Anda di halaman 1dari 41

KATARAK

LAPORAN KASUS &


REFARAT

SENILE
Lina Lathifah Gassing
C111 13 561

dr. Ira Aldita Noviyanty

Dr. dr. Noor Syamsu, Sp.M (K), M.Kes

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA FK UNHAS 2018


IDENTITAS
PASIEN NAMA Ny. SR

UMUR 71 tahun

JENIS KELAMIN Perempuan


SUKU Bugis

PEKERJAAN ●
Pensiunan Guru

AGAMA Islam

No. RM 094451

ALAMAT Jl. A. Malengkeri Lr. I/ 40


TANGGAL PEMERIKSAAN 20 Februari 2018


TEMPAT PEMERIKSAAN Poliklinik Mata RS Unhas



ANAMNESIS

Keluhan Utama ●
Penglihatan Kabur pada mata kiri


Dialami sejak ± 1 tahun yang lalu secara perlahan-lahan dan dirasakan memberat 2
bulan terakhir. Pasien mengeluh penglihatan berkabut seperti asap. Silau juga

Anamnesis
dirasakan terutama siang hari saat berada diluar rumah. Nyeri (-), riwayat mata
merah (-), gatal (-), air mata berlebih (-), kotoran mata berlebih (-), rasa berpasir (-).
Riwayat trauma (-). Riwayat penyakit serupa ada pada mata kanan. Riwayat operasi

Terpimpin katarak pada mata kanan tiga bulan yang lalu (November 2017) di RS Unhas.
Riwayat menggunakan kacamata sebelumnya ada setelah operasi katarak mata kanan.
Riwayat diabetes melitus (-). Riwayat hipertensi (-). Riwayat penyakit katarak dalam
keluarga ada yaitu kedua orang tua.
STATUS
GENERALISATA
• Keadaan Umum :
Sakit Sedang/Gizi Baik/Composmentis

• Tanda Vital : BP :
HR :
84
130/80
x/meni
mmHg
t

B : 18 T:
x/meni 36,6
t 0
C
INSPEKSI SEGMEN
ANTERIOR
PEMERIKSAAN OD OS

Palpebra Edema (-) Edema (-)

Apparatus lakrimalis Lakrimasi (-) Lakrimasi (-)

Silia Sekret (-) Sekret (-)

Konjungtiva Hiperemis (-) Hiperemis (-)

Ke segala arah  Ke segala arah 


 
Mekanisme muskular  
 
 
INSPEKSI SEGMEN
ANTERIOR
PEMERIKSAAN OD OS

Kornea Jernih Jernih

Bilik Mata Depan Normal Normal

Iris Coklat, kripte (+) Coklat, kripte (+)

Pupil Bulat, sentral Bulat, sentral

Lensa IOL, Sentral Keruh


FOTO KLINIS PASIEN

Oculi Dextra Oculi Sinistra


PALPASI DAN VISUS

PEMERIKSAAN OD OS
TIO Tn Tn

Nyeri tekan (-) (-)

Massa tumor (-) (-)

Glandula pre-
Pembesaran (-) Pembesaran (-)
aurikuler
PENYINARAN OBLIK

PEMERIKSAAN OD OS

Konjungtiva Hiperemis (-) Hiperemis (-)

Kornea Jernih Jernih

Bilik Mata Depan Van Herick 4 Van Herick 4

Iris Coklat, kripte (+) Coklat, kripte (+)

Pupil Bulat, sentral, RC (+) Bulat, sentral, RC (+)

Lensa IOL, Sentral Keruh


SLIT LAMP

• SLOD :
Konjungtiva hiperemis (-), kornea
jernih, BMD kesan normal, iris coklat,
kripte (+), pupil bulat, sentral, RC (+),
lensa IOL sentral
• SLOS :
Konjungtiva hiperemis (-), kornea
jernih, BMD kesan normal, iris coklat,
kripte (+), pupil bulat, sentral, RC (+),
lensa keruh (NO2NC2)
PEMERIKSAAN
TAMBAHAN

