Anda di halaman 1dari 33

Alkohol dan eter

Kelompok 2 :
 Farid
 Muhamad Rohim
 Nita Handayani
 Dina Kurnia
 Yeti khusnul khotimah
Prioritas pada senyawa yang
memiliki gugus fungsi lebih dari satu

• Jika gugus OH bertemu dengan


gugus yang lebih berprioritas maka
diberi nama dengan awalan hidroksi

• Jika gugus OH bertemu dengan


gugus berprioritas lebih rendah
maka OH memperoleh nomor
awalan terendah dan di beri
akhiran –ol.
Golongan alkanol disebut juga alkohol, sedangkan golongan
alkoksi disebut juga eter

Keduanya homolog berisomer fungsional, karena keduanya


mempunyai rumus umum yang sama yaitu CnH2n+2O, tetapi
berbeda gugus fungsinya
Alkohol
*Mempunyai gugus hidroksi (-OH) yang diikat ke
karbon tetrahedral
*Metanol, CH3OH, alkohol paling sederhana

H
H C OH
H
Tata nama alkohol
Dalam Tatanama Substitutif IUPAC, suatu nama harus mengandung empat
karakter : nomor cabang, nama alkil, nomor gugus, nama rantai, dan
akhiran.
CH3CH2CHCH2CH2CH2OH

CH3
4-Metil-1-heksanol

No. cabang Nama alkil No.gugus Nama rantai akhiran


Penamaan alkohol sesuai tata
nama IUPAC
1. Tentukan rantai karbon paling panjang yang mengandung gugus-
OH sebagai rantai induk
2. Nomor rantai dimulai dari ujung yg memberikan gugus -OH
dengan nomor paling rendah
3. Gunakan angka untuk menunjukkan lokasi terikatnya gugus-OH
4. Untuk alkohol siklik, karbon yg mengikat gugus -OH menjadi C
nomor 1
5. Nama dan nomor subtituen didaftar dalam urutan alfabet
6. Gantikan akhiran –a(pada alkana) menjadi-ol
CONTOH
1 2 3 4 5 4 3 2 1

CH3CHCH2CH3 CH3CHCH2CH2CH2OH

OH CH3
2-Butanol 4-Metil-1-pentanol

CH3
3 2 1
1 2 3 4 5
ClCH2CH2CH2OH CH3CHCH2CCH3

3-Kloro-1-propanol OH CH3
4,4-Dimetil-2-pentanol
H3C
OH OH
OH
H3C CH3
CH3 H3C
CH3
2 -h e p ta n o l 2 ,4 - d im e til- 5 - p e n ta n o l H3C

4 - fe n il- 2 - h e k s a n o l

HO

H2C HO CH3
2 - e te n ils ik lo p e n ta n o l 3 - m e tils ik lo h e k s a n o l
HO
CH OH OH
H2C CH2 H3C CH2
HC C CH2
2 -p ro p e n o l 2 -p ro p u n o l 4 -p e n te n -2 -o l

OH
O
CH OH HO H
H3C C
O O HO CH3
a s a m 2 - h id r o k s ip r o p a n o a t 3 - h id r o k s ip r o p a n a l 4 - h id r o k s i- 2 - b u ta n o n
Tata nama alkohol secara trivial

* Alkohol
diberi nama dengan menyebutkan nama gugus alkil yang
mengikat –OH kemudian diikuti dengan kata alkohol.
* Contoh alkohol sederhana adalah sebagai berikut ini:

CH3CH2CH2OH CH3CH2CH2CH2OH CH3CH2CHCH3

Propil alkohol Butil alkohol


OH
sec-Butil alkohol
*Contoh :
CH3
H3C OH
CH3
te r s - b u til a lk o h o l
Pengelompokan alkohol
H3C CH2 OH Penggolongan
didasarkan pada derajat
ethanol
substitusi dari atom
OH
OH
karbon yang langsung
CH3 C CH3 Alkohol mengikat gugus
primer H3C CH CH3
CH3
(1º) hidroksil.
2-methylpropan-2-ol propan-2-ol

Alkohol
Alkohol
sekunder
tersier (3º)
(2º)
HO OH
OH
CH3 H3C
H3C
H3C CH3 CH3
p e n ta n o l
t e r t - b u t il a lk o h o l S e c - b u til a lk o h o l
(2-metil-2-propanol) (2-butanol)
Prosedur penamaan alkohol

1. Alkohol yg mengandung lebih dari satu gugus hidroksil


dinamai sebagai diol, triol,dst
2. Nama IUPAC untuk diol, triol, dst diletakkan setelah
akhiran "-a" dalam nama induk alkana.
Alkohol juga dapat diklasifikasikan menjadi :

Monohidroksi Dihidroksi Trihidroksi Polihidroksi

OH

CH3 OH OH OH
H3C
OH HO HO
H3C
H3C HO HO CH3
3 ,4 ,6 - o k ta n a tr io l OH
p e n ta n o l OH
OH 2 ,2 ,4 ,6 ,6 ,9 - d e k a n a h e k s o l
1 ,2 - e ta n a d io l
Sifat alkohol
*Membentuk ikatan hidrogen antar senyawa alkohol dan air
*Alkohol memiliki titik didih yang lebih tinggi dibandingkan
dengan eter atau hidrokarbon yang sebanding.
*Metanol, etanol, isopropil alkohol,dan tert-butil alkohol
tercampur sempurna dengan air.
*Kelarutan alkohol dalam air menurun secara bertahap
sebanding rantai hidrokarbon yang semakin panjang.
Tabel sifat fisik alkohol
Kegunaan Alkohol
1)  Alkohol banyak dimanfaatkan sebagai pelarut, misalnya pelarut kosmetik (astringent)
dan bedak cair.
2) Bahan antiseptik, misalnya untuk sterilisasi alat-alat kedokteran.

