Anda di halaman 1dari 61

Perhitungan

Enteral dan Parenteral


Kelompok 4 :
1. Meiza Qoneta
2. Nadhira WulanDary S
3. Oze Setiawan Pratama
DEFINISI
 Nutrisi enteral adalah pemberian
zat gizi/ makanan melalui media
tertentu ( pipa ) yang dimasukan
ke dalam saluran cerna.
 Nutrisi parenteral adalah
pemberian zat gizi / makanan
melalui pembuluh darah/Intravena.
DASAR PEMBERIAN
 Kondisi tubuh dalam keadaan kritis yang  PemberianProses pemecahan protein
membutuhkan dukungan nutrisi. ( proteolisis) akan mengakibatkan hambatan
 Cadangan energi di dalam lever maupun otot sintesa viseral protein dalam waktu pendek
sudah mulai habis dipecah ditandai dengan terutama pada enzim di hati ( immunoglobulin
gelisah dan encepalophati dan albumin ). Jika dalam waktu 3 – 5 hari
 Jika dalam 24 jam terhenti masukan karbohidrat masukan asam amino tidak ada maka cadangan
maka tubuh akan menguraikan protein dan lemak protein akan mencapai titik kritis.
menjadi glukosa ( glukoneogenesis dan glukolisis  Cenderung mudah terkena infeksi.
 Setiap 20 – 25 kkal/kg/hari diperlukan 125 – 150
 Tubuh akan mengalami penurunan daya tahan
gr protein ( alanin ) yang setara dengan 200 – 300
komplikasi lain hipoalbumin, hipoproteinemia,
gr jaringan otot
Oedema anasarka, gangguan motilisasi usus,
gangguan metabolisma dan enzim, kelemahan
otot dan memperlambat penyembuhan
NUTRISI PARENTERAL
Nutrisi Parenteral

Indikasi Pemberian Hal yang Harus diperthatikan


1. Kehilangan berat dengan atau tanpa asupan kalori  Pasien yang menerima nutrisi parenteral perlu
yang memadai
10% sampai 20% dibawah berat badan ideal
dipantau secara ketat untuk memastikan bahwa
2. Terdokumentasi asupan kalori yang tidak memadai terapi ini menyediakan jumlah yang cukup cairan,
3. Ketidakmampuan untuk menelan makanan mineral, dan nutrisi lainnya yang dibutuhkan.
4. Ketidakmampuan untuk mencerna makana  Pengujian laboratorium akan berlangsung secara
5. Ketidakmampuan untuk menyerap atau memetabolisme
makanan teratur untuk memantau status pasien.
6. Ketidakmampuan untuk mendapatkan jumlah yang  Rehabilitasi
cukup dari
makanan
Pasien yang telah menerima nutrisi parenteral
7. Pengetahuan defisit selama lebih dari beberapa hari, dan telah diberi
8. Keengganan untuk makan izin untuk mulai makan lagi, harus
9. Peningkatan kebutuhan metabolik yang disebabkan oleh memperkenalkan makanan secara bertahap. Ini
proses
akan memberikan waktu saluran pencernaan
penyakit atau terapi
mulai berfungsi lagi.
Kondisi-kondisi yang membutuhkan Komplikasi pemberian
Nutrisi Parenteral Nutrisi Parenteral

• Ileus obstruksi • Komplikasi teknis : berkaitan dengan


• Peritonitis pemasangan kateter seperti pneumotoraks,
emboli udara
• Fisula enterokutan
• Komplkasi infeksi : ditandai oleh demam, seperti
• Sindrom malabsorpsi berat pada flebitis, infeksi pada pemasangan
• Vomitus • Komplikasi Metabolik : Berkaitan dengan
• Diare berat gangguan keseimbangan Glukosa (hiper/hipo),
• Malnutrisi protein atau protein-kalori elektrolit (hipokalemia, hiperkalemia)
• Kanker
SUSUNAN NUTRISI PARENTERAL

• Kalori : 30 kcal/kg BB/ hari


 Pasca Bedah/ Sepsis : 25 kcal/Kg/hari
• Protein : 1-2,5 g/Kg BB/hari
• Lemak : emulsi lemak
• Vitamin dan Mineral : sesuai kebutuhan.
BCAA ( Branched- Chain Amino Acid)

