logis
Contoh:
6. Argumentum ad populum
Argumentum ad populum adalah argumen yang menilai bahwa sesuatu pernyataan adalah
benar karena diamini oleh banyak orang. Tipe ini merupakan kesesatan berpikir yang
muncul dari kesimpulan yang mengacu pada pandangan populer atau standar yang
diciptakan masyarakat
Contoh:
Satu juta orang Indonesia menggunakan jasa layanan seluler X, maka sudah pasti
itu layanan yang bagus.
Semua orang yang saya kenal bersikap pro Presiden. Maka saya juga tidak akan
mengkritik Presiden
Mana mungkin agama yang saya anut salah, lihat saja jumlah penganutnya paling
banyak di muka bumi
Perempuan yang bisa menjadi calon istri yang ideal adalah yang pintar memasak
dan punya waktu untuk mengurus anak.
8. Red herring
Seorang pendebat mencoba mengalihkan audiensnya dengan mengangkat masalah yang
tidak relevan, dan kemudian mengklaim bahwa masalah aslinya telah efektif diselesaikan
dengan pengalihan yang tidak relevan.
contoh:
Juna : “Mengapa Anda membeli pancing baru itu? Itu melebihi anggaran bulanan
yang kita berdua sepakati.”
Rustam : “Yah, karena sedang ada obral. Aku harus membelinya sekarang.”
9. False dichotomy
False dichotomy adalah jenis sesat pikir yang hanya menghadirkan dua pilihan atau dua
sisi, padahal ada banyak sisi atau perspektif lain.
Contoh:
“Jika vaksin tidak mencegah seseorang terinfeksi dan menularkan virus Covid-19,
mengapa harus vaksinasi?”