Anda di halaman 1dari 24

PENCEGAHAN

PRIMER, SEKUNDER DAN TERSIER


PADA ASIDOSIS METABOLIK
LUKA BAKAR

syobel@gmail.com
Introduction
Pengertian
• Pencegahan Primer
• Adalah upaya yang dilakukan untuk mengurangi
incidence dengan mengontrol penyebab dan
faktor-faktor risiko. Misal : penggunaan kondom
dan jarum suntik disposIble pada pencegahan
infeksi HIV, imunisasi dll.
Kelemahanya adalah

• Biasanya merupakan Population Strategy,

sehingga secara individual gunanya sangat

sedikit, contoh penggunaan seat belt,

penggunaan helm, program berhenti merokok


Upaya yang dilakukan

• sebelum sistem bereaksi terhadap stressor,


meliputi : promosi kesehatan dan
mempertahankan kesehatan. Pencegahan primer
mengutamakan pada penguatan flexible lines of
defense dengan cara mencegah stress dan
mengurangi faktor-faktor resiko.
Lanjutan..

• Intervensi dilakukan jika resiko atau masalah


sudah diidentifikasi tapi sebelum reaksi
terjadi. Strateginya mencakup : immunisasi,
pendidikan kesehatan, olah raga dan
perubahan gaya hidup.
Pencegahan Sekunder
• Upaya yang bertujuan untuk
menyembuhkan dan
mengurangi akibat yang lebih
serius lewat diagnosis &
pengobatan yang dini. Tertuju
pada periode diantara timbulnya
penyakit dan waktu didiagnosis
& usaha ↓ prevalensi
• Dilaksanakan pada penyakit dengan
periode awal mudah diindentifikasi dan
diobati sehingga perkembangan kearah
buruk dapat di stop, Perlu metode yang
aman & tepat untuk mendeteksi adanya
penyakit pada stadium praklinik. Misal :
Screening pada kanker cervik,
pengukuran tekanan darah secara rutin.
• Meliputi berbagai tindakan yang dimulai
setelah ada gejala dari stressor. Pencegahan
sekunder mengutamakan pada penguatan
internal lines of resistance, mengurangi reaksi
dan meningkatkan faktor-faktor resisten
sehingga melindungi struktur dasar melalui
tindakan-tindakan yang tepat sesuai gejala.
Tujuannya adalah untuk memperoleh
kestabilan sistem secara optimal dan
memelihara energi.
• Jika pencegahan sekunder tidak
berhasil dan rekonstitusi tidak terjadi
maka struktur dasar tidak dapat
mendukung sistem dan intervensi-
intervensinya sehingga bisa
menyebabkan kematian.
Pencegahan Tersier

• Untuk mengurangi komplikasi penting


pada pengobatan & rehabilitasi,
membuat penderita cocok dengan situasi
yang tak dapat disembuhkan. Misal pada
rehabilitasi pasien Poliomyelitis, Stroke,
kecelakaan dll
• Dilakukan setelah sistem ditangani dengan
strategi-strategi pencegahan sekunder.
Pencegahan tersier difokuskan pada perbaikan
kembali ke arah stabilitas sistem klien secara
optimal. Tujuan utamanya adalah untuk
memperkuat resistansi terhadap stressor untuk
mencegah reaksi timbul kembali atau regresi,
sehingga dapat mempertahankan energi.
Pencegahan tersier cenderung untuk kembali
pada pencegahan primer.
5 Tingkat Pencegahan Penyakit

HEALTH PROMOTION
• Saat pejamu sehat dengan tujuan
meningkatkan status kesehatan atau
memelihara kesehatan :
• Penyuluhan/pendidikan kesehatan
• Rekreasi sehat
• Olahraga teratur 
• Perhatian terhadap perkembangan
kepribadian
SPECIFIC PROTECTION
• Mencegah pada pejamu (Host) dengan
menaikkan daya tahan tubuh :
• Imunisasi
• Pelindung khusus : Helm, tutup telinga
• Perbaikan lingkungan
• Mengurangi penggunaan bahan yang
membahayakan kesehatan :pengawet,
pewarna dll
EARLY DIAGNOSIS
AND PROMPT TREATMENT
diagnosis Awal dan Pengobatan

• Dilakukan bila pejamu sakit, setidak – tidaknya


diduga sakit (penyakitnya masih
ringan)Mencegah orang lain tertular. Misal :
Case finding, skrening survei penyakit
asymtomatis, deteksi dini pencemaran dll
DISABILITY LIMITATION

• Pembatasan mengurangi kecacatan/kelemahan.


• Dilakukan waktu pejamu sakit / sakit berat
dengan tujuan mencegah cacat lebih lanjut, fisik,
sosial maupun mental. Misal : Amputasi pada
ganggren karena DM, pada penyakit-penyakit
menahun diatasi gang guan mental maupun
sosialnya
REHABILITATION
• Mengembalikan penderita agar berguna di
masyarakat maupun bagi dirinya sendiri,
mencegah cacat total setelah terjadi
perubahan anatomi/fisiologi.Misal : Fisioterapi
pada kelumpuhan supaya tidak timbul
kontraktur/atropi,psikoterapi pada gangguan
mental, latihan ketrampilan tertentu
padapenderita cacat, prothesa post amputasi,
penyediaan fasilitas khusus pada penderita.
ASIDOSIS METABOLIK

• Asidosis metabolik adalah kondisi dimana


keseimbangan asam-basa tubuh terganggu
karena adanya peningkatan produksi asam
atau berkurangnya produksi bikarbonat.

• Keseimbangan Asam Basa.docx


BAGAI MANA LUKA BAKAR
MENYEBABKAN ASIDOSIS
• Luka bakar disebabkan karena terpapar panas,
radiasi, bahan kimia dan listrik. Sehingga
terjadi pengalihan dari suatu sumber panas
kepada tubuh. Akibat adanya rangsangan
tersebut maka terjadi kehilangan barier kulit
sehingga menyebabkan terjadinya kerusakan
jaringan, dan berlanjut kerusakan termogulasi.
• Kehilangan barier kulit ini juga menimbulkan
respon inflamasi yang kemudian terjadi pelepasan
makrofag, karena makrofag ini adalah berperan
untuk pertahanan yang penting yang mencakup
fagositosis serta respon imun maka terjadi reaksi
antigen-antibody, lalu dari reaksi tersebut terjadi
pelepasan tromboplastin dan fibrinogen sehingga
terjadi tromus, iskemia dan nekrosis.
• Segera setelah cedera termal, terjadi kenaikan
nyata pada tekanan hidrostatik kapiler pada
jaringan yang cedera, disertai peningkatan
permeabilitas kapiler, hal ini mengakibatkan
perpindahan cairan plasma intravaskular
menembus kapiler yang rusak karena panas
dalam daerah interstisial (mengakibatkan
edema).
• Kehilangan plasma dan protein cairan
mengakibatkan penurunan tekanan osmotik
koloid pada kompartemen vaskular kemudian
kebocoran cairan dan elektrolit, kemudian
berlanjut pembentukan edema tambahan
pada jaringan yang terbakar dan ke seluruh
tubuh.
• Kebocoran ini yang terdiri atas natrium, air
dan protein plasma diikuti penurunan curah
jantung, maka terjadilah penurunan perfusi
pada organ besar seperti aliran darah ke ginjal
menurun yang akhirnya menyebabkan asidosis
metabolik,
Terima KASIH

Semoga Sukses

Anda mungkin juga menyukai