Anda di halaman 1dari 12

Imunodefisiensi

R.YUSA HERWANTO
Definisi
 Imunodefisiensi merupakan defek pada salah
satu atau lebih komponen imunitas tubuh
yang dapat meninmbulkan gejala klinis,
bahkan sampai mengancam nyawa.
 Peningkatan suspektibilitas terhadap infeksi,
peningkatan suspektibilitas terhadap kanker,
peningkatan insidens autoimunitas, dan
disebabkan oleh defek maturasi/aktivasi.
Etiologi

 Pembedahan dan trauma


 Penyakit kelainan darah (Leukemia)
 Kanker ganas
 Infeksi bakteri dan jamur
 Bahan kimia dan pengobatan yang menekan
sistem kekebalan
 Penyakit keturunan dan kelainan metabolisme
(DM)
Penyebab/Etiologi
 Akibat keadaan di mana komponen sistem
imun tidak dapat berfungsi secara normal.
 Penderita imundefisiensi lebih rentan terhadap
infeksi virus, jamur atau bakteri, kanker, dan
juga infeksi berulang (reaktivasi infeksi laten)
 Gangguan imundefisiensi dapat dibagi menjadi
dua golongan, yaitu imunodefisiensi primer
(kongenital) dan sekunder (imunodefisiensi
didapat).
Pembagian Imunodifisiensi
 Imunodefisiensi primer  kelainan
genetik pada satu atau lebih
komponen sistem imun sering terjadi
pada bayi dan anak kecil
 Imunodefisiensi Sekunder  kelainan
akibat sistem imun berkurang
misalnya akibat HIV dan obat-obatan
kemotherapi
Imunodefisiensi Sekunder

 Imunodefisiensi sekunder  kerusakan


sistem imun  infeksi, kekurangan nutrisi,
ataupun efek dari pengobatan jangka panjang
 Disfungsi Fagositik/sindrom
Hiperimunoglobulinemia E 
Immunodefisiensi yang ditandai dengan
sangat tingginya kadar antibodi IgE dan
infeksi bakteri stafilokokus berulang.
Defisiensi Sel B

 Agammaglobulinemia X-Linked/
agammaglobulinemia Bruton  akibat dari
penurunan jumlah atau tidak adanya limfosit
B dari dalam plasma, serta sangat
rendahnya kadar antibodi karena terdapat
kelainan pada kromosom X.
 Common variable immunodeficiency 
Penyakit ini terjadi akibat sangat rendahnya
kadar antibodi meskipun jumlah limfosit B-
nya normal
Defisiensi sel B & T

 Penyakit granulomatosa kronis 


Kebanyakan menyerang anak laki-laki
danterjadi akibat kelainan pada sel-sel
darah putih yang menyebabkan
terganggunya kemampuan mereka
untuk membunuh bakteri & jamur
tertentu
Defisiensi sel B & T

 Ataksia-telangiektasia  suatu penyakit keturunan yang


menyerang sistem kekebalan dan sistem saraf

 SindromaWiskott-Aldrich  menyerang anak laki-laki dan


menyebabkan
eksim, penurunan jumlah trombosit serta kekurangan
limfosit T dan limfosit B yang menyebabkan terjadinya
infeksi berulang

 Kekurangan antibodi Selektif Penyakit ini, kadar antibodi


total adalah normal, tetapi terdapatkekurangan antibodi jenis
tertentu. Yang paling sering terjadi adalah kekurangan IgA
Manifestasi klinis

 Sindrom Wislott-Aldrich:
Terjadi infeksi fatal yang menyeluruh.
 Ataksia Telangiektasia:
Gerakan otot tidak terkoordinasi,lesi
vaskuler, infeksi secara menyeluruh.
 Gulliaen Barre sindrome:
 Gerakan otot terganggu dari proximel spi
distal ke daerah kranial
Kesimpulan
 Imunodefisiensi dapat dibagimenjadi
kelainan imunodefisiensi primer, yang
hampir selalu ditentukan oleh faktor
genetik, dan imunodefisiensi sekunder,
yang dapat muncul sebagai komplikasi dai
kanker, infeksi, malnutrisi, atau efek
samping imunosupresan, radiasi, atau
kemoterapi.3Berikut akan dijelaskan
mengenai imunodefisiensi primer dan
sekunder.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai