Anda di halaman 1dari 13

Status Epilpetikus

Nurul Adelia Muchlis-111 2018 2058


Pembimbing: Prof. dr. Syarifuddin Rauf, Sp.A(K)
Definisi

International League Againts Epilepsy (ILAE) hanya


menyatakan bahwa SE adalah kejang yang berlangsung
terus-menerus selama periode waktu tertentu atau
berulang tanpa disertai pulihnya kesadaran diantara
kejang. Oleh sebab itu, sebagian para ahli membuat
kesepakatan batasan waktunya adalah selama 30 menit
atau lebih.
Insiden SE relative rendah pada usia 5 dan 40 tahun. Di
seluruh rentang usia anak, perkiraan kejadian SE adalah 17
dan 23 per 100.000 anak. Studi terbaru memperkirakan
kejadian antara 5 dan 15 per 100.000 orang
Etiologi
 Simtomatis:
 Akut: : infeksi, hipoksia, gangguan glukosa atau
keseimbangan elektrolit, trauma kepala,
perdarahan, atau stroke.
 Riwayat kelainan sebelumnya
 Kelainan neurologi
 Epilepsi
 Idiopatik
Patomekanisme
 terjadi peningkatan aliran darah ke otak,
konsumsi gula dan oksigen
 peningkatan produksi karbondioksida dan
asam laktat
 Perubahan pada sistemik yang terjadi adalah
takikardi, hipertensi, hiperglikemia, dan
hipoksemia.
 Kejang yang lama akan menimbulkan asidosis
laktat, rabdomiolisis, hiperkalemia, hipertermi,
dan hipoglikemi, menyebabkan kerusakan
neurologis permanen
Status epileptikus terjadi akibat kegagalan
mekanisme untuk membatasi penyebaran
kejang baik karena aktivitas neurotransmiter
eksitasi yang berlebihan dan atau aktivitas
neurotransmiter inhibisi yang tidak efektif.
Neurotransmiter eksitasi utama tersebut adalah
neurotran dan asetilkolin, sedangkan
neurotransmiter inhibisi adalah gamma-
aminobutyric acid
Tanda dan gejala

1. Onset waktu dan sifat kejang


2. Keterlibatan bagian ekstremitas atau bagian
tubuh lainnya
3. Sifat kejang ( pergerakan mata, fleksi, ekstensi,
kaku pada ekstremitas)
4. Inkontinensia
5. Sianosis (Perioral atau facial)
6. Durasi kejang sebelum dilakukannya perawatan
medis
7. Status mental sesaat setelah terjadinya kejang
8. Difisit neurologik post iktal
Tanda Sepsis
SIRS (Systemic
Inflammatory
Infeksi Sepsis Sepsis Berat Syok Sepsis
Response
Syndrome)

Terdapat paling Disebabkan oleh SIRS dengan Sepsis ditambah dengan Sepsis dengan
sedikit 2 tanda berbagai macam adanya bukti kriteria berikut: disfungsi
dari 4 kriteria patogen tanda infeksi  Disfungsi kardiovaskular yang
berikut, satu kardiovaskular persisten
diantaranya harus  Acute respiratory
meliputi adanya Distress Syndrome
lekosit atau suhu (ARDS)
badan yang  Dua atau lebih
abnormal: disfungsi organ
 Suhu badan >
38,5oC atau <
36oC.
 Respiratory
distress
 Nadi yang
abnormal
 Leukosit
Fase Status Epileptikus

 Fase 1: Kejang bersifat parsial atau jarang.


Generalized Seizure, dapat diamati secara
klinis maupun dengan
electroencephalography (EEG). Tekanan darah
biasanya tetap dalam kisaran normal, tetapi
asidosis metabolik harus diperhatikan
sehubungan dengan peningkatan serum
laktat dan kadar glukosa.
 Fase 2: Kejadian SE dan kejang pasial menjadi
kejang umum-sekunder. Manifestasi dari
aktivitas kejang klinis dan EEG yang terus
menerus terdiri dari fase tonik (hilang
kesadaran, tubuh menjadi kaku) diikuti oleh
sentakan klonik (anggota tubuh bergerak-
gerak, berkedut berulang atau berirama)
 Fase 3: Klinis kejang dapat menjadi sangat
halus, dengan pergerakan ritme klonik singkat
atau mioklonik (kontraksi tiba-tiba dari otot
lengan, tungkai, atau seluruh tubuh) yang
sering terbatas pada satu bagian tubuh saja.
 Selama periode ini, temuan EEG pasien mulai
menunjukkan pelepasan frekuensi yang
lambat yang mirip dengan pelepasan
epileptiformis lateralis periodic (PLEDs).
Nonkonvulsif Status Epileptikus
(Consciousness Impaired)

Pasien dengan nonkonvulsif SE dapat


ditunjukkan dengan perubahan kesadaran
maupun perilaku tanpa disertai manifestasi
motorik yang jelas, namun didapatkan aktivitas
bangkitan elektrografik pada perekaman EEG.
Pada kasus yang lebih berat, dapat ditemukan
pasien yang tidak berespon (petit mal)
Tatalaksana
Komplikasi
 Kerusakan pada neuron
 Perubahan fungsi saraf otonom dan fungsi
jantung
 Kerusakan otak
 Penggunaan obat anti-konvulsan: depresi
napas dan hipotensi

Anda mungkin juga menyukai