3)  Bahan bakar, misalnya spiritus yang merupakan campuran etanol dan metanol. Spiritus
diberi zat warna untuk menandai bahwa spiritus bersifat racun agar tidak diminum, sebab
metanol merupakan alkohol yang beracun dan dapat menimbulkan kebutaan.

4)  Sebagai bahan baku untuk membuat senyawa kimia lainnya, misalnya pembuatan asam
cuka.
5)  Etilen glikol (etanadiol) digunakan sebagai zat antibeku yang ditambahkan pada air
radiator mobil di negara dengan empat musim.
Eter
1. Gugus fungsional eter adalah atom oksigen yang diikat dua
atom karbon
2. Eter paling sederhana dimetil eter
3. Eter paling umum dietil eter (seringkali hanya
disebut“eter”)
No R Gugus Fungsi R’ Rumus Struktur

1 –CH3 –O– -CH3 CH3–O–CH3

2 –C2H5 –O– -C2H5 C2H5–O–C2H5

–CH3 –O– - C2H5 CH3–O–C2H5


*Beberapa contoh senyawa
3

4 C2H5–
eter pada tabel berikut:
–O– –C3H7 C2H5–O–C3H7
Tata nama eter
Ada dua cara pemberian nama eter, yaitu:
1. Penamaan Alkoksialkana (IUPAC)
penataan nama senyawa eter dimulai dengan nama gugus alkoksi diikuti
oleh nama rantai utamanya. Gugus alkoksi dianggap sebagai cabang
yang terikat pada rantai induk.
2. Penamaan Alkil Eter (Trivial)
Nama kedua gugus alkil disebut lebih dahulu (diurutkan berdasarkan
abjad), kemudian di tambahkan eter. Jika kedua gugus alkil sama,
diawalan di. 
Tata nama eter
A. Penamaan Alkoksi Alkana (IUPAC)
1. Nama sistematik eter adalah alkoksi alkana. Alkil terkecil
dianggap sebagai alkoksi, dan yang terbesar dianggap
alkana.
2. Tentukan nomor terikatnya gugus alkil.
3. Gugus alkoksi merupakan salah satu substituen , sehingga
penulisan namanya harus berdasarkan urutan abjad huruf
pertama nomor substituen.
4. Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam
penentuan urutan abjad .
Tata nama eter
B. Penamaan Alkil Eter
1. Tentukan gugus-gugus alkil (substituen) yang
mengikat gugus eter (-O-).
2. Tambahkan akhiran “eter” setelah nama-
nama subtituen.
3. Penulisan substituen alkil tidak harus menurut
urutan abjad.
Tata Nama
No Rumus Struktur
IUPAC TRIVIAL
1 CH3–O–CH3 Metoksi metana Dimetil eter

2 C2H5–O–C2H5 Etoksi etana Dietil eter

3 CH3–O–C2H5 Metoksi etana Etil–metil eter


Eter siklik
Eter Siklik : suatu eter yang mana satu atom dalam cincin
adalah oksigen
•Eter siklik juga dengan nama-nama umum
•Etilen oksida suatu blok bangunan penting utk industri
kimia ; senyawa ini juga dikenal sebagai fumigantdalam
bahan makanan dan tekstil, dan di rumah sakit untuk
mensterilkan instrumen bedah
•Tetrahidrofuran sering digunakan di laboratorium dan
pelarut industri
O
O

Etilen Oksida Tetrahidrofuran


Sifat Eter
* Eter memiliki titik didih yang sebanding dengan
hidrokarbon dengan berat molekul yang sama. Titik
didih dietil eter (MW=74) adalah 34,6ºC , dan pentana
(MW=72) adalah 36ºC.
* Eterjuga dapat membentuk ikatan hidrogen dengan
senyawa NH, H2O dan R-OH.
* Etermemiliki kelarutan dalam air yang sebanding
dengan alkohol dengan berat molekul yang sama.
Dietil eter & 1-butanol memiliki kelarutan yang sama
dalam air, sekitar 8 g per 100 mL pada suhu kamar.
SIFAT FISIK ETER
Kegunaan Eter
Eter merupakan senyawa nonpolar sehingga banyak
digunakan sebagai pelarut nonpolar, misalnya lemak atau
minyak. Sebagai contoh, dietil eter yang digunakan sebagai
pelarut senyawa-senyawa organik. Dietil eter pernah
digunakan sebagai zat anestesi (pemati rasa atau obat bius)
yang diberikan melalui pernafasan, tetapi sudah
ditinggalkan karena memberikan efek samping, yaitu mual
dan pusing.
Latihan soal alkohol

1. 3-etil-3-metil-2-pentanol
2. 3,3-dikloro-sikloheksanol
3. Isopropyl alkohol
4. BrCH2CH2OH
5. CH3CH2CH2OH
Latihan soal eter
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai