● Seimbang: melindungi dengan baik ● Berlebihan: ● Sel tubuh dianggap musuh: autoimun ● Zat ga berbahaya dianggap musuh: reaksi alergi ● Kurang kuat: ● Infeksi ● Kanker ● Imunodefisiensi: kemampuan sistem imun melawan infeksi sangat lemah/bahkan Penyebabnya: ● Primer: dari lahir emang udah lemah karena keturunan-mutasi gen tertentu, ex: SCID di Bubble Boy ● Terpaut X atau autosomal: dua-duanya dominan/resesif ● Diturunkan dengan 6 keadaan: 5-kena limfosit 1-kena fagosit ● Klasifikasi: 1. Defisiensi komplemen: salah satu/salah beberapa protein komplemen hilang-gabisa kerja untuk opsonisasi bakteri-tubuh gabisa melawan bakteri-infeksi ● Kongenital: infeksi berulang/penyakit imun-SLE, glomerulonefritis-defisiensi C2-C8 ● Acquired: sintesis protein komplemen berkurang karena malnutrisi protein, dll-hampir semua protein komplemen (C1qrs-C9) ● Physiologic: dari bayi sudah kekurangan beberapa protein komplemen+faktor B 2. Defisiensi IFN dan Lisozim ● Kongenital: karena mononucleosis yang fatal ● Acquired: karena malnutrisi protein 3. Defisiensi NK cell ● Kongenital: peningkatan autoantibodi terhadap IgG dan IgA ● Acquired: imunosupresi, radiasi 4. Defisiensi Fagosit ● Fagosit <500/mm3 ● Biasanya yg kena neutrofil dan PMN: jumlahnya emang paling banyak (kurleb 70%) ● Kuantitatif: jika jumlahnya yang dikit-produksinya berkurang/kebunuh ● Kualitatif: jika fagositnya ga fungsi ● Penyebab: ● Chediak-Higashi Syndrome: fusi fagosom dan lisosom ga jalan, granul di leukosit besar2 memicu hipopigmentasi-albino parsial, imunodefisiensi berat, gampang berdarah (ringan), kelainan autosomal. ● Chronic Granulomatous Disease: fagosit gabisa memproduksi superoxide, ada limfadenopati, hepatosplenomegali, makrofag berpigmen ● Defisiensi adhesi leukosit: ● leukosit gabisa nempel dengan protein di reseptor CR3-gabisa merespons sinyal opsonin C3b dari bakteri-gabisa keluar dari peredaran darah (diapedesis) ke tempat bakterinya, ATAU ● Gabisa nempel ke integrin karena integrinnya yg bermasalah-gabisa nempel ke dinding endotel-gabisa keluar peredaran darah-gabisa bunuh bakteri 5. Defisiensi sel B ● Bruton’s X-linked Hypogammaglobulinemia ● gaada sel B di darah, bone marrow, spleen, nodus limfe-gaada Ig ● Keturunan (x-linked) ● Defek di Bruton-tyrosine kinase-sel B gagal maturasi ● Tatalaksana: injeksi IgG intravena ● Common Variable immunodeficiency (CVI) ● Jumlah sel B normal tapi ga fungsi-karena gagal nerima sinyal dari sel T-gagal diferensiasi jadi sel plasma-gagal produksi Ig ● IgG dan IgA rendah ● Dysgammaglobulinemia ● Defisiensi IgA ● Kegagalan diferensiasi akhir sel B 6. Defisiensi sel T ● DiGeorge Syndrome ● Aplasia/hipoplasia timus dan/atau paratiroid-gaada sel T ● Fish-mouth appearance 7. Defisiensi sel T + sel B ● Severe Combined Immunodeficiency Disease (SCID) ● Thymic Alymphoplasia-gaada tonsil, limfonodi kecil/gaada, timus gaada-di rontgen gaada bayangannya ● Sel NK, sel T gaada, sel B ga fungsi ● Bubble Boy Disease ● Wiskott-Aldrich Syndrome ● Produksi sel T normal tapi ga fungsi ● IgM turun, IgG normal, IgA IgE naik ● Eksim parah, gampang kena infeksi yg bernanah ● Ataksia Telangiektasis (AT) ● Autosomal resesif-translokasi kromosom 7 dan 14 ● Jumlah dan fungsi sel T menurun ● Sel B dan IgM normal/dikit ● Timus kecil
