Anda di halaman 1dari 19

Kinetic Study In Water-ethylene Glycol

Cationic, Zwitterionic, Nonionic, And


Anionic Micellar Solutions
Kelompok 6
Malia Husna 050218A113 Maulida Hayati 050218A122
Maratus Solehah 050218A114 Maulida Yulia Rahmi 050218A123
Maria Elisabeth S N 050218A115 Maulidathul Jannah 050218A124
Maria Susana Moe 050218A116 Mawarti 050218A125
Maria Trivonia 050218A117 Mega Ayu Puspita Dewi 050218A126
Marisa Aprilia 050218A118 Mega Sari 050218A127
Maslidah 050218A119 Meliza Sulisti 050218A128
Maudy Namirah R W 050218A120 Metri Tika Fianti 050218A129
Maulana Fikri 050218A121 Mifta Pradifta 050218A130
Ihdina Ihda Millati 050217A050
Pendahuluan
Penggunaan misel dan mengubah sifat pelarut yang
surfaktan dalam pelarut mempunyai efek hidrofobik
organik banyak diminati menjadi solvofobik

• Pelarut organik yang diteliti yaitu etilen glikol


• Surfaktan yang diteliti adalah tetradecytrimethlylammonium
bromide / TTAB, N tetradecyl-N, N-dimethyl-3-ammonio-
1-propanesulfonate / SB3-14, dedocyl tricosaoxyethylene
glycol ether / Brij35 dan sodium dodecyl sulfate / SDS
Eksperimental
fenil klorformat : EG, TTAB, SB3-14, Brija35, SDS, HBr,
Pewarna Reichardt, ET(30) dan pyrene. Pewarna ET(30).
Material
Tetraethylammonium bromide dan sodium monoethyl
sulfate, dan pyrene-3-carboxaldehyde.

Hidrolisis spontan fenil kloroformat direkam secara


Kinetika
spektrofotometri pada 270 nm

Pengukuran Konduktivitas diukur dengan kondimeter Crison


Konduktivitas microCM 2201 yang terhubung ke termostat aliran air
Lanjutan...

Pengukuran Ketegangan udara/ larutan antar-muka diukur


Ketegangan permukaan dengan tensiometer du Noüy (KSV 703)

Spektrum larutan uji yang mengandung pewarna


Nilai ET(30) ET(30) direkam dalam spektrofotometer Unicam
Helios-α pada 298,2 K

Pengukuran fluoresensi dilakukan dengan


Pengukuran
menggunakan spektrofotometer fluoresensi
Fluoresensi
Hitachi F-2500
Hasil

Gambar 1
Ketergantungan dari konstan laju yang diamati Kobs/S-1 untuk hidrolisis
spontan fenil kloroformat pada konsentrasi surfaktan dalam larutan air
misel EGTTAB pada suhu 289,2 K.

Data kinetik yang ditunjukkan pada Gambar 1


Nilai-nilai diperoleh melalui pengukuran konduktivitas, dengan ada atau
tidak adanya HBr 1,5 x 10-3 M
Lanjutan...

Gambar 2 Gambar 3
Ketergantungan dari konstan laju yang Ketergantungan dari konstan laju yang
diamati Kobs/S-1 untuk hidrolisis spontan fenil diamati Kobs/S-1 untuk hidrolisis spontan

kloroformat pada konsentrasi surfaktan fenil kloroformat pada konsentrasi


dalam larutan air misel EG SB3 pada suhu surfaktan dalam larutan air misel EG
289,2 K. Brij35 pada suhu 289,2 K.
Lanjutan…

Gambar 5
Gambar 4
menunjukkan ketergantungan
Ketergantungan dari konstan laju yang diamati
konduktivitas spesifik, k, dari air
Kobs/S-1 untuk hidrolisis spontan fenil
misalnya larutan EG SDS pada
kloroformat pada konsentrasi surfaktan
konsentrasi surfaktan tanpa adanya
dalam larutan air misel EG SDS pada suhu
HBr.
289,2 K.

Kita dapat melihat pada gambar 5 bahwa peningkatan


persentasi berat EG menghasilkan perubahan
konduktivitas kisaran konsentrasi sebelum dan
sesudahnya surfaktan yang dibandingkan dengan air
Lanjutan…

Tabel 1
Konsentrasi misel dan derajat ionisasi micellar, α, dari SDS dan
TTAB dalam campuran air-EG pada suhu 289,2 K.
Berdasarkan integrasi dengan metode runge-kutta dan pas levenberg-
marquardt,, CMC yang diperoleh dengan menggunakan dua metode ini tepat
untuk semua larutan surfaktan yang diteliti. Kemudian tabel 1 ini juga
dengan menunjukan adanya (HBr) CMC lebih rendah meskipun jumlah mol-
nya sama
Lanjutan…

