Anda di halaman 1dari 5

SOAL PRAKTEK FARMAKOTERAPI INFEKSI, KANKER, DAN GANGGUAN NUTRISI

MATERI: NUTRISI ENTERAL

Ny. CH (84 tahun; 40 kg; 1,55 m) Nilai dari BMI pasien 16,65 kg/m2 Rendah.
MRS (Masuk Rumah Sakit) 4 hari yang lalu setelah jatuh terpeleset di kamar mandi. Pemeriksaan fisik
pada saat MRS menunjukkan hemiparesis pada tubuh bagian kanan, mulut kanan sulit digerakkan,
dan kelemahan otot. Pemeriksaan fisik yang lain adalah sebagai berikut:
 TD 150/100 mmHg  TD tinggi N 120/80 mmHg
 Suhu tubuh 38oC  Tinggi 37 plus minus 0,5
 Denyut nadi 90 kali/menit  N 60-100, normal  Tinggi
 Kecepatan napas 18 kali/menit  RR normal 12-18 bpm
 Kesadaran compos mentis  Kesadaran pasien baik, nilai GCS seharusnya 15-14
Pasien tampak bingung dan mengalami disorientasi, mukosa membrannya terlihat kering. Pasien
didiagnosa mengalami dehidrasi sedang dan baru saja mengalami serangan stroke. Kondisi kesehatan
pasien agak sedikit menurun sejak MRS. Terapi cairan yang saat ini diterima pasien meliputi infus
dekstrosa 5%/NaCl 0,45% dengan KCl 20 mEq/L pada laju 100 mL/jam. Hasil pemeriksaan laboratorium
hari ini adalah:
 Albumin serum 2,2 g/dL (3,3 g/dL saat MRS)  Normal 3.5 – 5.0 g/dL
 Glukosa darah puasa 92 mg/Dl  Normal 59-105 mg/dL
 Kreatinin serum 0,9 mg/Dl  Normal : 0,56-1,0
 Natrium 140 mEq/L  normal  135-144 mmol/L
 Kalium 5,2 mEq/L  normal 3.6 – 4,8
 Klorida 102 mEq/L  normal 97-106 mmol/L
Data Rekam Medis:
Berat badan (1 bulan sebelum MRS): 47 kg

SOAL:
1) Lakukan penggalian informasi status nutrisi pasien. Identifikasi faktor-faktor yang
menyebabkan status nutrisi pasien berisiko mengalami malnutrisi. Tentukan apakah saat ini
pasien perlu diberikan nutrisi pendukung?
2) Apakah pasien memerlukan kalori, protein, dan cairan? Apakah pasien memerlukan
perhitungan nutrisi secara khusus? Hitung BEE dan TEE untuk pasien!
3) Dokter memutuskan untuk memberikan nutrisi melalui tube feeding. Rute tube feeding
apakah yang paling sesuai untuk pasien?
4) Jenis formula enteral apakah yang paling sesuai untuk pasien?
5) Berapa banyak cairan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan cairan pasien?
6) Rekomendasikan cara/metode pemberian yang dapat dilakukan untuk memulai maupun
terapi nutrisi lanjutan (menggunakan tube feeding) pada pasien!
7) Buatlah rencana pemantauan respon pasien terhadap nutrisi enteral, termasuk parameter
klinik dan biokimia!

__________________________________________ SELAMAT MENGERJAKAN _____________________________________


1. Pasien mengalami dehidrasi sedang
BMI = BB (kg)/TB (m2)
= 40/1,552
= 16,649
Jadi, pasien mengalami underweight karena BMI <18,5
BMI pasien termasuk moderate malnutrisi (16-16,9)
Berat badan turun >10% selama satu bulan.

Akibat malnutrisi
- Pasien mengalami hemiparesis (ketidakmampuan untuk menggerakkan salah
satu bagian tubuh) pada tubuh bagian kanan, mulut kanan sulit digerakkan, dan
kelemahan otot  akibat pasien terjatuh di kamar mandi, sehingga mungkin
terjadi kerusakan saraf di bagian tulang belakang.
- Mulut kanan sulit digerakkan sehingga sulit untuk konsumsi makanan oral,
berakibat ke dehidrasi
- Serangan stroke  aliran darah menuju otak terhenti, sel sel otak mati.
- Akibat stroke terjadi disfagia yang memicu malnutrisi akibat kurangnya
konsumsi makanan oral
- BMI underweight, perlu dicari tahu kondisi sosial pasien
- Pasien tampak bingung dan mengalami disorientasi, di mana pada pasien stroke
dapat mengalami gangguan wernicke sehingga kesulitan dalam
menginterpretasikan perintah atau pertanyaan.
- Pasien mengalami hipoalbumin yang mengindikasikan kemungkinan adanya
malnutrisi karena Albumin berfungsi untuk mengatur keseimbangan air di
dalam sel serta bertugas mengangkut nutrisi pada sel. Turunnya albumin terjadi
karena stress metabolik pasien akibat CVA.
- Suhu tinggi mungkin akibat dari adanya inflamasi pada pasien
- Dirasa perlu untuk diberikan nutrisi pendukung karena pasien mengalami
malnutrisi. Di kasus ini sebaiknya nutrisi diberikan secara enteral.
- Untuk durasi sebaiknya diatas 5-6 hari.
-
2. Apakah pasien memerlukan kalori, protein, dan cairan? Apakah pasien
memerlukan perhitungan nutrisi secara khusus? Hitung BEE dan TEE untuk
pasien!
Pasien memerlukan kalori, protein dan cairan karena dijelaskan sesuai kondisi pasien
dimana kadar albumin yang rendah, kelemahan otot, mukosa membran terlihat kering dan
didiagnosa mengalami dehidrasi sedang.
- BEE (kcal/day) = 655 + (9.6 X W (BB/kg)) + (1.7 X H(Tinggi/cm)) - (4.7 X A
(Umur/tahun))
= 655 + (9,6 x 47) + (1,7 x 155) – (4,7 x 84)
= 655 + 451,2 + 263,5 – 394,8
= 974,9 kcal/day
- TEE (kcal/day) = BEE x PAF x CSF
= 974,9 x hemiparesis x fever
= 974,9 x 1,2 x (1+ 0,13/°C)
= 974,9 x 1,2 x (1+ (0,13x1))
= 974,9 x 1,2 x 1,13
= 1321,96 ~ 1400 kcal/hari

3. Dokter memutuskan untuk memberikan nutrisi melalui tube feeding. Rute tube
feeding apakah yang paling sesuai untuk pasien?(assesment)
Rute nutrisi enteral yang tepat untuk pasien adalah Nasogastric Tube karena pasien
mengalami hemiparesis yaitu kelemahan otot sehingga bisa diasumsikan bahwa reflek menelan
pasien tidak bekerja dikarenakan kelemahan otot yang terjasi.
Kelebihan penggunaan nasogastric tube adalah murah serta komplikasi yang dihasilkan
minimal. Namun kerugiannya resiko terjadinya aspirasi pneumonia besar, kelemahan
disarankan tidak lebih dari 5 hari.
4. Jenis formula enteral apakah yang paling sesuai untuk pasien?
Jenis Formula enteral yang sesuai untuk pasien ini golongan dari polymeric karena banyak
mengandung protein yang penting untuk regenerasi jaringan.
Sifat dari formula ini adalah isotonik dan menyediakan kalori sebanyak 1kcal/ml.
Komposisi formula ini adalah nutrisi utuh + karbohidrat, lemak, dan protein. Umumnya
tidak mengandung serat, tapi terkadang ada.
Pertimbangan penggunaan polymeric adalah karena pasien mengalami hipoalbuminemia,
dengan kadar albumin serum pasien 2.2 g/dL, nilai normal sendiri adalah 3,5-5g/dL

(Stroud, Duncan, Nightingale, 2003).

5. Berapa banyak cairan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan cairan pasien?
Umumnya pasien di rumah sakit memerlukan cairan 30-35 mL/kg/hari. Cairan yang juga
dibutuhkan untuk kebutuhan pasien sekitar 1.500 mL per m²BSA. Maka kebutuhan nutrisi
pasien per hari adalah :
30 x 40 = 1.200 mL yang diberikan setiap hari, atau
35 x 40 = 1.400 mL yang diberikan setiap hari
- Jika, dalam 1 ml terdapat 1 kcal, maka :
Dalam memenuhi kebutuhan pasien 1400 kcal = 1400 kcal/1400 ml
1400 kcal terdiri dari 80% nutrisi dan 20% air.
Jadi, air dalam nutrisi adalah 20% x 1400 ml = 280 ml
Maka kebutuhan cairan yang dibutuhkan adalah 1200-280 ml = 920 ml/hari
- Jika, dalam 1 ml terdapat 2 kcal maka:
Dalam memenuhi kebutuhan pasien 2 kcal = 2 kcal/2000 ml
2 kcal terdiri dari 60% nutrisi dan 40% air.
Jadi, air dalam nutrisi adalah 40% x 2000 ml = 800 ml
Maka kebutuhan cairan yang dibutuhkan pasien adalah 1200-800 ml = 400 ml/hari

5. Rekomendasikan cara/metode pemberian yang dapat dilakukan untuk memulai


maupun terapi nutrisi lanjutan (menggunakan tube feeding) pada pasien!
Continous, disarankan diebrikan pada pasien-pasien kritis dengan memberikan EN infusio
dalam rentang 50-125 ml/jam
Cyclic, digunakan saat ada ketidaknyamanan pasien saat continous, atau pasien rawat jalan
Bolus, digunakan pada pasien rawat inap, diberikan 240-500 ml dalam 5-10 menit, diulang
4-6 jam.
Interminttent, jika pasien mengalami intoleran menggunakan metode Bolus maka dapat
dipelama waktu pemberiannya menjadi 20-60 menit
6. Buatlah rencana pemantauan respon pasien terhadap nutrisi enteral, termasuk
parameter klinik dan biokimia!
a. Diapantau kondisi stroke dari pasien
b. Kondisi malnutrisi pasien berat badan pasien dan BMI
c. Hasil pemeriksaan laboratorium, terutama kadar albumin karena sebelumnya pasien
mengalami hipoalbumin
d. Kondisi dehidrasi pasien
e. Tanda klinis, seperti tekanan darah, suhu tubuh, denyut nadi, respirationrate, dan
tingkat kesadaran pasien
f. Pemeriksaan posisi tube menggunakan X-Ray, karena apabila terjadi displacement
dapat menyebabkan terjadinya aspirasi paru yang memperburuk kondisi pasien.
Pemeriksaan posisi tube ini dapat dilakukan tiap 4-6 jam
g. Toleransi pasien terhadap pemberian nutrisi enetral secara nasogastric menggunakan
metode continuous. Apabila pasien mengeluhkan kekenyanagan, dan tidak nyaman,
maka dapat dilakukan evaluasi untuk penggantian metode pemberian.
h. Dipantau resiko terjadinya syndromarefeeding¸ di mana kadar elektrolit dalam darah
tampak rendah karena elektrolit dari ekstrasel masuk ke dalam intrasel sehingga
menyebebkan terjadinya kekurangan elektrolit.
i. Pemantauan sterilitas tube karena dapat membawa mikroba masuk  demam 
terutama untuk PEG
Makola, 2005

Anda mungkin juga menyukai