Anda di halaman 1dari 23

Ulla Disky Masruroh

21030115060057
Dwi Kristanto
21030115060058
Aprilia Larasati Dewi
21030115060059
Abrori Zulfani
21030115060063
Deviana Malinda
21030115060069
Ida Rahmawati
21030115060071
Devta Archi Setyowati
21030115060075
Septi Kusuma Astuti
21030115060088
Arum Widiastuti 21030115060090
Meihindra Reza Zulfikar
21030113060051

SULFONASI
Sulfonasi : Definisi
•  proses kimia untuk memasukkan gugus asam sulfonat
(-SO2OH) dan garamnya atau gugus sulfonil halida
(misalnya –SO2Cl) ke dalam senyawa organik.
• Gugus-gugus tersebut di atas bisa melekat pada atom C
atau N.

Pengertian-pengertian lain:
• Sulfokhlorinasi: proses pemasukan gugus –SO2Cl ke
dalam alkana menggunakan SO2 dan Cl2.
• Halosulfonasi: reaksi asam halosulfonat –ClSO3H atau
FSO3H dengan senyawa aromatik atau heterosiklis
untuk memasukan gugus –SO2Cl atau –SO2F.
• Sulfooksidasi: reaksi sulfonasi menggunakan SO2 dan
O2.
• Sulfatasi: proses melekatkan gugus –OSO2OH pada atom
karbon menghasilkan ROSO2OH atau melekatkan gugus –
SO4- di antara 2 karbon membentuk ROSO2OR.
• Sulfoalkilasi, sulfoacylasi, sulfoarylasi: proses memasukkan
gugus sulfoalkil,
Proses Sulfonasi
Gugus –SO3H terikat oleh:
• Atom C: dinamakan sulfonat
H H
misalnya: R – C – H + H SO
2 4 R – C – SO 3 H + H 2 O

H H

• Atom O: dinamakan sulfat


misalnya: H
R – C – OH + HOSO3 H RCOSO3 H + H2O
H

• Atom N: dinamakan N sulfonat atau sulfamat


misalnya: H H

R – N : + HOSO3H R – N – SO3H

H H
Proses Sulfonasi
Ada 4 cara umum untuk membuat sulfonat:
• Pengolahan senyawa organik dengan SO3 atau senyawa yang
berasal dari SO3.
• Pengolahan dengan senyawa-senyawa SO2.
• Cara kondensasi dan polimerisasi.
• Oksidasi senyawa organik yang sudah mengandung S,
misalnya RSH.
Kegunaan/Manfaat senyawa sulfonat dan sulfat:
• Sebagai katalis, dalam bentuk asam, misal: metan dan asam toluen
sulfonat.

• Sebagai aditif bahan elektroplating, misal: asam phenol sulfonat.

• Sebagai zat warna, dipakai dalam bentuk asam, disimpan dalam


bentuk garam sehingga pada saat akan dipakai diasamkan terlebih
dahulu sehingga dapat melepaskan gugus –SO2OH yang melekat
pada molekul organik ke benang textile.

• Sebagai bahan anti ngengat, bahan penyamak yang banyak


dipasarkan dalam bentuk garamnya.
Kegunaan/Manfaat senyawa sulfonat dan sulfat:

• Sebagai bahan detergent, emulsifying agents, deemulsifying, penetrating


agent, wetting dan solubilising agent, aditif pelumas dan bahan pencegah
karat yang banyak dipakai dan disimpan dalam bentuk garamnya.

• Bentuk polimer sulfonat: digunakan sebagai bahan pendispersi,


elastomer,
gum sintesis yang larut dalam air, thickening agent dan resin ion
exchange.

• Poly naphthalene sulfonate  super plasticizers used as concrete


admixture.

• Bentuk sulfamat: digunakan sebagai bahan pemanis, anti


penggumpalan
pada darah.
Zat-zat yang pengsulfonasi
1. SO3 dan senyawa-senyawa turunannya:

• SO3
• Oleum (H2SO4 pekat + SO3 bebas)
• H2SO4 pekat
• Asam khlorosulfonat (SO3 + HCl)
• SO3 yang terikat pada senyawa organik
• Asam sulfamat (SO3 NH3)
Zat-zat yang pengsulfonasi
2. SO2 group:
– Asam sulfite, garam sulfite
– SO2 + Cl2
– SO2 + O2
3. O2 (teknis, murni, O2 udara)
– Untuk mensulfonasi zat-zat tertentu (senyawa thio)
– RSH + O2 → RSO3H
4. Bahan pengsulfoalkilasi
– Bahan pengsulfometilasi (hidroksi dan aminometasulfonat)
– Bahan pengsulfoetilasi (hidroksi, khloro dan
metilaminoetansulfonat)
Zat-zat yang disulfonasi
1. Alkana

• Disini termasuk sulfoklorinasi dan sulfooksidasi


• Contoh sulfoklorinasi:
katalisato
RH + SO2 + Cl2 
r
RSO2Cl + HCl
• Contoh sulfooksidasi:
RH + SO2 + O2 + (CH3CO)2 O →RSO2OOCOCH3 + CH3OH
RSO2OOCOCH3 + SO2 + 2H2O →RSO2OH + CH3COOH + H2SO4

• Sulfoklorinasi dipakai dalam industri untuk membuat detergent


natrium sulfonat dengan harga murah. Bahan dasar adalah
petroleum.
• Sulfooksidasi dipakai dalam industri untuk memproduksi detergent
dari alkana rantai panjang.
Zat-zat yang disulfonasi
2. Olefin

• Mekanisme reaksi addisi (penambahan)


H H H H
R C = CH2 + HOSO3H RC–
C OSO3H
H H
H H H
H R C – C – OH + H2SO4
RH
C–C
H OSO3H + H2O H H

• Reaksi sulfonasi senyawa olefin industri pembuatan alkohol.

• CH2 = CH2 + HOSO3H CH3CH2OSO3H


• CH3CH2OSO3H + H2O CH3CH2OH + H2SO4
Zat-zat yang disulfonasi
3. Alkohol

• Sebagai pengsulfonasi: HOSO3H


amine kompleks
asam sulfonat
H H
R C – OH + HOSO3 H R C – OSO 3 H + H2 O
H H

R – OH + SO3
RSO3H

• Reaksi sulfonasi ini biasa dilakukan terhadap lauril alkohol menjadi lauril
sulfat untuk bahan pencuci sintetis.

• RCH2OSO3H + NaOH RCH2OSO3Na + H2O


Zat-zat yang disulfonasi
4. Aldehid

• Sebagai pensulfonasi: sulfite


eter kompleks
• RCHO + NaHSO3 →
HOCH(R)SO3Na

5. Eter
• ROR + HOSO3H ROSO2OR + H2O
• + SO3 ROSO2OR

• Reaksi sulfonasi menggunakan eter sebagai bahan yang disulfonasi


jarang dilakukan karena harganya mahal.
Zat-zat yang disulfonasi
6. Ester

• Glicerid misalnya minyak jarak, minyak ikan. Disini


gugus OH diganti dengan gugus OSO3H.
O H H H H
. . . . O – C – CH2 – C – C – C = C . . . . . + HOSO3 H

OH
H O S O3 H

• Reaksi ini dalam industri dipakai dalam


industri
kulit.
Zat-zat yang disulfonasi
7. Aromatik

• Benzen dan toluen dapat disulfonasi


• Kebanyakan untuk (dalam) hasil antara.
H 2O
+ HOSO 3 H SO 3 H OH

CH 3 + HOSO 3 H untuk pembuatan kresol


Zat-zat yang disulfonasi
Naphtalen

• Yang banyak terjadi adalah bentuk β sebab bentuk ini stabil. Kalau reaksi
terjadi pada suhu rendah maka akan terjadi bentuk α yang lebih banyak
sedang kalau pada suhu tinggi bentuk β lebih banyak.

• Digunakan untuk pembuatan naphtyl sulfonat selanjutnya menjadi naphtol


(dalam industri zat warna). Sebagai pensulfonasi asam sulfat atau oleum.
Kesempurnaan hasil tergantung dari:
– rasio RH dan asam/oleum
– konsentrasi asam/kadar oleum
– waktu reaksi
– suhu reaksi
Zat-zat yang disulfonasi
Naphtalen
SO3 H
S O 3H
T
+

• Selanjutnya :
SO3 H OH

+ H2 O

• Pada suhu 40oC α = 96% : β = 4%


• 160oC α = 15% : β = 85%
Zat-zat yang disulfonasi
Antraquinon

• Antraquinon sulfonat merupakan bahan antara zat warna yang


penting, 4 diantaranya yang penting dalam industri, yaitu:
• antraquinon – 1 – sulfonat diperoleh pada 120 oC
menggunakan oleum 20% dan katalisator Hg
• antraquinon – 2 – sulfonat diperoleh pada 145 oC
menggunakan oleum 22%
• antraquinon – 1,5 – disulfonat diperoleh pada 125 oC
menggunakan oleum 36% dan katalisator Hg
• antraquinon – 2,6 – disulfonat diperoleh pada 150 oC
menggunakan oleum 48% dan katalisator Na2SO4.
Zat-zat yang disulfonasi
O O
S
Antraquinon S

20 Hg
% k a m
O 12 oleu t. eu O
0o m ol
C O % oC
22 145

48

O
% 2S o C
N 50
ol
12 ka eum

a
eu 4
1

m
H ol
5 o t.

O
%

C
36
g

O O
S
S= S
SO3H

S
S
O O
Faktor-faktor yang mempengaruhi sulfonasi

1. Zat yang disulfonasi

• Setiap zat mempunyai tingkat keaktifan yang berbeda.


• Misal pada benzene: gugus alkil akan mempermudah sulfonasi ; gugus
nitro akan mempersulit sulfonasi.
• SO3 akan mendekati inti benzen atau cabangnya pada daerah yang
banyak
mengandung elektron.
• Untuk toluen, sulfonasi lebih mudah masuk pada posisi orto sebab pada
posisi ini mengandung elektron terbanyak (pada suhu rendah). Kalau
dibiarkan lama sampai tercapai keseimbangan atau dipanaskan sehingga
kesetimbangan cepat tercapai maka bentuk orto akan berubah menjadi
bentuk para, sebab bentuk para lebih stabil dan tidak terganggu faktor
ruang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi sulfonasi

2. Konsentrasi SO3

• Konsentrasi yang paling tinggi  waktu reaksi singkat


• Kelemahannya adalah:
– Panas yang timbul besar, maka harus dihilangkan sebaik-baiknya.
– Tidak baik untuk reaksi fase cair, perpindahan panas akan sulit sebab
kekentalan makin lama akan makin besar dan menyulitkan
pengadukan sehingga menghambat perpindahan panasnya.
– Penggunaan SO3 lebih baik untuk fase gas sebab pembagian
panasnya merata
– Pada reaksi fase cair sering terjadi hasil polisulfonat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi sulfonasi

3. Pengadukan
• Pengadukan diperlukan agar panas merata. Untuk reaksi fase gas, gas-
gas reaktan dialirkan secara turbulen. Untuk fase cair diaduk dengan
pengaduk. Untuk pasta diaduk dengan ball mill atau ditambah zat
pelarut untuk mempermudah.

4. Suhu
• Makin tinggi suhu, makin besar harga k sehingga makin besar harga
kecepatan reaksi.
• Pengaruh suhu berpengaruh terhadap hasil sulfonasi naphtalen
(Terhadap arah masuknya gugus SO3H)
• Suhu juga dapat berpengaruh terhadap warna

Anda mungkin juga menyukai