Anda di halaman 1dari 16

PATOFISIOLO

GI ANGINA
LUDWIG
Penyebab 90% Angina Ludwig yang adalah odontogen baik
karena infeksi dental primer, postekstraksi gigi, maupun oral
hygiene yang kurang

Adanya infeksi ujung apikal gigi (gigi molar kedua dan ketiga
mandibula) abses infeksi menyebar ke bawah yakni ke
mandibular dari otot mylohyoid infeksi disebarkan ke
sublingua dan submandibular menyebar ke permukaan
leher penurunan/penyumbatan saluran nafas
 Mikroorganisme yang paling sering
menyebabkan Angina Ludwig adalah bakteri
kelompok Streptococcus (Streptococcus
viridans dan Staphylococcus aureus).
 Selain masalah odontogen, Angina Ludwig
juga bisa karena adanya cedera penetrasi di
dasar mulut, osteomielitis atau fraktur
rahang, otitis media, tindik lidah, sialdenitis,
atau silaolitiasis dari kelenjar submandibular
MANIFESTASI
KLINIS
 Keadaan umum : demam, malaise, lemah,
dan lesu

 Ekstraoral : eritema, pembengkakan,


perabaan yang keras seperti papan (board
– like) serta peninggian suhu pada leher
dan jaringan submandibular – sublingual
yang terkena infeksi, disfonia (hot potato
voice), bull neck appearance
Pembengkakan pada area
submandibular
 Intraoral: disfagia, nyeri dan peninggian
lidah, drooling (hipersalivasi), dasar
mulut membengkak, dan kesulitan
dalam berbicara (disarthria), karies gigi.
 Tanda awal adalah kesulitan bernapas
dikarenakan adanya blockade saluran
napas karena infeksi pada dasar mulut
sehingga membengkak dan menutup
saluran napas
Gejala Lain
Suara serak, stridor, distres
pernapasan, penurunan dalam
pergerakan, sianosis, dan posisi
mendongakkan dagu sniffing position
tanda dari kegawatdaruratan pernapasan.
DIAGNOSIS
1. ANAMNESIS
 nyeri pada gigi yang terinfeksi
 demam
 sulit berbicara dan menelan
 perubahan suara
 dagu terasa tegang dan nyeri saat lidah
digerakkan
 air liur keluar terus menerus dan sulit
membuka mulut
2. PEMERIKSAAN FISIK
 demam
 takikardi
 dasar mulut yang tegang dan keras
 pada pemeriksaan gigi dapat dijumpai karies
pada gigi molar bawah
 pembengkakan pada ruang submandibular
 lidah terdorong ke atas
 trismus
 bull neck appearance
 auskultasi : suara stridor
3. PEMERIKSAAN PENUNJANG

LABORATORIUM IMAGING
LABORATORIUM

Waktu Kultur dan Uji


Leukositosis
Bekuan Sensitivitas :
Darah : jenis bakteri
untuk dan
tindakan pemilihan
insisi antibiotik
drainase
IMAGING
 Fotopolos leher dan dada
Pada foto polos leher dan dada didapatkan
pembengkakan soft tissue, adanya udara, dan
penyempitan saluran nafas.

Foto polos : adanya


pembengkakan
supraglotik
IMAGING
 CT Scan
CT Scan untuk mendeteksi pembengkakan soft
tissue, akumulasi cairan, penyebaran infeksi,
dan derajat obstruksi jalan nafas.
IMAGING
 Sonografi

Untuk mengidentifikasi adanya


penumpukan cairan di dalam soft tissue.
 USG

Untuk mendeteksi lokasi, ukuran pus,


dan metastasis abses

Anda mungkin juga menyukai