Anda di halaman 1dari 9

Tugas Bahasa Indonesia

Sri Utami | NPM: 2022102322 | 18/07/2023


Logical Fallacy (Sesat Pikir)
Logical Fallacy adalah kesalahan dalam penalaran atau argumen yang menghasilkan
kesimpulan yang tidak valid atau tidak relevan. Logical Fallacy bisa disebabkan oleh
berbagai faktor, seperti ketidaktahuan, salah pemahaman, atau tipu muslihat.

Ada beberapa jenis logical fallacy yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun jenis-jenis logical fallacy adalah..

1. AD HOMINEM
Ad Hominem adalah jenis logical fallacy yang menyerang sesuatu yang tidak ada
hubungannya dengan topik pembahasan. Bentuk serangan ini bisa tertuju pada situasi
kehidupan lawan bicara seperti bentuk tubuh, keadaan finansial, dan lain sebagainya. Ad
hominem ini merupakan sesat pikir di mana saat dua pihak sedang melontarkan argumen,
satu pihak akan membahas kepribadian orang lain yang tidak ada kaitannya dengan
pembahasan yang sedang berlangsung.

Contoh Ad hominem:

 Karena dia hanya murid, maka semua pernyataannya pasti salah.


 Mengurus rumah tangga aja nggak becus, apalagi mengurus negara.
 Mendidik anak sendiri aja tidak mampu, mau mendidik orang lain.
 Badannya kurus, klemar-klemer, plonga-plongo, mana bisa memimpin negara.
 Ah kamu mah tinggal di rumah mewah, kamu mana tau tentang perubahan cuaca,
pendapatmu gak guna!

2. APPEAL TO POPULARITY
Appeal to popularity terjadi ketika seseorang mempercayai suatu argumen yang disetujui
oleh sebagian besar masyarakat.

Contoh logical fallacy appeal to popularity yang sering ditemui adalah ketika membahas
soal universitas terbaik, kemudian ada seseorang yang beropini, “Universitas terbaik itu
udah jelas universitas negri, dong. Apalagi Univ X. Lulusan situ pasti gampang dapet
kerjaan enak.” Argumen seperti itu tentu saja salah karena universitas negri atau swasta
sama-sama baik serta lulusan univeritas tertentu tidak pasti mendapat mudah mendapat
pekerjaan.

PAGE 1
3. FALSE DILEMMA
False dilemma merupakan salah satu kesesatan berpikir yang membuat pihak pertama
seolah-olah hanya memberikan dua pilihan dari argumennya kepada pihak kedua.

Contoh dari jenis false dilemma yaitu ketika seseorang berkata kepada orang lain seperti
ini, “elo nggak punya pendirian kalau cuman bisa mengikuti orang lain”.

Akibat argumen tersebut, otomatis pihak kedua langsung tidak berkutik dan bingung
hendak menjawab apa.

Dan ketika seorang perempuan membahas mengenai kerja keras dimulai dari nol,
kemudian ada seseorang yang merespon, “Ah, kamu mah kalo nggak terlahir dari orang
tua kaya ya nikah sama cowok kaya!” Pendapat tersebut tentu sesat karena logika si
perespon seperti mengatakan bahwa seorang perempuan tidak bisa sukses sendiri mulai
dari nol.

4. STRAWMAN
Strawman merupakan suatu keadaan di mana saat dua pihak sedang berbicara, pihak yang
lain menyimpulkan argumen orang lain secara salah dan menimbulkan kesalahpahaman.

Contoh ketika sedang ada lomba debat antar kelas di sekolah dengan tema pemerintahan.
Pihak pertama mengeluarkan argumen kalau infrastruktur yang berlebihan di negara
tidak baik karena bisa merusak alam dan hutan di negara kita.

Terus, pihak kedua langsung menyimpulkan kalau pihak pertama nggak suka dengan
pemerintahan sekarang. Padahal, kan, pihak kedua bisa berdiskusi mengenai infrastruktur
di negara ini, bukannya mengklaim sesuatu yang belum tentu benar.

Contoh lain strawman yang sering ditemui terjadi dalam hubungan romansa. Misalnya
ketika diajak pasanganmu untuk menonton film dan kamu menolak karena tidak ada film
bagus yang sedang tayang. Pasanganmu memberikan pilihan lain yaitu makan malam di
sebuah kafe, tapi kamu juga menolak karena tidak lapar. Tiba-tiba pasanganmu berkata,
“Oh, jadi kamu udah bosen jalan sama aku?” Perkataan pasanganmu tentu saja tidak
benar dan sangat diluar konteks alasan kamu menolak ajakannya.