• Sebagian besar amino dimetabolisme di dalam hepar, namun BCAA diutilisasi oleh
otot rangka pada otot, pemecah BCAA akan menyediakan nitrogen dan pemecah
Glukosa menyediakan karbon yang di perlukan untuk pembentukan alanin dan
Glutamin = Glutamin sangat dibutuhkan untuk kerja sel dalam proses
penyembuhan luka, sebagai bahan bakar untuk sel-sel usus dan pembentukan
amonia pada ginjal.
• Jumlah BCAA berkurang di dalam tubuh pada penderira yang mengalami trauma
maupun sepsis. Secara klinis, larutan yang diperkaya BCAA berkaitan dengan :
a) Perbaikan sistem Nitrogen
b) Perbaikan sintesis protei Hepatik
c) Penurunan degradasi Protein
Jenis-Jenis Cairan Intravena
1. Cairan bisa bersifat isotonis (contohnya ;
NaCl 0,9 %, Dekstrosa 5 % dalam air,
Ringer laktat / RL, dll)
2. Cairan bisa bersifat hipotonis
(contohnya ; NaCl 5 %)
3. Cairan bisa bersifat hipertonis
(contohnya ; Dekstrosa 10 % dalam
Pemilihan Vena
1. Vena tangan paling sering digunakn untuk terapi 8. Jalur vena sentral: digunakan untuk tujuan infus atau
IV rutin mengukur tekanan vena sentral
2. Vena lengan depan : periksa dengan teliti kedua Contoh Vena sentral adalah : v. subkalvia, v. jugularis
lengan sebelum keputusan dibuat, sering interna/eksterna, v. sefalika atau v.basilika mediana, v.
femoralis, dll.
digunakan untuk terapi rutin
9. Vena jugularis : biasanya dipasang untuk mengukur
3. Vena lengan atas : juga digunakan untuk terapi tekanan vena sentral atau memberikan nutrisi parenteral
IV total (NPT) jika melalui vena kava superior.
4. Vena ekstremitas bawah : digunakan hanya 10. Vena femoralis : biasanya hanya diguakan pada
menurut kebijakan institusi dan keinginan dokter keadaan darurat tetapi dapat digunakan untuk
penempatan kateter sentral untuk pemberian NTP.
5. Vena kepala : digunakan sesuai dengan kebijakan
11. Pirau arteriovena (Scribner) : implantasi selang
institusi dan keinginan dokter ; sering dipilih pada
palastik antara arteri dan vena untuk dialisis ginjal
bayi
12. Tandur (bovine) : anastomoisis arteri karotid yang
6. Insisi : dilakukan oleh dokter untuk terapi berubah sifat dari cow ke sistem vena ; biasanya
panjang dilakukan pada lengan atas untuk dialisis ginjal
7. Vena subklavia : dilakukan oleh dokter untuk 13. Fistula : anastomoisis bedah dari arteri ke vena baik
terapi jangka panjang atau infus cairan yang end atau side to side untuk dialisis ginjal
mengiritasi (hipertonik) 14. Jalur umbilikal : rute akses yang biasa pada UPI
neonatus
Faktor yang mempengaruhi pemilihan sisi (vena)

1. Umur pasien : misalnya pada anak kecil, pemilihan sisi adalah


sangat penting dan mempengaruhi berapa lama IV berakhir.
2. Prosedur yang diantisipasi : misalnya jika pasien harus menerima
jenis terapi tertentu atau mengalami beberapa prosedur seperti
pembedahan, pilih sisi yang tidak terpengaruh oleh apapun
3. Aktivitas pasien : misalnya gelisah, bergerak, takbergerak,
perubahan tingkat kesadaran
4. Jenis IV : jenis larutan dan obat-obatan yang akan diberikan
sering memaksa tempat-tempat yang optimum (mis,
hiperalimentasi adalah sangat mengiritasi vena-vena perifer
5. Durasi terapi IV : terapi jangka panjang memerlukan pengukuran untuk memelihara
vena; pilih vena yang akurat dan baik, rotasi sisi dengan hati-hati, rotasi sisi pungsi dari
distal ke proksimal (mis, mulai di tangan dan pindah ke lengan)
6. Ketersediaan vena perifer bila sangat sedikit vena yang ada ,pemilian sisi dan rotasi
yang berhati – hati menjadi sangat penting ; jika sedikit vena pengganti
7. Terapi Iv sebelumnya :flebitis sebelumnya membuat vena menjadi tidak baik untuk di
gunakan ; kometerapi sering membuat vena menjadi buruk (mis,mudah pecah atau
sklerosis )
8. Pembedahan sebelumnya : jangan gunakan ekstremitas yang terkena pada pasien
dengan kelenjar limfe yang telah di angkat (mis, pasien mastektomi ) tanpa izin dari
dokter .
9. Sakit sebelumnya :jangan gunakan ekstremitas yang sakit pada pasien dengan stroke .
10. Kesukaan pasien : jika mungkin ,pertimbangkan kesukaan alami pasien untuk sebelah
kiri atau kanan dan juga sisi .
The ESPEN pedoman klinis praktek di
parenteral Nutrisi: Status Hadir dan perspektif untuk
penelitian masa depan

• Pedoman ESPEN pada nutrisi parenteral (PN) re fl ect saat ini pengetahuan
ilmiah di bidang nutrisi klinis pada orang dewasa. Mereka meringkas indikasi
untuk PN dan hasil yang diantisipasi sehubungan dengan penyakit yang
mendasari, status gizi dan kualitas hidup. Mereka adalah dokumen
pendamping untuk Pedoman ESPEN pada Enteral Nutrisi dan mengikuti
format umum yang sama. Mereka mengatasi di memengaruhi penyakit yang
mendasari pada status gizi pasien, dan bahwa kekurangan gizi pada hasil
penyakit. Kontraindikasi dan komplikasi dari PN dianggap, bersama dengan
analisis komparatif dari peran rute parenteral dan enteral di negara-negara
penyakit yang berbeda.
Definisi dan tujuan dari pedoman
• Satu dekade terakhir telah melihat peningkatan dramatis dalam jumlah pedoman diproduksi di seluruh dunia, dengan
ratusan Pedoman Clinical Practice (CPGs) yang telah dikeluarkan oleh organisassi medis yang berbeda. Stimulus untuk
poliferasi tersebut telah sebagian dijelaskan dalam praktek medis di negara yang berbeda, dan kekhawatiran tentang
penggunaan yang tidak (berlebihan, bawah- dan mis-use) intervensi, dan penggunaan intervensi dengan tidak adanya
efektivitas didirikan.
• CPGs umumnya didefinisikan sebagai '' pernyataan sistematis dikembangkan untuk membantu keputusan praktisi dan
pasien tentang perawatan kesehatan yang tepat untuk spesifik keadaan klinis. The ESPEN CPGs di PN terutama ditujukan
untuk dokter, tetapi, karena administrasi praktis yang benar memainkan peranan penting dalam hal keselamatan dan
efisiensi, beberapa bagian dibahas lebih secara khusus untuk perawat dan petugas kesehatan lainnya.
• CPGs ini tidak mengatasi otonomi, pilihan dan tanggung jawab profesional kesehatan, karena kompleksitas dan variabilitas
lembaga, organisasi kesehatan, patologi dan pasien terlalu besar untuk dikemas rapi. Namun, mereka dimaksudkan untuk
hadir aman-penjaga bagi pengguna, berdasarkan memasok bimbingan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan pasien
dan untuk meminimalkan kemungkinan mengekspos pasien untuk intervensi kesehatan berbahaya atau sia-sia. The CPGs
harus digunakan fl exibly dengan adaptasi spesifik situasi dan keadaan mempertimbangkan ketersediaan rekening sumber
daya, spesifik kondisi medis yang harus ditangani, dan karakteristik (medis, sosial, administrasi) dari pengaturan klinis.
• The CPGs hadir di PN re fl ect saat ini pengetahuan ilmiah di bidang
nutrisi klinis, dan meringkas bukti indikasi untuk PN, dan hasil yang
dapat dicapai sehubungan dengan penyakit yang mendasari, dan
status gizi pasien dan kualitas hidup. Tujuan utama mereka adalah
untuk membimbing dokter, ahli diet, perawat dan pengasuh lain yang
terlibat dalam dukungan nutrisi pasien di rumah sakit atau di rumah,
untuk penggunaan optimal dari PN. Theyare dimaksudkan untuk
menjadi pelengkap ke ESPEN CPGs pada nutrisi enteral, 4 dan
sesuai, bila memungkinkan, ikuti tata letak umum mereka.
The CPGs di PN bertujuan
untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Apa yang di memengaruhi melakukan mengerahkan penyakit pada status gizi dan energi dan
metabolisme substrat?
• Apa yang di memengaruhi melakukan gizi mengerahkan negara pada hasil penyakit yang mendasari?
• Apa tujuan dari PN?
• Kapan PN ditunjukkan?
• Apakah PN lebih baik dari EN?
• Apakah PN memiliki spesifik kontraindikasi fi c atau komplikasi?
• Tergantung pada topik yang bersangkutan, ada variabel ketersediaan sastra berbasis bukti. Akibatnya proporsi
praktis rekomendasi berbasis bukti, dibandingkan dengan mereka yang hanya berdasarkan pertimbangan
patofisiologi atau saling bertentangan hasil dari literatur bervariasi secara substansial. Secara umum, semakin
besar jumlah rekomendasi dari literatur berbasis bukti, yang menurunkan persyaratan untuk penjelasan di
komentar. Sebagai persentase Grade A rekomendasi kebohongan antara 7% dan 30% untuk topik yang berbeda
jelas bahwa setiap bab harus dibaca dan ditafsirkan secara independen.
Pengembangan dan
metodologi

•Pedoman ini ditugaskan oleh Komite Eksekutif ESPEN pada tahun 2005, dengan standar yang
berlaku saat itu untuk konstruksi pedoman, dan sekarang secara resmi diadopsi oleh ESPEN.
literatur yang diterbitkan itu diteliti dengan hati-hati menggunakan istilah pencarian seperti
parenteral, TPN, dukungan nutrisi, intravena, HPN, bersama-sama dengan istilah untuk penyakit ini,
organ atau proses patologis ditentukan oleh pasal yang bersangkutan. Pencarian dilakukan pada
umumnya database elektronik (Scopus, PubMed, Cochrane Library, Medline, EMBASE).
Eropa dan non-Eropa pedoman praktek klinis
•Publikasi lain bertujuan untuk memandu praktek gizi ada di tempat lain dan mungkin akan membantu
untuk mempertimbangkan mana ada over-lap dan di mana pedoman ESPEN ini hadir fitur khas. The
American Society for parenteral dan Nutrisi Enternal (ASPEN) telah menerbitkan beberapa pedoman,
dan juga berbagai dokumen de standar fi ning praktek di dukungan nutrisi, yang menangani diri untuk
anggota tertentu dari tim gizi (apoteker, perawat, ahli gizi) atau ke spesifik populasi pasien.
Terapi nutrisi dibandingkan
dukungan nutrisi.
Apakah terminologi penting?

• Tujuan dari CPGs adalah untuk mengembangkan


rekomendasi yang didasarkan pada penelitian yang baik.
Istilah '' berbasis bukti obat-obatan '' berasal di McMaster
Medical School selama tahun 1980 40 di mana ia
didefinisikan sebagai '' yang teliti, penggunaan eksplisit,
dan bijaksana bukti terbaik saat ini dalam membuat
keputusan tentang perawatan pasien individu '.
Perhitungan Titisan Infus
Istilah yang sering digunakan Rumus Tetap tetesan infus :
dalam pemasangan infus : 1) 1 gtt= 3 mgtt
2) 1 cc = 20 gtt
1) gtt= makro tetes 3) 1 cc = 60 mgtt
4) 1 kolf = 1 labu = 500 cc
2) mgtt= mikro tetes 5) 1 cc = 1 mL
6) mggt/menit = cc/jam
3) Jumlah tetesan = 7) konversi dari gtt ke mgtt kali (x) 3
8) konversi dari mgtt ke gtt bagi (:) 3
banyaknya tetesan 9) 1 kolf atau 500 cc/ 24 jam = 7 gtt

dalam satu menit 10) 1 kolf atau 500 cc/24 jam = 21 mgtt
11) volume tetesan infus yang masuk per jam infus set mikro
ialah = jumlah tetesan X 1
12) volume tetesan infus yang masuk per jam infus set
makro ialah = jumlah tetesan X 3
RUMUS DASAR PERHITUNGAN
Rumus dasar dalam hitungan Faktor tetes rumus
menit
dewasa Biasanya
Untuk
Rumus dasar dalam Jam 1. Faktor Tetes
Dewasa : 20
2. Faktor Tetes anak :
60
Contoh Soal

Seorang pasien datang ke Jawaban :


rumah sakit dan
membutuhkan 500 ml RL cair.
Bagaimana infus diperlukan
jika kebutuhan cairan pasien
harus dicapai dalam 100
menit?
Dengan demikian, pasien ini
Mengingat: memerlukan infus untuk
Cairan = 500 ml (cc) menghabiskan 100 hingga 500 ml
cairan dalam 100 menit
Waktu = 100 menit menggunakan infus set Terumo.
Faktor tetes = 20 tetes
Produk-Produk Nutrisi Parenteral
AMIPAREN
• Keunggulan :
a) Mengandung asam amino 10% dan BCAA 30%
b) Suplai asam amino pada stress metabolik berat
c) Memeprbaiki imbang nitrogen
• Indikasi :
a) Stress Metabolik berat
b) Luka bakar
c) Infeksi berat
d) Kwarshiorkor
e) Pasca Operasi
f) Total Parenteral Nutrition
g) Dosis dewasa 100 ml selama 60 menit
h) Informasi : kecepatan pemberian asam amino
adalah 10gr/jam
AMINOVEL 600
• Indikasi :
a) Mengandung asam Amino 5 % dan BCAA 8,8%
b) Mengandun sorbitol sebesar 10 % sebagai sumber
kalori
c) Suplai asam amino, kalori, elektrolit dan vitamin
dalam kombinasi praktis
• Kegunaan :
a) Nutrisi tambahan pada ganguuan saluran
gastrointesnal. Misal anoreksia, dan kelainan
gastrointestinal berat
b) Penderita gastrointestinal yang dipuasakan
c) Kebutuhan metabolik yang meningkat
d) Stress metabolik sedang
e) Dosis dewasa 500 ml selama 4-6 jam (20-30
tetes/menit )
PAN AMIN - G
• Indikasi :
a) Suplai asam amino pada :
hipoproteinemia dan stress
metabolik ringan
b) Nutrisi dini Pasca Operasi
c) Tifoid
d) Dosis dewasa : 50 ml selama 60-
100 menit
e) Batasan Dosis D-Sorbitol = 100 gr.
hari
ASERING
• Indikasi
a) Pada pemberian sebelum operasu cesar, ringer asetat mengatasi
asidosis laktat lebih baik dibanding RL pada neonatus
b) Pada kasus bedah, asetat dapatt mempertahankan suhu tubuh
sentral pada anestesi dengan isofluran
c) Ringer asetat memiliki efek vasolidator
d) Pada kasus Stroke akut, penambahan MgSO,20% sebanyak 10 ml
pada 1000ml ringer asetat, dapat meningkatkan tonisitas larutan
infus sehingga memperkecil resiko memperburuk edema
serebraf
e) Untuk kodisi :
- Gastroenteritis akut
- Demam berdarah dengue
- Luka Bakar
- Syok hemoragik
- Dehidrasi berat
- Trauma
KA-EN 1 B
• Indikasi :
a) Sebagai larutan bila status
elektrolit pasien belum
diketahui misal pada kasus
emergensi :
- Dehidrasi karena asupan oral
tidak memadai
- Demam, sengatan panas
- <24 jam pasca Operasi
KA- EN 3A KA-EN 3B
Indikasi
• Larutan rumatan rasional untuk memenuhi kebutuhan
harian air dan eektrolit dengan kandungan kalium cukup
untuk mengganti ekskresi harian, pada keadaan asupan
oral terbatas.
• Rumatan untuk kasus pasca operasi (>24-48 jam)
• Mensuplai kalium sebesar 10 mEq/L untuk KA-EN 3A
• Mensuplai kalium sebesar 20 mEq/L untuk KA-EN 3B
KA-EN MG3
Indikasi :
a) Larutan rumatan rasional untuk
memenuhi kebutuhan harian air dan
elektrolit dengan kandungan kalium
cukup, untuk mengganti ekskresi
harian, pada keadaan dimana asupan
oral terbatas.
b) Rumatan utuk kasus pasca operasi (>
24-48 jam)
c) Mensuplai kalium : 20mEq/L
d) Rumatan untuk kasus dimana suplemen
NPC dibutuhkan 400 kcal/L
Martos-10
• Indikasi :
a) Suplai air dan karbohidrat secara
parenteral pada penderita
diabetik
b) Keadaan kritis lain yang
membutuhkan nutrisi eksogen
seperti tumor,infeksi berat, stres
beat dan defesiensi protein
c) Dosis : 0,3 gr/Kg BB/ jam
d) Mengandung 400 kcal/L
MgSO4-20%- MgSO4-10%

• Indikasi :
a) Mengontrol dan mencegah
kejang pada preklampsi dan
eklampsi
b) Dosis :
-Pre eklampsi : 10 ml (4gr) Mg SO4
40% dapat di ulang 4 gr tiap 6
jam
- Eklampsi : Initiating : 8 gr MgsO4
40% selanjutnya 4 gr tiap 6 jam
OTSU Ns
• Indikasi :
a) Resusitasi
b) Kehilangan Na> Cl, misal
Diare
c) Sindrom yang berkaitan
dengan kehilangan natrium :
asidosis diabetikum,
insufisiensi adrenokortikal,
luka bakar.
OTSU - RL
• Indikasi :
a) Resusitasi
b) Suplai ion bikarbonat
c) Asidosis metabolik
NUTRISI ENTERAL
Nutrisi Enteral
Definisi Indikasi & Kontradiksi nutrisi enteral
1. Indikasi
Nutrisi enteral
 Pasien dengan gangguan untake
merupakan metode lewat oral.
pemenuhan zat Gizi  Intake Oral tidak mencukupi.
dengan menggunakan 2. Kontradikasi
saluran pencernaan, baik  Gangguan fungsi saluran cerna
(misalnya. Pendarahan GIT
secara alami melalui berat,vomitus persisten, ileus
mulut ataupun dengan obstruktif, diare berat,
bantuan alat (tube) enterokolitis berat)
Beberapa perbedaan
Formula Enteral komersial dengan
Formula RS
Nutrisi Enteral-Formula Rumah Sakit Nutrisi Enteral-Formula Komersial

KANDUNGAN NUTRIEN •Lebih lengkap dalam kalori, KH, vitamin, tambahan Vitamin,mudah disesuaikan
•Terbatas untuk pemenuhan kalori, sedikit Vitamin dan Mineral •Nutrisinya mudah disesuaikan dengan kebutuhan
•Bentuk Kandungan Nutriennya tertentu

RASA •Lebih disukai karena banyak rasa


•Kurang disukai

OSMOLARITAS •Tekstur
•Tidak terukur •Bisa bolus, intermiten, kontinu
•Hanya Via Bolus

HIGIENITAS •Lebih terjamin


•Kurang terjamin

KEPRAKTISAN •Dapat disajikan setiap saat


•Tidak dapat diberikan sewaktu-waktu

LAIN-LAIN •Biaya opersional rendah


•Biaya Operasional tinggi
Kategori Formula Enteral
• Umum (General): Digunakan untuk pasien normal atau dengan gangguan saluran cema yang minimal, masih diperlukan absorpsi,
mengandung intact protain.
• Pupone / Intact (polymeric): dengan kekentalan penuh (l-strengtt viskoulanya rendah; osmolaritas 300-500 mdsmig: 1-1,2 kaloc bebes
lakdosa prolein 30-40 : idak mahat dilenal juga sebagai makanen umum (house general) ntu pengganti makanan.
• Dulined Hydrollzed (monomerick unbuk pasien pasien dengan gangguan saluran coma yang membutuhkan nutriei yang sudah dihidrolisa
guns memporbald penoemaan; oomalaritas berganlung pada proses hidralisisny 1-12 kcallec, babas laldosa; prolein 30-45 lebih mahal
dibandingan general purpose lomula; disebut juga sebagal "chemically delined, pepide based, elemental formula."
• Semi elamental: digunakan untuk pasien dengan lungei saluran cema yang orbota mengandung asam amino bebas; sedikl lemalc sedit
residu hiperosmolar, viskosilas rendah; 1 kcallcc protoin 40 gL, mahal, aga disebut sebagal fommula asam amino bebas (ree amino acid
formula)
• Disease-specific dibuat untuk keadaan disfungsi organ lertentu atau gangguan metabolik; kandungan nutrisinya bisa saja tlidak lengkap,
sebagian besar adalah hiperosmolar. Produknya spesifik untuk gangguan heper, ginjal, dan paru, "glucose Intolerance". gangguan fungsi
Imun, den frauma (BCAA); mahal.
• Rehidrasi: untuk pasion-pasien yang membutuhkan rasio yang optimal dari karbohidrat sederhana sampai elektrolit; untuk keperluan.
absorpsi karbohidrat dan elektrolit yang optimal dan juga rehidrasi,
• Modular: formula yang mengandung protein, KH, atau lemal sebagai zat nutrisi tunggal untuk menggantikcan komposisi zat-zat nutrisi yang
terdapat pada formula komersil atau makanan. Formula ini data berperan terhadap kadar elektrolit dan meningkatkan osmolaritas atau
"renal solute load", biaya meningkat, membutuhkan teknik pencampuran yang aman; disebut juga sebagai fomula modular (modular
formula).
Susunan nutrisi Enteral
• Karbohidrat : Sukrosa, maltodekstrin, corn syrup
• Serat : Menghindari Konstipasi
• Protein : Kasein dan/atau isolat kedelai
• Lemak : Minyak Nabati, MCT
• Vitamin, mineral, trace elements
Masalah-masalah dalam pemberian nutrisi enteral ( Tube
Feeding) MCT (Middle Chain Triglycerides)
• Diare • Merupakan asam lemak dengan jumlah rantai
karbon 6 - 12.
• Overhidrasi
• Karakteristik MCT: Digesti/absorpsi : tidak
• Muntah memerlukan garam empedu tidak
• Hiperglikemia memerlukan lipase pankreas. Tidak
• Konstipasi mengalami reesterifikasi Ditranspor langsung
ke hepar melalui vena porta. Tidak
• Aspirasi menyebabkan hipertrigliseridemia Tidak
• Dehidrasi disimpan sebagai lemak.
Perbedaan Fisiologis
LCT dengan MCT

• Digesti/ Absorbsi • Dalam sel

Karakteristik LCT MCT


Karakteristik LCT MCT

Hidrolisis lipase Ludah Lebih Cepat

Bentuk tidak Tidak ada Bermakna, terutama


Absorbsi di Lambung Tidak ada Sebagian kecil masuknya dihidrolisis masuk ke bila dengan LCT
portae sel mukosa

Absorbsi tanpa garam Minimal Bermakna


empedu
Reesterifikasi asam Penting untuk Tidak mengalami
lemak Intraselular transport reesterfikasi
Absorbsi tanpa lipase Minimal Bermakna
pankreas

Penglepasan gastric Distimulasi oleh LCT Tidak ada stimulasi


inhibitory peptide penglepasan Pembentukan Penting untuk Tidak penting untuk
kilomikron transport transport,lebih penting
bila diit mengandung
LCT
Difusi pada lapisan air Minimal Bermakna
• Transport • Metabolisme

Karakteristik LCT MCT Karakteristik LCT MCT

Rute transport Saluran Limfe usus Terutama melalui Vena


Portae, tetapi sebagian Hipertrigliseridemia efek Ada meningkat Tingkat ada meningkat dewasa
melalui saluran limfe ketogenesis > bayi
tergantung pada LCT
dalam diit

Efek terhadap metabolisme Glukoneogenesis Glukoneogenesis


Glukose (bayi),hipoglikemia ok insulin
(dewasa)

Metabolisme Dioksidasi sebagian Seluruhnya dioksidasi di hati,


metabolic rate dan
termogenesis

Disimpan sebagai lemak Di jaringan Lemak & hati Tidak disimpan


Kelebihan MCT atau campuran MCT/LCT dibandingkan LCT

• MCT atau campuran MCT / LCT dioksidasi dan dibersihkan dari darah lebih cepat
dibanding LCT saja.
• MCT mengandung sumber energi yg lebih cepat dan tidak mengalami
reesterifikasi dan tidak disimpan di dalam hepar.
• Oksidasi MCFA tidak bergantung pada sistem kamitin-asil transferase.
• MCT merangsang ketogenesis dan meningkatkan suplai energi.
• Oksidasi MCT lebih besar dibandingkan LCT-pada keadaan hiperinsulinemia yang
berkaitan dengan stres katabolik (Bach et al, 1988), dan tidak menyebakan
hipertrigliseridemia sepertl yang terlihat pada LCT.
• MCT memiliki "protein sparing effect" yang lebih besar dibanding LCT (Bach et al,
1988.)
• MCT tidak menekan sistem pertahanan (ubuh (mengganggu sistem
retikuloendotelial dan faktor faktor fain pada sistem irian.)
Absorption of long chain triglycerides (LCT)
Absorption of medium chain triglycerides (MCT)
Pertimbangan Formula
Protein Formula
Karbohidrat Formula 
protein yang harus diberikan
• Sebanyak 10%-15% kcal yang dibutuhkan
• Jika diet tinggi protein berikan 25% kcal yang • Monosakarida, oligosakarida,
dibutuhkan dekstrin, maltodekstrin
• Sumbernya kedelai atau kasein
• Tubuh kita mencerna protein menjadi peptida • Lactose-free, sukrosa
atau asam amino sebelum diserap menggunakan
getah lambung dan enzim pencernaan • FOS (frukto-oligosakarida)
• Pasien dengan gangguan pencernaan harus menjaga integritas sel
diberikan dalam bentuk peptida atau asam
amino. intestina
• Lemak Formula • Serat
Lemak yang dipakai  menjaga fungsi pengeluaran zat
• Minyak jagung dan kedelai sisa
asam lemak rantai medium  Pencegahan diare atau konstipasi
dan rantai panjang pada pasien khususnya dengan
Keuntungannya : long-term EN •
• Jika memilih yang  Soy polisakarida - insoluble fiber -
diperkaya omega 3 bisa mencegah formula Serat
membantu meningkatkan mengental/menjadi gel
fungsi imun tubuh
PRODUK
NUTRISI ENTERAL
DIABETASOL
• Indikasi :
Diabetes Melitus
Falkamin
• Indikasi :
Insufisiensi hati yang
memerlukan asupan
protein yang rendah
dan terutama BCAA
Ensure
• Indikasi :
Pasien yang
memerlukan TKTP
Esocal
• Indikasi :
Kakeksia dan malnutrisi
Nephrisol
• Indikasi :
Insufisiensi Ginjal
bersama dengan diet
rendah protein
Nutren Fibre
• Indikasi :
Pasien sembelit dan
yang dietnya kurang
serat
Pepti-2000
• Indikasi :
Gangguan Cerna dan
absorbs dengan
kebutuhan kalori dan
protein yang tinggi
Proten
• Indikasi :
Pasien yang perlu TKTP
tetapi dengan
Intoleransi Laktosa
PAN-ENTERAL
• Indikasi :
Kakeksia - COPD
Neomune
• Indikasi :
Penurunan kekebalan
seperti luka bakar,
pembedahan dan
kanker.
Peptamen
• Indikasi :
kakeksia, gangguan
cerna, dan absorbs
hipoalbuminemia.
Sumber
• P.T.OTSUKA INDONESIA BUKU SAKU NUTRISI KLINIK
Edisi 2 thn. 2003

Anda mungkin juga menyukai