● Sekunder: paparan obat tertentu (kortikosteroid berlebih), malnutrisi, diabetes
yang bisa melemahkan sistem imun ● Penyebab: ● Infeksi: malaria, rubella, HIV ● Malnutrisi ● Drugs, methotrexate, cyclosporin ● Radiasi: UV merusak DNA sel
IMUNITAS TERHADAP MIKROBA
1. Imunitas terhadap bakteri ● Innate immune ● Aktivasi komplemen ● Jalur klasik: dibantu IgG ● Jalur lektin: dibantu manosa-binding lectin ● Jalur alternatif: produksi lubang (MAC) ● Ending: isi sel keluar-sel lisis ● Inflamasi dan fagositosis Bakteri datang-disambut makrofag dengan angry-bakteri dimakan- makrofag yg abis makan ngirim TNF, IL-1, kemokin-leukosit bau kemokin-datang nggelinding sepanjang endotel-kecantol selektin, mancep, ngenali kemokin dari bakteri tadi-reseptor integrin aktif, mancep-keluarlah dia dari endotel (diapedesis)-ke sumber bakteri-inflamasi ● Adaptive immune ● Humoral (ekstrasel): bakteri kenalan sama antibodi permukaan sel B- antibodi dilepas di serum- ● Diikat bakteri-netralisasi ● Diikat makrofag-makrofag nemui bakteri-dimakan ● Diikat bakteri-aktivasi komplemen-bakteri diselimuti biar ga kabur-panggil makrofag difagositosis-panggil leukosit untuk inflamasi/bolongin sel bakteri-lisis ● Seluler (intrasel): ❖ Bakteri disambut sel dendritik-presentasi antigen ke sel CD4+ Th1- ● Melepas IFN gamma-makrofag dibangunin-fagositosis bakteri ● Lanjut presentasi ke sel CD4+ Th17-sekresi IL-17, TNF-leukosit dipanggil-inflamasi ● Sitokin lain-diferensiasi sel B-sel B plasma-buatin Ig-respons antibodi (Ig) ❖ Bakteri disambut sel dendritik-presentasi antigen ke sel CD4+ Th1-tapi ada yang lolos nginfeksi sel- sel CD4+ Th1 presentasi ke sel CD8+ sitolitik-ngikat sel terinfeksi: ● perforin/granzim: apoptosis ● Ikatan Fas ligan-Fas: apoptosis
2. Imunitas terhadap virus
● Innate: virus datang- ● Sel terinfeksi-release IFN 1-diterima sel tetangga yg sehat-antiviral state ● Sel terinfeksi-dimakan NK cell ● Adaptive: virus datang- ● Diikat Ig-nempel ke makrofag-fagositosis+lisis virus yang berenvelope ● Sel terinfeksi-CD8+ CTL datang-perforin buat jalan-granzim masuk- apoptosis 3. Imunitas terhadap parasit
FARMAKO IMUN KANKER
Obat penghambat mitosis sel kanker
● Vincristine: mengikat tubulin-sel gabisa mitosis ● Untuk terapi ALL, CML, limfoma hodgkin-non hodgkin, limfoma burkit ● Side effect: alopecia, neurotoxic ● Vinblastin: menghambat metafase sel kanker ● Untuk terapi Kaposi’s sarcoma, ITP, anemia hemolitik autoimun ● Side effect: leukopenia ● Paclitaxel: mengikat mikrotubul-sel gabisa membelah ● Untuk terapi kanker payudara, kanker ovarium ● Side effect: anafilaksis ● Docetaxel: mempercepat polimerisasi mikrotubulus+menghambat depolimerisasi tubulin ● Untuk terapi kanker lambung, kanker paru ● Side effect: retensi cairan-edema perifer