Anda di halaman 1dari 9

HIPERSENSITIVITAS TIPE II

HIPERSENSITIVITAS TIPE II
• Reaksi hipersensitivitas tipe II terjadi karena dibentuknya IgG dan IgM terhadap
antigen yang merupakan bagian dari sel pejamu. Reaksi ini dapat disebut juga
sebagai reaksi sitotoksik atau reaksisitolitik.
• Reaksi ini terdiri dari 3 jenis mekanisme, yaitu reaksi yang bergantung pada
komplemen, reaksi yang bergantung pada ADCC dan disfungsi sel yangdiperantarai
oleh antibodi.
• Mekanismesingkat dari reaksi tipe II ini sebagai berikut :
1. IgG dan IgM berikatan dengan antigen di permukaan sel.
2. Fagositosis sel target atau lisis sel target oleh komplemen, ADCC dan atau antibody.
3. Pengeluaran mediator kimiawi.
Timbul manifestasi berupa anemia hemolitik autoimun,eritroblastosis fetalis, sindrom
GoodPasture, atau pemvigus vulgaris.
DERMATITIS NUMULARIS
DEFINISI

Peradangan kulit yang bersifat kronis,ditandai dengan lesi


berbentuk seperti koin, atau agak lonjong, batas tegas dengan
papulovesikel, mudah pecah dan basah (oozing)
EPIDEMIOLOGI

• Lebih sering ditemukan pada dewasa


• Lebih sering pada laki-laki daripada perempuan
• Usia puncak awitan pada kedua jenis kelamin 50-65 tahun
ETIOPATOGENESIS

Patogenesis dari dermatitis numularis masih belum diketahui,


diduga melibatkan faktor berikut :
• Infeksi stafilokokus dan mikrokokus
• Dermatitis kontak
• Trauma fisis dan kimiawi
• Kulit penderita cenderung kering
GEJALA KLINIS

• Keluhan gatal hebat


• Lesi akut berbentuk vesikel/papulovesikel lalu berkonfluens
hingga membentuk seperti koin
• Predileksi di tungkai bawah,badan,lengan,punggung lengan
DIAGNOSIS BANDING

• Dermatitis kontak, dermatitis atopic, neurodermatitis,


dermatitis statis, psoriasis, imoetigo dan dermatomikosis
TATALAKSANA

• Menghindari pencetus
• Kompres PK(permanganas kalium) untuk lesi basah
• Antibiotik sistemik bila infeksi sekunderantihistamin

Anda mungkin juga menyukai