A. KEKELIRUAN FORMAL
Adalah kesesatan yang dilakukan karena bentuk penalaran yang tidak tepat atau tidak
sahih. Kesesatan ini terjadi karena pelanggaran terhadap prinsip-prinsip logika
mengenai term dan proposisi dalam suatu argumen. Macam – macam kesesatan formal
:
1. Fallacy of Four Terms (Kekeliruan Karena Menggunakan Empat Term)
Kesesatan berfikir karena menggunakan empat term dalam silogisme. Ini terjadi karena
term penengah diartikan ganda, sedangkan dalam patokan diharuskan hanya tiga term.
Contoh :
Semua perbuatan mengganggu orang lain diancam dengan hukuman. Menjual barang
di bawah harga tetangganya adalah mengganggu kepentingan orang lain. Jadi menjual
harga di bawah tetangganya diancam dengan hukuman
Orang yang berpenyakit menular harus diasingkan. Orang berpenyakit panu adalah
membuat penularan penyakit, jadi harus diasingkan.
Kura-kura adalah binatang melata. Ular bukan kura-kura, karena iitu ia bukan binatang
melata.
Tidak satu pun drama yang baik mudah dipertontonkan dan tidak satu pun drama
Shakespeare mudah dipertontonkan, maka semua drama Shakespeare adalah baik.
Tidak satu pun barang yang baik itu murah dan semua barang di toko itu adalah tidak
murah, jadi kesemua barang di toko itu adalah baik.
Bila kita bisa berkendaraan secapat cahaya, maka kita bisa mendarat di bulan. Kita telah
dapat mendarat di bulan berarti kita telah dapat berkendaraan secepat cahaya.
Bila pecah perang harga barang-barang baik. Sekarang harga naik, jadi perang telah
pecah.
Bila datang elang maka ayam berlarian, sekarang elang tidak datang, jadi ayam tidak
berlarian.
B. KEKELIRUAN INFORMAL
1. Fallacy of Hasty Generalization (Kekeliruan Karena Membuat
Generalisasi yang Terburu-buru)
Kekeliruan berfikir karena tergesa-gesa membuat generalisasi, yaitu mengambil
kesimpulan umum dari kasus individual yang terlampau sedikit, sehinggga kesimpulan
yang ditarik melampau batas lingkungannya.
Contoh :
Dia orang Islam mengapa membunuh. Kalau begitu orang Islam memang jahat.
Panen di kabupaten itu gagal, kalau begitu tahun ini Indonesia harus mengimpor beras.
Surat kabar X merupaka sumber informasi yang reliable, karena beritanya tidak pernah
basi. (Di sini orang hendak membuktikan bahwa surat kabar X memang merupakan
sumber informasi yang dapat dipercaya berdasarkan pemberitaannya yang up to date,
tanpa dibuktikan pemberitaannya memang dapat diuji kebenarannya).
Kekeliruan berfikir karena menarik konklusi dari satu premis kemudian konklusi
tersebut dijadikan premis sedangkan premis semula dijadikan konklusi pada argumen
berikutnya.
Contoh :
Ekonomi Negara X tidak baik karena banyak pegawai yang korupsi. Mengapa banyak
pegawai yang korupsi? Jawabnya karena ekonomi Negara kurang baik.
Bangunan ini sungguh kokoh, sebab dokter Haris mengatakan demikian. (Dokter Haris
adalah ahli kesehatan, bukan insinyur bangunan).
Kau masih juga membantah pendapatku. Kau baru satu tahun duduk dibangku
perguruan tinggi, aku sudah lima tahun.
Jangan dengarkan gagasan dia tentang konsep kemajuan desa ini. Waktu ia menjabat
kepala desa di sini ia menyelewengkan uang Bandes (Bantuan Desa).
Kalau kau tidak bisa membuktikan bahwa hantu itu ada maka teranglah pendapatku
benar, bahwa hantu itu tidak ada.
10. Fallacy of Complex Question (Kekeliruan Karena Pertanyaan yang
Ruwet)
Kekeliruan berfikir karena mengajukan pertanyaan yang bersifat menjebak.
Contoh :
Jam berapa kau pulang semalam? (Yang ditanya sebenarnya tidak pergi. Penanya
hendak memaksakan pengakuan bahwa yang ditanya semalam pergi).
Daging yang kita makan hari ini adalah dibeli kemarin. Daging yang dibeli kemarin
adalag daging mentah. Jadi hari ini kita makan daging mentah.
Kau tidak mau mengenakan baju yang aku belikan. Apakah engkau mau telanjang
berangkat ke perjamuan itu?
Seniman patung memerlukan bahan untuk menciptakan karya-karya seni, maka Tuhan
pun memerlukan bahan dalam menciptakan alam semesta.
Saya sampaikan pada anda (para yuri), bukan untuk kepentingan Thomas Kidd tetapi
menyangkut permasalahan yang panjang, ke belakang ke masa yang sudah lampau
maupun ke depan masa yang akan datang, yang menyangkut seluruh manusia di bumi.
Saya katakan pada anda bukan untuk Kidd, tetapi untuk mereka yang bangun pagi
sebelum dunia menjadi terang dan pulang pada malam hari setelah langit diteraingi
bintang-bintang, mengorbankan kehidupan dan kesenangnnya, bekerja berat demi
terselenggarakannya kemakmuran dan kebesaran, saya sampaikan pada anda demi
anak-anak yang sekarang hidup maupun yang akan lahir.
1. 1. Ekuivokasi
Adalah kesesatan yang disebabkan karena satu kata mempunyai lebih dari satu arti.
Bila dalam suatu penalaran terjadi pergantian arti dari sebuah kata yang sama, maka
terjadilah kesesatan penalaran. Ekuivokasi terdiri dari dua macam, yaitu ekuivokasi
verbal dan non verbal.
Contoh :
– Ekuivokasi verbal.
Seorang pasien berkebangsaan Malaysia memeriksakan diri kepada seorang dokter
Indonesia. Setelah diperiksa, dokter membeeri nasihat, “Ibu perlu menjaga makannya.”
Sang pasien bertanya, “Boleh saya makan ayam?” Sang dokter menjawab, “Bisa.”
Sang pasien bertanya, ”Boleh saya makan ikan?” Sang dokter menjawab, “Bisa.”
Sang pasien bertanya, ”Boleh saya makan sayur?” Sang dokter menjawab, “Bisa.”
Sang pasien merasa marah lalu membentak, ”Kalau semua bisa (beracun), apa yang
saya hend