Anda di halaman 1dari 4

ETIKA AKADEMIK

ESSAY “SESAT PIKIR”

Di susun Oleh:

Yorriezka Asta Pebriani 2105050051

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

ILMU HUBUNGAN INTERNATIONAL

2022/2023
Essay Sesat Pikir

Fallacy berasal dari kata fallacia yang berarti deception atau “menipu”.Kata Irving M
Copi et al (2014), sesat pikir atau logical fallacy adalah tipe argumen yang terlihat benar,
namun sebenarnya mengandung kesalahan dalam penalarannya. Ada tiga karakteristik logical
fallacy yaitu ada kesalahan logika berpikir,ada dalam argument,ada kesan “menipu”. Macam-
macam Logical Fallacy antara lain sesat pikir yang umum adalah argumentum ad populum
(bandwagon). Ketika suatu argumen/pernyataan dianggap benar karena banyak orang yang
merasaseperti itu, padahal tidak juga seperti itu.Selanjutnya Hasty Generalization
(Overgeneralization) yaitu ketika seseorang mengambil kesimpulan dengan terlalu
menggeneralisir sesuatu.

Berikutnya ada sesat pikir Post Hoc Ergo Propter Hoc.Sesat pikir ini terjadi karena
kesalahan dalam pengambilan keputusan dari hubungan sebab-akibat. Misal, saat
mengerjakan soal ulangan dengan pulpen merk A. Ketika diberi tahu hasilnya, ternyata
nilainya bagus. Lalu, coba lagi ngerjain ulangan yang lain pakai pulpen itu, dan nilainya
bagus lagi. Kamu pun berpikir kalau itu adalah pulpen sakti yang membawa keberuntungan.
Kamu lalu akan berpikiran buat mengisi formulir SNMPTN pakai pulpen merk A agar lulus
SNMPTN. Sesat pikir lainnya adalah slippery slope,ini kesalahan pengambilan kesimpulan
dari argumen yang membutuhkan banyak pernyataan atau snowball effect ,misalnya kamu
mengerjakan PR, maka kamu akan menjadi pintar. Kamu pintar, maka ulangan menjadi
lancar. Ulangan lancar, nilai akan bagus. Nilai bagus, kamu akan diterima beasiswa kuliah di
Inggris. Kuliah di Inggris, kamu bisa ketemu bule. Ketemu bule, kamu bisa ajak kenalan lalu
pacaran sama bule.Kesimpulan dari slippery slope: kalau kamu ngerjain peer, maka kamu
bisa pacaran sama bule.

Selanjutnya ada false dicotomy (black or white). Ini juga salah satu kecacatan
berpikir yang banyak dilakukan secara tidakk sadar. False dicotomy adalah ketika seseorang
menganggap dalam satu argumen, hanya terdapat dua pilihan.Misal: cewek yang ikut
ekstrakulikuler cheerleader cantik-cantik. Maka, kamu menganggap cewek yang tidak ikut
cheerleader memiliki tampang jelek.Kalau anak cheerleader, berarti cakep.Kalau tidak,
berarti jelek.Padahal bisa jadi tidak seperti itu? Bisa saja karena si cewek ini simply karena
tidak tertarik ikut ekstrakulikuler itu. Lalu ada Appeal to Emotional ini sesat pikir yang
pertama. Seperti namanya, pernyataan ini sesat karena orang itu “memanipulasi” perasaan
kita. Seolah-olah kita jadi membenarkan suatu hal atau pernyataan karena perasaan kita
merasa itu benar.

Misalnya, ketika ada guru yang dianggap jago mengajar karena dekat dengan murid
secara personal. Lalu, di suatu ujian, si guru ini bilang, “Boleh nyontek tapi jangan berisik
ya.” beberapa hari kemudian, guru ini mendapat hukuman dari pihak sekolah. Nah, kalau
udah begini biasanya banyak orang-orang yangakan bilang, “Harusnya sekolah tidak
memberi hukuman . Dia kan guru asik,ngajarnya juga enak.”Padahal yang dimaksud dengan
“ngajar enak” ya karena dekat secara pertemanan aja. Pernyataan-pernyataan seperti ini
secara logika salah. Karena memang peraturan di sekolah tersebut, misalnya, setiap ujian
dilarang nyontek. Tetapi si guru malah menganjurkannya, selama tidak ketahuan. Secara
logika, seharusnya ini sederhana kan? Melanggar peraturan = mendapat sanksi.

Appeal to Authority kalau tadi kita dipaksa menyetujui karena diserang perasaannya,
lain lagi sama sesat pikir appeal to authority ini. Dari namanya, bisa diketahui kalau kita
seolah-olah dipaksa tunduk karena pernyataan orang tersebut keluar dari mereka yang punya
jabatan atau kedudukan yang lebih tinggi dari kita.Atau dengan kata lain, pernyataan orang
tersebut dianggap benar karena kita takut sama orangnya. Makanya, secara logika itu
sebenarnya merupakan sesat pikir. Misal: "Kelas kita itu kelas paling keren! kata Kepala
Sekolah sih gitu."Nah, kalimat di atas itu logikanya salah karena landasan yang dia pakai
adalah "kata Kepala Sekolah". Seolah-olah, dengan menggunakan kedudukan orang yang
lebih tinggi, kalimat tersebut jadi benar.Padahal, untuk menentukan "kelas paling keren"
harus ada ukuran yang jelas. Mungkin dengan melihat nilai rata-rata kelasnya (kalau dia
paling tinggi di antara semua kelas, berarti emang kelas paling keren), atau kelas itu paling
banyak punya boy band kalau definisi "keren" adalah punya grup boy band, misalnya.

Strawman Fallacy, sesat pikir strawman fallacy Strawman alias orang-orangan


sawah (Sumber: thoughtco.com). Orang dengan sesat pikir strawman fallacy punya cara
“mengubah argumen lawan” menjadi argumen baru, yang dia anggap argumen orang
tersebut, untuk kemudian dia serang. Padahal argumen itu sama sekali tidak pernah keluar
dari orang itu. Makanya, si orang ini jadi seperti membuat “orang-orangan sawah” sebagai
pengganti lawan bicaranya untuk kemudian dia serang. Biasanya orang-orang yang
menggunakan strawman fallacy menerapkan lima Langkah ini:1) Abaikan pernyataan asli;2)
Buat pernyataan baru yang seolah-olah punya lawan bicara;3) Kalahkan pernyataan baru
(buatannya sendiri);4) Umumkan kemenangan ke seantero jagat raya;5) Berikan tarian
kemenangan. Kenapa strawman fallacy ini masuk ke dalam sesat pikir? Ya, karena dia jelas-
jelas membuat argumen baru, dan dibuat seolah-olah itu adalah argumen yang keluar dari
orang lain. Padahal tidak ada yang pernah berbicara seperti itu.

Red Herring , sebetulnya ikan merah yang baunya menyengat. Masuk ke dalam
ranah sesat pikir ini karena dia suka dipakai untuk pengalih perhatian. Selanjutnya, Burden
of Proof yaitu kita yang harus membuktikan kalau tuduhan itu salah. Sesat pikir ini
menunjukkan kalau banyak orang di luar sana yang tidak menggunakan logika dengan
semestinya. Dan, dengan mempelajarinya kita jadi tahu dan tidak akan terjerumus ke dalam
kesesatan seperti ini. Selain itu, pikiran kita juga akan lebih kritis karena kita tahu, ada yang
tidak logis dari pernyataan seseorang.

Sumber:Ruang Guru

Anda mungkin juga menyukai