Anda di halaman 1dari 27

Imunodefisiensi

NAMA : Indra Pinoza


NIM : (2248201131)
KELOMPOK : I
MATA KULIAH : IMUNOLOGI
MATERI : IMUNODEFISIENSI
DOSEN : BAPAK Apt. RIZKY YULION
M.Farm
Definisi

Keadaan dimana terjadi


penurunan atau ketiadaan
respon imun normal
Klasifikasi Imunodefisiensi

 Imunodefisiensi Primer  kelainan


imun yang disebakan karena genetic
yang terjadi pada bayi serta anak kecil

 ImunodefisiensiSekunder  kelainan
imun yang disebabkan akibat dari
proses penyakit atau efek obat-obatan.
Imunodefisiensi primer

 Disfungsi Fagositik / sindrom Hiperimunoglobulinemia E  immunodefisiensi yang


ditandai dengan sangat tingginya kadar antibodi IgE dan infeksi bakteri stafilokokus
berulang.
Defisiensi Sel B

o Agammaglobulinemia X-Linked/ agammaglobulinemia


Bruton merupakan akibat dari penurunan jumlah atau
tidak adanya limfosit B dari dalam plasma, serta sangat
rendahnya kadar antibodi karena terdapat kelainan pada
kromosom X.

o Common variable immunodeficiency Penyakit ini terjadi


akibat sangat rendahnya kadar antibodi meskipun jumlah
limfosit B-nya normal
Defisiensi sel T
 Anomali DiGeorge defisiensi sel T yang
terjadi kalau kelenjar Timusnya tidak
dapat tuumbuh secara normal selama
embryogenesis

 Kandidiasis Mukokantaneus Kronis


terjadi akibat buruknya fungsi sel
darah putih, yang menyebabkan terjadinya
infeksi jamur Candida yang menetap pada
bayi atau dewasa muda.
Defisiensi sel B & T
 Ataksia-telangiektasia  suatu penyakit
keturunan yang menyerang sistem kekebalan
dan sistem saraf

 Sindroma Wiskott-Aldrich  menyerang anak


laki-laki dan menyebabkan eksim, penurunan
jumlah trombosit serta kekurangan limfosit T
dan limfosit B yang menyebabkan terjadinya
infeksi berulang
Defisiensi sel B & T

 Kekurangan Antibodi Selektif Pada penyakit ini,


kadar antibodi total adalah normal, tetapi
terdapatkekurangan antibodi jenis tertentu. Yang paling
sering terjadi adalah kekurangan IgA
Defisiensi sel B & T
 Penyakitgranulomatosa kronis 
kebanyakan menyerang anak laki-laki
danterjadi akibat kelainan pada sel-sel
darah putih yang menyebabkan
terganggunya kemampuan mereka untuk
membunuh bakteri dan jamur tertentu
Etiologi
 Pembedahan dan trauma
 Penyakit darah dan kanker
 Infeksi
 Bahan kimia dan pengobatan
yang menekan sistem kekebalan
 Penyakitketurunan dan
kelainanmetabolisme.
Manifestasi klinis
 Disfungsi Fagositik:: Terjadi infeksi, abses dingin, dan
kurang menunjukkan tanda dan gejala klasik inflamasi.
 Agammaglobulinemia X-Linked: terjadi infeksi berat
segera setelah lahir
 Common variable immunodeficiency: anemia pernisiosa,
rentan terhadap infeksi bakteri berkapsul, akan
mengalami penyakit autoimun (atritis dan hipotiroid)
Manifestasi klinis
 Sindrom DiGeorge:
hipokalsemia, wajah yang abnormal, gangguan pada renal, rentann
terhadap infeksi, rentan terkena penyakit seperti cacar, campak, serta
rubella)
 Kandidiasis Mukokutaneus Kronik:
terjadi infeksi kandida yang kronik.
Manifestasi klinis

 Ataksia Telangiektasia:
gerakan oto tidak terkoordinasi, lesi vaskuler, infeksi secara
menyeluruh.

 Sindrom Wislott-Aldrich:
Terjadi infeksi fatal yang menyeluruh.
PATOFISIOLOGI
Agammaglobulinemia x-linked
Mutasi gen kodetirosin
kinase Bruton

kegagalan pra-B-
limfosit untuk
menjadi ke B-limfosit
dewasa

tidak ada antibodi


diproduksi

Infeksi
Common Variabel

Infeksi berulang

sel B dalam darah yang


memiliki antibodi IgG
pada permukaan lebih
rendah dari normal

Tidak mampu melawan


infeksi
Anomaly digeorge

kelainan tidak
memiliki
kelenjar thimus

limfosit T tidak
diproduksi

Tidak dapat
melawan
infeksi
Kandidiasis Mukokantaneus Kronis

Cacat dalam
imunitas

Candida albican
masuk

Fungsi sel darah


putih terhadap
candida menurun

terjadinya
infeksi
Ataksia Telangiektasia

cacat pada gen Ataksia Telangiektasia

Tidak dapat menduplikasi DNA

Ketidakstabilan kromosom DNA,


kelainan pada rekombinasi genetik,
dan tidak adanya program pematian
sel

Sensitif terhadap sinar X

Rentan terjadi kanker


Sindrom Wiskott Aldrich

cacat (mutasi) pada WS

Trombost di hapus
oleh Limpa,

jumlah trombosit
rendah

Produksi sel B dan T


sedikit

Peningkatan
kerentanan terhadap
infeksi, eksim, dan
perdarahan
Antibody selektif

penyebab
belum
diketahui

kelainan pada
sel B

igM tidak
mampu beralih
untuk IgA

IgA jadi
berkurang
Granulomatosa Kronis
cacat dalam
oksidase NADPH
fagositik

Anionsuperoksida
dihasilkan dari
NADPH berkurang

tanggapan
rangsangan
fisiologis
menurun

rentan terjadinya
infeksi
THAN
KS SENYUMLAH
UNTUK SEMUA
ORANG

Anda mungkin juga menyukai