Tonometri (NCT) : TOD/TOS = 11/14


Colour Sense : Tidak dilakukan pemeriksaan
Light Sense : Tidak dilakukan pemeriksaan
Tes sensitivitas : Tidak dilakukan pemeriksaan
Campus visual : Tidak dilakukan pemeriksaan
Pemeriksaan Lab : Tidak dilakukan pemeriksaan
RESUME

Seorang wanita usia 71 tahun datang ke poliklinik mata RS Unhas dengan


keluhan penglihatan kabur pada mata kiri dialami sejak ± 1 tahun yang lalu
secara perlahan-lahan dan dirasakan memberat 2 bulan terakhir. Pasien
mengeluh penglihatan berkabut, fotofobia (+) terutama siang hari. Nyeri (-),
mata merah (-), gatal (-), air mata berlebih (-), kotoran mata berlebih (-), rasa
berpasir (-). Riwayat trauma (-). Riwayat penyakit serupa (+) pada mata kanan.
Riwayat operasi katarak (+) dan pemasangan IOL pada mata kanan tiga
bulan yang lalu November 2017 di RS Unhas. Riwayat menggunakan kacamata
sebelumnya (+) setelah operasi katarak mata kanan. Riwayat diabetes melitus(-).
Riwayat hipertensi (-). Riwayat penyakit katarak dalam keluarga (+) yaitu
kedua orang tua.
RESUME

• Pada inspeksi didapatkan Lensa OS keruh.

• Pada pemeriksaan visus didapatkan VOD : 20/40 setelah koreksi 20/20 f,

VOS: 20/150 tidak dapat dikoreksi

• Pada pemeriksaan tonometri, didapatkan TOD = 11 mmHg, TOS = 14 mmHg

• Pada Pemeriksaan Slit Lamp: SLOS : Konjungtiva hiperemis (-), kornea jernih,
BMD kesan normal, iris coklat, kripte (+), pupil bulat, sentral, RC (+), lensa
keruh (NO2NC2)
DIAGNOSA

OS Katarak Senile Imatur + OD


Pseudofakia

PENATALAKSANAAN

Ekstraksi Katarak + Pemasangan IOL


PROGNOSIS

Qua ad vitam Bonam


Qua ad
Functionam Bonam

Qua ad
Sanationam Bonam

Qua ad
cosmeticum Bonam

KATARAK
SENILE

“Kekeruhan pada lensa dikenal sebagai katarak”


Katarak senil adalah kekeruhan lensa yang biasanya mulai terjadi pada usia lebih dari 50
tahun
Khurana AK. Ocular Injury. Comprehensive Ophthalmology. 4th
­ Ed. New Delhi: New Age International (P). 2007
EPIDEMIOLOGI

2,5%
51% Kebutaan
di dunia akibat katarak
(dari 8.342.000 jiwa)
Prevalensi katarak di
(Who, 2012) Sulawesi Selatan

Riskesdas. 2013. Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan kesehatan Departermen Kesehatan Republik
Indonesia
ANATOMI LENSA

• Indeks Bias Lensa 1,4 di sentral dan 1,36 di


perifer.

• Dalam keadaan tidak berakomodasi, daya bias


lensa sekitar 20.00 dioptri (D) dari 60.00 D
daya bias konvergen rata-rata mata manusia.
Sisanya 40.00- 45.00 D pada permukaan
kornea-udara.

• Lensa terus tumbuh. Saat lahir, diameter


lensa sekitar 6,4 mm di equator, 3,5 mm
diameter anteroposterior dan beratnya sekitar
90 mg.

• Lensa dewasa diameternya 9 mm di equator,


5 mm diameter anteroposterior dan beratnya
sekitar 255 mg.
American Academy of Opthalmology. Cataract. San Fransisco: American Academy of Ophtalmology; 2017.
ANATOMI LENSA

Lensa terdiri dari

• Kapsul Anterior
• Epitel Anterior
• Korteks
• Nukleus
• Kapsul Posterior

Khurana AK. Ocular Injury. Comprehensive Ophthalmology. 4th


­ Ed. New Delhi: New Age International (P). 2007
FISIOLOGI LENSA

Fisiologi lensa terdiri dari


• transparansi
• metabolism
• akomodasi lensa.

Khurana AK. Ocular Injury. Comprehensive Ophthalmology. 4th


­ Ed. New Delhi: New Age International (P). 2007
FAKTOR RESIKO


Keturunan

Katarak

Radiasi Ultraviolet

Devisiensi Vitamin

Merokok

Khurana AK. Ocular Injury. Comprehensive Ophthalmology. 4th


­ Ed. New Delhi: New Age International (P). 2007
Patogenesis dari katarak senil bersifat multifaktorial

Seiring dengan bertambahnya usia, kandungan protein


insoluble akan semakin meningkat akibat modifikasi kimia.

Hal ini menyebabkan lensa menjadi lebih keras, kurang


elastis dan mengakibatkan kekeruhan lensa

Nukleus dari lensa juga menjadi sclerosis dimana lapisan serat


baru yang terbentuk konsentris menekan nukleus dan mengeras
sehingga timbul kekeruhan

PATOGENES
Indeks Bias meningkat, cahaya menyebar, penglihatan menurun

IS American Academy of Opthalmology. Cataract. San Fransisco: American Academy of Ophtalmology; 2017.
KLASIFIKASI

Morfol Maturita
Etiologi
ogi s

Lang GK. Lens. Ophthalmology: A Pocket Textbook Atlas. 2nd Ed. ed. New York: Thieme Stuttgart; 2006. p. 169-98.
KLASIFIKASI

1.
Etiologi

Lang GK. Lens. Ophthalmology: A Pocket Textbook Atlas. 2nd Ed. ed. New York:
Thieme Stuttgart; 2006. p. 169-98.
KLASIFIKASI

2. Berdasarkan
Maturitas

Katarak Insipien Katarak Imatur Katarak Matur Katarak Katarak


Hipermatur Morgagni

Khurana AK. Ocular Injury. Comprehensive Ophthalmology. 4th ­ Ed. New Delhi: New Age International (P). 2007
Kanski, JJ (2007). Clinical Ophthalmology Sixth Edition. New York: Elsevier
KLASIFIKASI

3. Berdasarkan Morfologi

Ashbury, T., Augsburger, J. J., & Biswell, R. Vaughan & Ashbury's General Opthalmology (18th Edition ed.) New York, USA: McGraw Hill; 2011.
KLASIFIKASI

3. Berdasarkan Morfologi

Katarak Nuklear Katarak Kortikal Katarak Subkapsular


Posterior

Lang GK. Lens. Ophthalmology: A Pocket Textbook Atlas. 2nd Ed. ed. New York: Thieme Stuttgart; 2006. p. 169-98.
American Academy of Opthalmology. Cataract. San Fransisco: American Academy of Ophtalmology; 2017.
KLASIFIKASI

Standar fotografi LOCS III pada


colortransparency yang digunakan
pada pemeriksaan slitlamp

Davison JA. Clinical Application of The Lens Opacities Classification System III in The Performance of Phacoemulsification.J Cataract Refract Surgery; 2003.
TANDA DAN GEJALA

GEJALA TANDA


Penglihatan Kabur seperti berkabut

Penglihatan kabur perlahan-lahan

Penurunan Visus

Diplopia Monokular

Pemeriksaan slit lamp:

Silau ●
Lensa keruh, Iris shadow (+) 

Halo Kat senil stadium immatur (lensa

Bintik Hitam sebagian jernih; sebagian keruh)

Malam hari penglihatan lebih jelas ●
Lensa keruh, Iris shadow (-)
daripada siang

Second sight
matur (semua bagian lensa keruh)
Khurana AK. Ocular Injury. Comprehensive Ophthalmology. 4th
­ Ed. New Delhi: New Age International (P). 2007
PPK
ANAMNESIS
Penglihatan menurun secara perlahan seperti tertutup
asap/kabut. Disertai ukuran kacamata semakin bertambah, silau,

201 dan sulit membaca

4
FAKTOR RESIKO
1. Usia lebih dari 40 tahun;
2. Riwayat penyakit sistemik (DM);
3. Pemakaian tetes mata steroid secara rutin;
4. Kebiasaan merokok dan pajanan sinar matahari

PEMERIKSAAN FISIS
1. Visus menurun yang tidak membaik dengan pemberian

DIAGNOSA pinhole
2. Pemeriksaan shadow test positif
3. Terdapat kekeruhan lensa yang dapat dengan jelas dilihat
dengan teknik pemeriksaan jauh (dari jarak 30 cm)
menggunakan oftalmoskop

Menteri Kesehatan RI, PERMENKES No. 5 Tahun 2014 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. 2014.
PENATALAKSANAAN
Menurut Panduan Praktis Klinis
(2014)
“Pasien dengan katarak yang telah menimbulkan gangguan penglihatan yang
signifikan dirujuk ke layanan sekunder yang memiliki dokter spesialis mata”

“Penatalaksanaan definitif untuk katarak senilis


adalah operasi katarak dengan ekstraksi lensa”

Indikasi Ekstraksi Prosedur Ekstraksi


Lensa Lensa


Indikasi Visus ICCE

ECCE


Indikasi Medis SICS


Indikasi Kosmetik Phacoemulsifikasi

Menteri Kesehatan RI, PERMENKES No. 5 Tahun 2014 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. 2014.
Ashbury, T., Augsburger, J. J., & Biswell, R. Vaughan & Ashbury's General Opthalmology (18th Edition ed.) New York, USA: McGraw Hill; 2011.
EDUKASI DAN KRITERIA
RUJUKAN
Menurut Panduan Praktis Klinis
(2014)

EDUKASI KRITERIA RUJUKAN


👩 1. Memberitahu keluarga
bahwa katarak adalah
1. Gangguan
penglihatan yang
gangguan penglihatan signifikan
yang dapat diperbaiki. 2. Jika timbul komplikasi
2. Memberitahu keluarga
untuk kontrol teratur jika
sudah didiagnosis
katarak agar tidak terjadi
komplikasi.

Menteri Kesehatan RI, PERMENKES No. 5 Tahun 2014 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. 2014.
KOMPLIKASI

Terbentuknya Early Late


Intraoperatif
Katarak Postoperatif Postoperatif

Fakomorfik Perdarahan
Endofthalmitis Ablatio Retina
Glaukoma suprakoroid

Fakolitik Cystoid Macular


Iridodialisis Edem Kornea
Glaukoma Edem

Ruptur Kapsul
Posterior

Khurana AK. Ocular Injury. Comprehensive Ophthalmology. 4th


­ Ed. New Delhi: New Age International (P). 2007
American Academy of Opthalmology. Cataract. San Fransisco: American Academy of Ophtalmology; 2017.
PROGNOSIS

“Prognosis operasi katarak dengan menggunakan teknik terkini sangat

baik, Sekitar 95% pasien mendapatkan penglihatan membaik setelah


operasi katarak”

“Potensi komplikasi dari operasi katarak, risiko infeksi sekitar 0,02%.


Risiko perdarahan retrobulbar adalah 0,1% dengan anestesi retrobulbar.
Risiko perdarahan intraokular adalah 0,06%. Kemungkinan terakhir bisa
terjadi retinal detachment dan glaucoma.

American Academy of Opthalmology. Cataract. San Fransisco: American Academy of Ophtalmology; 2017.
FK
Departemen Ilmu Kesehatan

TERIMA KASIH
UNHAS
Mata

2018
Intra Capsular
Cataract
Extraction
(ICCE)
Ekstra Capsular
Cataract
Extraction
(ECCE)
Small Incision
Cataract
Extraction
(SICS)
Phacoemulsificati
on
Intra Ocular Lens
(IOL)

Anda mungkin juga menyukai