PAGE 2
5. POST HOC

Post Hoc terjadi ketika seseorang merasa terlalu percaya dengan suatu hal dan terkesan
hiperbola atau terlalu berlebihan dengan hal tersebut. Post hoc juga berarti keadaan
ketika seseorang percaya bahwa suatu peristiwa berarti adalah tanda untuk sebuah
peristiwa lain yang akan datang.

Contohnya orang yang percaya bahwa kejatuhan cicak dapat membawa malapetaka,
kedatangan burung piak atau gagak akan mendatangkan kematian, atau kuku orang yang
meninggal akan menjadi kunang-kunang dan mendatangi rumah keluarganya pada
malam hari untuk menyapa. Dan mengenai mayat yang dilangkahi kucing hitam akan
bangkit lagi atau orang yang kejatuhan cicak akan mengalami marabahaya.

6. CIRCULAR ARGUMENT
Circular Argument terjadi ketika pendapat seseorang hanya berputar-putar dan terus
diulang tiada akhir. Hal ini bisa menjadi sesat pikir karena inti dari argumen yang
disampaikan menjadi hilang atau tidak berarti.

Contoh, Seseorang berargumen kalau Tuhan itu ada karena terdapat dalam sebuah kitab.
Terus, ada orang bertanya, “kenapa gue percaya kalau Tuhan itu ada?”, lalu pihak pertama
menjawab, “Ya, karena sudah tertuang dalam kitab”.

Alhasil, argumennya hanya berputar-putar di sana tanpa ada opini lain yang menguatkan.

7. SLIPPERY SLOPE
Slippery Slope merupakan kesalahan berpikir mengenai sebab akibat.

Contoh, ketika kamu memberi makanan kepada orang lain, lalu ada seseorang yang
berkata kepada kamu seperti ini.

“Kalau kamu memberi makanan kepada satu orang, kamu juga harus memberikan
makanan kepada semua orang.”

Hal ini merupakan kesesatan berpikir yang perlu diwaspadai. Sebab, kita nggak harus
menyenangkan semua orang.

PAGE 3
8. GAMBLER’S FALLACY
Gambler’s fallacy ini terjadi ketika seseorang memiliki pola pikir yang percaya akan
sesuatu berjangka pendek pasti akan terjadi.

Contoh, ketika seseorang berkata, “Wah, udah seminggu hujan terus nih. Besok juga pasti
hujan deras.” Atau “Anaknya Bu Sri Utami ada tiga semuanya dokter. Pasti anaknya yang
keempat dan kelima juga akan jadi dokter.” Pemikiran tersebut jelas salah karena anak si
Ibu Sri Utami yang keempat dan kelima tidak pasti menjadi dokter di kemudian hari.

9. HASTY GENERALIZATION
Hasty Generalization terjadi ketika seseorang membuat asumsi mengenai suatu hal
berdasarkan contoh yang kurang memadai atau secara terburu-buru.

Contoh, “Alah, semua cowok itu brengsek.”

cewek tersebut mencoba untuk menggeneralisasikan kalau semua cowok itu brengsek.
Dengan kata lain, istilah tersebut dinamakan dengan hasty
generalization atau overgeneralization.

Padahal, mungkin cewek itu baru kenal dua sampai tiga cowok. Bukan berarti semua
cowok itu brengsek.

10. BURDEN OF PROOF


Burden of proof yaitu jenis sesat pikir dengan suatu keadaan di mana pihak pertama yang
telah mengeluarkan argumen menantang kepada pihak kedua untuk memberikan bukti
kalau argumennya itu tidak valid.

Jika pihak kedua nggak ada bukti, otomatis pihak pertama mengakui kalau argumennya
emang bener-bener valid.

Contoh, “Kalau elo nggak bisa ngebuktiin kalau pendapat dari gue salah, berarti semua
pendapat gue itu benar”.

Contoh lain, Ibu Sri mengklaim bahwa ada potensi kerugian negara sebesar Rp 1000
Triliun per tahun. Karena belum ada seorang pun membuktikan opininya salah, maka ia
mengklaim bahwa argumentasi tersebut benar.

PAGE 4
11. BEGGING THE QUESTION
Begging the question adalah fallacy yang konklusinya merupakan suatu argumentasi yang
telah dinyatakan atau diasumsikan terlebih dahulu. Hampir sama seperti circular
argument, jenis logical fallacy yang satu ini cenderung berputar-putar atau memiliki pola
pikir yang melingkar. Jadi, ketika seseorang mengungkapkan argumen, terdengar seakan-
akan tidak jelas atau ambigu antara pernyataan atau pertanyaan.

Contoh: semua pria perokok adalah jantan. Sebab hanya pejantanlah yang berani
menantang bahaya.

12. APPEAL TO AUTHORITY

Appeal to Authority seolah-olah dipaksa tunduk karena pernyataan orang tersebut keluar
dari mereka yang punya jabatan atau kedudukan yang lebih tinggi dari kita.

Atau dengan kata lain, pernyataan orang tersebut dianggap benar karena kita takut sama
orangnya. Makanya, secara logika itu sebenarnya merupakan sesat pikir.

Contoh, “Tokoh agama itu menyatakan bahwa poligami baik untuk semua orang”.

Cotoh lain, “Presiden Suharto berkata bahwa komunis dan orang-orang ideologi kiri tidak
bermoral. Hal ini pasti benar karena dia Presiden”..

13. ANECDOTAL
Anecdotal adalah jenis sesat pikir yang menyajikan argumen atau informasi berdasarkan
pengalaman pribadi.

Contoh: “Saya minum suplemen magnesium sebelum tidur dan itu membuat saya terjaga
sepanjang malam. Saya akan memberitahukan semua orang untuk jangan minum
magnesium sebelum tidur.”

PAGE 5
14. AD IGNORANTUM
Ad Ignorantum sejatinya hampir sama seperti menggeneralisasikan sesuatu, tetapi hanya
terpaku pada satu subjek saja. Biasanya, orang dengan ad ignorantum akan menganggap
suatu hal sama dengan yang lainnya sehingga berpotensi menimbulkan konflik.

Contoh, ada seseorang yang tidak suka satu lagu dari seorang musisi. Setelah itu, ia akan
beranggapan kalau semua lagu dari musisi tersebut nggak enak.

15. MIDDLE GROUND


middle ground adalah pemikiran yang satu beranggapan kalau saat dia berada di tengah-
tengah pertentangan, ia beranggapan kalau berada di titik tengah adalah suatu kebenaran.

Contoh: ketika kamu berada didalam sebuah diskusi, kamu dihadapkan dengan beberapa
perbedaan pendapat. belum tentu ketika kamu tidak memilih apapun itu benar. Bisa saja,
kebenaran itu terletak di kubu A ataupun kubu B. Sebab, jika kamu tetap berada di
tengah-tengah, itu sama saja seperti berada di tengah kebenaran dan kebohongan.

16. FALSE CAUSE


False Cause adalah Menyimpulkan sebab atau suatu peristiwa dari hal-hal yang terjadi
secara bersamaan dan berurutan.

Contoh: Ketika asik menonton video di Youtube, dan temanmu datang dan tiba-tiba video
Youtube buffering, dan kamu pun menyalahkan temanmu "Ada kamu nih, jadi buffer
kan".

17. BANDWAGON
Bandwagon adalah memercayai sesuatu argumen yang diyakini benar oleh kebanyakan
masyarakat. Apabila ini terjadi, sudah pasti seseorang nggak akan mempunyai pendirian
karena terus mengikuti hal-hal yang dianggap benar oleh banyak orang.

Contoh: “banyak yang menyarankan pasang Wifi merek Indihome aja, bagus lhoo punya
BUMN atau Negara”. Padahal masih banyak merek wifi lain yang lebih bagus dari
Indihome.

PAGE 6
18. THE FALLACY FALLACY
the fallacy fallacy adalah beranggapan kalau suatu klaim atau argumen dibantah dengan
buruk, otomatis klaim atau argumen tersebut sudah pasti salah.

Contoh: sering terjadi ketika ada acara debat ataupun diskusi yang diadakan kelas. Ketika
ada suatu argumen dari seseorang yang dibantah dengan buruk, lalu kamu langsung
mengklaim bahwa argumennya sudah pasti salah.

19. APPEAL TO EMOTION


Appeal to emotion merupakan suatu keadaan di mana pihak satu mencoba untuk
memanipulasi perasaan atau emosinya supaya lawan bicara ikut merasakan sedih, marah,
atau emosi yang lainnya. Setelah itu, si pihak pertama akan mencoba meyakinkan lawan
bicaranya mengenai argumen yang sedang ia lontarkan kepada lawan bicaranya.

Contoh: ketika ada guru yang dianggap dekat dengan murid secara personal. Lalu, di
suatu ujian, si guru ini bilang, “Boleh nyontek tapi jangan berisik ya.” beberapa hari
kemudian, guru ini mendapat hukuman dari pihak sekolah. Nah, kalau udah begini
biasanya banyak tuh orang-orang yang bilang, “Harusnya sekolah nggak ngasih hukuman
sih. Dia, kan,guru asik, ngajarnya juga enak.”

20. AMBIGUITY
Ambiguity ini merupakan jenis logical fallacy yang membuat seseorang tidak jelas
menyampaikan suatu kebenaran. Alhasil, argumennya bisa saja menyesatkan atau
menghapus kebenaran.

Contoh: Air mineral yang biasa disebut air putih, sedangkan air yang berwarna putih bisa
saja susu, jus, atau sirup.

PAGE 7
PAGE 8

Anda mungkin juga menyukai