Anda di halaman 1dari 10

Prinsip, Unsur,

dan
Komponen
Dalam
Komunikasi
Therapeutik
Disusun Oleh :

Taufiq Yuliantho (P20625019036)


Prinsip – Prinsip Komunikasi
Therapeutik

Menurut Rogers, terdapat 14 prinsip dalam komunikasi therapeutik. Diantaranya


yaitu :

1. Perawat harus mengenal dirinya sendiri, dalam arti dapat


memahami dan menghayati dirinya sendiri dan nilai yang dianut
2. Komunikasi harus ditandai dengan sikap saling menerima, saling
percaya, dan saling menghargai antar individu
3. Perawat harus memahami sekaligus menghayati nilai yang dianut
oleh pasien
4. Perawat harus menyadari pentingnya mengetahui kebutuhan fisik
maupun mental bagi pasien
5. Perawat harus menciptakan suasana yang memungkinkan pasien
bebas berkembang tanpa adanya rasa takut dalam diri pasien
6. Perawat harus dapat menciptakan suasana yang memungkinkan
pasien memiliki motivasi untuk mengubah dirinya menjadi lebih
matang dan dapat memecahkan masalah yang dihadapi
7. Perawat harus mampu menguasai perasaan sendiri secara
bertahap, untuk mengetahui berbagai perasaan dari si pasien.
8. Mampu menentukan batas waktu yang sesuai agar dapat
mempertahankan konsistennya
9. Memahami betul arti empati / simpati sebagai tindakan yang
therapeutik dan sebaliknya
10. Kejujuran dan komunikasi terbuka merupakan dasar dari hubungan
therapeutik
11. Perawat harus mampu berperan sebagai role-model, agar dapat
meyakinkan dan menunjukkan kepada orang lain tentang pentingnya
kesehatan.
12. Berpegang pada etika dengan cara mengambil keputusan berdasar
pada prinsip kesejahteraan manusia.
13. Bertanggung jawab dalam dua dimensi, yaitu tanggung jawab
terhadap diri sendiri atas tindakan yang dilakukan dan terhadap orang
lain
14. Menolong orang lain secara manusiawi
Unsur – Unsur Komunikasi
Therapeutik
Unsur – unsur pada komunikasi therapeutik, diantaranya :

1. Sumber proses komunikasi, yaitu adanya pengiriman dan penerimaan


pesan.
2. Pesan – pesan yang disampaikan, yaitu mengadakan penyajian Bahasa
baik non verbal maupun verbal.
3. Penerima, yaitu orang yang menerima pengiriman pesan dan
membahas pesan yang disampaikan oleh sumber sehingga dapat
diketahui, dimengerti / tidaknya suatu pesan.
4. Lingkungan, waktu komunikasi berlangsung.
Komponen Komunikasi
Therapeutik
Ada 4 komponen dalam komunikasi therapeutik, yaitu :

Pemberi pesan / Penerima pesan /


Komunikator Komunikan

Penghubung / Mediator Penasehat / Konselor


Pemberi Pesan / Komunikator

Dalam komunikasi therapeutik, perawat bertindak sebagai komunikator. Terdapat


hal yang harus diperhatikan dalam penyampaian pesan, diantaranya :
a. Pesan yang akan disampaikan harus sesuai kebutuhan pasien
b. Pesan mempergunakan bahasa yang dapat dimengerti dengan mudah oleh
pasien
c. Diusahakan pesan dapat menarik minat pasien
d. Sikap yang baik akan memperlancar proses komunikasi, seperti sikap terbuka,
manis, rendah hati, dan dapat menjadi pendengar yang baik
Pesan yang disampaikan dapat berupa nasihat, bimbingan, motivasi, petunjuk dsb.
Back
Penerima Pesan / Komunikan

Peranan komunikan yaitu :


a. Menerima lambing – lambing yang disampaikan
komunikator
b. Membaca sandi / lambing verbal / non verbal yang
disampaikan komunikator
c. Menyesuaikan pesan yang telah disampaikan
d. Memberi umpan balik kepada komunikator
Back
Penghubung / Mediator

Perawat berperan sebagai penghubung antara pasien


dengan dokter. Untuk menjadi penghubung yang baik
seorang perawat harus :
a. Menguasai permasalahan yang akan disampaikan.
Semakin dalam menguasai permasalahan, maka akan
semakin baik dalam memberikan uraian – uraiannya.
b. Mampu melihat situasi dan kondisi dari pasien.
Back
Penasehat / Konselor

Dimasyarakat sering timbul masalah kesehatan dan


masyarakat belum mampu mengatasi masalah tersebut.
Dalam hal ini peran perawat sangat penting sebagai
penasehat kesehatan. Dengan demikian seorang perawat
harus mempunyai wawasan yang luas dalam bidang
kesehatan , dengan cara banyak membaca dan mengikuti
perkembangan teknologi.

Anda mungkin juga menyukai