Gambar6 Gambar 7
menunjukan ketergantungan tegangan menunjukan Pengaruh konsentrasi
permukaan pada algoritma quencher pada intensitas fluoresensi
konsentrasi surfaktan untuk air-EG pyren dalam air-EG SDS, dengan
SB3-14 larutan surfaktan berat EG 20%, larutan misel
Lanjutan…

Tabel 2

mencantumkan CMC dari Brij35 dan SB3-14 air- EG larutan surfaktan diperkirakan

dengan cara pengukuran tegangan permukaan


Lanjutan…

Tabel 3
merangkum nilai-nilai parameter Reichart, ET(30), diperoleh melalui
pengukuran spektroskopi untuk beberapa larutan air-EG yang digunakan
sebagai media reaksi
Lanjutan…

Pada tabel 4
nilai Nagg yg diperoleh dalam larutan miscell dari SDS dan Brij35
dalam keadaan baik menurut literatur yang ada. Kami menemukan
sedikit agregasi betaine dalam larutan air. Menurut referensi
agregasi memiliki rentang 83-130 untuk SB3-14. Sedangkan nilai
yg terdapat dalam Tabel 4 adalah 67 (Rendah). Oleh karena itu,
pada jurnal nilai Nagg yg ditunjukkan pada Tabel 4 untuk SB3-14
larutan miscellar air-EG dianggap sebagai nilai yang kurang lebih
dari rentang yang dicantumkan.
Lanjutan…

Tabel 5
Standar energi bebas pembentukan misel, ΔGºM, dan efek EG
pada energy bebas miselisasi, ΔG(EG)ºM, untuk TTAB, SB3-
14, Brij35, dan larutan misel SDS pada 298,2 K
Hasil Diskusi Jurnal
Peningkatan jumlah EG dalam larutan menghasilkan
peningkatan konsentrasi miscell & penurunan tingkat ionisasi
misel dalam surfaktan. Untuk menguantifikasi efek ini dapat
dihitung menggunakan persamaan 1 & 2 untuk Ionik dalam
miscell netral.
ΔGºM = (2-α)RT ln CMC (1)
ΔGºM = RT ln CMC (2)
Keterangan : α : tingkat ionisasi miscell

Persamaan 1 dan 2 berlaku ketika nilai agregasi besar.


Lanjutan…

Pelarut agregat lebih kecil Ionik harus mempertimbangkan


interaksi elektrostatik yang
dalam larutan etilglikol bermuatan dipermukaan agregat
dibandingkan dalam air, dapat
menurunkan jumlah agregasi
miscell ionik, nonionik, &
zwitterionik. Nonionik dan zwitterionik
dengan interaksi dipol yang
bersifat cepat dalam energi bebas

Pada penelitian ini berat EG dari 0-50% menghasilkan penurunan


yg konstan. Adanya peningkatan CMC dipicu karena peningkatan
jumlah EG dalam campuran karena kekuatan ion.
Lanjutan…
Gambar
   1-4 menunjukan bahwa untuk
surfaktan yang diberikan semakin
Gambar 1-4 menunjukan tinggi jumlah EG yang ada di dalam
konsentrasi ketergantungan campuran semakin besar kobs. Konstanta
laju yang dapat ditulis sebagai :
laju reaksi hidrolisis fenil
kloroformat surfaktan k bulk dan km adalah konstanta laju
dalam beberapa air-EG reaksi dalam air EG didalam masing-
TTAB, SB3-14, Brij35 dan masing micel

SDS larutan micel. Proses


ini mengikuti penambahan,
mekanisme eliminasi
dengan langkah
penambahan yang
ditentukan seperti yang
ditunjukan skema 1
Lanjutan…

• Sesuai dengan nilai km yang km(SDS) < km(Brij35) < km(TTAB) < km(SB3-
14)
ditemukan untuk substrat ionik
larutan misel, apabila
kandungan EG terjadi
peningkatan maka dalam
campuran akan menghasilkan
penurunan pada polaritas fase
air-EG. Fase air-EG akan
menjadi pelarut yang lebih baik
untuk substrak organik dari
pada fase air saja,sehinggan
mengurangi nilai km. tapi disisi
lain ketika persen EG
meningkat polaritas dibagian
permukaan molekul fenil
kloroformat akan meningkat
namun konsekuensi afinitas
akan menurun sehingga
mengurangi km
Lanjutan..

Nilai konstanta hidrolisis spontan berkurang setelah


penambahan pelarut organik ke air. Penambahan pelarut
organik mengurangi kadar air dan mengurangi polaritas reaksi.
penurunan nilai konstanta yang diamati >15% menunjukan
bahwa penggabungan substrat kepermukaan misel jauh lebih
besar, oleh karena itu efek kekuatan ion bukanlah efek yang
besar untuk misel.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai