LOGICAL FALLACY
Golongan Sofis: golongan yang secara
sengaja melakukan kesalahan dalam berfikir,
dengan tujuan untuk mengubah opini demi
mencapai tujuan tertentu di luar kebenaran.
Golongan Paralogi: golongan yang melakukan
kesalahan berfikir namun tidak menyadari
kekeliruan dan akibat dari pemikirannya
karena selalu menganggap dirinya benar.
Mengingkari Antaseden
Pernyataan: "Punya Ferari menunjukkan bahwa yg punya
orang kaya“
Fallacy: "Yang tidak punya Ferrari adalah orang miskin".
Mengafirmasi Consequent
Pernyataan : "Saya lagi flu, oleh karena itu saya batuk“
Fallacy : "orang yg batuk, berarti dia flu"
Inductive Fallacy
Pernyataan: "Cincin yg saya pakai ini menunjukkan saya
sudah menikah" .
Fallacy : "Semua orang pakai cincin berarti sudah
menikah"
Excluded Middle (berpikir binary)
Pernyataan: "Gadis cantik disukai para pria"
Fallacy: "Gadis yg tidak cantik dibenci para pria "
FALLACY OF DRAMATICAL INSTANCE
Istilah ini berasal dari bahasa latin, Post = sesudah, Hoc = Demikian, Ergo =
karena itu; Propter = disebabkan; hoc = demikian
Akibat yang dihasilkan tidak sesuai dengan sebabnya, akan tetapi dipercaya bahwa
penyebab yang tidak sesuai itulah yang benar.
Kesesatan terjadi karena salah menyimpulkan penyebab hanya karena terjadinya
dua peristiwa yang terjadi secara berurutan.
Misalnya ada orang tua lebih menyayangi anak keduanya dibandingkan anak yang
pertama hanya karena orang tua itu keadaan ekonominya lebih baik setelah
mempunyai anak kedua itu.
- Si Jono awalnya sakit flu, kemudian setelah meminum air minum yang telah
diludahi oleh Ponari, besoknya Jono sembuh. Berarti ludah Ponari bisa
menyembuhkan penyakit Jono!
- Dian Sastrowardoyo cantik sekali. Di sebuah iklan L’oreal, dia mengaku memakai
produk L’oreal. Berarti produk L’oreal itu yang membuatnya cantik!
- Si Bejo semalam merokok dengan rokok Djarum. Pagi ini dia meninggal, diduga
kena serangan jantung. Pasti rokok Djarum yang menyebabkan dia terkena
serangan jantung!
FALLACY OF MISPLACED CONCRETNESS
PERHATIKAN... 1
Pilihan kata dan analogi sering memunculkan pemahaman
yang berbeda. Ada kata-kata tertentu yang
membangkitkan emosi.
Kalau kita tak dapat membantah sebuah pernyataan,
bukan berarti berarti pernyataan itu benar.
Banyak orang menggunakan logika “Kalau tidak ini, pasti
itu”
Banyak orang menyimpulkan sesuatu secara absurd;
misalnya, makan es krim bisa membuat orang gemuk.
Kegemukan adalah penyebab utama orang sakit jantung.
Sakit jantung adalah penyebab kematian yang utama.
Maka kesimpulannya: makan es krim bisa menyebabkan
kematian.
Banyak orang lebih suka mencari jalan yang mudah.
Namun, kenyataan di lapangan tidak selalu sederhana.
PERHATIKAN…2
MENGHAKIMI ORANG LAIN
TIDAK PEDULI DENGAN KESALAHAN SENDIRI
TAKUT SALAH SEHINGGA PASIF
CUEK DENGAN KESALAHAN (“BEGITULAH HIDUP”)
TAKUT MENGAKU SALAH
MELAKUKAN KRITIK DESTRUKTIF
TERBURU-BURU MENILAI
GAGAL BELAJAR DARI KESALAHAN ORANG LAIN
BERPIKIR KRITIS
BERPIKIR POSITIF
BERPIKIR KREATIF
BERPIKIR LATERAL