Anda di halaman 1dari 15

GROU

JUDUL : PENYAKIT IMUNODEFISIENSI

PS
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 1 :
ANNA SALSABILA (2248201129)
INDRA PINOZA (2248201131)
IFFAH ARFIANI (2248201122)
WIDIYA NURALIZA (2248201127)

MATKUL : IMMUNOLOGI

JK FARMASI SEMESTER 1
GROU
A.GAMBARAN UMUM SISTEM IMUN

PS
Imunitas adalah kekebalan terhadap penyakit,
terutama penyakit infeksi.Imunsistem adalah semua
hal yang berperan dalam proses imun seperti sel,
protein, antibody dan sitokin/kemokin.
Fungsi utama sistem imun adalah pertahanan
terhadap infeksi mikroba, walaupun substansi non
infeksious juga dapat meningkatkan kerja sistem
imun.
Respon imun adalah proses pertahanan tubuh
terhadap semua bahan asing, yang terdiri dari
sistem imun non spesifik dan spesifik.
GROU
B.PENGERTIAN IMUNODEFISENSI

PS
Imunodefisiensi adalah keadaan dimana terjadi
penurunan atau ketiadaan respon imun normal.
Keadaan ini dapat terjadi secara primer, yang pada
umumnya disebabkan oleh kelainan genetik yang
diturunkan, serta secara sekunder akibat penyakit
utama lain seperti infeksi, pengobatan kemoterapi,
sitostatika, radiasi, obat – obatan imunosupresan
(menekan sistem kekebalan tubuh) atau pada usia
lanjut dan malnutrisi (Kekurangan gizi).
GROU
C.KLASIFIKASI IMUNODEFISIENSI

PS
Imunodefisiensi terbagi 2 yakni:
A. Imunodefisiensi Primer
Para peneliti telah mengidentifikasi lebih dari 150 jenis
imunodefisiensi primer.Imunodefisiensi dapat mempengaruhi
limfosit B, limfosit T, atau fagosit. Gangguan/penyakit
imunodefisiensi primer yakni sebagai berikut:
1. Defisiensi IgA (imunoglobulin)
Orang yang kekurangan IgA cenderung memiliki alergi
atau mengalami pilek dan infeksi pernapasan lain walaupun
tidak parah. Penyebabnya genetik maupun infeksi
toksoplasma, virus cacar, dan virus lainnya.
GROU
Sambungan gangguan/penyakit imunodefisiensi primer

PS
2. Granulomatos kronis (CGD)
Ialah Penyakit imunodefisiensi yang diwariskan sehingga
penderitanya rentan terhadap infeksi bakteri atau jamur
tertentu.Penderitanya tidak dapat melawan infeksi kuman
yang umumnya ringan pada orang normal.

3.Bruton's Agammaglobulinemia
Yakni Kelainan yang ditandai kegagalan prekursor limfosit
B karena cacat pada gen kromosom X. Penyakit ini paling
sering ditemukan pada pria walaupun secara sporadik terjadi
juga pada wanita. Penyakit mulai terlihat pada usia 6 bulan
setelah imunoglobin maternal mulai habis.
GROU
Sambungan gangguan/penyakit imunodefisiensi primer

PS
4. Severe combined immunodeficiency (SCID)
SCID adalah gangguan sistem kekebalan tubuh serius
karena limfosit B dan limfosit T. Mereka yang kekurangan
hampir mustahil melawan infeksi. Bayi yang mengalam SCID
umumnya mengalami kandidiasis oral, diaper rash, dan
kegagalan berkembang.
 
5.Sindroma DiGeorge (thymus displasia)
Sindrom cacat lahir dengan penderita anak-anak yang
lahir tanpa kelenjar timus. Tanda sindroma ini antara lain
menurunnya level sel T, tetanus, dan cacat jantung bawaan.
Telinga, wajah, mulut dan wajah dapat menjadi abnormal.
GROU
Sambungan gangguan/penyakit imunodefisiensi primer

6.Sindroma Chediak-Higashi

PS
Ditandai dengan ketidakmampuan neutrofil untuk
berfungsi sebagai fagosit secara normal.
 
7.Hyper IgM syndrome
Penyakit ini ditandai dengan produksi IgM tetapi defisiensi
IgA dan IgE.Akibatnya terjadi cacat pada respon imun sel T
helper dan maturasi sel B dalam sekresi imunoglobin
terhambat

8. Wiskott -Aldrich Syndrome


Penyakit yang terkait dengan kromosom X ditandai dengan
trombositopenia, eksema, dan rentan infeksi sehingga
menyebabkan kematian dini.
GROU
B.Imunodefisiensi sekunder
Penyakit ini berkembang umumnya setelah seseorang mengalami
penyakit. Penyebab yang lain termasuk akibat luka, kurang gizi atau

