A: sadar (alert)
V: memberikan reaksi pada suara (voice)
P: memberikan reaksi pada rasa sakit (pain)
U: tidak sadar (unconscious)
Jika anak tidak sadar, coba untuk membangunkan anak dengan berbicara atau
mengguncangkan lengan anak. Jika anak tidak sadar, tetapi memberikan reaksi
terhadap suara, anak mengalami letargis. Jika tidak ada reaksi, tanyakan kepada
ibunya apakah anak mempunyai kelainan tidur atau susah untuk dibangunkan.
Lihat apakah anak memberikan reaksi terhadap rasa sakit atau tidak. Jika
demikian keadaannya berarti anak berada dalam keadaan koma (tidak sadar)
dan memerlukan pengobatan gawat darurat.
Apakah anak kejang? Apakah ada kejang berulang pada anak yang tidak
memberikan reaksi?
Catatan: Ketika memberikan cairan infus untuk anak syok, pemberian cairan
infus tersebut berbeda dengan anak yang dalam kondisi gizi baik. Syok yang
terjadi karena dehidrasi dan sepsis mungkin dapat terjadi secara bersamaan dan
hal ini sulit untuk dibedakan dengan tampilan klinis semata. Anak dengan
dehidrasi memberikan reaksi yang baik pada pemberian cairan
infus (napas dan denyut nadi lebih lambat, capillary refill lebih cepat). Anak yang
mengalami syok sepsis dan tidak dehidrasi, tidak akan memberikan reaksi.
Jumlah cairan yang diberikan harus melihat reaksi anak. Hindari terjadi over-
hidrasi. Pantau denyut nadi dan pernapasan pada saat infus dimulai dan tiap 5–
10 menit untuk melihat kondisi anak mengalami perbaikan atau tidak. Ingat
bahwa jumlah dan kecepatan aliran cairan infus berbeda pada gizi buruk.
Semua anak dengan gizi buruk membutuhkan penilaian dan pengobatan segera
untuk mengatasi masalah serius seperti hipoglikemi, hipotermi, infeksi berat,
anemia berat dan kemungkinan besar kebutaan pada mata. Penting juga
melakukan pencegahan timbulnya masalah tersebut bila belum terjadi pada saat
anak dibawa ke rumah sakit.