RPS KELOMPOK 4 Baru
RPS KELOMPOK 4 Baru
• Sebagian besar amino dimetabolisme di dalam hepar, namun BCAA diutilisasi oleh
otot rangka pada otot, pemecah BCAA akan menyediakan nitrogen dan pemecah
Glukosa menyediakan karbon yang di perlukan untuk pembentukan alanin dan
Glutamin = Glutamin sangat dibutuhkan untuk kerja sel dalam proses
penyembuhan luka, sebagai bahan bakar untuk sel-sel usus dan pembentukan
amonia pada ginjal.
• Jumlah BCAA berkurang di dalam tubuh pada penderira yang mengalami trauma
maupun sepsis. Secara klinis, larutan yang diperkaya BCAA berkaitan dengan :
a) Perbaikan sistem Nitrogen
b) Perbaikan sintesis protei Hepatik
c) Penurunan degradasi Protein
Jenis-Jenis Cairan Intravena
1. Cairan bisa bersifat isotonis (contohnya ;
NaCl 0,9 %, Dekstrosa 5 % dalam air,
Ringer laktat / RL, dll)
2. Cairan bisa bersifat hipotonis
(contohnya ; NaCl 5 %)
3. Cairan bisa bersifat hipertonis
(contohnya ; Dekstrosa 10 % dalam
Pemilihan Vena
1. Vena tangan paling sering digunakn untuk terapi 8. Jalur vena sentral: digunakan untuk tujuan infus atau
IV rutin mengukur tekanan vena sentral
2. Vena lengan depan : periksa dengan teliti kedua Contoh Vena sentral adalah : v. subkalvia, v. jugularis
lengan sebelum keputusan dibuat, sering interna/eksterna, v. sefalika atau v.basilika mediana, v.
femoralis, dll.
digunakan untuk terapi rutin
9. Vena jugularis : biasanya dipasang untuk mengukur
3. Vena lengan atas : juga digunakan untuk terapi tekanan vena sentral atau memberikan nutrisi parenteral
IV total (NPT) jika melalui vena kava superior.
4. Vena ekstremitas bawah : digunakan hanya 10. Vena femoralis : biasanya hanya diguakan pada
menurut kebijakan institusi dan keinginan dokter keadaan darurat tetapi dapat digunakan untuk
penempatan kateter sentral untuk pemberian NTP.
5. Vena kepala : digunakan sesuai dengan kebijakan
11. Pirau arteriovena (Scribner) : implantasi selang
institusi dan keinginan dokter ; sering dipilih pada
palastik antara arteri dan vena untuk dialisis ginjal
bayi
12. Tandur (bovine) : anastomoisis arteri karotid yang
6. Insisi : dilakukan oleh dokter untuk terapi berubah sifat dari cow ke sistem vena ; biasanya
panjang dilakukan pada lengan atas untuk dialisis ginjal
7. Vena subklavia : dilakukan oleh dokter untuk 13. Fistula : anastomoisis bedah dari arteri ke vena baik
terapi jangka panjang atau infus cairan yang end atau side to side untuk dialisis ginjal
mengiritasi (hipertonik) 14. Jalur umbilikal : rute akses yang biasa pada UPI
neonatus
Faktor yang mempengaruhi pemilihan sisi (vena)
• Pedoman ESPEN pada nutrisi parenteral (PN) re fl ect saat ini pengetahuan
ilmiah di bidang nutrisi klinis pada orang dewasa. Mereka meringkas indikasi
untuk PN dan hasil yang diantisipasi sehubungan dengan penyakit yang
mendasari, status gizi dan kualitas hidup. Mereka adalah dokumen
pendamping untuk Pedoman ESPEN pada Enteral Nutrisi dan mengikuti
format umum yang sama. Mereka mengatasi di memengaruhi penyakit yang
mendasari pada status gizi pasien, dan bahwa kekurangan gizi pada hasil
penyakit. Kontraindikasi dan komplikasi dari PN dianggap, bersama dengan
analisis komparatif dari peran rute parenteral dan enteral di negara-negara
penyakit yang berbeda.
Definisi dan tujuan dari pedoman
• Satu dekade terakhir telah melihat peningkatan dramatis dalam jumlah pedoman diproduksi di seluruh dunia, dengan
ratusan Pedoman Clinical Practice (CPGs) yang telah dikeluarkan oleh organisassi medis yang berbeda. Stimulus untuk
poliferasi tersebut telah sebagian dijelaskan dalam praktek medis di negara yang berbeda, dan kekhawatiran tentang
penggunaan yang tidak (berlebihan, bawah- dan mis-use) intervensi, dan penggunaan intervensi dengan tidak adanya
efektivitas didirikan.
• CPGs umumnya didefinisikan sebagai '' pernyataan sistematis dikembangkan untuk membantu keputusan praktisi dan
pasien tentang perawatan kesehatan yang tepat untuk spesifik keadaan klinis. The ESPEN CPGs di PN terutama ditujukan
untuk dokter, tetapi, karena administrasi praktis yang benar memainkan peranan penting dalam hal keselamatan dan
efisiensi, beberapa bagian dibahas lebih secara khusus untuk perawat dan petugas kesehatan lainnya.
• CPGs ini tidak mengatasi otonomi, pilihan dan tanggung jawab profesional kesehatan, karena kompleksitas dan variabilitas
lembaga, organisasi kesehatan, patologi dan pasien terlalu besar untuk dikemas rapi. Namun, mereka dimaksudkan untuk
hadir aman-penjaga bagi pengguna, berdasarkan memasok bimbingan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan pasien
dan untuk meminimalkan kemungkinan mengekspos pasien untuk intervensi kesehatan berbahaya atau sia-sia. The CPGs
harus digunakan fl exibly dengan adaptasi spesifik situasi dan keadaan mempertimbangkan ketersediaan rekening sumber
daya, spesifik kondisi medis yang harus ditangani, dan karakteristik (medis, sosial, administrasi) dari pengaturan klinis.
• The CPGs hadir di PN re fl ect saat ini pengetahuan ilmiah di bidang
nutrisi klinis, dan meringkas bukti indikasi untuk PN, dan hasil yang
dapat dicapai sehubungan dengan penyakit yang mendasari, dan
status gizi pasien dan kualitas hidup. Tujuan utama mereka adalah
untuk membimbing dokter, ahli diet, perawat dan pengasuh lain yang
terlibat dalam dukungan nutrisi pasien di rumah sakit atau di rumah,
untuk penggunaan optimal dari PN. Theyare dimaksudkan untuk
menjadi pelengkap ke ESPEN CPGs pada nutrisi enteral, 4 dan
sesuai, bila memungkinkan, ikuti tata letak umum mereka.
The CPGs di PN bertujuan
untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Apa yang di memengaruhi melakukan mengerahkan penyakit pada status gizi dan energi dan
metabolisme substrat?
• Apa yang di memengaruhi melakukan gizi mengerahkan negara pada hasil penyakit yang mendasari?
• Apa tujuan dari PN?
• Kapan PN ditunjukkan?
• Apakah PN lebih baik dari EN?
• Apakah PN memiliki spesifik kontraindikasi fi c atau komplikasi?
• Tergantung pada topik yang bersangkutan, ada variabel ketersediaan sastra berbasis bukti. Akibatnya proporsi
praktis rekomendasi berbasis bukti, dibandingkan dengan mereka yang hanya berdasarkan pertimbangan
patofisiologi atau saling bertentangan hasil dari literatur bervariasi secara substansial. Secara umum, semakin
besar jumlah rekomendasi dari literatur berbasis bukti, yang menurunkan persyaratan untuk penjelasan di
komentar. Sebagai persentase Grade A rekomendasi kebohongan antara 7% dan 30% untuk topik yang berbeda
jelas bahwa setiap bab harus dibaca dan ditafsirkan secara independen.
Pengembangan dan
metodologi
•Pedoman ini ditugaskan oleh Komite Eksekutif ESPEN pada tahun 2005, dengan standar yang
berlaku saat itu untuk konstruksi pedoman, dan sekarang secara resmi diadopsi oleh ESPEN.
literatur yang diterbitkan itu diteliti dengan hati-hati menggunakan istilah pencarian seperti
parenteral, TPN, dukungan nutrisi, intravena, HPN, bersama-sama dengan istilah untuk penyakit ini,
organ atau proses patologis ditentukan oleh pasal yang bersangkutan. Pencarian dilakukan pada
umumnya database elektronik (Scopus, PubMed, Cochrane Library, Medline, EMBASE).
Eropa dan non-Eropa pedoman praktek klinis
•Publikasi lain bertujuan untuk memandu praktek gizi ada di tempat lain dan mungkin akan membantu
untuk mempertimbangkan mana ada over-lap dan di mana pedoman ESPEN ini hadir fitur khas. The
American Society for parenteral dan Nutrisi Enternal (ASPEN) telah menerbitkan beberapa pedoman,
dan juga berbagai dokumen de standar fi ning praktek di dukungan nutrisi, yang menangani diri untuk
anggota tertentu dari tim gizi (apoteker, perawat, ahli gizi) atau ke spesifik populasi pasien.
Terapi nutrisi dibandingkan
dukungan nutrisi.
Apakah terminologi penting?
dalam satu menit 10) 1 kolf atau 500 cc/24 jam = 21 mgtt
11) volume tetesan infus yang masuk per jam infus set mikro
ialah = jumlah tetesan X 1
12) volume tetesan infus yang masuk per jam infus set
makro ialah = jumlah tetesan X 3
RUMUS DASAR PERHITUNGAN
Rumus dasar dalam hitungan Faktor tetes rumus
menit
dewasa Biasanya
Untuk
Rumus dasar dalam Jam 1. Faktor Tetes
Dewasa : 20
2. Faktor Tetes anak :
60
Contoh Soal
• Indikasi :
a) Mengontrol dan mencegah
kejang pada preklampsi dan
eklampsi
b) Dosis :
-Pre eklampsi : 10 ml (4gr) Mg SO4
40% dapat di ulang 4 gr tiap 6
jam
- Eklampsi : Initiating : 8 gr MgsO4
40% selanjutnya 4 gr tiap 6 jam
OTSU Ns
• Indikasi :
a) Resusitasi
b) Kehilangan Na> Cl, misal
Diare
c) Sindrom yang berkaitan
dengan kehilangan natrium :
asidosis diabetikum,
insufisiensi adrenokortikal,
luka bakar.
OTSU - RL
• Indikasi :
a) Resusitasi
b) Suplai ion bikarbonat
c) Asidosis metabolik
NUTRISI ENTERAL
Nutrisi Enteral
Definisi Indikasi & Kontradiksi nutrisi enteral
1. Indikasi
Nutrisi enteral
Pasien dengan gangguan untake
merupakan metode lewat oral.
pemenuhan zat Gizi Intake Oral tidak mencukupi.
dengan menggunakan 2. Kontradikasi
saluran pencernaan, baik Gangguan fungsi saluran cerna
(misalnya. Pendarahan GIT
secara alami melalui berat,vomitus persisten, ileus
mulut ataupun dengan obstruktif, diare berat,
bantuan alat (tube) enterokolitis berat)
Beberapa perbedaan
Formula Enteral komersial dengan
Formula RS
Nutrisi Enteral-Formula Rumah Sakit Nutrisi Enteral-Formula Komersial
KANDUNGAN NUTRIEN •Lebih lengkap dalam kalori, KH, vitamin, tambahan Vitamin,mudah disesuaikan
•Terbatas untuk pemenuhan kalori, sedikit Vitamin dan Mineral •Nutrisinya mudah disesuaikan dengan kebutuhan
•Bentuk Kandungan Nutriennya tertentu
OSMOLARITAS •Tekstur
•Tidak terukur •Bisa bolus, intermiten, kontinu
•Hanya Via Bolus
• MCT atau campuran MCT / LCT dioksidasi dan dibersihkan dari darah lebih cepat
dibanding LCT saja.