PS
masalah medis lain. Sejumlah obat-obatan juga menyebabkan gangguan
pada fungsi kekebalan tubuh. Gangguan/penyakit Immunodefisiensi
sekunder yakni sebagai berikut:
1.Infeksi
HIV (human immunodeficiency virus) dan AIDS (acquired
immunodeficiency syndrome) adalah penyakit umum yang terus
menghancurkan sistem kekebalan tubuh penderitanya.Penyebabnya
adalah virus HIV yang mematikan beberapa jenis limfosit yang disebut
sel T-helper. Akibatnya, sistem kekebalan tubuh tidak dapat
mempertahankan tubuh terhadap organisme biasanya tidak
berbahaya.Pada orang dewasa pengidap AIDS, infeksi HIV dapat
mengancam jiwa.
GROU
Sambungan gangguan/penyakit imunodefisiensi sekunder
2. Kanker
Pasien dengan kanker yang menyebar luas umumnya mudah terinfeksi

PS
mikroorganisma.Tumor bone marrow dan leukimia yang muncul di sumsum
tulang belakang dapat mengganggu pertumbuhan limfosit dan
leukosit.Tumor juga menghambat fungsi limfosit seperti pada penyakit
Hodgkin.

3.Obat-obatan
Beberapa obat menekan sistem kekebalan tubuh, seperti obat
kemoterapi yang tidak hanya menyerang sel kanker tetapi juga sel-sel
sehat lainnya, termasuk dalam sum-sum tulang belakang dan sistem
kekebalan tubuh.Selain itu, gangguan autoimun atau mereka yang menjalani
transplantasi organ dapat mengurangi kekebalan tubuh melawan infeksi.

4. Pengangkatan Lien
Pengangkatan lien sebagai terapi trauma atau kondisi hematologik
menyebabkan peningkatan suspeksibilitas terhadap infeksi terutama
Streptococcus pneumoniae.
GROU
D.ETIOLOGI
Beberapa penyebab dari immunodefisiensi yang didapat:

PS
1. Penyakit keturunan dan kelainan metabolisme:
- Diabetes -Gagal ginjal
- Sindroma Down -Malnutrisi
-Penyakit sel sabit

2.Bahan kimia dan pengobatan yang menekan sistem kekebalan:


- Kemoterapi kanker - Obat immunosupresan
- Kortikosteroid - Terapi penyinaran

3. Infeksi:
- Cacar air - Infeksi HIV (AIDS)
- Infeksi sitomegalovirus - Mononukleosis infeksiosa
- Campak - Infeksi bakteri yang berat
- Campak Jerman/ Rubella kongenital - Infeksi jamur yang berat
- Tuberkulosis yang berat
GROU
Sambungannya

PS
4. Penyakit darah dan kanker:
- Agranulositosis - Histiositosis -Mielofibrosis
- Semua jenis kanker - Leukemia -Mieloma
- Anemia aplastik -Limfoma

5. Pembedahan dan trauma:


- Luka bakar
- Pengangkatan limpa

6. Lain-lain:
- Sirosis karena alkohol -Penuaan yang normal
- Hepatitis kronis -Sarkoidosis
- Lupus eritematosus sistemik
GROU
E.TANDA DAN GEJALA
 Gejala klinis yang menonjol pada Imunodefisiensi adalah infeksi

PS
berulang atau berkepanjangan atau oportunistik atau infeksi yang tidak
umum yang tidak memberikan respon yang adekuat terhadap terapi
antimikroba.

 Tanda dan gejala imunodefisiensi meliputi:


1.Pneumonia, bronkitis, infeksi sinus, infeksi telinga, meningitis, atau
infeksi kulit yang berulang
2.Infeksi darah
3.Peradangan dan infeksi organ dalam
4.Kelainan darah, seperti jumlah trombosit yang rendah atau anemia
5.Masalah pencernaan, seperti kram, kehilangan nafsu makan, mual, dan
diare
6.Pertumbuhan dan perkembangan lambat atau tertunda
7.Gangguan autoimun, seperti lupus, rheumatoid arthritis, atau diabetes
tipe 1
GROU
F.PEMERIKSAAN PENUNJANG
Selain pertanyaan mengenai gejala yang dirasakan,

PS
riwayat penyakit autoimun dalam keluarga, sejumlah tes juga
dilibatkan dalam penentuan penyakit immunodefisiensi yaitu:
1.Tes darah, yang dapat mengungkap kelainan dalam sistem
kekebalan tubuh. Tes termasuk mengukur sel-sel darah dan
sel imun.
2.Identifikasi infeksi, untuk menganalisis infeksi dan
penyebabnya apabila pasien tidak merespon pengobatan
standar.
3.Uji Pre-natal, dilakukan orangtua yang memiliki anak
dengan gangguan imunodefisiensi untuk melakukan
pengecekan apakah gangguan tersebut juga dialami janin
pada kehamilan berikutnya.
GROU
G.PENGOBATAN DAN PENCEGAHAN
Pengobatan immunodefisiensi termasuk pencegahan,

PS
pengobatan infeksi dan meningkatkan sistem kekebalan
tubuh, meliputi:
1.Pola hidup sehat untuk melindungi dari infeksi
2.Pengobatan infeksi virus dan bakteri dengan antiviral dan
antibiotik
3.Suntikan atau subkutan immunoglobin
4.Pengobatan terbaik kekurangan sel T adalah transplantasi
sum-sum tulang belakang dari donor yang cocok
5.Pengobatan lain yang masih dalam fase eksperimen
termasuk, sitosin, transplantasi thymic, terapi gen dan
transplantasi sel induk.
GROU
PS
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai