Anda di halaman 1dari 11

Kegawatdaruratan pada

Anak
Kelompok 14
 Kiki Pramitasari (181195)
 Tiko Frista Yuliankoko (181215)
Pengertian
 Gawat darurat adalah keadaan klinis pasien
yang membutuhkan tindakan medis segera
guna penyelamatan nyawa dan pencegahan
kecacatan lebih lanjut (UU no 44 tahun 2009).
Karakteristik keperawatan gawat
darurat

 Tingkat kegawatan dan jumlah pasien sulit


diprediksi
 Keterbatasan waktu, data dan sarana:

pengkajian, diagnosis, dan tindakan


 Keperawatan diberikan untuk seluruh usia
 Tindakan memerlukan kecepatan dan

ketepatan tinggi
 Saling ketergantungan yang tinggi antara

profesi kesehatan
Prinsip Keperawatan Gawat darurat
 Bersikap tenang tapi cekatan dan berpikir sebelum bertindak
(jangan panik).
 Melakukan pengkajian yang cepat dan cermat terhadap masalah
yang mengancam jiwa (henti napas, nadi tidak teraba, perdarahan
hebat, keracunan).
 Melakukan pengkajian sistematik sebelum melakukan tindakan
secara menyeluruh. Pertahankan korban pada posisi datar atau
sesuai (kecuali jika ada ortopnea), lindungi korban dari kedinginan.
 Jika korban sadar jelaskan apa yang terjadi, berikan bantuan untuk
menenangkan dan yakinkan akan ditolong.
 Jangan di beri minum jika ada trauma abdomen atau perkiraan
kemungkinan tindakan anastesi umum dalam waktu dekat.
 Jangan dipindahkan (ditransportasi) sebelum pertolongan pertama
selesai dilakukan dan terdapat alat transportasi yang memadai.
Kondisi gawat darurat dapat
diklasifikasikan sebagai berikut

 Gawat darurat Suatu kondisi dimana dapat mengancam nyawa


apabila tidak mendapatkan pertolongan secepatnya. Contoh :
gawat nafas, gawat jantung, kejang, koma, trauma kepala
dengan penurunan kesadaran.

 Gawat tidak darurat Suatu keadaan dimana pasien berada


dalam kondisi gawat tetapi tidak memerlukan tindakan yang
darurat contohnya : kanker stadium lanjut

 Darurat tidak gawat Pasien akibat musibah yang datang tibatiba


tetapi tidak mengancam nyawa atau anggota badannya
contohnya : fraktur tulang tertutup.

 Tidak gawat tidak darurat Pasien poliklinik yang datang ke UGD


Beberapa tanda kegawat daruratan
pada anak
 penurunan respon
 Anak cenderung tidur terus dan sukar dibangunkan
 Kejang
 Nyeri kepala hebat dan muntah menyemprot
 Perdarahan yang tidak dapat berhenti
 Tidak sadar
 Tidak dapat berdiri dan jalan
 Sesak napas atau kesulitan untuk bernapas
 Kulit dan bibir serta lidah tampak biru
 Kesulitan untuk menelan makanan
 Demam yang merubah perilaku normal sebelumnya
 Diare dan muntah dengan dehidrasi berat dan terus menerus
 Nyeri hebat
Triase
Kata triase (triage) berarti memilih. Jadi triase adalah proses skrining
secara cepat terhadap semua anak sakit segera setelah tiba di rumah
sakit untuk mengidentifikasi ke dalam salah satu kategori berikut:

 Dengan tanda kegawatdaruratan (EMERGENCY SIGNS): memerlukan


penanganan kegawatdaruratan segera.

 Dengan tanda prioritas (PRIORITY SIGNS): harus diberikan prioritas


dalam antrean untuk segera mendapatkan pemeriksaan dan
pengobatan tanpa ada keterlambatan.

 Tanpa tanda kegawatdaruratan maupun prioritas: merupakan kasus


NON-URGENT sehingga dapat menunggu sesuai gilirannya untuk
mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan.
Tanda kegawatdaruratan, konsep
ABCD
 Airway. Apakah jalan napas bebas? Sumbatan jalan
napas (stridor)
 Breathing. Apakah ada kesulitan bernapas? Sesak
napas berat (retraksi dinding dada, merintih,
sianosis)?
 Circulation. Tanda syok (akral dingin, capillary refill >
3 detik, nadi cepat dan lemah).
 Consciousness. Apakah anak dalam keadaan tidak
sadar (Coma)? Apakah kejang (Convulsion) atau
gelisah (Confusion)?
 Dehydration. Tanda dehidrasi berat pada anak
dengan diare (lemah, mata cekung, turgor menurun).
Penanganan
 Periksa tanda kegawatdaruratan dalam 2
tahap:
 Tahap 1: Periksa jalan napas dan pernapasan,

bila terdapat masalah segera berikan


tindakan untuk memperbaiki jalan napas dan
berikan napas bantuan.
 Tahap 2: Segera tentukan apakah anak dalam

keadaan syok, tidak sadar, atau diare dengan


dehidrasi berat.
Penanganan
 Panggil tenaga kesehatan profesional terlatih
bila memungkinkan, tetapi jangan menunda
penanganan.
 Lakukan pemeriksaan laboratorium

kegawatdaruratan (darah lengkap, gula


darah, malaria).
 Setelah memberikan pertolongan

kegawatdaruratan, lanjutkan segera dengan


penilaian, diagnosis dan penatalaksanaan
terhadap masalah yang mendasarinya.

Anda mungkin juga menyukai