Analisis Kuantitatif
2
Di Susun Oleh
Add Image
1. Annisa Islamiati
2. Erlin
3. Ghani Irfan
4. Sri Fatimah Gunawan
5. Wiedy Agung Laksana
K
Keelo
lommppookk 1
1XXIIIIII A
AKK3
3
3
Materi yang akan dibahas
Cara Aturan
Pengertia Memperkecil
Kesalahan
Untuk
Perhitungan
n Dalam
Analisis
Kuantitatif
Kesimpulan
Jenis-Jenis
Kesalahan Angka
Dalam Bermakn
Analisis
Kuantitatif
a
4
Pengertian
Ketepatan adalah
kesesuaian antara hasil
yang terukur dengan nilai
• Ketepatan yang sebenarnya. Ada 2
• Ketelitian cara untuk menentukan
• Sumber kesalahan ketepatan yaitu dengan
• Ilmui kimia yang terlibat menggunakan metode
Hal hal yang
dalam proses analisis
mempengaruhi Ketepatan mutlak (absolut) dan
analisis kuantitatif (Akurasi) metode perbandingan
Ketelitian adalah (komparatif).
kesesuaian antara nilai- Kesalahan atau yang
nilai dari suatu deret biasa disebut eror
pengukuran dari suatu Ketelitian akan banyak ditemui
kuantitas yang sama. Jadi Kesalahan di analisis kuantitatif.
(Presisi) Kesalahan adalah
semisal kita melakukan Absolut (E) dan
pengukuran, antara hasil Relatif (E rel) perbedaan antara
pengukuran satu dengan hasil analisis (x)
lainnya hasilnya sama dengan harga
atau paling tidak sebenarnya.
berdekatan. Ketelitian Sedangkan Kesalahan
selalu menyertai relatif adalah untuk
ketepatan, tetapi melihat keakuratan
ketelitian yang tinggi harga pengukuran.
tidak selalu mengandung Berguna untuk
arti " tepat ". memilih
prosedur/metode
Ketepatan (Akurasi)
Metode Mutlak
• Membuat larutan zat murni yang telah diketahui
konsentrasinya (standar primer)
• Melakukan analisis dengan prosedur yang akan ditentukan
ketepatannya, dilakukan beberapa kali, kemudian dirata-rata.
• Membandingkan hasil analisis dengan kadar zat yang
sebenarnya.
Metode Perbandingan
Menggunakan pembanding (bukan zat murni) yang telah
ditetapkan kadarnya dengan metode yang dianggap lebih
tepat (zat sekunder). Zat sekunder tidak sepenuhnya
memuaskan dari sudut pandang teoretis, tetapi meskipun
demikian sangat berguna dalam analisis terapan.
Kesalahan pada Analisis
Kimia
Kesalahan
Terjadi apabila hasil pengukuran (HP) berbeda dengan nilai
sebenarnya (NS).
K = | HP-NS | karena pengukuran tidak dilakukan sekali maka
didapat nilai rata rata HP dan NS.
Kesalahan Relatif
Kr dapat dikatakan baik apabila nilainya <0,2%.
Simpangan
S = |HP-(ratarata)HP|
Rata rata S =
Untuk pengukuran terhadap zat yang tidak diketahui nilai
sebenarnya dapat dihitung sebagai Simpangan (S).
Karena pengukuran dilakukan beberapa kali maka S banyak
sehingga didapat rata rata S.
7 Ketelitian (Presisi)
1. Kesalahan
tertetapkan Kesalahan
operasional atau
(determinate kesalahan pribadi
error)
Kesalahan
Kesalahan
tertetapkan Instrumen dan
merupakan Reagensia
kesalahan yang bisa
dihindari, besarnya
dapat ditetapkan, Kesalahan
dan terjadi berulang- Metode
ulang (satu arah).
Kesalahan
Kesalahan Aditif
tertetapkan dibagi dan Sebanding
menjadi 4 bagian (Proporsional)
yaitu:
Kesalahan yang disebabkan karena manusia yang mengalisis itu
sendiri dan tidak ada hubungannya dengan metode atau prosedur
9
percobaan.
Contoh
Kesalahan
Pemijaran/pemanasan endapan pada temperature yang
operasional atau 33
kurang tepat
kesalahan
pribadi 44
Pendinginan kurs yang kurang cukup sebelum digunakan
menimbang
55
66
Kesalahan analis saat menggunakan instrumen maupun
memilih reagen.
10
Contoh
55
66
Berasal dari pengambilan sampel yang tak benar dan dari
ketidak lengkapan suatu reaksi.
11
Contoh
55
66
Kesalahan Aditif dan Sebanding
12
(Proporsional)
Nilai mutlak kesalahan aditif tidak bergantung pada kuantitas konstituen zat yang
ditetapkan, sedangkan pada kesalahan proporsional hal tersebut sangat berpengaruh.
Contoh 1:
Hilangnya bobot kurs pada waktu pemijaran tidak akan
mempengaruhi kuantitas konstituen zat yang diletakkan dalam kurs
tersebut nantinya.
Contoh 2:
Adanya zat pengotor pada larutan standar menyebabkan terjadinya
kenaikan kuantitas konstituen secara linier maupun tidak, sehingga
bisa berakibat adanya kesalahan nilai normalitas (N) suatu larutan
standar.
13
20