Anda di halaman 1dari 49

PEMERIKSAAN

HOMON TIROID
Kuliah Diagnosis Klinik
Farmasi WM
2019

1
2
AXIS HIPOTALAMUS-HIPOFISIS-KELENJAR TIROID

3
HORMON METABOLIK TIROID

 Bentuk hormon tiroid yang aktif : FT3 (7%), FT4 (93%).

 T3 (triiodotironin) memiliki kecepatan dan intensitas


kerja 4x lebih kuat daripada T4 (tetraiodotiroksin).

 Kelenjar tiroid terdiri atas banyak folikel-folikel,


dimana folikel tersebut dibatasi oleh sel epitel kuboid
yang didalamnya dipenuhi bahan sekretorik disebut:
koloid.

 Diantara sel folikel terdapat parafolikular sel yeng


mensekresi kalsitonin.

4
5
6
Sintesis hormon tiroid terdiri dari :
1. Transpor aktif iodium ke dalam sel tiroid

2. Oksidasi iodium dan iodinasi gugusan tirosil dari


tiroglobulin

3. Penggabungan (coupling) molekul iodotirosin


dalam tiroglobulin menjadi T3 dan T4.

4. Proteolisis tiroglobulin dengan melepas iodotironin


bebas dan iodotirosin.

5. Deiodinasi iodotirosin dalam sel tiroid dengan


konservasi dan penggunaan kembali
Iodium yang dilepas
6. Intrathyroidal 5’-deiodonation T4 menjadi T3.
7
8
Tes Fungsi Tiroid

 Thyroid Iodine Uptake


 TRH Stimulation test
 TSH Stimulation test
 Pengukuran :

T3 Total, Free T3 (FT3), rT3,


Resin Uptake Test (T3RU)
T4 Total, Free T4 (FT4)
Thyroxine Binding Globulin (TBG)
 TSH

9
T3
 Triiodothyronine (3,5,3'-L-triiodothyronine,
T3)
 T3 berasal dari Sintesis kelenjar tiroid sekitar

20 % dan dari Konversi T4 di perifer 80%.


 Hormon TSH (thyroid stimulating hormone

mengatur sekresi melalui mekanisme


negative feedback  kelenjar tiroid , pituitary
(hipofisis) dan hipothalamus.

10
 Di sirkulasi 99.7% T3 berikatan dengan
protein transport secara reversibel yaitu
dengan Thyroid binding globulin (TBG),
sebagian kecil dengan albumin dan thyroxine
binding prealbumin(TBPA).

 Yang tidak berikatan atau free T3  aktif


secara metabolik, sedangkan yang berikatan
inaktif

11
 Untuk Diagnosis hipertiroid, konsentrasi T3
lebih sensitif dibandingkan T4.

 Sementara kadar T4 lebih sensitif untuk


diagnosis hipotiroid karena konsentrasi T3
dalam serum berubah dengan cepat
dibanding T4.

 T3 juga merupakan indikator yang sangat


baik untuk menilai respon tiroid pada tes
stimulasi dan suppresi.

12
Pemeriksaan T3
 Pemeriksaan  Immunoassay : ELISA,
Chemiluminescens Assay
 Contohnya: The ADVIA Centaur T3 assay 

competitive immunoassay memakai direct


chemiluminescent

 T3 pada sampel pasien berkompetisi dengan


T3 analog, berikatan dengan paramagnetic
particles pada fase padat  berikatan dengan
monoclonal mouse anti-T3 antibody in the Lite
Reagent yang dilabel acridinium ester

13
1

2 3

1 Acridinium Ester (AE)


2 Antibodi
3 Analyte-specific Antigen pada Sampel
4 Antigen lain

14
15
16
 Euthyroid: 0.60–1.81 (ng/mL), 0.92–2.79
(nmol/L)

 Hypothyroid: < 0.60 (ng/mL), <0.92 (nmol/L)

 Hyperthyroid: >1.81 (ng/mL), >2.79 (nmol/L)

17
T4
 Thyroxine (3,5,3',5'-L-tetraiodothyronine, T4)

 99.95% T4 di sirkulasi berikatan dengan


protein transport secara reversibel yaitu
dengan Thyroid binding globulin (TBG),
sebagian kecil dengan albumin dan thyroxine
binding prealbumin(TBPA).

 Yang tidak berikatan atau free T4 aktif secara


metabolik, sedangkan yang berikatan inaktif

18
Pemeriksaan T4
 Pemeriksaan  Immunoassay : ELISA,
Chemiluminescens Assay
 Contohnya: The ADVIA Centaur T3 assay 

competitive immunoassay memakai direct


chemiluminescent
 T4 pada sampel pasien berkompetisi dengan
T4 analog, berikatan dengan paramagnetic
particles pada fase padat  berikatan dengan
monoclonal mouse anti-T4 antibody in the Lite
Reagent yang dilabel acridinium ester

19
Interferens dapat terjadi pada sampel:

 Hemolisis  Hemoglobin 500 mg/dL

 Lipemik  1000 mg/dL trigliserida

 ikterik  20 mg/dL bilirubin

20
Katagori μg/dL

Hypothyroid < 4.5

Hyperthyroid > 10,9

Pregnant Euthyroid 6.4–10.7

Euthyroid 4.5–10.9

21
FT4
 Kadar Free T4 berkorelasi dengan sekresi T4
dan metabolismenya.
 Pada keadaan hipothiroid dan hiperthiroid 
FT4 berubah lebih cepat dibandingkan T4 total.
 Pengukuran free T4 lebih bermanfaat pada
kondisi dimana terjadi perubahan kadar TBG.
 Kadar TBG lebih konstan pada orang sehat,
tetapi tidak pada individu dengan kehamilan,
terapi steroid, keadaan yang dapat
mengganggu kadar T4 total tetapi tidak untuk
free T4.

22
Pemeriksaan FT4
 Pemeriksaan  Immunoassay : ELISA,
Chemiluminescens Assay

 Contohnya: The ADVIA Centaur FT4 assay 


competitive immunoassay memakai direct
chemiluminescent

23
 FT4 pada sampel pasien berkompetisi dengan
T4 yang akan berikatan dengan biotinylated
polyclonal rabbit anti-T4 antibody yang
dilabel acridinium ester pada Lite Reagent
yang telah ditentukan jumlahnya

 Biotin-labeled anti-T4 berikatan dengan


avidin yang dilekatkan pada paramagnetic
particles pada Solid Phase.

24
 Euthyroid: 0.89 – 1.76 FT4 Range (ng/dL)
11.5 – 22.7 FT4 Range (pmol/L)

 Hypothyroid: < 0.89 FT4 Range (ng/dL),


<11.5 FT4 Range (pmol/L)

 Hyperthyroid: > 1.76 FT4 Range (ng/dL)


> 22.7 FT4 Range (pmol/L)

25
TSH
 Thyroid-stimulating hormone (TSH) merupakan
glycoprotein yang mempunyai dua subunit yang
berikatan non-kovalen

 Subunit alpha sama dengan yang terdapat pada


follicle-stimulating hormone (FSH), human
chorionic gonadotropin (hCG), dan luteinizing
hormone (LH).

 Subunit beta TSH unik  menghasilkan reaksi


biokimia dan imunologik yang spesifik.

26
 Pada primary hypothyroidism, kadar TSH
meningkat secara bermakna, sementara pada
secondary dan tertiary hypothyroidism, kadar
TSH rendah.

 Stimulasi oleh TRH dapat membedakan


secondary dan tertiary hypothyroidism dengan
mengamati perubahan kadar TSH pasien.

 ResponTSH terhadap Stimulasi TRH


tidak ada (rendah) pada secondary
hypothyroidism, dan normal pada tertiary
hypothyroidism (TSH meningkat).

27
 Riwayat Stimulasi oleh TRH dapat dipakai
untuk mengkonfirmasi primary
hyperthyroidism, dengan indikasi
peningkatan kadar T3 dan T4 atau kadar TSH
rendah atau tidak terdeteksi.

 Pemeriksaan TSH merupakan alat diagnostik


untuk membedakan pasien hyperthyroid
dengan euthyroid, membantu meningkatkan
sensitivitas dan spesifisitas pemeriksaan.

28
PEMERIKSAAN TSH

 The ADVIA Centaur TSH assay merupakan sandwich


immunoassay dengan direct chemiluminometric
technology, yang memakai dua jenis antibodi yang
sudah ditentukan jumlahnya.

 Antibodi pertama pada Lite Reagent merupakan


monoclonal mouse anti-TSH antibody labeled witH
acridinium ester.

 Antibodi kedua pada Solid Phase merupakan


polyclonal sheep anti-TSH antibody yang dilekatkan
pada paramagnetic particles.

29
Solid Phase mengandung PMP yang dilapisi
antibodi spesifik untuk antigen pada sampel
yang ditambahkan.
-Kuvet diinkubasi pada suhu 37 ° C
- PMP mengikat antigen yang berikatan
dengan antibodi yang berlabel AE

30
PMP-Antibodi-Antigen-Antibodi-AE
kompleks
31
3. Kuvet yang terpapar medan magnet, PMP
akan ke arah medan magnet.
Sampel dan reagen yang tidak terikat akan tercuci.

1 Magnet
2 2 PMP-Antibodi-Antigen-
Antibodi-AE kompleks
1 3 Kuvet
3

32
4. Asam dan basa ditambahkan untuk memulai reaksi
chemiluminescence.
-Emisi cahaya diukur dalam relative ligh unit (RLUs).
- Konsentrasi analit sebanding RLUs

RLUs

Konsentrasi analit 33
 Spesimen Serum dalam kondisi berikut dapat
mengganggu hasil pemeriksaan (Interferens):

 Hemolisis: Hb 100 mg/dL

 Lipemik: 1000 mg/dL trigliserida

 Icterik: 40 mg/dL bilirubin

34
TSH Range (μIU/mL) / (mIU/L)

 Euthyroid: 0.35–5.50

 Hyperthyroid: < 0.35

 Hypothyroid: > 5.50

35
PEMERIKSAAN NEONATAL TSH MENGGUNAKAN DELFIA

36
PENDAHULUAN
• Hipotiroidisme kongenital (HK) adalah defisiensi hormon
tiroid yang terjadi pada saat lahir dan merupakan satu
Definisi diantara penyebab terbanyak retardasi mental.

• HK tidak terlihat nyata pada saat lahir sehingga


menyebabkan kesukaran diagnosis.
Manifestasi

• HK terjadi sekitar 1 :2000-4000 kelahiran


• Lebih sering terjadi pada bayi perempuan
• Daerah endemis defisiensi iodium
Epidemiologi • Prematuritas
• Sindroma tertentu misalnya sindroma down

37
PATOFISIOLOGI HIPOTIROID KONGENITAL

Kelenjar tiroid fetus mulai melakukan trapping iodium usia 8-10 minggu

Produksi TRH dan TSH dimulai pada usia 8-10 minggu kehamilan

Studi menyebutkan sepertiga T4 ibu melewati placenta ke fetus

Setelah lahir terjadi kenaikan TSH (TSH-surge) 30 menit setelah lahir dan
dapat menurun setelah hari kedua kelahiran.

Pada keadaan fungsi kelenjar tiroid yang tidak normal akan menyebabkan
kenaikan TSH,spt pada tiroid disgenesis

38
KADAR HORMON TIROID PADA BBL
NORMAL

39
MANIFESTASI KLINIS

40
SKRINING HIPOTIROID PADA NEONATUS

Skrining hipotiroid kongenital dilakukan pada hari


ke 2-5 setelah kelahiran

Hasil positif palsu dapat terjadi pengambilan sampel


hari 1-2, Bayi dengan hipotiroid transien, transien
benign hypertropinemia

Hasil negatif palsu didapatkan pada bayi yang


mendapatkan transfusi darah, bayi dengan sakit
berat

41
03/30/2020 42
METODE PEMERIKSAAN TSH
MENGGUNAKAN DELFIA
Prinsip pemeriksaan TSH pada DELFIA adalah Fluoroimunometri
berdasarkan teknik Direct Sandwich

Sampel darah yang digunakan Blood spot

43
CARA PENGAMBILAN SAMPL

44
TEKNIK DAN PENANGANAN SAMPEL
Tentukan posisi yang akan diambil spesimen
darahnya
Tusuk telapak kaki bayi dengan lancet steril pada
kedalaman 1-2 mm
Usap tetesan darah yang pertama. Pegang kertas
filter secara hati-hati saat darah menetes biarkan
berpenetrasi pada dua sisi kertas
Biarkan spesimen darah kering dengan posisi
horizontal selama kurang lebih 3 jam pada suhu
ruangan
Lengkapi informasi identitas bayi yang diperlukan
pada kartu spesimen

45
NILAI RUJUKAN

μU/mL μU/mL
darah serum
Normal <9 <20

Borderline 9-18 20-40

Hypothyroid >18 >40


46
Hormon Paratiroid dan metabolisme
Calcium
 Homeostasis Calcium diatur oleh 3 hormon yaitu:
parathyroid hormone (PTH),calcitonin dan 1,25-dihydroxy-
Vitamin D.

 PTH memiliki 3 efek utama:


1) PTH secara langsung menstimulasi resorpsi tulang (bone
resorption;)
2) PTH secara langsung menstimulasi penyimpanan calcium
di ginjal
3) PTH menstimulasi produksi 1,25-dihydroxy-Vitamin D

 Calcitonin memberikan efek yang berlawana dgn PTH pada


tulang dan ginjal
THANK YOU
49

Anda mungkin juga menyukai