• MCT mengandung sumber energi yg lebih cepat dan tidak mengalami
reesterifikasi dan tidak disimpan di dalam hepar.
• Oksidasi MCFA tidak bergantung pada sistem kamitin-asil transferase.
• MCT merangsang ketogenesis dan meningkatkan suplai energi.
• Oksidasi MCT lebih besar dibandingkan LCT-pada keadaan hiperinsulinemia yang
berkaitan dengan stres katabolik (Bach et al, 1988), dan tidak menyebakan
hipertrigliseridemia sepertl yang terlihat pada LCT.
• MCT memiliki "protein sparing effect" yang lebih besar dibanding LCT (Bach et al,
1988.)
• MCT tidak menekan sistem pertahanan (ubuh (mengganggu sistem
retikuloendotelial dan faktor faktor fain pada sistem irian.)
Absorption of long chain triglycerides (LCT)
Absorption of medium chain triglycerides (MCT)
Pertimbangan Formula
Protein Formula
Karbohidrat Formula
protein yang harus diberikan
• Sebanyak 10%-15% kcal yang dibutuhkan
• Jika diet tinggi protein berikan 25% kcal yang • Monosakarida, oligosakarida,
dibutuhkan dekstrin, maltodekstrin
• Sumbernya kedelai atau kasein
• Tubuh kita mencerna protein menjadi peptida • Lactose-free, sukrosa
atau asam amino sebelum diserap menggunakan
getah lambung dan enzim pencernaan • FOS (frukto-oligosakarida)
• Pasien dengan gangguan pencernaan harus menjaga integritas sel
diberikan dalam bentuk peptida atau asam
amino. intestina
• Lemak Formula • Serat
Lemak yang dipakai menjaga fungsi pengeluaran zat
• Minyak jagung dan kedelai sisa
asam lemak rantai medium Pencegahan diare atau konstipasi
dan rantai panjang pada pasien khususnya dengan
Keuntungannya : long-term EN •
• Jika memilih yang Soy polisakarida - insoluble fiber -
diperkaya omega 3 bisa mencegah formula Serat
membantu meningkatkan mengental/menjadi gel
fungsi imun tubuh
PRODUK
NUTRISI ENTERAL
DIABETASOL
• Indikasi :
Diabetes Melitus
Falkamin
• Indikasi :
Insufisiensi hati yang
memerlukan asupan
protein yang rendah
dan terutama BCAA
Ensure
• Indikasi :
Pasien yang
memerlukan TKTP
Esocal
• Indikasi :
Kakeksia dan malnutrisi
Nephrisol
• Indikasi :
Insufisiensi Ginjal
bersama dengan diet
rendah protein
Nutren Fibre
• Indikasi :
Pasien sembelit dan
yang dietnya kurang
serat
Pepti-2000
• Indikasi :
Gangguan Cerna dan
absorbs dengan
kebutuhan kalori dan
protein yang tinggi
Proten
• Indikasi :
Pasien yang perlu TKTP
tetapi dengan
Intoleransi Laktosa
PAN-ENTERAL
• Indikasi :
Kakeksia - COPD
Neomune
• Indikasi :
Penurunan kekebalan
seperti luka bakar,
pembedahan dan
kanker.
Peptamen
• Indikasi :
kakeksia, gangguan
cerna, dan absorbs
hipoalbuminemia.
Sumber
• P.T.OTSUKA INDONESIA BUKU SAKU NUTRISI KLINIK
Edisi 2 thn. 2003